home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Fight For This Unrequited Love

Fight For This Unrequited Love

Share:
Author : natadecocoo
Published : 10 May 2014, Updated : 09 Oct 2014
Cast : Oh Sehun,Park Yoonmi (YOU),Kim Myungsoo,Park Chanyeol,etc
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |47403 Views |9 Loves
Fight for This Unrequited Love
CHAPTER 7 : --five

Readers...Maaf karena draft ff ini aku udah bikin lama dan ternyata aku waktu itu kebetulan nggak sempet rajin update,aku jadi lost plot sma inti ceritanya dan setelah aku nerusin,semakin ke sini,karakter Yoonmi beda sama karakter yang dulu mau aku tulis. Jadi,o.k.i,aku ngeubah sedikit inti ceritanya. Di sini ceritanya bukan lagi ttg Sehun yg pura-pura jadi namchinnya Yoonmi karena entah,terlalu naif lah kalo Yoonmi nggk tau gimana rasanya jatuh cinta. Terlalu manga/anime-ish! Hehe di sini nanti Yoonmi bakal semakin sadar kalo yang ada buat dia everytime and everywhere yaa si Sehun lewat proyek drama mereka tapi tanpa ada yang namanya istilah pacar percobaan. Hehe Karena plotnya aku ubah,maka synopsis dan judulnya juga. Semoga readers bisa memaafkan author :’’’ hehe

Anyway, Happy Reading all! :)


Past is a History and Present is a Gift.History exist to makes us wiser, not to ruin our future because nothing we could do about past. --Park Yoonmi


Yoonmi's POV

                Aku terbangun dari tidurku yang cukup lama. Terimakasih kepada alarm yang telah aku pasang, aku dapat bangun tepat waktu tidak seperti hari kemarin. Setelah membuka penuh mataku,aku stretching di kasur empukku sambil merasakan bahwa sistem imunitas tubuhku telah bekerja dengan baik karena semua rasa tidak enak di badanku kini telah hilang.

                Membersihkan diri lalu menyiapkan semua peralatan sekolah, aku melihat ke arah cermin untuk mengecek apakah penampilanku sudah sempurna atau belum. Setelah all ready, aku pun menuruni tangga dan sosok ayah yang sedang melahap pancake sebagai sarapansudah terpantul di retina mataku. Setelah mengetahui keberadaanku,dia hanya memandangku sebentar kemudian melanjutkan kembali sarapannya yang tertunda sepersekian detik.

                “Pagi ini kamu akan diantar oleh kakakmu. Cepatlah sarapan,dia sudah menunggumu di depan.” Ucapnya dingin sambil tetap menyantap sarapan.

                “Ndae.” Jawabku, segera duduk di meja makan dan tidak ingin menghabiskan waktu lama-lama bersama abuji. Aku tahu alasan beliau tidak dapat mengantarku pasti karena beliau mendapat panggilan darurat di pagi buta seperti ini. Huft, aku kadang-kadang berpikir untuk merayu ayah memiliki pekerjaan lain tapi,well,bagaimana bisa seseorang berani mengatakannya kepada lelaki keras kepala itu...

                 Selesai sarapan, aku keluar dari rumah dan memasuki mobil sedan putih unnie yang sudah menyala dan duduk pada kursi jok penumpang di sebelah kursi jok kemudi.

                “Kenapa tidak setiap hari saja seperti ini?” tanyanya sebelum ia benar-benar menginjak gas dan menjalankan mobilnya. Aku terperanjat akan pertanyaannya.

                “Aku tahu kamu tahu akan jawaban dari pertanyaan tsb,hyomin unnie.” Aku melihatnya dengan muka datar.

                 Dia hanya bisa tertawa.

                Bagaimana dia bisa menanyakan sesuatu dengan jawaban yang sudah ia ketahui?! Well,kalian perlu tahu bagaimana keributan yang akan terjadi jika dia selalu mengantarku setiap pagi. Kekacauan benar-benar akan terjadi atau mungkin siswa-siswi SMA Woollim terancam kehilangan jam pertama pelajaran mereka karena,hella, dia adalah Park Hyomin. Mantan ketua osis wanita pertama dengan track record yang sangat memuaskan,membuatnya menjadi lulusan SMA Woollim terbaik sepanjang masa. Seorang yeoja berusia 27 tahun yang sebentar lagi akan menggapai gelar Dokter Spesialis Anaknya.Usia yang cukup muda untuk mencapai gelar spesialis,bukan,karena orang normal rata-rata mendapatkannya ketika mereka berusia di atas 30 tahun. Wajar saja, banyak teman-temanku yang sangat ngefans kepadanya.Dan betapa aku ingin menjadi sepertinya tetapi sepertinya gen terlalu jahat. Karena aku tercipta dengan kapasitas yang berbeda dengannya. Dan keadaan akan menjadi sulit ketika semua orang menganggap aku,sebagai adik Park Hyomin, akan sepintar dirinya padahal kenyataannya tidak. Betapa dia tidak sadar bahwa aku harus berusaha mati-matian untuk menyejajarkan diriku dengan dirinya. Agar semua orang berpikir bahwa aku memang benar-benar adiknya, adik kandungnya.

                ‘Aigoo..Sepertinya aku harus berjalan beberapa meter ke sekolah pagi ini’ batinku. Aku kemudian menghembuskan nafas panjang dan kulihat dari samping,wajahnya tersenyum meskipun ia tidak menunjukkannya langsung padaku.

                “Kamu terlihat gloomy akhir-akhir ini. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” tanyanya,mengambil topik lain.

                “Eobso.Hanya mungkin karena aku terlalu sibuk hingga kurang istirahat akhir-akhir ini.” Bohongku. Untung saja dia menanyaiku sambil tetap melihat ke depan,jika tidak dia akan dapat melihat kebohongan yang tersirat di wajahku.        

                “Ooh,geurae. Syukurlah.” Jawabnya singkat

                Tapi,tunggu..Apakah aku benar-benar tampak menyedihkan? Oh, sungguh namja Kim terkutuk itu,aku harus menyalahkannya atas ini!

                “Yoonmi-ah..Nomorku belum ganti,jadi jangan ragu untuk menghubungiku jika ada masalah,nae?” dia akhirnya melihat ke arahku. Aku hanya bisa mengangguk pelan.

                “Oh.”

                Unnie yang terkenal dengan keperfeksionisannya itu kemudian melaseriku dengan tatapan matanya yang tajam yang aku tahu apa maksud dari tatapan mata tsb.Yah, aku terlalu banyak menggunakan bahasa informal akhir-akhir ini.

                “Umm,mian,maksudku ‘ndae’.” Aku terkekeh kecil yang disusul oleh kekehan unnie Hyomin juga.

                 

                Tapi,terlepas dari itu,aku sebenarnya ingin bercerita banyak kepada Hyomin unnie. Kami memang saudara dan bahkan kami serumah, sebelum dia akan menikah beberapa bulan lagi, tetapi kami benar-benar jarang berbicara dan memiliki waktu untuk melakukan  woman-to-woman talk. Aku menjadi merasa sangat sia-sia jika waktu terbatasku bersama unnie saat ini kusia-siakan begitu saja.

                “Hyomin Unnie..” ujarku,pelan,memanggil namanya.

                “Uhm?”

                Aku mendongak dan melihat lurus ke depan “Apakah aku benar-benar harus seperti unnie dan abuji?”

                Aku memberi sedikit jeda karena,percayalah,ini tidak semudah itu untuk diceritakan.Tapi bagaimanapun juga aku ingin menyampaikannya kepada Hyomin unnie. Setelah,mengambil nafas panjang,aku melanjutkan ceritaku.

                “Karena sepertinya aku lebih mewarisi darah eomma daripada abuji.Kamu tahu sendiri kan,aku lebih suka terjun ke bidang seni daripada harus berkutat dengan buku-buku tebal itu. Dan,yah,nilai di raporku tidak bisa berbohong.Aku selalu buruk di nilai Biologi dan Kimia.”

                Hyomin unnie diam sebentar lalu menghela nafasnya.

                “Adikku tercinta,Park Yoonmi. Apakah kamu tahu mengapa aku sekarang berada di sini, mengemudikan mobilku melewati jalan ini?”tanyanya.

                Aku memutar bola mataku.

                “Tentu saja untuk mengantarku ke sekolah.Sungguh pertanyaan yang tidak perlu dijawab,eonnie-yaa.”

                Dia kemudian memandangku sebentar. “Apakah kamu tidak berpikir bahwa pertanyaanmu itu sama seperti pertanyaanku tadi?”

                Ia kemudian memberikan jeda dan memberiku waktu untuk mencerna kalimatnya. Tapi seakan mengerti tanda tanya besar yang tersirat di wajahku, Hyomin unnie menghentikan jedanya dan melanjutkan kalimatnya untuk memenuhi rasa ingin tahuku.

                “Kamu sudah tahu bahwa minat dan passionmu ada di bidang seni tetapi kamu bertanya kepada orang lain kamu harus berjalan ke arah mana.” Dia menaikkan bahunya lalu menurunkannya kembali.

                Lalu dia tersenyum kepadaku.

                Dang! Seakan sebuah batu besar telah menghantamku,aku menahan nafasku sejenak.

                Aku terkesima. Tidak heran unnieku ini memiliki banyak penggemar karena,well,she deserves it! Tak hanya cantik dan pintar, dia adalah sosok yang bijaksana.

                Yeah, aku membenarkan ucapannya tapi kemudian aku berpikir mengenai abuji. Dia lah yang sesungguhnya menjadi masalahku saat ini.

                “Tapi,unnie,ini tidak semudah itu. Kamu tahu kan abuji ingin aku untuk..”

                Belum selesai aku berbicara, Hyomin unnie lalu merem mobilnya secara mendadak karena kebetulan saat itu lampu merah giliran untuk menyala dan unnie adalah pribadi yang suka mengebut di jalan jadi efek inersia sangat bekerja pada kami berdua.

                “Sebelum itu, Yoonmi-ah, boleh aku bertanya sesuatu kepadamu?” ia memandangku penuh perhatian.

                Aku memandang balik ke arahnya “Ndae?”

                “Kamu sedang menjalani hidupmu atau sedang menjalani hidup abujimu?”

___________

               

                Chanyeol’s POV

                Hampir semalaman aku tidak bisa tidur karena memikirkannya, memikirkan balasan pesan yang aku terima setelah mengiriminya pesan untuk janji mengerjakan proposal festival band seminggu lagi. Kubuka lagi sms tsb di kelas yang masih sepi,terisi hanya beberapa butir anak. Anak-anak yang rajin tentunya karena saat ini tergolong pagi.  

Dari : Yoonmi

Aigoo..Chanyeol-ah. Yoonmi tidak bisa malam ini.Tau sendiri kan dia itu mudah tertidur di sembarang tempat dan aku tidak tega untuk membangunkannya. Mian.

                “Aish..” dengan kasar,aku menghentak-hentakkan kakiku ke lantai marmer yang telah termester apik. Berbagai macam pikiran yang tidak seharusnya untuk dipikir berkelebat di kepalaku setelah aku membacanya. Dalam hati, aku tidak ingin untuk ber-negative thinking tetapi bagaimana bisa aku ber-positive thinking setelah membaca sms tsb? Apalagi di bagian ‘tertidur di sembarang tempat’ dan sudut pandang penulis pesan yang sudah tampak adalah sudut pandang orang ketiga.

                “Apakah dia Sehun-hyung? Aish jinjjha! Meskipun mereka seperti kakak adik tetap saja dia adalah seorang namja!”

                Mengingat hal tsb, aku hanya bisa merasakan darahku naik ke kepala semua. Aku tidak pernah se-emosional ini sebelumnya. Hal itu yang membuatku berjalan mondar mandir sambil menggigit kuku di ujung jari jempolku.

                Tanpa sebuah keraguan lagi,kakiku membawaku ke kelas Yoonmi untuk menjawab rasa penasaranku. Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, mungkin aku sebaiknya menunggunya di lorong saja dan bertemu dengannya seakan-akan sebuah kebetulan? Ah ide bagus.

                Tak lama, aku menangkap sosok Yoonmi dari jauh. Dan saat semakin mendekat,aku melangkah ke arahnya dengan berpura-pura tidak melihatnya.

                “Pagi,Yoonmi-ah.” Sapaku saat berpapasan dengannya. Dia kemudian membalas salamku.

                “Ah Chanyeol-ah~ Pagi.”

                 “Mengenai proposal Festival Band..” ujarku,memulai sebuah pembicaraan.

                “Ah, matta. Maaf Chanyeol-ah, tadi malam...”

                 

                Belum selesai ia mengatakannya,aku sudah memotong kalimatnya. Karena,well,aku tidak ingin mendengarkan alasan dari Yoonmi. Ah ada apa denganku sih? Aku benar-benar ingin tahu apa yang dia lakukan semalam tetapi aku terlalu takut jika fakta yang kutakutkan benar-benar terjadi. Aish,jinjjha! Aku benar-benar pengecut. “Aack benar. Kamu telah mengirimiku sms itu jadi aku tahu apa alasannya.”

                “Sms?” tanyanya,dengan wajah bingung yang sangat imut. Ugh aku benar-benar ingin mengabadikannya! Tapi tunggu, dia lupa? Atau tidak tahu? Aah tentu saja dia tidak tahu karena bukan dia yang mengirim sms tsb melainkan orang lain yang aku asumsikan sebagai seorang namja.

                Yoonmi’s POV

                Sesampainya beberapa puluh meter sebelum gerbang SMA Woollim, aku menghentikan aktivitas mengemudi Hyomin unnie “Aah unnie,sampai sini saja tidak apa-apa.”

                 “Yaa Apa tidak apa-apa tidak sampai dalam pelataran sekolah?”tanyanya.

                “Gwaenchana, daripada nanti unnie harus berurusan dengan teman-temanku.” Ucapku sambil ber-hehe ria.

                “Ah Arasso” mengerti apa yang aku maksud, dia lalu menginjak remnya kasar sehingga mobilnya terhenti secara kasar juga. Ugh aku sudah terbiasa dengan ini.

                Ketika aku sedang membuka sabuk pengaman dan hendak membuka pintu mobil setelah di-unlock oleh Hyomin unnie, sebuah wajah tampak di kaca di sampingku yang sangat mengagetkanku.

                “MY GOSH!” teriakku dalam bahasa Inggris yang membuat Hyomin unnie tertawa karena aksenku yang baginya lucu dan wajah kagetku yang tak kalah lucu.

                Saat aku melihat lebih jelas, ternyata wajah terkutuk itu adalah wajah milik Oh Sehun.

                “YAH!!” aku memukul kaca pintu mobil dengan sangat brutal di sambut oleh dehaman Hyomin unnie yang membuatku berhenti untuk memukuli kaca pintu mobilnya tsb. Setelah aku berhenti memukuli kaca pintu mobilnya, ia lalu menurunkan kaca pintu mobilnya sehingga wajah menyebalkan Oh Sehun tampak bertambah jelas.

                “YAH! TUAN OH! Kamu hampir saja membunuhku!” aku segera memukul bahunya segera setelah kaca pintu terbuka lebar yang hanya disambut oleh sebuah kekehan kecil

                “Hehe mian.. Ya! Kamu berangkat sekolah dengan siapa?”

                “Kamu sendiri kenapa bisa tahu aku ada di dalam mobil ini? Apa kamu membuntutiku?” aku menyipitkan mataku ke arahnya.

                “Tentu saja. Karena kamu sangat mengkhawatirkan.Aku pikir kamu diculik tadi.”

                Geojitmal! Batinku dalam hati. Tentu saja itu sebuah kebohongan lain dari mulut besar Oh Sehun. Aku tahu benar bahwa dia menyukai yeoja yang ada di sampingku.

                “Omo, Sehun-ah.Apa kamu tidak hafal dengan mobil tetanggamu ini?” Hyomin unnie menyinyirkan bibirnya kesal.

                “Tentu saja bukan karena itu..Dia itu menyukk-“ sebelum aku dapat merampungkan kalimatku tentang ia mengikutiku karena ia menyukai unnie, tangan besar Sehun menutup mulutku sehingga aku hanya bisa melanjutkannya dengan bahasa alien yang tentu saja tidak akan dapat unnie mengerti. Yang lebih menyebalkan lagi, dia membuka pintu mobil dan menggeretku kasar keluar dari mobil.

                “Yaa Yoonmi-a, bukankah lebih baik kamu ikut ke mobilku saja? Udara pagi sangat tidak ramah untuk jalan berpuluh-puluh meter hingga ke sekolah.”

                “Kami duluan noona-yaa!” ucapnya riang,masih menutupi mulutku dan menggeretku.

                “Baiklah. Terimakasih,Sehun-a~Aku titipkan saengku kepadamu” Setelah itu,Hyomin unnie tersenyum kepada kami dan menutup kaca mobilnya. Tak lama, ia lalu melaju menjauh dari kami dan Sehun pun melepaskan tangannya dari mulutku.

                Aku kemudian memberikan tatapan mematikanku ke arah Sehun yang hanya bisa mengangkat kedua bahunya pelan lalu menurunkannya kasar.

                End of Yoonmi’s POV

                Sehun’s POV

                Pagi ini,aku kebetulan berangkat bertepatan dengan keberangkatan Yoonmi. Hari ini dia tidak naik di mobil ayahnya melainkan di mobil kakak perempuan satu-satunya yaitu Park Hyomin,my past crush...Well,sebenarnya aku sangat ingin bertanya kepada orang tuaku mengenai suatu hal,yaitu “Apakah aku dikutuk untuk menyukai yeoja bermarga Park?” karena, setelah aku berhasil melupakan Park Hyomin,kini aku harus dimasalahkan denganhatiku yang tidak bisa berhenti berulah jika berada di depan Park Yoonmi.

Flashback

3 tahun yang lalu

Hari itu diadakan pesta besar-besaran di pelataran kebun yang luas milik keluarga Park.Yeoja dengan gaun terindahnya dan namja dengan jas tergagahnya bersebaran di setiap penjuru kebun,namun beberapa berada di dalam. Semua yang hadir kebanyakan sudah berusia di atas 17 tahun,kecuali seorang namja muda berusia belasan yang mungkin masih menginjak bangku SMP sedang terduduk lemas di sebuah bangku.

Tak lama, namja tsb tidak sendiri karena seorang yeoja yang juga masih berusia belasan tahun awal mendatanginya.

“Ya! Kamu seharusnya senang jika sedang berada di sebuah pesta.”ujar yeoja tsb tapi sang namja hanya diam sambil menunduk ke tanah.

“...”

“Bukankah kamu pernah bilang bahwa kamu menyukai wajah unnie Hyomin ketika ia senang? Lihatlah, ia senang bersama tunangannya sekarang.” Katanya kepada sang namja tapi responnya masih sama. Diam.setelahnya,sang namja meninggalkan yeoja tsb,kembali ke rumahnya.

Dan hari itu berlangsung begitu saja.tapi,tidak sedikitpun yeoja tsb tahu ternyata 1 minggu ke depan setelah pesta tsb,sang namja yang biasanya hyper dan banyak bicara kini menjadi murung dan selalu menunduk ke tanah.

Sang yeoja sudah mengajak bicara si namja ke berbagai macam topik pembicaraan tapi hanya dibalas oleh ‘eh’ ‘oh’ dan anggukan pelan. Hingga akhirnya sang yeoja kembali membahas pertunangan unnienya...

“Beruntung sekali Hyomin unnie, bisa mendapatkan Park Yoochun oppa.dan lagi,mereka sama-sama seorang dokter.Aah..Unnie tidak perlu mengganti nama karena marga mereka sama.” Sang yeoja masih mengoceh tapi ia tidak tahu bahwa setiap ocehannya membuat hati si namja terasa seakan diiris-iris.

“Yang beruntung itu..Park Yoochun hyung.” Ucapnya,sambil menatap lemah ke arah sang yeoja. Senyum lemahnya sudah cukup untuk menunjukkan lukanya yang sudah ia sembunyikan beberapa jam sebelumnya hingga sekarang hingga sang yeoja yang melihat tatapan mata tsb bisa ikut  merasakan luka yang ia sembunyikan tsb. Dan setelah ia mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut si namja,sang yeoja tidak tanggung-tanggung membuat sebuah hipotesis yang bisa dibilang sangat akurat.

“Hokshi(Mungkinkah), kamu menyukai Hyomin unnie?”

Sang yeoja menunggu lama,cukup lama.hingga akhirnya si namja mengangguk sambil mengiyakan pertanyaan sang yeoja.

“Um.”

Sang yeoja lalu menepuk pelan punggung si namja sambil tersenyum ke arahnya.

Past is a History and Present is a Gift.History exist to makes us wiser, not to ruin our future because nothing we could do about past.’

“Sehun-ya~ Percayalah padaku,masih banyak yeoja cantik di luar sana yang menyukaimu.”

End of Flashback

                End of Sehun’s POV

___________

                Yoonmi’s POV

Sesampainya di sekolah

“Pagi,Yoonmi-ah.” Sapa seseorang dari arah berlawanan yang ternyata adalah Chanyeol dengan wajah cerianya.

“Ah Chanyeol-ah~ Pagi.” Sapaku balik. Dia kemudian berbalik dan berjalan menyejajariku.

 “Mengenai proposal Festival Band..”ucapnya, memulai sebuah topik dan itu adalah mengenai tugas osis kami sebagai sekretaris I dan II. Dan aku menjadi teringat akan janjiku kepada Chanyeol tadi malam.

“Ah, matta. Maaf Chanyeol-ah, tadi malam...” Aku terhenti dari langkahku lalu menghadap ke arahnya.

“Aack benar. Kamu telah mengirimiku sms itu jadi aku tahu apa alasannya.” Dia memotong ucapanku yang belum terselesaikan.Tapi,tunggu, SMS?

“Sms?”

                Tepat setelah aku mengatakan kata ‘sms’ dengan nada bingung, aku mencurigai sesuatu yang tidak bagus telah terjadi tadi malam. Otakku memproses semuanya,mulai dari aku yang tertidur di mobil Sehun,aku yang tahu-tahu berada di kasur empukku dan kenyataan bahwa aku seharusnya ada janji dengan Chanyeol malam kemarin. Sebetulnya aku pernah mengalaminya, dimana Sehun mengirim pesan aneh-aneh ke kontak listku dan hal itulah yang membuatku harus mengunci layarku dengan suatu pola.

                Insting tajamku pun membuatku membuka smart phone putihku dan kubuka inbox serta pesan terkirim yang benar-benar mengagetkanku. Demi nilai Biologi dan sabuk hitam Taekwondo-ku, ini lelucon yang sangat tidak lucu dan aku benar-benar akan menghabisi Namja sialan bermarga Nam itu!

                Chanyeol lalu memandangku dengan wajah tidak enaknya “Aku tidak tahu kalian sedekat itu untuk menginap bersama...”

                “Ya, Chanyeol-ah..Ini tidak seperti yang kamu kira..”

                Aku yang tidak ingin rumor tidak benar beredar akhirnya harus menjelaskan semuanya kepada Chanyeol yang membuat Chanyeol tertawa lepas. Wajah kusutnya pun kini berganti menjadi wajah yang cerah secerah warna pasta tas ransel yang sedang kupakai. Dan,yeah,aku sedikit mencurigai jika Chanyeol  cemburu. Tidak apa bukan aku agak percaya diri sedikit? Because Chanyeol is too obvious!

________

                Aku dan Chanyeol memasuki kelas yang berbeda. Sebelum Chanyeol sampai di kealsnya, kami sudah berjanji untuk merampungkan proposal festival band sepulang sekolah. Sementara Chanyeol sudah masuk ke kelasnya, aku masih harus berjalan beberapa meter untuk memasuki kelasku tetapi ada suatu pemandangan yang menundaku untuk masuk ke dalam kelas. Pagi ini lorong kelas terasa sangat ramai. Sebuah kerumunan berkumpul di depan papan pengumuman. Aku dengan jiwa ingin tahuku pun ikut berdesakan dan melihat ke arah papan tsb.

                Akhirnya mendapat tempat yang cukup bagiku untuk melihatnya, aku mengeja setiap kata dari poster baru yang tertempel. Itu adalah poster mengenai Festival Budaya 2 Minggu lagi dan aku pun berhenti untuk membacanya ketika pada akhirnya mataku berhenti pada sebuah kata “Special Guest Star: L.Kim.”

                Mataku membulat sempurna dan bagian dari diriku menolak fakta ini. Maksudku, aku adalah bagian dari OSIS yang notabene adalah salah satu bagian dari Event Organiser ini tetapi aku sama sekali tidak mengetahuinya. Aku agak sedikit kesal tapi setelah aku menyadarinya..Aah, wajar saja sih karena aku ijin rapat kemarin sore dimana aku melarikan diri entah kemana untuk memikirkan hal yang tidak penting sama sekali...

                Keluar dari kerumunan, aku memasuki kelas sambil terus menerus menanamkan mindset

                “Siapa yang akan peduli.Dia bukan seseorang yang berarti.Dia hanyalah monyet sakit jiwa yang sempat mengisi masa laluku.”

 

                2 jam berlalu dan pernahkah kalian mendengar bahwa apa yang otak kita katakan berlawanan dengan apa yang hati kita katakan? Yeah aku tidak peduli tetapi dua jam ini aku menjadi anak nakal karena aku terus menerus menatapi artikel yang kucari tentang monyet sakit jiwa itu membuat penjelasan dari Mrs.Lee tentang moral dan etika itu hanya masuk ke telinga kiri dan mental keluar lagi lewat telinga kiri. .(Ini sungguh bukan diriku yang biasanya!) Haha otakku bahkan telah memberinya sebuah nickname sehingga aku bisa cepat-cepat membencinya. Monyet sakit jiwa. Monyet sakit jiwa!

                3 jam berlalu dan sesuatu menyelamatkanku dari dunia yang kubentuk sendiri di kepalaku tentang monyet sakit jiwa itu

                Terdengar seseorang mengetok pintu dan saat pintu itu terbuka, tampaklah sosok Mr.Lee dengan kacamata bundar kecilnya yang nangkring di hidungnya yang bengkok—bengkok karena saking mancungnya.

                “Bisakah kupinjam Saudari Park Yoonmi sebentar?” ujarnya saat ia sampai di depan istrinya,Mrs.Lee,masih menjaga sikap karena mereka di sini statusnya adalah rekan kerja bukan sepasang kekasih.

                “Ini mengenai Pentas Drama yang akan ia tampilkan dua minggu lagi.Well,dua minggu minus satu hari.” Lanjut Mr.Lee sambil menyerahkan surat ijin atau surat tugas untuk lebih tepatnya,kepada Mrs.Lee.

                “Baiklah. Park Yoonmi,kamu dipersilahkan untuk meninggalkan kelas.”

                Di dalam hati,aku menebarkan  beribu confetti sebagai perayaan.

________

                Setelah kami, Mr.Lee dan aku, berada di tempat latihan,aula SMA Woollim yang luar biasa megah dan luas, semua mata tertuju kepadaku. Banyak pemeran drama “Little Riding Hood” yang juga telah berada di sana,duduk melingkar.

                Aku membungkuk kepada mereka karena kedatanganku yang terlambat dan karena kemarin aku telah membolos latihan pertama.

                “Ya,Park Yoonmi.Aku tahu sebagai salah satu siswi teladan banyak yang telah mengenalmu tetapi tidakkah lebih baik jika kamu melakukan perkenalan kepada para ‘bintang’ yang telah berkumpul di sini?”

                Dengan itu, aku pun memperkenalkan diriku ke seisi ruangan, terkecuali kepada Mr.Lee tentunya. Mereka semua tampak ramah, terutama seseorang yeoja berambut cokelat sebahu yang seingatku namanya adalah Song Hani.

                End of Yoonmi’s POV

________

                Hani’s POV

                Aku memasuki gedung aula yang besar dengan satu tujuan yang tak lain dan tak bukan adalah untuk mengikuti latihan drama konyol itu! Dengan sutradara yang tidak kalah konyol. Aku memang tak pernah menyukai MR.Lee, tetapi perlakuannya terhadapku kemarin membuatku membencinya.

[ FLASHBACK ]

                Kemarin,tepat setelah aku mendengar bahwa Sehun akan menjadi pemeran utama (yang tentu saja sangat dinanti-nanti oleh semua murid yeoja SMA Woollim—MR.Lee memang sangat menguasai pasaran,dalam arti dia tahu harus menempatkan siapa saja sehingga dramanya ditonton banyak orang),dunia seakan lebih cerah di mataku karena,hella, aku,Song Hani, juga berperan dalam drama tsb yang dalam arti, kita akan sering bertemu!Aacck! Mengingatnya saja sudah membuatku berbunga-bunga dan rasanya ingin kentut pelangi. Oke mungkin ini agak sedikit berlebihan tapi kalau kalian sendiri yang mengalaminya mungkin kalian akan lebih berlebihan lagi mengekspresikannya.kkk

                Kemarin siang adalah latihan perdana pentas drama “Little Red Riding Hood”. Aku senang tiada tanding. Hyosung dan Sunhwa sampai-sampai mengataiku gila karena aku tertawa-tawa sendiri ketika pelajaran Matematika oleh Minjoon seonsangnim sedang berlangsung. Mereka malah mengira aku ngefans berat sama Minjoon seonsangnim. Yang benar saja, bagaimana aku bisa melupakan Sehun oppa dan beralih ke Minjoon seonsangnim? Mereka adalah dua tipe manusia yang sangat berbeda.  Minjoon seonsangnim adalah tipe namja yang sangat serius sedangkan idolaku satu-satunya adalah tipe yang sangat supel dan easy-going.

                Saat aku sudah berangkat lebih awal kira-kira setengah jam sebelum latihan, ternyata Sehun oppa tak kunjung datang dan sekali dia datang, dia mengatakan sesuatu yang membuatku cukup kesal.

                “Lee seonsangnim,saya datang kemari untuk mengijinkan Yoonmi yang tidak bisa mengikuti latihan siang ini karena demam.” Ucapnya singkat,padat dan jelas sambil membungkuk.

                Aku saat itu terkejut,sangat terkejut. Seakan-akan nyawaku berangsur-angsur lepas dari tubuhnya. Apalagi saat Sehun oppa melanjutkan kalimatnya.

                “Dan perkenankan saya untuk ikut ijin, Lee seonsangnim,untuk mengantar Yoonmi pulang.Terimakasih.”

                Tanpa menunggu jawaban dari, Sehun pergi begitu saja tanpa menghiraukan apa yang Lee seonsangnim katakan. Sebegitu berharganyakah Yoonmi di matanya? Hingga ia harus men-skip latihan drama perdananya?

                Aku dengan kekesalan yang memuncak karena rasa cemburu luar biasaku kepada Yoonmi kemudian mendekati Lee seonsangnim.

                “Lee seonsangnim~” ucapku berulang kali, berusaha mendapatkan perhatian Lee seonsangnim yang sedang memijat-mijat keningnya.

                Setelah beberapa detik larut dalam kekesalannya sendiri, beliau kemudian menengok ke arahku “Ada apa,Song Hani?”

                Tanpa berpikir lagi, aku mengusulkannya untuk casting ulang dan menentukan pemeran utama kembali dengan alasan Yoonmi memiliki penyakit yang akhir-akhir ini sedang kambuh tapi,jawaban beliau sungguh mengagetkanku...

                “tidak bisa, Yoonmi adalah aset kita. Apapun yang terjadi, dia harus menjadi pemeran utamanya. Aku sudah bertahun-tahun melatihnya sehingga aku percaya akan kemampuannya.”

                “Tapi, Lee seonsangnim, kita juga harus memikirkan kesehatan Yoonmi juga...”

                Beliau kemudian menatapku dengan tatapan tajamnya.

                “Song Hani,jangan mencoba menghasutku. Selama bertahun-tahun aku melatihnya, dia juga tidak pernah mengeluhkan memiliki penyakit kambuhan. Jangan pikir kamu bisa menggantikannya.Fokuslah pada apa yang sudah menjadi peranmu.”

[ FLASHBACK ENDS ]

                Tanganku mengepal saat aku mengingat apa yang terjadi kemarin. Yoonmi selalu special di mata setiap orang. Dia sempurna,sangat sempurna. Dan emosiku menjadi semakin menjadi-jadi saat Yoonmi sekarang ini memasuki gedung aula dengan wajah datarnya yang terlihat sangat menyebalkan bagiku. Dia mendapatkan segalanya..dia memiliki segalanya...

                Aku telah melakukan semuanya, segalanya tetapi yang ada, Sehun oppa tetap jauh dari jangkauanku. Aku telah berusaha, tetapi, Yoonmi sialan itu selalu mendapatkan perhatiannya meskipun dia tidak melakukan apa-apa.hanya karena mereka terlahir sebagai tetangga, apakah mereka harus sedekat ini? Seandainya aku lah yang menjadi sahabat Sehun oppa..Tidak apa-apa aku selalu bertengkar dengannya karena somehow, aku melihat pertengkaran mereka adalah juga sebuah perhatian. Sehun oppa, kapan kamu bisa melihatku? Apakah aku harus menjadi seperti Yoonmi agar Sehun oppa melihatku?

                “Kang Hyun Joon yang selalu merasa sendirian pun mengikuti Little Red kemanapun dia pergi. Pada suatu hari, Little Red mengetahui bahwa ia selalu mengikutinya dan mereka perlahan-lahan berteman.” Salah satu dari pemain pentas drama membaca sinopsis skenario dengan keras.

                Tiba-tiba, lampu di otakku menyala.

                Tidak, aku tidak perlu menjadi seperti Yoonmi untuk bisa diperhatikan oleh Sehun oppa.

                Aku hanya perlu menjadi seseorang yang dekat dengan Yoonmi, aku hanya perlu menjadi teman dekat Yoonmi sehingga aku akan diperhatikan oleh Sehun oppa.

                End of Hani’s POV

________

Maaf banget author lama bgt nggak update. I’m such a bad author! ><

Thanks to Ara who was being a really supportive to my ff’s progress :’’’ 

Thanks jga buat wolgwang710 yang rajin komen :’’’ love you,darl~ :*

Dan untuk readers lain yang masih silent.

Be active please :’’’’

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK