***
Myungsoo membuka kaca jendela mobillnya 'TIN'TIN' 'Grieeeeeeek' gerbang yang menjulang tinggi itupun terbuka.
"Gomawo, Yoo ahjusi" ucap Myungsoo mengulas senyum diwajahnya, yang tentunya juga dibalas dengan senyuman dan tundukkan kepala dari namja paruh baya penjaga gerbang.
"Uwah..." pekik Hyulee. Ia mencondongkan tubuhnya kearah depan, memandang takjub rumah haremoninya "besar sekali appa" gumamnya.
Myungsoo yang masih fokus menyetir melirik kearah Hyunoo, matanya terpejam, wajahnya begitu menenangkan, putranya masih tertidur nyenyak ternyata. Kemudian beralih menatap Hyulee dari kaca spion yang ada didalam mobil, putrinya terus bergerak kesana kemari, menggeserkan tubuhnya, menempelkan wajahnya pada kaca mobil. Dan hal itu membuat Myungsoo terkekeh geli 'ternyata menyenangkan menjadi seorang appa. Melihat tingkah konyol dan wajah polos mereka, membuatku geli serta bahagia. Gomawo Suzy, kau sudah membesarkan anak-anakku dengan sangat baik' batin Myungsoo.
Setelah Myungsoo memarkirkan mobilnya, ia mencondongkan tubuhnya kearah Hyunoo yang masih tertidur, dibukanya secara perlahan seltbelt yang menyanggah tubuh putranya itu 'sreet'.
"Appa..." gumam Hyulee, membuat Myungsoo menoleh kebelakang.
"Ne" ucap Myungsoo tersenyum.
Hyulee kembali mencondongkan tubuhnya kedepan, mendekatkan wajahnya pada wajah ayahnya "yaa... appa, apa haremoni tidak akan menjorokkan aku dan Hyunoo seperti kemarin?" tanyanya.
Myungsoo mengangkat tangannya, meletakkannya pada puncak kepala Hyulee dan mengusapnya lembut, ia menganggukkan kepalanya pasti "aniyo... kenapa haremoni harus menjorokkanmu dan Hyunoo seperti kemarin? Kalian kan cucunya. Kau mau kan memaafkan haremoni?" ucap Myungsoo yang langsung diberi anggukan oleh Hyulee.
"Geureu... karena dia haremoniku, jadi kumaafkan. Tapi aku tidak suka jika haremoni memaki eomma seperti kemarin" hardik Hyulee sambil memicingkan matanya, Hyulee menarik tubuhnya, otomatis membuat wajahnya yang dekat dengan Myungsoopun menjauh 'cklek' Hyulee membuka pintu mobil dan keluar dari mobil tersebut "appa... kajja" sambungnya saat ia sudah menginjakkan kakinya pada tanah yang berbalut rumput hijau.
Myungsoo menganggukkan kepalanya "ne..." jawabnya 'tenang saja, appa tidak akan membiarkan haremoni kalian memaki-maki eomma kalian seperti dulu dan kemarin' batin Myungsoo 'cklek' ia pun membuka pintu mobilnya dan keluar 'brak' ditutupnya pintu tersebut dan beralih kepintu sebelah, membawa Hyunoo yang masih tertidur kedalam dekapannya "kajja..." ucap Myungsoo pada Hyulee.
Myungsoo dan Hyulee kini berjalan secara beriringan "appa... rumah ini benar-benar terlalu besar. Apa appa dan haremoni hanya tinggal berdua?" tanya Hyulee penasaran.
"Aniyo... ada beberapa orang lagi yang tinggal dirumah ini, eung... haremoni, appa, Jang ahjuma yang selalu membereskan rumah ini, Park ahjuma yang selalu menghidangkan makanan, Han ahjusi yang mengurus pekarangan disini. Dan terakhir Yoo ahjusi yang menjaga gerbang tadi"
Hyulee menganggukkan kepalanya dan menggandeng tangan Myungsoo "eung...." erangan halus dan gerakan kecil yang sedang menggeliat mulai dirasakan Myungsoo. Hyunoo membuka perlahan kedua matanya, ia mengerjapkan kedua matanya bersamaan sebelum akhirnya terbuka secara sempurna.
"Oh... putra appa sudah bangun?" gumam Myungsoo melirik pada Hyunoo yang mulai menegakkan kepalanya.
"Ish... Hyunoo payah, habis mencium yeoja langsung tertidur pulas" dumel Hyulee mengejek.
Myungsoo beralih menatap Hyulee yang sedang mendongakkan kepalanya menatap Hyunoo "eih, kau cemburu ya? Jika adikmu mencium yeoja lain?" goda Myungsoo.
1 Hyulee menggembungkan pipinya kesal dan dengan cepat melepas tangannya yang sedang menggandeng tangan ayahnya "nae? Cemburu... aniyo" dengusnya dan berjalan cepat meninggalkan kedua orang dibelakangnya. Sedangkan Hyunoo hanya diam, bingung apa yang sedang dibicarakan ayah dan kakaknya, karena ia sedang mengumpulkan nyawanya yang masih setengah sadar tersebut.
"Hyulee-ya... tunggu appa" ucap Myungsoo ikut berjalan cepat.
***
"Oh... tuan muda, anda sudah pulang?" tanya Jang ahjuma saat membukakan pintu untuk Myungsoo, kemudian melirik kearah Hyulee dan Hyunoo.
"Ne... " Myungsoo melangkahkan kakinya masuk sambil menggandeng Hyulee dan Hyunoo "eomma, eoddi? Belum pulang?" tanya Myungsoo megedarkan pandangannya.
Jang ahjuma menutup pintu rumah yang berwarna putih gading tersebut dan berjalan kecil menghampiri Myungsoo "nyonya sedang ada rapat dengan relasi bisnisnya, mungkin akan pulang telat hari ini".
Myungsoo menganggukkan kepalanya "eoh, Jang ahjuma... kenalkan, mereka anak-anakku" ucap Myungsoo tersenyum melirik kearah Hyulee dan Hyunoo.
"Mwo?" pekik Jang ahjuma tercekat membuat dahinya berkerut menatap Hyulee dan Hyunoo secara bergantian "a...anak anda tuan muda? Eih... anda dan nona Naeun, eung bukannya baru seminggu ini ditunangkan?"
"Yaa... bukan dengan Naeun. Ini anak Suzy, Bae Suzy dan aku ahjuma. Mereka berdua ini kembar" terang Myungsoo.
"No... nona Suzy?! Benarkah?! Aigoo...." Jang ahjuma segera berjongkok, menyetarakan tingginya dengan Hyulee "jinca... yeppuda. Kalian memang mirip nona Suzy dan tuan muda" lirih Jang ahjuma yang memang mengenal Suzy. Karena dulu saat masih dibangku SMA Myungsoo pernah beberapa kali mengajak Suzy untuk main kerumah Myungsoo, rencananya ingin dikenalkan pada ibunya, namun karena ibunya yang selalu saja sibuk, hal itu tidak pernah kesampaian.
"Annyeong... naneun Kim Hyulee ibnida" ucap Hyulee menundukkan kepalanya.
Hyunoo melakukan hal yang sama "naneun Kim Hyunoo ibnida".
Jang ahjuma tersenyum menatap keduanya. Myungsoo menceritakan semua yang terjadi pada Jang ahjuma. Bagaimana Suzy bisa pergi meninggalkannya dan bisa melahirkan kedua anak ini.
"Ah... aku tau, nona Suzy adalah gadis yang baik. Jadi tidak mungkin dia meninggalkan anda tanpa alasan" gumam Jung ahjuma menatap Hyulee dan Hyunoo.
Myungsoo menganggukkan kepalanya "geureu... kalian ganti seragam sekolah kalian ne. Setelah itu makan siang" ucap Myungsoo.
"Appa... aku tidak membawa pakaian ganti" keluh Hyulee.
"EIsh... appa kan pernah seumuran kalian, pakai baju appa dan..." Myungsoo menggantungkan kalimatnya, menatap Jang ahjuma yang sudah mengerti dan bergegas mengambil pakaian untuk Hyulee dan Hyunoo.
"Appa dan apa?" tanya Hyunoo.
"Aniyo..." gumam Myungsoo "kajja... ikut appa kekamar appa, appa kan juga ingin mengganti pakaian". Myungsoo pun kembali menggandeng tangan Hyulee dan Hyunoo, menaiki anak tangga secara perlahan.
"Eish... besar sekali rumah ini" gumam Hyulee sambil mengedarkan pandangannya "apa Jang ahjuma tidak capek membersihkan rumah sebesar ini?" gumam Hyulee pelan.
Myungsoo membuka pintu kamarnya, Hyunoo melepas pegangan tangan Myungsooo dan segera berhambur keatas kasur "appa... aku ingin menelpon eomma" lirih Hyunoo.
"Araseo..." gumam Myungsoo mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
Hyulee ikut duduk dipinggir ranjang Myungsoo, matanya masih terus ia edarkan "ck... memang besar sekali" gumamnya seraya berbisik.
Myungsoo duduk disamping Hyulee dan menekan-nekan ponselnya 'Pik'pik' "tut...tut..."
"Yeoboseyeo" terdengar suara dari seberang ponsel.
"Annyeong chagi...." ucap Myungsoo manja. Hyulee mendelikkan matanya saat mendengar ayahnya berbicara dengan nada yang sangat sangat manja dan memicingkan matanya pada Myungsoo sebentar kemudian bergegas turun dari ranjang menuju jendela kamar Myungsoo yang menghadap kepekarangan belakang.
"Oppa... neo eoddi?"
"Aku sekarang sudah dirumah bersama dengan anak-anak. Kau sudah makan siang?"
"Eoh... benarkah? Bagaimana dengan haremoni mereka? Aniyo... aku tidak bisa makan jika anak-anakku belum makan"
"Heh... selalu. Tidak akan tidur sebelum aku tidur. Tidak akan makan sebelum aku makan. Kebiasaanmu itu tidak pernah berubah, jadi sekarang tidak bisa makan sebelum anak-anak makan?"
"Eish... aku kan ibunya. Wajar saja kan oppa. Nah... bagaimana? Apa mereka sudah bertemu dengan Kim ahjuma?"
"Ahh... benar. Kau yang lebih lama tinggal bersama mereka" gumam Myungsoo lesu "aniyo... eomma sedang ada rapat dengan relasi bisnisnya"
"Tidak perlu lesu" ucap Suzy terkekeh "sekarang kau bisa menghabiskan waktumu bersama mereka bukan?"
"Kau benar. Suzy-ya... aku merindukkanmu" gumam Myungsoo menghela nafas.
"Appaaaa" rengek Hyunoo.
Myungsoo melirik kearah Hyunoo 'aah... aku lupa jika Hyunoo ingin bicara pada Suzy' batinnya.
"Suzy-ya... Hyunoo ingin bicara padamu"
"Eomma..." pekik Hyunoo saat ia sudah menerima ponsel yang diberikan ayahnya.
Myungsoo bangkit berdiri membiarkan Hyunoo mengobrol dengan ibunya, ia berjalan kelemari pakaian. Melonggarkan dasinya sebelum akhirnya ia lepas, melepas jas berwarna hitam yang ia kenakan kemudian melepas kemeja putihnya, menggantinya dengan kaos lengan pendek berwarna abu. Beralih pada celana kerjanya, ia melepas celana tersebut membuatnya kini hanya memakai boxer. Ia menutup lemari pakaiannya, kembali menatap Hyunoo yang sedang terkekeh sambil memegang ponsel "Hyulee? Dimana dia?" gumam Myungsoo.
'Tok'Tok'Tok' suara pintu kamar Myungsoo.
Myungsoo membuka pintunya "oh... gomawo Jang ahjuma" ucap Myungsoo menerima pakaian yang ia minta tadi.
"Ne... makanan sudah siap tuan" ucap Jang ahjuma sebelum ia berlalu pergi.
Myungsoo kembali menutup pintu kamarnya, ia meletakkan pakaian untuk Hyulee dan Hyunoo diatas ranjang dan berjalan kearah jendela kamar yang terbuka.
"Hyulee-ya" gumam Myungsoo saat melihat Hyulee sedang menatap kolam renang yang ada dihadapannya.
Hyulee menolehkan kepalanya "eoh, appa. Sudah bermanja-manja dengan eommanya?" tanyanya.
"Heh? Sebenarnya belum, geunde... Hyunoo ingin mengobrol dengan eommamu. Jadi mau bagaimana lagi" Hyulee menganggukkan kepalanya dan menatap kearah kolam renang lagi "Hyulee-ya, kau mau berenang?" tanya Myungsoo.
Hyulee menatap Myungsoo lesu "ingin... tapi aku tidak bisa berenang".
"Benarkah? Masalah gampang... kan ada appa, appa akan mengajarimu, ne. Kajja, ganti pakaian dalammu, appa sudah meletakkannya diatas ranjang" Myungsoo menarik pergelangan tangan Hyulee. Dilihatnya Hyunoo yang ingin turun dari ranjang.
"Appa... eomma ingin bicara" ucapnya.
Myungsoo meraih ponsel yang diberikan Hyunoo padanya "ne... chagi" gumamnya.
"Aku titip anak-anak. Aku sudah bilang pada Hyunoo agar tidak begitu merepotkanmu, dimana Hyulee?"
"Merepotkan bagaimana? Mereka kan anak-anakku, tidak ada kata-kata yang menerangkan bahwa anak-anakku membuatku repot, ara. Oh... Hyulee" Myungsoo melirik Hyulee yang tengah membuka pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian dalam yang ia bawa tadi "aku akan mengajarinya berenang, dia sedang mengganti pakaiannya" ucap Myungsoo terkekeh.
"Oppa... kau sudah mulai ingin mengajarkan mereka banyak hal, eoh?" ucap Suzy senang.
"Tentu saja... seharusnya sejak dulu aku ada disampingmu. Mungkin sudah banyak hal yang aku ajarkan pada mereka" Myungsoo mulai membanggakan dirinya.
"Araseo..." jawab Suzy terkekeh.
"Kau makanlah... mereka juga akan makan siang bersamaku"
"Ne..."
"Suzy-ya... aku ingin cepat-cepat menikahimu"
"Heh... mulai lagi"
"Yaa... waeyeo?! Ck..."
"Eommamu belum menyetujui hubungan kita, oppa. Lagipula bagaimana dengan tunanganmu?"
"Eish... masalah pertunangan sudah beres. Hanya tinggal eomma..."
"Maksudmu beres?"
"Akan kuceritakan padamu nanti dirumah. Saranghae....." ucap Myungsoo mengakhiri teleponnya. 'pik' 'kuusahakan secepat mungkin aku akan menikahimu' batin Myungsoo.
Myungsoo meletakkan ponselnya "Hyunoo, ganti pakaianmu" ucap Myungsoo.
***
"Minum susu kalian dulu" ucap Myungsoo menyodorkan susu putih pada Hyulee dan Hyunoo. Sebelumnya Myungsoo meminta Park ahjuma membawakan makan siang ke kolam renang jadi tidak perlu repot-repot makan diruang makan.
"Ne..." Hyulee dan Hyunoo pun meneguknya. Sedangkan Myungsoo mengoleskan lotion ketubuh Hyulee "appa... untuk apa? Ini lengket" keluh Hyulee saat susu yang diteguknya sudah habis.
"Biar kulitmu tidak terlalu terbakar matahari" gumam Myungsoo yang masih mengolesi lotion pada tubuh Hyulee, setelah selesai "Hyunoo... kemari" Myungsoo mengibas-ngibaskan tangannya, mengisyaratkan Hyunoo untuk mendekatinya. Saat Hyunoo sudah ada didekatnya, kini Myungsoo kembali mengolesi lotionnya pada tubuh Hyunoo.
Hyunoo hanya diam mengamati tingkah ayahnya "jadi seperti ini memiliki seorang appa" gumam Hyunoo tersenyum.
Membuat Myungsoo menatapnya, Myungsoo diam dengan wajah yang datar sebelum akhirnya ia mengulaskan senyuman terlembutnya pada Hyunoo dan mengacak-acak rambut Hyunoo pelan.
"Kajja... sudah selesai. Kita lakukan pemanasan" Myungsoo meletakkan lotion diatas meja kecil disampingnya dan bangkit berdiri.
Sekitar 10 menit Myungsoo menginstruksi Hyulee dan Hyunoo untuk mengikuti pemanasan yang ia lakukan. Hyulee lebih dulu turun kedalam kolam yang tingginya hanya setengah meter "aah... aku baru pertama kali ini berenang" pekik Hyulee senang, membiarkan tubuhnya basah secara keseluruhan "Hyunoo-ya... kajja, kajja" ia mebgibas-ngibaskan tangannya memanggil Hyunoo.
"Oh... dingin" lenguh Hyunoo saat menyelupkan 1 kakinya kedalam air.
"Eish..." desis Myungsoo menngangkat tubuh Hyunoo dan membawanya turun kedalam kolam renang "nah... jika kau sudah masuk kedalam air ini, kau tidak akan merasa kedinginan lagi. Benarkan?" tanya Myungsoo, mencipratkan air pada Hyunoo.
"Yaa... appa" pekik Hyunoo menutup wajahnya dan berbalik menyipratkan air pada Myungsoo.
***
Suara bel berbunyi berulang kali 'Ting Tong Ting Tong'
'Krieeek' Jang ahjuma membuka pintu putih gading tersebut.
"Ck... lama sekali kau membukanya!" pekik Ny. Kim yang langsung menerobos masuk.
Jang ahjuma membungkukkan tubuhnya berulang-ulang kali meminta maaf "maafkan saya nyonya" lirihnya.
Ny. Kim melempar syal hitam berbulu yang dikenakannya diatas sofa "Myungsoo eoddi? Mobilnya sudah terparkir digarasi, dia sudah pulang kan?" tanyanya.
Jang ahjuma memungut syal hitam berbulu tersebut "ne... nyonya. Tuan muda sepertinya sedang berenang".
Ny. Kim berdecak kesal dan menaiki anak tangga dengan cepat 'krieeet' dibukanya pintu kamar Myungsoo. Langkahnya terhenti saat melihat seragam sekolah? Berserakan diatas ranjang Myungsoo. Ia mengernyitkan dahinya "hah... apa lagi ini?" gumamnya seraya berbisik, ia kembali berjalan kearah jendela kamar Myungsoo. Kini kedua matanya menangkap Myungsoo dan 2 sosok anak kecil. Siapa lagi jika bukan Hyulee dan Hyunoo. Ketiganya sedang terkekeh geli.
Mata Ny. Kim membulat saat melihat Myungsoo mengajarkan putra dan putrinya untuk mengapung di air. Ia mengepalkan kedua tangannya.
"Heh" desis Ny. Kim menghantamkan kepalan tangannya pada kaca disampingnya.
"Appa... aku tidak bisa. Kakiku selalu tenggelam, tidak mau mengapung" keluh namja kecil bermata sipit dan tajam.
"Myungsoo-ya... kau harus relax, ara" ucap seorang yeoja kecil disampingnya.
Namja berusia 29 tahun tersebut -Tn. Kim- menganggukkan kepalanya, membenarkan ucapan putrinya "dengarkan kakakmu Myungsoo-ya"
"Eoh... baiklah akan kucoba, So Eun noona" gumam Myungsoo.
"Eotte?" tanya Kim So Eun pada Myungsoo, kemudian matanya beralih pada seorang yeoja berusia 27 tahun -Ny. Kim- "eoh... eomma, eomma... kajja" ucapnya melambai-lambaikan tangannya.
"Ne... araseo. Kalian makanlah dulu" pekik Ny. Kim tersenyum lembut.
"Oh... oh, lihat aku bisa" gumam Myungsoo yang sudah bisa mengambang didalam air.
Ny. Kim berjalan mendekati ketiga orang tersebut membawakan semangkuk semangka segar, kemudian ia duduk dengan mencelupkan kedua kakinya. Tangannya beralih menusukkan potongan semangka kecil "aa~" ucapnya membuka mulutnya, ia mengulurkan semangka tersebut pada So Eun.
"Emmm... mashita. Eomma jjang!" pekik So Eun tersenyum lepas.
Ny. Kim menganggukkan kepalanya dan tak lupa mengulas senyum diwajahnya "nah sekarang siapa lagi? Appa atau Myungsoo?" ucapnya.
"Appa... appa..." ucap So Eun dan Tn. Kim bersamaan.
"Eih... aaa~" Ny. Kim kembali membuka mulutnya menginstruksi Myungsoo untuk membuka mulutnya juga.
"Ahh... mashita... mashita" ucap Myungsoo senang dan menjulurkan lidahnya pada appa dan kakaknya.
Ny. Kim terkekeh geli "dan terakhir appa" Ny. Kim menggigit potongan semangka tersebut dan mengibas-ngibaskan tangannya agar Tn. Kim mendekatinya, Tn. Kim pun kini ikut menggigit potongan semangka tersebut, ia mengalungkan tangannya pada leher istrinya.
"Ah... andwe" pekik Myungsoo dan So Eun bersamaan saat bibir kedua orang tuanya saling bertemu dan perlahan saling melumat. Membuat keduanya menutup mata mereka dengan kedua tangan, namun tetap saja mereka mengintip adegan itu dari sela-sela jari jemarinya. Tidak lama ciuman itupun berakhir, Tn. Kim, So Eun, Myungsoo saling melirik satu sama lain, dalam hitungan detik ketiganya berhambur menarik Ny. Kim "Eomma... saranghae!!!" pekik ketiganya kompak.
Nafas Ny. Kim tiba-tiba tercekat saat bayang-bayang masal lalunya kembali berputar, ia berbalik dan berlalu meninggalkan kamar Myungsoo dengan cepat.
***
"Hyulee... kau sudah bisa. Kajja... terus ayunkan kakimu seperti itu" ucap Myungsoo yang tengah menunggu Hyulee dipinggir kolam.
"Noona... tunggu aku" keluh Hyunoo.
"Hyunoo-ya, kau harus relax. Ah... benar, seperti itu" gumam Myungsoo mulai terkekeh melihat Hyunoo yang seakan-akan ingin tenggelam, namun kembali timbul.
"Appa..." panggil Hyulee tersenyum senang dengan tangan yang sudah meraih tiang dipinngir kolam renang.
Myungsoo mengulurkan tangannya pada Hyulee "kajja... istirahat dulu" gumam Myungsoo bangga karena telah berhasil membuat putrinya bisa melakukan olahraga renang.
Hyulee menerima uluran tangan Myungsoo dan kini ia berada disamping ayahnya, menunggu Hyunoo yang masih berusaha menggapai pinggir kolam renang.
"Hyunoo-ya hwaiting..." pekik Myungsoo.
"Ne... hwaiting" pekik Hyulee yang segera bangkit berdiri dan melompat-lompat.
"Appa..." lenguh Hyunoo mengulurkan tangannya saat ia sudah sampai dipinggir kolam.
"Aigoo... namja ini kelelahan" ejek Hyulee sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Myungsoo hanya terkekeh dan mengangkat Hyunoo "sudah lelah? Kita makan siang dulu" Hyunoo dan Hyulee menganggukkan kepalanya.
***
Myungsoo, Hyulee dan Hyunoo sudah membilas tubuhnya dan mengganti pakaian mereka. Kini ketiganya berjalan secara beriringan menuju kamar Myungsoo "Ah... bangau kertasnya" lenguh Hyulee.
Myungsoo menepuk jidatnya pelan "aah... appa lupa, kajja kita kerjakan" mendorong punggung Hyulee dan Hyunoo untuk berlari kecil.
Myungsoo mengambil origami yang memang selalu tersedia dilemari kerjanya. Membawanya dan meletakkannya ditengah-tengah kamarnya yang memang luas "apa appa selalu menyimpan origami seperti ini?" tanya Hyunoo, kemudian diangguki oleh Myungsoo.
Tak lama suasana kamar Myungsoo kembali hening setelah Myungsoo, Hyulee dan Hyunoo kembali terkekeh membicarakan kejadian di kolam renang tadi, kini ketiganya mulai sibuk dalam pemikiran masing-masing, melipat origami bersegi empat menjadi seekor bangau kertas yang indah.
Sudah lebih dari satu jam ketiganya sibuk dalam kegiatan masing-masing "hah..." Hyunoo merenggangkan kedua tangannya.
"Hyunoo-ya... tidurlah" ucap Myungsoo menatap Hyunoo dan beralih melirik ranjang empuknya.
"Appa... apa haremoni belum pulang?" tanya Hyunoo.
Myungsoo menganggukkan kepalanya "ne... Jang ahjuma bilang hari ini haremoni kalian akan pulang telat".
"Geureu... padahal aku ingin bermain dengannya" lirih Hyunoo.
Hyulee menghentikan aktivitasnya "ne... aku juga, makanya... cepat selesaikan bangau kertas ini menjadi seribu bangau, Hyunoo-ya"
"Heh?" Hyunoo mengerutkan alisnya "eoh... appa bilang semua permintaan akan dikabulkan kan?" pekiknya dan mulai beralih pada origami yang belum ia selesaikan.
Myungsoo tersenyum simpul menatap kedua anaknya 'heh... appa juga sama seperti kalian, ingin bermain bersama dengannya. Hmm... terakhir kali aku bermain dengan eomma, sepertinya saat sebelum appa sakit keras' batinnya. Kini Myungsoo menatap bangau-bangau kertas yang sudah ia dan kedua anaknya selesaikan "35 ekor... lumayan banyak" gumamnya pelan.
Jam kini menunjukkan pukul 18.15 KST, tiga setengah jam sudah Myungsoo dan kedua anaknya berkutik pada origami berwarna warni dikamarnya. 'Tok'tok'tok' hingga sebuah ketukkan pada pintu kamar Myungsoo menghentikan aktivitas mereka. Myungsoo bangkit berdiri membuka pintu kamarnya tersebut "tuan muda... makan malam sudah siap, setengah jam lagi nyonya menunggu anda di ruang makan" ucap Park ahjuma.
Myungsoo membulatkan matanya "mwo? Eomma sejak kapan sudah pulang? Bukankah hari ini dia pulang telat".
"Sudah sejak pukul 01.30 KST tuan. Sepertinya rapatnya dibatalkan. Permisi tuan" ucap Park ahjuma membungkukkan tubuhnya dan berlalu.
"Eih... " desis Myungsoo, ia menutup pintu kamarnya, berjalan mendekati Hyulee dan Hyunoo "bangau kertasnya kita lanjutkan besok lagi ne" ucap Myungsoo.
"Eoh..." Hyulee dan Hyunoo meletakkan origaminya.
Myungsoo menyeret sebuah keranjang yang biasa ia gunakan untuk baju kotor "nah... untuk sementara bangau kertasnya ditaruh disini dulu, ara". Membuat Hyulee dan Hyunoo memungut bangau kertas yang jumlahnya sudah mencapai 118 ekor tersebut dan meletakkannya pada keranjang kosong yang diberikan Myungsoo.
***
Ny. Kim duduk dengan tegap diruang makan, wajahnya yang datar tiba-tiba berubah masam saat melihat Myungsoo yang datang dengan kedua anaknya, Hyunoo mengenakan pakaian Myungsoo dulu, namun tangan Ny. Kim kini mengepal saat ia melihat Hyulee mengenakan pakaian So Eun dulu, ia mengeraskan rahangnya, ia sangat ingin memekik sekeras-kerasnya, 'anak seorang pengemis seharusnya tidak berada dalam satu atap dengannya' geunde... Ny. Kim memutar kembali fikirannya, karena kedua anak kecil yang ada dihadapannya ini adalah anak dari seorang Kim Myungsoo, darah dagingnya sendiri.
Ny. Kim menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya perlahan, mencoba untuk menenangkan hatinya.
"Hyulee-ya, Hyunoo-ya kalian duduk disamping appa, ne" ucap Myungsoo. Namun kedua anaknya mengabaikannya dan berlalu mendekati haremoninya, membuat Myungsoo mengernyitkan dahinya.
"Annyeong, haremoni, naneun Kim Hyulee ibnida" ucap Hyulee membungkukkan tubuhnya.
"Annyeong, naneun Kim Hyunoo ibnida" kini Hyunoo ikut membungkukkan tubuhnya.
"Kemarin, maafkan kami karena telah menarik-narik pakaian Haremoni, ne" ucap keduanya bersamaan kembali membungkukkan tubuhnya.
Ny. Kim membulatkan matanya memandang kedua anak kecil tersebut. Hyulee dan Hyunoo berlari kecil kearah haremoninya. Dengan cepat Hyulee yang berada disamping kiri Ny. Kim, menggapai tangan kiri haremoninya itu dan menyelipkan sesuatu pada tangannya. Sedangkan Hyunoo yang berada disamping kanan Ny. Kim, sedikit menjinjit untuk merengkuh wajah Ny. Kim, sebelum akhirnya -CUP- bibir mungilnya mendarat tepat pada pipi kanan haremoninya.
Ahjuma dan Jang ahjuma yang melihat kelakuan kedua anak kecil tersebut hanya bisa mengangakan mulutnya dan kemudian menutupnya cepat dengan tangan mereka. "Omo..." gumam Myungsoo untuk kedua kalinya melihat tingkah Hyunoo.
"Mianhae, haremoni" ucap keduanya dan kembali berjalan mendekat kearah Myungsoo.
Kerongkongan Ny. Kim seolah kering seketika. Membuatnya tidak bisa bicara apa-apa lagi namun tak ingin menatap kedua anak kecil yang sangat aneh itu baginya. Diliriknya tangan kirinya 'bangau kertas' batin Ny. Kim "heh... jangan percaya hal konyol seperti ini" gumamnya seraya berbisik dan membuang bangau kertas tersebut kelantai dengan kasar dan segera mengelap pipinya yang tadi sempat dicium oleh Hyunoo dengan serbet makannya "Jang ahjuma... cepat ganti serbet makanku!" pekiknya sambil melempar serbet yang ia kenakan barusan kearah lantai.
Jang ahjuma pun segera berlari mengambil serbet yang baru untuk Ny. Kim.
Myungsoo yang melihat perlakuan eommanya segera mengepalkan kedua tangannya, jadi apa seperti ini perlakuannya pada Suzy dulu? Pikir Myungsoo. Saat Myungsoo ingin melangkahkan kakinya, Hyunoo menahan pergelangan ayahnya "appa... kajja, duduk disampingku?" ucap Hyunoo tersenyum, menarik Myungsoo untuk duduk.
Hyulee mendengus pelan melirik kearah haremoninya, tapi ia mencoba untuk mengerti dan meyakinkan hatinya 'dia haremoniku' sebelum akhirnya Hyulee duduk disamping kanan Myungsoo.
"Mian..." gumam Myungsoo pelan memegang tangan mungil putra dan putrinya.
Ny. Kim memicingkan matanya kearah Myungsoo, ia teringat kejadian siang tadi, saat Tn. Son mengabarinya untuk membatalkan pertunangan Myungsoo dan Naeun "Myungsoo-ya... jangan harap kau bisa membatalkan pertunanganmu denga Naeun!" ucap Ny. Kim, membuat Myungsoo, Hyulee dan Hyunoo menoleh.
"Eomma, sudahlah... aku tidak ingin membahasnya lagi. Aku sudah membatalkan pertunangannya dan Naeun mengerti"
"Kau kira aku akan membiarkanmu kembali pada pengemis itu? Tidak akan pernah" ucapnya lagi.
"Eomma... lihatlah! Hyulee dan Hyunoo ini cucumu! Aku sudah memiliki anak, Aku akan menikahi Suzy secepatnya! Kau bahkan sangat tau jika aku begitu mencintai eomma dari anak-anakku! Jangan membuatku membencimu!" pekik Myungsoo bangkit berdiri, menarik Hyulee dan Hyunoo dari tempat duduknya.
"Myungsoo-ya!!! Besok ada pertemuan keluarga kita dengan keluarga Son, jangan membuatku malu!!! Dan pertunangan itu tetap akan berjalan, neo ara!" pekik Ny. Kim semakin menjadi karena Myungsoo meninggalkan ruang makan "braaaaaaaak" desisnya sembari menggebrak meja makannya.
***
Myungsoo menarik Hyulee dan Hyunoo menuju kamarnya "kita pulang sekarang" ucapnya membereskan pakaian seragam Hyulee dan Hyunoo.
Hyulee dan Hyunoo hanya bisa saling pandang melihat Myungsoo yang sekarang sedang membuka lemari pakaiannya untuk membawa beberapa pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper kecil. Setelah Myungsoo selesai membereskan pakaiannya ia kembali mengisyaratkan Hyulee dan Hyunoo untuk mengikutinya. Mereka berjalan menuruni anak tangga.
Langkah ketiganya kini terhenti saat dilihatnya sosok Ny. Kim yang sedang berdiri diambang pintu "neo" ucap Ny. Kim tercekat menahan amarahnya.
Myungsoo menarik Hyulee dan Hyunoo kembali berjalan melewati Ny. Kim "jangan membuatku membencimu, eomma" lirih Myungsoo saat dirinya berpapasan dengan Ny. Kim.
Rahang Ny. Kim kembali mengeras saat mendengar perkataan Myungsoo, lidahnya menjadi kelu, jantungnya benar-benar berdebar sangat cepat, seolah ingin meledak.
Hyunoo menolehkan kepalanya kearah haremoninya yang sedang berdiri mematung, ia menundukkan kepalanya sopan seolah mengucapkan aku pulang haremoni.
***
Myungsoo melajukkan mobilnya dengan cepat, melewati jalanan sepi yang bebas macet dan tentunya juga cukup memakan waktu, geunde... jika dihitung-hitung akan sama saja dengan terjebak macet.
"Appa... neo gwenchana?" tanya Hyulee mencondongkan tubuhnya kedepan.
Myungsoo menganggukkan kepalanya "Hyulee-ya... duduk yang benar, appa sedang menyetir mobil dengan kecepatan tinggi" gumam Myungsoo.
"Ish..." desis Hyulee kesal.
Hyunoo hanya memandangi appa dan kakaknya secara bergantian "..."
"Mianhae... maafkan appa, karena haremoni kalian memperlakukan kalian seperti tadi" ucap Myungsoo lesu, mobilnya kini melaju dengan kecepatan sedang.
"Araseo, gwenchana... dia kan haremoniku. Benarkan Hyunoo-ya" ucap Hyulee.
Hyunoo menganggukkan kepalanya "kami harus beprilaku baik didepan haremoni, sekasar apapun dia, manusia tetaplah manusia, itu yang diucapkan eomma tadi di telpon" guamam Hyunoo sambil menatap kaca jendela yang ada disampingnya.
Myungsoo melirik kearah Hyunoo, dibelainya rambut Hyunoo "ne..." gumamnya tersenyum.
"Hyulee-ya... majukan tubuhmu" ucap Myungsoo, Hyulee pun mengikuti perkataan ayahnya, ia mencondongkan tubuhnya kedepan, dengan segera Myungsoo beralih mengusap puncak kepala Hyulee.
***
Kini menunjukkan pukul 20.00 KST, sebuah mobil sport hitam baru saja melaju meninggalkan rumah Suzy, Suzy menurunkan tangannya yang terus melambai sebelum akhirnya ia berbalik dan akan menutup gerbang rumahnya, namun ia urungkan niatnya yang ingin menutup pintu gerbangnya, saat sebuah mobil sport hitam lainnya berhenti tepat didepan rumahnya.
Pintu belakang mobil tersebut terbuka "Eomma" pekik Hyulee berhambur memeluk eommanya.
"Eoh..." keluh Suzy kaget dan kemudian tersenyum, tak lama Hyunoo juga memekik memanggil ibunya dan berhambur memeluk Suzy.
"Ehmm.. kalian lupa menutup pintu mobilnya" gumam Suzy tersenyum, melirik pintu mobil Myungsoo yang masih menganga lebar.
"Ah, aku lupa..." gumam Hyulee berbalik. Namun Myungsoo sudah lebih dulu meraih pintu mobilnya, menurunkan koper yang tadi ia masukkan dan barulah menutup pintu mobilnya.
Suzy membulatkan matanya saat tangan kanan Myungsoo kini menyeret koper tersebut "siapa yang tadi kau beri lambaian tangan?" tanya Myungsoo mendekati Suzy.
"Eoh... itu Soo Jung dan Minho oppa, mereka ingin memastikan keadaanku" gumam Suzy masih melirik koper yang dibawa Myungsoo.
"Eoh..." Myungsoo menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian ia merasakan perutnya bersuara kecil "ahhh... aku lapar, chagi" keluh Myungsoo tersenyum kikuk dan ikut diangguki Hyulee dan Hyunoo.
"Nee... eomma, aku juga lapar" ucap Hyulee menggelayuti lengan Suzy "appa sih tadi melarikan diri dari haremoni" ejek Hyulee dan sukses diberi tatapan tajam oleh Myungsoo.
"Kalian belum makan? Eish... cepat masuk" ucap Suzy bergegas masuk.
Myungsoo tersenyum melihat punggung Suzy yang kini sudah semakin menjauh, ia melangkahkan kakinya, menyeret koper miliknya, langkahnya terhenti untuk menutup gerbang rumah Suzy sebelum akhirnya ia langkahkan lagi kakinya masuk lebih jauh memasuki rumah yeoja yang sangat ia cintai tersebut.
***
TO BE CONTINUE
makasiii buat likeeee dan komentnyaaa yaaaaa.......... readerrrsss!!! ^^
BOOOWW.