Sebenernya author mau update kemarin banget tapi karena hidung meler dan nampaknya flu menyerang author,akhirnya author memutuskan untuk menunda update-an lagian sekali update juga kayaknya jarang yang baca. heuheu Happy reading! Bare (m)any typos! :)
(Park Yoonmi)
(Oh Sehun)
No One’s POV
Saat Yoonmi mencari tempat duduk di lingkaran pemeran drama, Hani melambaikan tangannya kepadanya sambil tersenyum manis dan mengisyaratkannya untuk duduk di sampingnya. Yoonmi lalu membalas senyumnya dan duduk di sampingnya.
“Song Hani imnida.” Hani menawarkan sebuah tangan yang kemudian disambut oleh tangan Yoonmi.
“Park Yoonmi imnida.” Sebelum melepas jabat tangan mereka, Yoonmi melihat ke arah Hani dengan seksama “Bukankah kita sekelas? Dan sepertinya aku masih ingat dengan namamu..Kamu..yang kemarin di kantin,bukan?” tanyanya sambil memiringkan kepalanya.
Hani hanya bisa tersenyum kecut sambil mengiyakan.
“Nae.” Ia kemudian menggosok lehernya yang tidak gatal “Maaf mengenai itu..Aku—“
Sebelum Hani selesai dengan kalimatnya,Yoonmi sudah memotongnya terlebih dahulu.
“Yahh.. Gwaenchana,jeongmal!” ujarnya sambil menunjukkan senyum cerah cerianya.
“Apa benar tidak apa-apa?”
Yoonmi mengangguk
“Gomawo Yoonmi-ahh~” Hani lalu memeluk Yoonmi sementara Yoonmi hanya tertawa kecil. Dan di saat itu pula,Lee Seonsangnim mengganggu percakapan mereka dengan sebuah dehaman.
“Park Yoonmi, karena kamu kemarin absent, bisakah kamu sekarang memperkenalkan diri ke semua pemeran drama?”
Semua mata pun kembali tertuju ke arah Yoonmi.
Yoonmi mengangguk kemudian memperkenalkan diri.
Sementara semua sedang memfokuskan perhatian mereka ke arah Yoonmi, tiba-tiba muncul seorang namja bertubuh tinggi sedang terengah-engah setelah berlari di lorong.
“Lee Seonsangnim,maaf saya terlambat.” Ujarnya sambil menunjukkan deretan gigi putihnya kepada Lee Seonsangnim.
End of No One’s POV
Sehun’s POV
“Ya Sehun-a, apa benar tidak apa-apa?” tanya yeoja yang kini sedang berada di sampingku setelah kami keluar dari audi merahku.
“He?” aku memasang wajah bingungku kepada Yoonmi.
“Apa tidak apa-apa kamu terus menyimpan perasaanmu kepada Hyomin unnie?” dia menghentikan langkahnya dan memandangku serius.
Aku kemudian ikut mengrem langkahku dan menatap ke wajahnya dengan wajah sesantai mungkin.
“Yah, sampai kapan kamu akan mengungkit-ungkit hal itu lagi. Aku sudah benar-benar melupakannya,Yoonmi-ah.”
“Apa benar itu? Aku meragukannya.” Lanjutnya, masih keras kepala.
Jika bukan karena kontrol diriku yang sangat bagus, aku sudah mendorongnya ke mobil dan menciumnya sambil mengatakan ‘Yoonmi-ah, tidakkah kau mengerti aku hanya melihatmu saat ini? Tidakkah kau melihat perhatianku sebagai bukti cintaku selama ini?’ Tapi..poop! Aku memecahkan semua gelembung lamunanku karena, well, aku tidak seberani itu dan it’s too drama! Haha
Setelah aku memikirkan semua adegan yang kulamunkan, aku menjadi malu sendiri dan tidak fokus dengan apa yang ada di depanku sehingga aku tidak menyadari bahwa Yoonmikini berada di depanku sambil berkacak pinggang dan hampir saja menabraknya.
“Yah! Kamu tidak mendengarkanku?Aish..”
Aku hanya bisa bengong sambil merespon dengan “nae?”
Yoonmi pun berlalu begitu saja dengan langkah cepatnya sementara aku hanya bisa memandangnya dari jauh. Omo~ Wajahnya saat kesal lucu sekali. Seharusnya aku memotret wajahnya yang epic tadi.
Aku pun akhirnya sampai ke dalam kelas dan memikirkan yeoja bermarga Park itu..Jangan tanya siapa, karena aku tahu kalian sudah mengenalku dan kisahku sejah chapter 1,bukan? Kkk Yeah, siapa kira aku jatuh cinta dengan gadis judes, manja nan menyebalkan itu. Mungkinkah tresno jalaran saka kulino? Ha!
Tapi agak miris juga ketika mengingat dia menanyakan apakah aku menyukai Hyomin-noona atau tidak. Apakah aku kurang santer memberinya kode? Maksudku, apa aku kurang memberikan perhatian khusus kepadanya sehingga dia tidak sadar apapun yang kurasakan? Apa aku harus berlutut dan meneriakkan ‘I LOVE YOU’ sekeras mungkin hingga seluruh warga dunia tahu? Aish, dilema menyukai sahabat sendiri memang seperti itu. Beda cerita jika aku baru bertemu dengannya dan langsung menembaknya, mungkin dia akan langsung sadar jika aku menyukainya.
Seperti kasus tadi pagi, aku sebenarnya mengikutinya karena aku sudah menduga bahwa gadis itu akan turun jauh sebelum mereka sampai di gerbang sekolah. Sudah menjadi rahasia umum kalau Hyomin noona adalah super diva yang akan menggegerkan seisi Woollim High jika ia sampai terlihat secuilpun batang hidunya di area sekolah. Dan, meskipun judes,Yoonmi adalah dongsaeng yang cukup mengerti situasi tsb dan tahu cara mengatasinya. Jika bukan karena Yoonmi baru sembuh dari demamnya,mungkin aku akan membiarkannya berjalan berpuluh-puluh meter hingga ke dalam gedung sekolah. Atau mungkin akunya saja yang terlalu over-protective? Ah..Moregesseuyo...
“Yah! Habis ini pelajaran Fisika. Aah Jeongmal!” Baekhyun,teman sebangkuku, menyilangkan tangannya di belakang dan menjadikannya bantal untuk kepalanya.
Aku lalu melihat ke arahnya dan memberinya sebuah senyum kode. Yah, siapa sih yang tidak tahu hobi kita berdua ketika mapelnya tidak atau kurang cocok?
Baekhyun kemudian memberiku ‘OK’ sign dengan tangannya dan bangkit dari duduknya.
“Kajja!” ujarnya semangat.
Sesampainya di gedung aula, setelah Baekhyun melongok ke dalam, dia kemudian berjalan ke arahku sambil memberi isyarat dengan membentuk tanda cross menggunakan tangannya yang berarti gedung aul sedang tidak available atau sedang dipakai.
“Aish..Bagaimana kalau ke atap saja? Kamu bawa beberapa manhwa bukan?” usulku kepadanya yang langsung ia terima.
Dan, here we are, membaca manhwa sambil tiduran di atap. Aku melongok ke arah Baekhyun yang tersenyum sendiri sambil melihat ke arah i-phone nya. Aku yang penasaran pun merebutnya dari genggaman Baekhyun, membuatnya berteriak menyebalkan “Yah!”
Aku melihat ke arah i-phone tsb dan kudapatkan foto seorang yeoja dengan rambut pendek sebahu sedang tersenyum ke arah kamera mengenakan seragam yang sama dengan seragam yang kami kenakan. Bedanya, dasinya berwarna kuning yang berarti yeoja tsb berada di kelas 2. Dia kemudian akhirnya dapat merebut i-phonenya kembali membuatku tidak begitu jelas dengan wajah si yeoja. Aku pun lalu menggodanya.
“Ya! Kamu menyukai hoobae?”
“Bukan urusanmu.” Dia lalu menjulurkan lidahnya ke arahku “Kamu sendiri masih merahasiakan siapa yeoja yang kamu sukai bukan?”
Aku lalu kembali membaca manhwaku seolah tidak peduli karena Baekhyun benar. Aku bahkan tidak berani mengatakan siapa yang aku sukai selama ini kepada sahabat dekatku sendiri. “Ah matta.”
Kami pun diam, dengan Baekhyun yang wajahnya bertambah riang saja melihat galeri foto yang ada di i-phonenya. Aigoo..aku bahkan tidak sampai menyimpan foto Yoonmi seperti itu. Siapa juga yang butuh foto ketika kita bisa bertemu setiap hari (bahkan dalam bentuk yang lebih nyata)? Haha
Setelah beberapa menit, aku mengambil sebuah topik dan bertanya kepada Baekhyun.
“Baekkie-ah~ Memang tadi aula ada acara apa?”
Baekhyun kemudian beralih sejenak dari i-phone nya dan memasang wajah berpikirnya “Aku kurang tahu tapi aku melihat beberapa orang, seperti Lee Seonsangnim...dan..oh,iya.Hoobae yang selalu bersamamu.siapa namanya? Lee Yoonmi? Kim Yoonmi?”
“Park Yoonmi.” Aku membenarkannya sambil membuka lembaran manhwa selanjutnya.
Park Yoonmi? Lee Seonsangnim? Mungkinkah, ini masalah drama?
Ah biar saja.. aku tidak begitu peduli dengan masalah drama itu. Aku hanya perlu menghafalkan skenario dan settingnya saja bukan? Itu tidak begitu masalah bagiku.
“Dan kurasa..aku melihat Chanyeol juga di sana..Dia, aku tidak tahu sejak kapan dia berminat mengikuti theater.” Baekhyun melanjutkan kalimatnya.
Chanyeol...Park Chanyeol? Namja yang sangat dekat dengan Yoonmi itu? Yang sangat kelihatan sekali mengejar-ejar Yoonmi tetapi belum juga menyatakan perasaannya itu? Nah,kurasa ini yang menjadi masalah bagiku.
“Baekki-ah..Apa tidak apa-apa kamu sendirian saja di sini?”
__________
Sesampainya di dalam aula, aku menyapa Lee Seonsangnim tepat ketika Yoonmi membungkukkan badannya.. “Lee Seonsangnim,maaf saya terlambat.”
“Ah Sehun-a, akhirnya kamu datang juga.Kajja, kamu juga harus perkenalan ke semua yang ada di sini.”
Dan ahirnya aku pun menuruti apa yang Lee Seonsangnim telah perintahkan. Mataku pun jelalatan ke setiap pemeran drama tetapi tidak ada tanda-tanda adanya Chanyeol.
Aish aku akan benar-benar membunuh si kkaebsong itu hidup-hidup! Berani-berani nya dia menipuku!
Semuanya pun bertepuk tangan saat aku membungkuk. Lalu aku pun mencari tempat duduk untuk duduk (yaiyalah untuk duduk -.-‘) di mester aula. Tentu saja aku mencari tempat yang paling dekat dengan Yoonmi..dan seakan mengerti mataku melihat ke arah mana,yeoja di samping Yoonmi memberiku space dan aku yang tidak ingin kehilangan kesempatan emas itu pun langsung duduk di sana.
End of Sehun’s POV
Song Hani’s POV
Benar bukan dugaanku! Aku memang cukup cerdas untuk menyiapkan tempat duduk bagi Sehun oppa karena dia menerimanya dan sekarang ini duduk di sampingku! Kyaa!! Tidak sia-sia aku tahun ini masuk ke klub teater dan mendapatkan peran nenek ini.
Well...dia berniat untuk duduk di samping Yoonmi tetapi bagiku, dia duduk di sampingku. Kekeke
Aku bahkan sedikit merasakan kadang badannya mengenai badanku dan itu rasanya..membuatku..ingin meledak! Jika bukan karena harga diri seorang wanita, aku pasti sudah menyerangnya dan berteriak histeris a la fangirl “Oppa oppa oppa Sarranghaeyo!!”
Tapi tetap saja, miris, sungguh sangat miris. Ketika ia benar-benar berada di sampingku tetapi terasa seakan kita dipisahkan oleh sebuah benua dan samudera dikarenakan aku yang tidak bisa apa-apa melainkan menatapnya sedang bercanda gurau dengan Yoonmi sialan itu. Aagh!
Aku yang penasaran akan apa yang mereka bicarakan pun diam-diam menguping pembicaraan mereka dan membiarkan Lee Seonsangnim berbicara sendiri, menjelaskan mengenai teknik vocal,pernafasan dan gestur ketika bermain peran.
“Sehun-a, aku kira kamu tidak akan kemari.” Ucap Yoonmi dengan wajahnya yang menurutku ‘enggaak bangeet’. Bagaimana bisa ia berbicara dengan Sehun oppa dengan wajah sedingin itu? Senyum plis senyum! Apa dia tidak tahu berbicara dengan Sehun adalah suatu kesempatan yang langka?
“Ha! Apa tidak rugi jika aku tidak datang dan melihat sang queenka beraksi di panggung?” aku bisa membayangkan wajah Sehun oppa yang tersenyum manis ke arah Yoonmi dan itu membuatku..ackk..
“Ya! Apa kamu ke sini hanya untuk menggodaku? Get lost!” jawab Yoonmi kasar.Bahkan dia berani membentak dan menyuruh Sehun oppa ku untuk pergi dari sini? Aish jinjjha! Apa dia tidak punya sopan santun pada sunbae? Dan, Sehun oppa, kenapa kamu hanya bisa terkekeh seperti itu? Kamu seharusnya marah! Aish..
Aku yang mendengarkan semuanya hanya bisa mengepalkan tangan kesal. Aku iri dengan kedekatan mereka..Aku iri dengan Park Yoonmi...
End of Hani’s POV
No one’s POV
“Arrasso. Aku akan berhenti menggodamu.” Ucap Sehun akhirnya setelah menerima serangan pukulan bertubi-tubi dari Yoonmi. Lee Seonsangnim yang melihatnya tidak bisa apa-apa karena baginya,Sehun dan Yoonmi hadir dalam latihan dramanya adalah sesuatu yang lebih dari cukup.
“Ngomong-ngomong Yoonmi-a. Apa Chanyeol juga ikut di drama ini?” tanya Sehun kepada Yoonmi yang sudah mendingin.
“Chanyeol? Umm..Kurasa tidak. Dia tidak pernah minat ke theater. Dia cenderung lebih suka main band.” Jawab Yoonmi
“Ah benarkah? Kamu pasti sangat hafal dengan Chanyeol? Apa kalian sudah resmi?” Sehun menggoda Yoonmi lagi sambil menyenggol lengan Yoonmi, membuat kepala Yoonmi memanas lagi. walaupun dada Sehun sakit saat ia mengatakannya, ia tetap mengatakannya demi mendapatkan perhatian Yoonmi.
“Oh Sehun, hentikan.” Yoonmi hanya bisa menggeretakkan giginya kesal sambil menahan emosinya.
Lee Seonsangnim yang sudah mulai ‘enek’ dengan percakapan ‘rahasia’ mereka pun berdeham.
“Park Yoonmi.Song Hani. Baca scene 1 dan praktekan di depan teman-teman kalian!” instruksinya “Song Jieun! Karena tugasmu adalah sebagai narrator, bacakanlah setting untuk mereka!” instruksinya lagi yang membuat suasana menjadi tambah tegang karena Lee Seonsangnim sudah mulai memukulkan kertas skenarionya ke white-board yang berdiri di dekatnya.
___________
“Beribu-ribu tahun yang lalu, sebelum adanya peradaban,sebelum lahirnya negara-negara seperti Korea Selatan,negara tempat kita tinggal sekarang, semua permukaan bumi hanya ditutupi oleh lautan,gurun dan hutan. Saat itulah, hidup seorang nenek tua yang sangat penyayang hidup di tengah hutan. Seharusnya ia merasa kesepian karena hidup di tengah hutan, tetapi tidak karena cucu perempuannya selalu menjenguknya setiap hari.Cucunya konon beranama Yoo seung Mi, Little Red (Gadis Jubah Merah)” Song Jieun lalu memberi jeda.
Yoonmi dan Hani pun tampil dan berakting seperti yang telah diperankan oleh Lee Seonsangnim. Yoonmi sebagai Little Red (Gadis Jubah Merah) dan Hani sebagai nenek dari Little Red (Gadis Jubah Merah).
“Little Red (Gadis Jubah Merah) menjenguk neneknya tidak dengan keadaan tangan kosong. Ia selalu membawakannya buah-buahan dan cookies kesukaan neneknya. Lalu sang nenek akan bermain bersamanya dan biasanya,sang nenek akan menceritakan Little Red (Gadis Jubah Merah) beberapa dongeng.”
Lalu dengan luwesnya, Hani dan Yoonmi berperan seperti apa yang telah dituliskan di dalam skenario. Semua yang melihatnya tidak bisa berkata apa-apa lagi karena ketakjuban mereka atas akting Hani dan Yoonmi. Termasuk Sehun atau mungkin ‘terutama Sehun’ lebih tepatnya.
Sehun’s POV
Aish aku telah ditipu mentah-mentah oleh Baekhyun karena ternyata Chanyeol tidak ada di sini. Dia memang tidak tahu, pandangannya yang mulai kabur atau sebenarnya dia tahu rahasiaku dan berusaha untuk mengerjaiku?! Grrr...
Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, tidak ada salahnya juga sih aku ikut latihan drama ini karena aku bisa melihat sisi lain dari Yoonmi. Sisinya yang biasanya tidak pernah aku lihat. Sisinya yang lain. Sisinya yang menurut orang ‘berbakat’.
Dan aku menyukai melihat dia sedang bermain peran. Ia tampak menghayati perannya dan benar-benar mendalami cerita. Ia seperti benar-benar berada dan terlarut di dalam cerita tersebut hingga apabila besok pentas drama ini tidak berproperti pun,setiap yang lihat sudah bisa menggambarkan suasananya sendiri.
Tahun lalu, Yoonmi juga pernah bermain drama dengan judul dan cerita yang sama dengan drama ini, bedanya, ia dulu berperan sebagai teman Little Red, kalau tidak salah namanya adalah Choi Jiah yang sekarang diperankan oleh Luna. Kalian mungkin bertanya-tanya mengapa aku bisa begitu hafal. Yah, bagaimana tidak hafal jika hampir setiap aku bosan aku melihat rekaman karir bermain peran Yoonmi yang aku rekap menjadi menjadi satu buah VCD. Salah dia sendiri menyuruhku untuk merekam setiap pentas dramanya jadi aku diam-diam mengkopi dan menggandakannya sesukaku. Well, bukan untuk dijual karena aku hanya menggandakan dua sampai tiga saja kok. Jaga-jaga jika kasetnya rusak atau mungkin hilang.
Ketika sedang hikmat memperhatikan permainan peran yang Yoonmi lakukan, aku berhenti sejenak dan melongo ketika melihat si nenek (yang aku tidak tahu siapa namanya) merusak segalanya. Sang nenek dalam drama ini seharusnya berwajah lembut, penuh kasih sayang dan tulus, tetapi wajah sang nenek kali ini tampak seakan-akan dia berperan sebagai serigala,yang akan menerkam Little Red, bukan sang nenek.
“Yoo Seungmi, cucuku satu-satunya, ketika di jalan, selalu ingat pesan nenek, nae? Apapun yang terjadi, tetap lah berada di jalanmu dan jangan keluar dari alur, karena di dalam hutan sana,banyak makhluk mengerikan.(!) Selain itu, ingat juga pesan nenek yang utama...”
Aku melihat ke ekspresi setiap mereka yang menonton dan sudah kuduga,raut wajah mereka berubah drastis.
Apalagi ketika yeoja yang berperan sebagai nenek itu mengucapkan kata-kata terakhirnya
“Jangan berbicara kepada orang asing (!)”
Ia tersenyum.
Tetapi senyumnya tampak seperti sebuah seringai. Seringai serigala yang benar-benar akan menerkam daging polos cucunya sendiri.
Setelah berhasil merampungkan adegannya, Lee Seonsangnim berdiri sambil berteriak
“CUT! NG!” ia lalu memijat jidatnya sebentar “YA,SONG HANI!Apa yang kamu lakukan,huh? Ada apa denganmu hari ini? Lakukan seperti apa yang telah kamu lakukan kemarin!”
End of Sehun’s POV
Hai readers~
Semakin bertambah chapter, author berniat untuk menambah kawan buat main charcter nih.Karena Sehun udah dapet Baekhyun,aku bertanya-tanya apa Yoonmi juga butuh kawan dekat?
Jika butuh, menurut kalian siapa?
Aku kepikiran sama beberapa nama sih,karena di sini nggak ada fasilitas buat polling,tulis di komen aja ya.
Atau siapapun lah...
I just need your comment,okay? :’’D
Love dan Comment sangat diapresiasi!