home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Hit And Run

Hit And Run

Share:
Author : HDL
Published : 26 Mar 2014, Updated : 19 Nov 2014
Cast : Park Sang Hyun ( Cheondung ) MBLAQ
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |9651 Views |1 Loves
Hit And Run
CHAPTER 4 : No Love

Doo Joon POV

Mataku membular lebar tatkala pintu lift didepan ku terbuka. Terlihat seorang Yeoja dengan rambut digerai sebahu, memakai baju ciffon biru setengah lengan dipadu dengan shortpants hitam. Detik itu juga aku langsung bisa mengenali, kalau itu adalah Hee Min.

Kupercepat langkahku seiring dengan kepanikan dan amarah yang berkecamuk di raga ku. Batin ku dan akal sehat ku seperti sedang bertarung hebat saat ini.

“ Ttarawa ..” ucapku dingin tanpa menyapa ataupun melihat nya.

“ Oppa ..” panggilnya pelan

Tanpa kugubris panggilannya, aku tetap berjalan ke arah taman kantor yang terletak tak jauh dari ruang tunggu tamu. Dari belakang bisa kudengar langkah- langkah pelan heels yang ia pakai. ia hanya mengikuti ku diam tanpa bicara

*****

Saling terdiam satu sama lain, yah .. hanya itu yang bisa kulakukan. Dari sudut mataku, aku masih bisa melihat Hee Min yang sedang tertunduk. Tangannya menggenggam erat tas yang ia pegang, ia gigit sedikit ujung bibirnya karena gugup.

“ Oppa ..” panggilnya “ Halmmarie isseoyo ..”

“ mwo ? bukankah semua sudah berakhir kemarin. Apa kau tak ingat.” Jawab ku dingin sambil tetap menghindari kontak mata.

“ Tapi, Oppa tak bisa mengakhiri begitu saja. Secara tak langsung kau dan aku sudah terikat satu sama lain dengan adanya bayi ini ..”

Aku terkejut ia masih berani mengucapkan kata itu didepanku. Kutengokkan kepala ku ke kiri dan ke kanan, memastikan tak ada orang maupun pegaiwai ku ada disini. Kalau mereka sampai mendengar apa yang Hee Min ucapkan tadi lalu sampai ketelinga abeoji, tamatlah riwayatku.

“ GEUMANHE ..” bentak ku “ jaga ucapanmu Ahn Hee Min- ssi .. Bayi .. Bayi apa yang kau bicarakan ?”

“ Oppa .. waeriesseo ..” rintih Hee Min

“ aku muak melihatmu disini, jika tak ada yang ingin kau bicarakan pergilah.” Pinta ku baik- baik. Aku bisa melihat ekpresinya, terdiam kaku tak bergerak, mulutnya terkantup rapat, matanya nya mulai memerah menahan tangis.

Cepat- cepat kutinggalkan Hee Min yang masih terdiam. Hee Min tiba- tiba menghentikan langkahku dengan bersujud dihadapanku sambil terisak. Sejenak aku terkejut, apa yang sebenarnya ia lakukan ?

“ Oppa, aku tak bisa seperti ini terus. Semakin kupikirkan semakin sakit. Kumohon kembalilah padaku.” Pintanya memelas

“ minggir ..” pinta ku

“ Keurae .. Kau ingin Bayi ini ku gugurkan kan ? baik aku akan menggugurkannya, tapi setelah itu kau mau kan kembali bersamaku lagi ? Oh ?”

“ MINGGIR !!” bentakku tak tahan “ Terserah apa yang akan kau lakukan dengan bayi itu, aku tak peduli. Itu urusan mu, bukan urusan ku !! aku peringatkn kau, jangan pernah muncul dihadapan ku lagi.”

Langsung saja aku bergegas pergi tanpa menoleh padanya sedikitpun. Mulai sekarang kau hanya masa laluku, masa laluku yang buruk. Anggap saja sekarang ini aku sedang sial, yah sedang sial.

Doo Joon POV

Hee Min POV

“ Oppa, aku tak bisa seperti ini terus. Semakin kupikirkan semakin sakit. Kumohon kembalilah padaku.” Pintaku memelas

“ minggir ..” pinta Doo Joon masih tetap tak mau menatap ku. Matanya hanya memandang lurus kedepan

“ Keurae .. Kau ingin Bayi ini ku gugurkan kan ? baik aku akan menggugurkannya, tapi setelah itu kau mau kan kembali bersamaku lagi ? Oh ?”

“ MINGGIR !!” bentak Doo Joon “ Terserah apa yang akan kau lakukan dengan bayi itu, aku tak peduli. Itu urusan mu, bukan urusan ku !! aku peringtkn kau, jangan pernah muncul dihadapan ku lagi.”

Setelah berkata seperti itu, ia bergegas pergi begitu saja. Tanpa bisa kutahan lagi, air mataku mengucur deras. Saat ini, terasa aneh. Padahal aku sedang bernafas, tapi kenapa seakan- akan udara yang kuhirup ini kurang. Perasaan sesak menyelimuti dadaku, bagaimanapun caranya aku seperti tak bisa bernafas. Sekarang aku hanya bisa meratapi diriku yang malang ini seorang diri, tanpa siapapun.

*****

Batin dan akal sehatku sekarang sedang bertarung dalam ragaku. Batin ku berkata ‘masuk’ sedangkan akal sehatku berkata ‘jangan masuk’. Detak jantung ku semakin cepat seiring dengan taxi yang mengantarkan ku sampai ketujuan, KLINIK KANDUNGAN.

Setelah membayar, aku sempat terdiam sejenak di pintu masuk klinik. Tangan kanan ku memegang erat gagang pintu namun tak berani membuka. Berkali- kali aku membuang nafas panjang, saat ini aku tengah bimbang.

“ agashie .. Apa anda ingin konsultasi ?” tegur salah seorang perawat. Mungkin ia heran karena melihatku berdiri mematung di depan pintu dan tak kunjung masuk

Lamunan ku langsung buyar “ nde  ? .. Nde, aku mau konsultasi.” Jawab ku asal

“ kalau begitu, anda harus mengisis formulir identitas, lalu mengambil daftar tunggu.” Ucapnya lagi. Aku hanya menuruti perkataan nya saja, tanpa kusadari.

Setelah selesai, aku mengambil duduk disudut ruangan,bersebelahan dengan seorang wanita muda yang tengah hamil. Kuamati perutnya yang membesar yang sekarang tengah ia belai penuh dengan kelembutan. Karena aku sudah sampai sini, Bayi ini harus kugugurkan. Doo Joon oppa pasti mau menerima ku kembali.

“ apa kau kesini untuk memeriksakan kandungan mu juga ?” tanya nya

“ Oh .. Nde.” Jawab ku singkat

“ Kandungan ku sekarang sudah memasuki umur 38 minggu. Bagaimana dengan mu ?”

Kugelengkan kepala ku pelan, “ nan, mollaso ..”

“ Bagaimana kau tidak tahu, kau harus tahu. Jadi kau bisa menghitung hari dimana kebahagian mu akan bertambah. Yaitu kelahiran bayimu. Bayimu inilah yang akan melengkapi kehidupan mu mulai sekarang. Aku benar- benar tak sabar menunggu kelahiran bayi ku.” Ucapnya berbinar. Dia nampak sangat bahagia. Aku terdiam, mencoba mendalami perkataannya.

 Klinik ini cukup sepi jika diperhatikan. Dinding- dinding dipenuhi dengan gambar- gambar organ wanita seperti rahim dan bayi.

Mataku terpaku, melihat salah satu gambar. Seorang Ibu sedang tersenyum dengan lebarnya, didalam dekapannya ada seorang bayi lucu dan montok yang tengah tertawa sama lebarnya dengan sang Ibu. Mereka nampak sangat bahagia. Tanpa sadar, tangan ku mengelus- elus pelan perutku yang sekarang berisi darah daging ku. Muncul perasan bersalah secara tiba- tiba yang menyesakkan dadaku.

“ Aggashie, anda belum mengisi bagian ini. Siapa nama suami anda ?” tanya perawat itu lagi membuyarkan lamunan ku.

Aku hanya diam menatap kertas yang tengah ia pegang, suami ? Siapa nama suami ku ? dengan gugup aku berkata “ Aku lupa, sebenarnya hari ini aku ada urusan. Sebaiknya lain kali saja aku datang kemari. Permisi.” Pamitku tergesa- gesa. Perawat itu menatap ku dengan penuh keheranan.

Tidak, aku tidak bisa melakukan ini. Aku tak bisa menggugurkan bayi ini, ini bayiku. Aku akan melahirkan nya, aku akan merawatnya, melihatnya tumbuh besar dengan atau tanpa bantuan Doo Joon oppa. Dia bilang bayi ini sekarang urusan ku, baik ini keputusan ku. Aku Ahn Hee Min akan melahirkan bayi ini.

Hee Min POV end

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK