Chapter 9
Kyuhyun dan Yoona sama-sama membeku dengan posisi mereka. Sedangkan yang lainnya menahan nafas mereka dan kaget luar biasa.
“Haaahh ??” pekik yang lainnya.
Beberapa detik kemudian Kyuhyun dan Yoona akhirnya tersadar dan mereka saling menjauh. Yesung yang menjadi penyebab yang mengagetkan Kyuhyun dan Yoona hanya terkekeh pelan. Yoona langsung mendeath glare kakak sepupunya itu.
“Oppaa... semuanya karena mu.” amuk Yoona pada Yesung.
“Salah kalian sendiri, terlalu lama. Aku memang tak sabar melihatnya.” Yesung membela diri dan tertawa.
“Yesung hyung benar. Aku juga gemas dengan kalian tadi.” ceplos Eunhyuk.
“Kau sih memang senang dengan hal-hal yang seperti itu. Jadi tidak heran kalau kau tak sabar ingin melihatnya.” celetuk Donghae asal pada Eunhyuk. Eunhyuk langsung menjitak Donghae dan Donghae hanya memanyunkan bibirnya.
“Sudah kalian berdua tidak usah ribut.” lerai Yuri. “Oh ya, nanti kalian makan malam disini saja ya ?” lanjut Yuri.
“Memangnya kau bisa memasak ? Memasak nasi saja tidak bisa.” ucap Eunhyuk pada Yuri.
“Yaaa... kau sembarangan saja. Yang tidak bisa memasak itu kau bukan aku.” amuk Yuri.
“Bagaimana kalau aku dan Yoona noona saja yang memasak ?” saran Luhan.
“Nah, ide bagus. Aku sudah lama sekali tidak memakan masakan kalian.” Yesung mengangguk-angguk.
“Ne. Aku juga ingin sekali mencoba masakan kalian.” timpal Jessica.
Tanpa banyak bicara Yoona langsung berjalan ke arah dapur dan membuat yang lainnya saling memandang satu sama lain kecuali Kyuhyun. Luhan menyusul kakaknya untuk melihat keadaan kakaknya.
@ Dapur
“Noona, are you okay ?” tanya Luhan pada Yoona yang sedang melihat isi kulkas.
“I'm fine.” jawab Yoona singkat.
“Are you really okay ?” Luhan memastikan.
Yoona menegakkan tubuhnya. “Once again you ask that. I'm going to punch you, Bryan.” omel Yoona.
Luhan langsung terdiam dan membantu Yoona menyiapkan bahan-bahan dan peralatan memasak. Selama memasak, Luhan terus memperhatikan wajah Yoona. Yoona terlihat sedikit canggung dan gugup. Saat sedang memotong sayuran, Yoona melamunkan sesuatu.
‘Kenapa jantungku berdegup kencang begini ? Aihs, aku sudah dua kali berciuman dengan namja itu. Tapi kenapa hatiku tidak menolaknya dan malah menerimanya ? Aaaa... aku bingung.’ ucap Yoona dalam hati.
Yoona terus saja melamun dan tangannya terkena pisau. Yoona menjerit kencang dan menangis saat melihat tangannya berdarah. Luhan langsung menghampiri noonanya.
Kyuhyun, Yesung, Jessica, Yuri, Donghae dan Eunhyuk langsung berlari menuju dapur karena mendengar jeritan Yoona. Saat melihat tangan Yoona berdarah, Kyuhyun menghampiri Yoona dan meraih tangannya kemudian menghisap darah yang keluar dari jari telunjuk Yoona yang berdarah.
Yang lainnya hanya tercengang melihat perlakuan Kyuhyun sedangkan Yesung tersenyum-senyum melihatnya. Yoona merasakan jantungnya berdegup lebih kencang.
“Kalian kenapa diam begitu ? Cepat bantu aku ambilkan kotak P3K.” pekik Kyuhyun. Dengan cepat Yuri berlari meninggalkan dapur dan tidak lama kemudian kembali dengan membawa kotak P3K.
Kyuhyun menyambar kotak P3K yang diberikan Yuri dan cepat mengobati tangan Yoona berdarah. Yoona semakin gugup dengan perlakuan Kyuhyun.
“Nah.. selesai. Sekarang tanganmu sudah di obati. Lain kali hati-hati jika sedang memotong.” oceh Kyuhyun.
“Gomawo. Aku tadi tidak sengaja melukainya.” Yoona masih meringis kesakitan.
“Tadi saat sedang memotong noona sambil melamun.” celetuk Luhan.
“Kau melamunkan apa, Yoong ? Apa kau tidak enak badan ?” Jessica panik dan akan memeriksa kening Yoona tapi ditepis oleh Yoona.
“Aku sehat. Aku hanya memikirkan sesuatu.” ucap Yoona.
“Kau memikirkan apa ? Apa jangan-jangan kau memikirkan tentang yang tadi ya ?” Eunhyuk menebak dengan asal.
“Aniyo. Bukan hal itu yang aku pikirkan. Kau asal menebak saja.” Yoona mengelak.
“Kalau benar juga tidak apa-apa. Itu hal yang wajar.” celetuk Donghae.
“Aku bilang bukan ya bukan. Kalian kenapa terus mencecarku dengan hal itu ?” amuk Yoona.
“Yoong, tanganmu terluka. Apa kau bisa memasak dengan tangan terluka begitu ? tanya Yuri.
Yoona tersenyum dan mengangguk “Aku tidak apa-apa. Ada Luhan yang membantuku.”
“Kyu, ada yang ingin ku bicarakan denganmu. Bisakah kita berbicara empat mata ?” tanya Yesung yang tadi hanya diam.
Kyuhyun mengangguk “Ne, hyung.”
Seketika Kyuhyun merasa gugup. Apa yang akan Yesung bicarakan dengannya. Begitu yang terlintas dibenak Kyuhyun.
Yoona dan Luhan meneruskan kegiatan memasak mereka. Yuri dan Jessica membantu menata meja makan sedangkan Eunhyuk dan Donghae sedikit membantu sekaligus mengganggu yeojachingu masing-masing.
@ Halaman belakang
Yesung mengajak Kyuhyun untuk berbicara di halaman belakang. Lima menit pertama tidak ada percakapan apapun dari mereka. Yesung memperhatikan Kyuhyun yang berusaha tenang dan menutupi kegugupannya.
“Apa kau menyukai Yoona ?” Yesung memulai percakapan.
Kyuhyun sangat kaget dengan pertanyaan Yesung “Mwo ? Apa yang hyung katakan ? Jangan bercanda hyung. Tidak mungkin aku menyukai Yoona.”
Yesung tersenyum miring “Jangan membohongi perasaanmu sendiri.”
“Sungguh aku tidak membohongi perasaanku.” Kyuhyun terus mengelak.
“Aku bisa melihat dari tatapan dan perlakuanmu pada Yoona. Kau sangat perhatian pada Yoona.” ucap Yesung.
Kyuhyun semakin gugup dengan perkataan Yesung. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia bingung harus mengatakan apa lagi.
Kyuhyun menarik nafas “Apa hyung tidak suka kalau aku dekat dengan Yoona ?” tanya Kyuhyun hati-hati.
“Dari awal aku melihatmu dan mendengar cerita dari Luhan tentangmu. Aku yakin dan percaya kau adalah namja yang baik dan cocok dengan Yoona. Justru aku ingin kau menjadi kekasih Yoona yang sebenarnya dan bisa menjaganya.” ucap Yesung panjang lebar.
“Mwo ? Aku kan baru beberapa hari kenal dengan hyung. Aku juga belum lama dekat dengan Yoona. Kenapa hyung bisa mempercayaiku ?” tanya Kyuhyun tak menyangka Yesung berkata begitu.
“Aku sudah menyelidiki siapa kau dan bagaimana keluargamu. Maka dari itu aku makin yakin dan percaya kau namja yang baik.” Yesung tersenyum.
“Aku percayakan padamu untuk menjaga Yoona. Aku tahu kau berat untuk menjaga Yoona. Setidaknya kau membantu aku dan Luhan menjaga Yoona dari Max.” tambah Yesung.
Kyuhyun semakin tercengang dan tidak percaya. Kyuhyun berpikir sesaat dan berusaha mencerna perkataan Yesung. Kyuhyun mengikuti kata hatinya dan menyanggupi permintaan Yesung.
“Ne. Aku akan berusaha untuk membantu hyung dan Luhan untuk menjaga Yoona semampuku.” Kyuhyun mantap.
Yesung tesenyum dan menepuk-nepuk pundak Kyuhyun. Tidak lama Luhan datang untuk memberitahu mereka kalau makan malam sudah siap dan mereka bertiga menuju ruang makan bersama-sama.
Ruang Makan
Mereka semua sudah berkumpul di meja makan. Dengan reflek Yoona mengambil piring dihadapan Kyuhyun dan mengisinya dengan nasi. Tanpa bertanya Kyuhyun ingin makan apa, dengan cekatan Yoona mengambil lauk kecuali sayuran.
Jessica, Yuri, Eunhyuk dan Donghae terheran dari mana Yoona mengetahui Kyuhyun tidak menyukai sayuran karena mereka tidak bercerita apapun tentang Kyuhyun pada Yoona.
“Kenapa kau mengambilkan untuk Kyuhyun ? Kau tahu dari mana Kyuhyun tidak menyukai sayuran ?” tanya Donghae heran.
Yoona seketika gugup sendiri “Itu sebagai ucapan terimakasihku karena tadi dia mengobati luka ditanganku. Aku hanya menebak saja.”
“Mengobatimu luka ditanganmu atau mengobati luka dihatimu ?” celetuk Yesung tiba-tiba.
“Yaaa.. Oppa, kau asal bicara saja.” Yoona melempar Yesung dengan sendok yang dihadapannya tapi tidak kena.
“Kalau tidak benar, kenapa kau gugup dan pipimu memerah begitu ?” goda Yuri pada Yoona. Yoona menutupi pipinya dengan kedua tangannya.
Yoona merasakan pipinya memanas dan bisa dia pastikan sekarang warnanya seperti tomat merah. Kyuhyun sendiri berusaha tenang walaupun sebenarnya dia juga gugup dan jantungnya berdetak cepat.
Yang lainnya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi dan gelagat Yoona yang salah tingkah sendiri tetapi tidak mau mengakuinya. Setelah puas menertawakan Yoona, mereka menikmati hidangan makan malam yang dibuat oleh Yoona dan Luhan dengan canda tawa.
Keesokkan harinya...
Seoul University
Taman Kampus
Yoona sudah sampai di kampus pagi-pagi sekali. Yoona sedang membaca buku dibangku taman. Saat asyik membaca buku tiba-tiba matanya ditutup seseorang. Yoona berusaha menepis tangan itu dari matanya tapi tangan itu semakin erat.
“Yaa.. siapa kau ? Berani-beraninya kau menutup mataku sembarangan. Lepaskan.” Yoona memberontak dan mencubit tangan itu.
“Aww... appo.” pekik pemilik tangan itu.
Yoona menoleh ke belakang dan kaget saat melihat siapa pelaku yang menutup matanya dengan sembarangan.
“Kyuhyuuunn..” pekik Yoona kaget.
“Aihs, kau itu bisa lembut sedikit tidak ? Cubitanmu sakit sekali.” protes Kyuhyun sambil mengusap-usap punggung tangan kirinya yang dicubit Yoona dan duduk disamping Yoona.
Yoona tertawa “Itu salahmu sendiri. Kau menutup mataku sembarangan.”
“Kau tahu tidak ? Ini rasanya sakit. Kau senang sekali menyiksaku dari pertama kali bertemu.” Kyuhyun memanyunkan bibirnya.
“Mianhae. Kalau kau tidak menyebalkan, aku tidak menyiksamu.” Yoona terkekeh. “Sini tanganmu.” Yoona menarik tangan Kyuhyun kemudian mengusap dan meniupnya seakan ingin mengurangi rasa sakitnya.
Kyuhyun merasa jantungnya berdetak cepat lagi begitupun dengan Yoona. Tetapi keduanya berusaha untuk tenang dan menutupi rasa gugup yang merasakan.
“Apa sakitnya sudah berkurang ?” tanya Yoona saat dia rasa sudah cukup.
“Ne. Sudah berkurang. Thank you, Deer.” ucap Kyuhyun asal dan tidak menyadari apa yang dia ucapkan.
Mendengar Kyuhyun memanggilnya dengan ‘Deer’ Yoona tersentak dan melepas tangan Kyuhyun. Ingatan Yoona kembali ke masa lalunya. Yoona menitikkan air mata. Melihat Yoona menitikkan air mata, Kyuhyun panik setengah mati.
“Kenapa kau menangis ? Apa aku tidak boleh memanggilmu begitu ? Kalau begitu, tidak akan memanggilmu itu ?” Kyuhyun panik.
Yoona menghapus air matanya dengan cepat dan menggeleng. “Aku tidak apa-apa. Kau boleh memanggilku begitu. Aku hanya mengingat seseorang di masa lalu ku yang sering memanggilku ‘Deer’. Kenapa tiba-tiba kau memanggilku ‘Deer’ ?”
“Aku hanya ingin lebih dekat saja denganmu. Apa tidak boleh kalau aku ingin dekat denganmu ?” tanya Kyuhyun ragu.
“Boleh. Jadi selama beberapa hari ini kita tidak dekat ? Aku rasa kita sudah dekat tapi kita saja yang selalu berbeda pendapat.” ucap Yoona santai dan menahan tawa. “Tadi kenapa kau panik sekali saat aku menitikkan air mata ?” tanya Yoona polos.
“Aku hanya tidak mau dan takut kau menangis. Aku tidak berbuat apa-apa, kau tiba-tiba menangis. Jika Yesung hyung dan Luhan tahu, bisa-bisa aku habis dihajar mereka.” jawab Kyuhun polos.
Yoona tertawa kencang mendengar jawaban Kyuhyun. Baru kali ini ada namja yang ingin mendekatinya meminta izin terlebih dahulu dan tidak mau bahkan takut melihatnya menangis.
“Yaa... Kenapa kau tertawa begitu ? Apa ada yang lucu ?” amuk Kyuhyun.
“Ani. Aku hanya heran saja.” Yoona terus saja tertawa.
Kyuhyun menggembungkan pipinya “Waeyo ? Apa aku terlihat namja yang aneh begitu ?”
Yoona menjadi gemas melihat ekspresi Kyuhyun dan mencubit kedua pipi Kyuhyun karena sangat gemas. Kyuhyun menjerit kesakitan tapi tak dihiraukan Yoona.
Kyuhyun sendiri merasa sangat senang melihat Yoona yang tertawa kencang jadi dia membiarkannya. Setelah puas mencubit pipi Kyuhyun, Yoona masih tertawa sesekali. Saat Yoona lengah, Kyuhyun membalas mencubit pipi Yoona tapi tidak kencang.
Yoona memanyunkan bibirnya saat Kyuhyun membalasnya. Kyuhyun membalas menertawakan Yoona menurutnya Yoona sangat lucu. Kyuhyun meminta maaf dengan cara membelai puncak kepala Yoona dan Yoona kembali tersenyum.
“Hari ini seharian kita tidak ada kelas. Apa kau ingin jalan-jalan ?” tanya Kyuhyun.
“Kau tahu dari mana kita tidak ada kelas hari ini ?” Yoona berbalik bertanya.
Kyuhyun berdecak “Kau lupa kalau aku ini bisa dibilang anak emas seluruh dosen ? Jika mereka tidak masuk, pasti mereka memberitahuku.”
Yoona kaget “Jinjjayo ? Tapi benarkan kita tidak ada kelas hari ini ? Atau hanya akal-akalanmu saja.” Yoona ragu-ragu.
“Terserahmulah. Kajja.” Tanpa banyak bicara lagi, Kyuhyun menarik tangan Yoona dan tanpa ada protes dari Yoona.
Mereka berjalan berdampingan sambil bercanda tawa tak menghiraukan orang-orang disekitar mereka yang menatap mereka aneh.
Di lain tempat, Victoria melihat Kyuhyun dan Yoona sedang asyik bercanda dan tertawa. Victoria sama sekali tidak suka. Dia mengeluarkan ponselnya kemudian menghubungi Max dan menyuruh Max bertemu dengannya di sebuah cafe. Setelah menghubungi Max, Victoria diam-diam mengikuti Kyuhyun dan Yoona.
Namsan Tower
Kyuhyun mengajak Yoona berjalan-jalan di Namsan Tower. Yoona tampak sangat senang. Yoona merasa masa kecilnya kembali terulang. Namun dengan namja yang berbeda menurut Yoona tetapi sebenarnya dia sedang bersama namja yang sama.
“Kau terlihat sangat senang sekali ?” tanya Kyuhyun saat mereka didalam sebuah lift menuju puncak menara.
“Ne. Aku sangat senang. Aku sudah lama sekali tidak ke sini. Terakhir aku ke sini sehari sebelum aku pindah ke Amerika.” Yoona tak hentinya tersenyum.
“Bersama dengan namja cinta pertamamu itu ?” Kyuhyun menggoda Yoona.
Yoona menoleh ke arah Kyuhyun “Ne. Dia yang mengajakku. Dia bilang, untuk kenangan terakhir sebelum aku pindah dan tidak tahu kapan kembali.”
Kyuhyun mengingat sesuatu. Dulu sebelum ‘Deer’nya pergi ke luar negri dan menetap. Kyuhyun sempat mengajaknya ke Namsan Tower. Kyuhyun merasa semakin yakin kalau Yoona adalah ‘Deer’nya tapi Kyuhyun belum mau mengakuinya.
“Sekarang kau ke Namsan Tower bersama namja yang akan menjadi cinta terakhirmu.” ceplos Kyuhyun.
Blush ! Pipi Yoona memerah dan terasa memanas. Yoona menundukkan wajahnya agar Kyuhyun tidak mengetahuinya dan Kyuhyun pun memalingkan wajahnya ke arah yang lain karena dia juga merasakan yang sama. Untunglah didalam lift itu hanya mereka berdua saja.
TING...
Mereka sudah sampai di puncak menara. Saat keluar dari lift, Yoona masih menundukkan wajahnya. Yoona tidak melihat ada tiang di depannya dan nyaris menabrak tiang itu jika Kyuhyun tidak menariknya.
“Paboo. Kalau jalan itu lihat ke depan, untung saja kau tidak menabrak tiang itu.” omel Kyuhyun. Yoona hanya mengeluarkan cengirannya dan merutuki kebodohannya.
Mereka melihat keindahan Kota Seoul dari puncak menara dengan menggunakan teleskop yang di sediakan. Yoona yang sudah lama tidak melihat keindahan Kota Seoul pun sangat antusias dan bersemangat. Tidak hentinya Yoona berdecak kagum.
Kyuhyun terkekeh melihat tingkah Yoona yang seperti anak kecil yang mendapat mainan baru. Menurutnya Yoona sangat lucu jika sudah bertingkah seperti ini.
1 jam kemudian..
Sebuah Cafe
Max sedang menunggu Victoria yang menyuruhnya bertemu. Tapi sudah satu jam Victoria belum juga muncul. Max sudah mendumel sendiri karena bosan menunggu. Akhirnya Victoria muncul dan langsung menghampiri Max.
“Mianhae, aku lama. Apa kau sudah lama menungguku ?” tanya Victoria sambil mendudukkan dirinya di kursi didepan Max.
“Aku sudah menunggumu satu jam. Kau dari mana saja ?” Max ketus.
“Aku tadi mengikuti Kyuhyun dan Yoona ke Namsan Tower dulu. Barulah aku ke sini menemuimu.” jelas Victoria.
“Apa lagi yang akan kau bicarakan ? Jika tidak penting, tidak usah dibahas.” Max masih saja ketus.
“Ini masalah kita. Kyuhyun dan Yoona semakin dekat. Tadi aku melihat mereka terus saja berduaan.” Victoria memanyunkan bibirnya.
“Lalu, apa rencanamu ? Kau tahu kan, sekarang ada kakak sepupu Yoona ? Aku tidak bisa berbuat banyak.” jelas Max.
“Kau mau mundur cuma karena kakak sepupu Yoona ? Aku berencana membuat Yoona untuk tidak bisa mengikuti drama musikal itu saja.” ucap Victoria.
Max menggelengkan kepalanya “Kau tidak tahu siapa dan seperti apa kakak sepupu Yoona itu ? Maksudmu kau ingin mencelakai Yoona ? Aku tidak setuju jika kau mencelakai Yoona.”
“Aku tidak akan mencelakai Yoona. Memangnya kakak sepupu Yoona itu siapa ?” Victoria penasaran.
Max menghela nafas “Namanya Kim Jong Woon. Biasa dipanggil Yesung. Dia kakak sepupu Yoona dari pihak ibunya. Dia seorang penyanyi di Jepang dan CEO muda yang sukses. Dulu, saat aku ketahuan berselingkuh dengan sahabat Yoona. Dia sangat marah besar dan menghajarku sampai masuk ke rumah sakit. Ternyata perusahaan keluargaku juga bermasalah perusahaan keluarganya. Perusahaan keluargaku terbukti bersalah dan perusahaan keluarganya yang memenangkan perkara.” Max menjelaskan panjang lebar.
Victoria tercengang dengan penjelasan Max. Dia tidak menyangka kalau Max pernah mempunyai masalah yang serius dengan keluarga Yoona.
“Tapi kau tenang saja. Aku akan membantumu. Kita sama-sama mengejar orang kita cintai. Bagaimana kalau kita menculik Yoona dan menyekapnya sampai latihan drama musikal pertama ? Jika Yoona tidak datang, pasti Yoona akan di gantikan olehku. Jadi aku akan mengajukan diri untuk mengganti Yoona. Bagaimana menurutmu ?” jelas Victoria panjang lebar.
Max berpikir sesaat dan menyetujui rencana Victoria. Dia juga tidak tahan melihat Yoona terus saja bersama Kyuhyun bahkan semakin dekat.
“Oke. Kapan kita jalankan rencanamu ? Bagaimana caranya kita menculik Yoona ?” tanya Max polos.
“Hari ini juga karena latihan pertama dimulai besok lusa. Kita menyamar saja, kita tunggu Yoona sendirian barulah kita jalankan aksi kita.” Victoria antusias.
Max tersenyum miring dan mengangguk menyetujui rencana Victoria. Max dan Victoria langsung bersiap menjalankan rencana mereka dan menuju Namsan Tower dimana Kyuhyun dan Yoona berada.
Namsan Tower
Kyuhyun dan Yoona sedang berada di pusat menara. Dimana letak gembok cinta, Yoona sedang sibuk sendiri memilih-milih gembok cinta yang tersedia. Kyuhyun hanya memperhatikan Yoona yang sangat serius.
Yoona mendapatkan gembok yang dia inginkan. Kemudian Yoona menulis di permukaan gembok tersebut dengan ‘K&Y’. Kyuhyun yang penasaran pun dengan jahil menanyakan siapa inisial huruf ‘K’ itu.
“K ? Maksudmu ‘Kyuhyun’ ? Kita ini belum resmi berpacaran nona Jung.” celetuk Kyuhyun.
Yoona menoleh ke arah Kyuhyun dan menepuk kening Kyuhyun dengan spidol yang dia pegang dengan pelan.
“Percaya diri sekali kau. ‘K’ ini maksudnya adalah cinta pertamaku. Siapa tahu dengan aku menulis ini, kami akan dipertemukan lagi.” Yoona semangat.
“Aku kira kau menulis untukku.” Kyuhyun memanyunkan bibirnya.
Selesai menulis, Yoona menuju ribuan bahkan mungkin jutaan gembok yang dipasang dipagar. Yoona menaruh gemboknya diantara gembok-gembok itu. Kuncinya Yoona sangkutkan di gelang tangan kirinya.
Kyuhyun hanya terdiam saja sampai akhirnya Yoona menariknya untuk berfoto bersama dengan background gembok-gembok. Akhirnya mereka berfoto bersama dan dengan senyuman yang manis.
15 menit kemudian
Kyuhyun dan Yoona sekarang berada di sebuah taman. Mereka sangat lelah seharian ini mereka berjalan-jalan tanpa kenal lelah. Walaupun lelah, wajah Yoona masih terlihat cerah karena dia sangat senang.
“Apa kau haus ? Aku ingin membeli minuman.” tawar Kyuhyun.
Yoona mengangguk “Ne. Aku sangat haus. Kau membeli minuman saja. Aku tunggu disini.”
“Ya sudah. Kau tunggu disini. Jangan kemana-mana sampai aku kembali.” pesan Kyuhyun dan Yoona mengiyakan. Saat Kyuhyun sudah pergi, Yoona mengeluarkan ponselnya dan memainkannya.
Tidak jauh dari tempat Yoona berada. Di sebuah mobil, Max dan Victoria memperhatikan disekitar Yoona. Saat disekitar Yoona sudah sepi dan menurut mereka aman. Max langsung turun dan menghampiri Yoona.
Max menarik tangan Yoona kencang. Yoona tersentak dan memberontak karena ditarik seseorang yang tak dikenal. Tidak sengaja ponsel Yoona terjatuh. Max terus menarik Yoona menuju mobilnya.
Selang hanya beberapa detik, Kyuhyun kembali dan tidak menemukan Yoona. Kyuhyun hanya melihat ponsel Yoona. Kyuhyun langsung menjatuhkan minumannya dan mengambil ponsel Yoona kemudian berlari untuk mencari Yoona.
Yoona yang dibawa oleh Max pun menyadari sesuatu. Sepertinya dia mengenal orang yang berusaha menculiknya dan melihat mobil Max. Yoona langsung berteriak meminta tolong dan semakin memberontak. Kyuhyun mendengar teriakan Yoona dan melihat Yoona ditarik oleh orang tak dikenal.
“Yoonnaaa...” panggil Kyuhyun pada Yoona.
Yoona mendengar dan melihat Kyuhyun pun berusaha berteriak meminta tolong.
“Kyuhyuunn. Tolong aku.” teriak Yoona sambil menahan tangisnya. Kyuhyun berusaha mengejar Yoona.
Yoona semakin memberontak dan saat Max kewalahan mengatasi Yoona. Saat Max lengah karena memberitahu seseorang di dalam mobilnya untuk membuka pintu. Yoona menginjak kaki Max dan pegangan Max pada Yoona terlepas. Yoona berlari sekuat tenaga tetapi Max mengejarnya.
Yoona berlari menuju ke jalan raya. Kyuhyun yang melihat Yoona menuju jalan raya menyusul Yoona. Max masih berusaha mengejar Yoona.
Yoona berlari tidak melihat ke arah kanan dan kirinya. Dari sebelah kanan Yoona sebuah mobil melaju kencang ke arah Yoona. Kyuhyun yang menyadari hal itu berusaha berteriak memanggil Yoona.
“YOONAA.. AWAS ADA MOBIL.” teriak Kyuhyun kencang.
Tapi sayang, karena Yoona berusaha menghindari Max dan terus berlari. Yoona tidak terlalu mendengar suara Kyuhyun.
Mobil itu semakin dekat ke arah Yoona. Max yang juga mendengar teriakan Kyuhyun menghentikan mengejar Yoona. Kyuhyun berusaha mengejar Yoona tapi terlambat.
BRAAAKKKK !!!!
Suara keras seperti sesuatu yang menghantam benda keras terdengar jelas. Mobil itu menghantam tubuh Yoona. Tubuh Yoona terpental kemudian tergeletak dijalan. Kyuhyun berlari menuju Yoona yang sudah tergeletak.
“YOOONNAAAA........!!!!!”