home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Who Are You ?

Who Are You ?

Share:
Author : yurimaudi
Published : 26 Mar 2014, Updated : 28 Mar 2014
Cast : Changmin TVXQ, Kim Jaejoong JYJ
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |12117 Views |1 Loves
Who are you ?
CHAPTER 2 : Changmin ? Who Is He ?

# Rumah Kama

Ibu Jejoong langsung menuju ke kamar Kama. Membuka kamar Kama. Dan, dia bertemu kembali dengan sosok itu setelah 18 tahun tak pernah ia temui. Wajah sosok itu tak berubah, kata Ibu Jejoong dalam hati.

Ibu jejoong : “Jelaskan paada saya. Kamu siapa dan mengapa kamu tetap berada dirumah ini ? 18 tahun telah berlalu.”

Changmin : “Pernah ku bilang bahwa aku hanya ingin menjaga dia.”

Ibu jejoong : “Tapi kau lihat sekarang ? Kau membuat dia takut dan tidak nyaman di rumahnya sendiri.”

Changmin : “Aku ingin hidup bersama dengannya.”

Ibu jejoong : “Kalian berbeda dunia!!”(sambil bentak)

Kemudian, Changmin mencengkram leher Ibu jejoong dengan kuat. Changmin berkata “Aku sudah cukup lelah. Baru saja, aku mendengar orang mengatakan hal yang sama sepertimu. Jika kau masih ingin hidup, jagalah ucapanmu baik-baik. Kau orang pertama yang melihatku, bisakah kau menghormatiku?”. Tak lama, Kama datang dan membanting pintu kamarnya. “Cukup sudah, hentikan! Lo keterlaluan! Jangan  sekali-kali berani menyakiti orang yang ada disekitar gue.” ucap Kama. Setelah mendengar itu, Changmin melepaskan tangannya dari leher ibu Jejoong. Dan Kama meminta Ibu Jejoong pergi dari rumahnya. Ibu Jejoong pun keluar dari rumah Kama.

Kama : “Lo boleh tetep ada dikamar ini. Tapi, satu hal sampai lo macem-macem sama gue. Gue akan ngadu ke orang tua gue. Ingat itu!”

Changmin : “Percaya saja padaku, Kama. Aku hanya membutuhkan itu.

Kama : “Oke! Masalah kita udah kelar, gue capek. Gue mau tidur. Jangan ulangin hal yang kayak tadi. Awas sampe lo ada dikasur gue.”

# Di Kafe

Esok hari setelah kejadian dimana Kama bisa melihat sosok itu, Kama menepati janjinya dengan Kevin untuk bertemu di Kafe biasa.

Kevin : “Kam.....” (teriak Kevin dari jauh)

Kama mendatangi bangku dimana Kevin duduk. Mereka telah duduk dimeja yang sama. Face to face. Penuh dengan kekakuan. Dan Kevin memulai percakapan mereka.

Kevin : “Kemarin pas gue ke kamar lo, gue lihat..”

Kama : “Sosok makhluk halus ? Dia namanya Changmin” (sambil memainkan hape)

Kevin : “Astaga. Dia menunjukkan wujudnya ke lo ?”

Kama : “Udahlah. Gue gak mau bahas dia.”

Kevin : “Lo gak bisa sesantai ini. Lo harus bilang ke ortu lo, Kam.”

Kama : “Gue sama dia beda kehidupan. Bagaimana mungkin makhluk kayak dia bisa macem-macem sama gue ?” (menatap mata Kevin)

Kevin : “Gue tau lo takut,Kam. So, lo maunya kayak gimana ?”

Kama : “Biarin aja. Dan lo jangan ke rumah gue lagi. Gue gak mau ada orang yang dia usik.”

Kevin : (diam)

Kama : “Gue minta sama lo buat diam-diam aja. Jangan kasih tau ke siapapun termasuk Juna.”

Kevin : “Sosok itu ada kaitannya dengan makhluk halus lainnya, Kam.”

Kama : “Apa????” Ssssiapa ?”

Kevin : “Sosok cewek. Namanya Sinta. Dia.. dia mau lo mati. Gue gak mau lo kenapa-kenapa. Ini alasan gue kenapa lo harus bilang sama ortu lo. Lo butuh perlindungan. Kalo ada apa-apa dengan lo, mereka gak tau apapun tentang ini.”

Kama : (menelan ludah) “Apa yang lo ketahui tentang sinta dan changmin ?”

Kevin : “Sinta duduk dibangku lo waktu pelajaran reading 1. Lo lagi ngambek kan sama Juna? Iya, pas gue ada dikelas. Gue lihat cewek itu nangis dibangku lo.”

Kama : “Terus, sekarang gue harus gimana ? Ini konyol, vin. Gue gak mau mati cuma hal yang gak masuk akal kayak gini. F***!

Kevin : “Saran gue, lo minta si changmin pergi sejauh mungkin dari rumah lo dan kamar lo. Minta dia baik-baik.”

Kama : “Oke, gue balik nanti setelah kita selesai makan. Gue laper.”

***

# Di kamar Kama

Kama : “Changmiiiin. Changmin, lo dimana ? Gue mau bicara.”

Kemudian, Changmin menampakkan dirinya. Dia duduk di kasur Kama.

Kama : “Changmin, aku mohon banget sama kamu. Bisakah kamu pergi dari rumah ini ? Kamu tahu, kita kita berbeda dunia. A...ku punya abang yang bisa melindungiku.” (sambil tersenyum pada Changmin)

Changmin : “Kamu risih denganku ? Aku tak pernah mengganggumu selama ini.”

Kama : (menampar wajahnya dengan kedua tangannya) “Changmin. Aku tak mau berurusan dengan kehidupanmu. Aku punya kehidupanku sendiri. Aku akan menikah dengan orang lain, orang itu juga bisa menjagaku. Lagipula, aku perlu menyelesaikan kuliah ku dengan baik. Jika kamu terus disini, yang ada kamu hanya mengganggu konsentrasiku. Tolonglah.”

Changmin : “Aku tahu, suatu hari nanti kamu akan menikah. Aku tahu, aku tahu seberapa banyak luka yang nanti ku dapatkan. Tapi, aku membutuhkanmu. Aku ingin disisimu hingga nanti kamu menikah dan seterusnya.”

Kama : “Cukup!!! Gue minta lo baik-baik. Ah., lo bikin gue gila! Lo punya perasaan sama gue ? Di dunia lo, masih banyak yang cantik. Hiduplah di kehidupan lo yang sebenarnya.”

Changmin : “I just love you. Only you, Kama.” (memegang tangan Kama)

Kama : “Stop talking!! I don’t want to hear anything from you. Just go out! I don’t want to see you. Please.” (melepaskan tangan Changmin)

Lalu, Changmin menghilangkan diri dari Kama. Dia memasangkan headset dan menutup matanya. Abang Kama datang ke kamarnya. Abangnya bernama Haris. Ketika dia melihat abangnya, dia melepaskan headset dari telinganya.

Haris : “Kita harus kerumah sakit. Papa kecelakaan, Kam. Cepat ganti baju lo sekarang. Gue tunggu dimobil.”

Kama : “Apa?!!!!!! I.. iya bang.” Lalu Kama segera mengganti bajunya. Dan segera keluar dari kamar. Dia duduk dimobil dan mereka pergi ke rumah sakit.

***

 

 

 

# Di rumah sakit

Haris : “Dok, bagaimana keadaan papa saya ? Saya mohon, sembuhkan papa saya. Saya akan bayar berapa pun, tolong dokter.” (sambil menangis)

Dokter : “Pak Bowo masih dalam keadaan kritis. Bersabarlah dan berdoa pada Tuhan, nak.” (menepuk bahu Haris)

Mendengar dokter mengatakan hal itu, Kama menangis di tempat duduknya. Lalu, dia teringat sesuatu. Dia berpikir, mungkinkah ini perbuatan Changmin ?  Mungkinkah Changmin sejahat itu ? Kama tak berhenti menangis. Dia berlari ke toilet, dia menangis sekencangnya disana. Memukul cermin yang ada di depannya hingga tangannya berdarah. Saat dia membersihkan tangannya, dia melihat sosok wanita berambut panjang sedang melihatnya dalam cermin. Kama mengusap air matanya. Dia berpikir lagi, mungkinkah wanita di belakangnya adalah Sinta ? Saat menoleh kebelakang, wanita itu menghilang. Kama berteriak, teriak sampai orang-orang yang ada di toilet pergi dan melihat Kama dengan aneh. “Tolong, siapapun lo! Mau Sinta atau apapunlah nama lo, jangan ganggu hidup gue!!! Bawa Changmin dengan lo!! Hidup gue udah sulit sekarang. Tolong, gue cuma mau bahagia.” teriak Kama sambil menangis dan terus menangis hingga ia pingsan di toilet.

***

#Di rumah

Malam hari. Di kamar Kama, ibunya dan abangnya menunggu Kama bangun. Ibu Kama terus memegang tangan Kama, tak berhenti menangisi Kama yang berbaring pucat di kasurnya. Haris tak tega melihat ibunya, dia meminta ibunya untuk beristirahat. Karena dia tahu, ibunya sudah cukup tertekan dengan kejadian yang menimpa keluarganya. Lalu, ibunya pergi meninggalkan kamar Kama. Di kamar hanya tinggal Haris, abangnya.

Haris : (membisikkan di telinga Kama) “Kam, lo adek gue satu-satunya. Gue sayang sama lo. Bangun, Kam. Mama begitu sedih lihat lo kayak gini. Lo harus kuat, lawan penyakit lo. Jangan tambah beban, mama. Lo harus kasihan sama gue, abang lo. Kalo gak ada lo, gue gak tahu lagi gunanya gue hidup.”

Jari Kama bergerak seperti Kama mendengarkan apa yang dibilang oleh abangnya. Ketika membuka matanya, dia melihat abangnya menangis di sebelahnya. Lalu dia merangkul abangnya dan berkata “Aku kuat bang. Kita harus bahagia.” Ketika Haris mendengar kata-kata itu dari Kama, dia berhenti menangis. Dia menepuk punggung adeknya dengan pelan. “Mama sama papa sayang sama lo, Kam. Kami sayang sama lo.” jawab Haris

***

 

 

 

# Di kampus, kelas

Kama : “Hey, Jun.” (tertawa)

Juna : “Aaaaa, Kama. Kangen gue sama lo.” (berdiri dan mengayun-ayunkan tangan Kama)

Kama : “Bisa aja. Aku malu, haha.” jawabnya

Juna : “Kam, beberapa hari ini Kevin jarang masuk. Sama kayak lo. tapi hari ini gue rasa dia gak masuk lagi deh.”

Kama : “Serius ? Sejak kapan ?”

Juna : “Pas lo sms ayah lo di rumah sakit. Gue mau nanya deh, akhir-akhir ini lo kenapa gak masuk ? Bokap sakit bukan berarti lo gak kuliah kan ?”

Kama : “Gue sakit, Jun. Penyakit gue masih ada, meskipun gue waktu itu udah operasi.”

Juna : “Ya Tuhan. Oke, sekarang lo duduk dan jangan capek-capek.”

Kama : “Kevin gak masuk kenapa ?”

Juna : “Entah. Gak ada kabar. Gue telpon, hape nya mati.” (melanjutkan baca novel)

Kama bingung. Dia berpikir, mungkinkah Kevin gak masuk ini berkaitan dengan Sinta dan Changmin ? Kama tetap berpikir, pikirannya entah kemana-mana. Padahal saat ini, sedang ada dosen didepannya yang mengajar.

***

Di perjalanan pulang, Kama melihat Jejoong yang sedang berlari ke arahnya. Lalu, Jejoong melihat Kama dengan mata yang terlihat berair.

Kama : “Lo kenapa Je ?”

Tanpa kata satupun, Jejoong hanya menarik tangan Kama. Dia membawa Kama ke taman di sekitar rumah mereka.

Jejoong : “Kam, gue mau ngasih tahu lo tentang sesuatu.”

Kama : “Apa ?”

Jejoong : “Lo bukan cuma berurusan dengan Changmin. Tapi, nyokap gue bilang lo lagi di  kejar sama makhluk halus lainnya, Kam. Gue takut  lo kenapa-napa.” (sambil menangis)

 Kama : “Gue tahu, Je. Jangan nangis.” (memegang pipinya Jejoong)

Jejoong : “Lo sahabat gue dari kecil, kalo lo mati gue juga mau ikut mati aja!”

Kama : “Bodoh! Kita gak akan mati. Dengerin gue baik-baik, gue gak akan mati dalam keadaan konyol ini.”

Jejoong : “Kamaaaaaaaa.” (memeluk Kama)

Dari kejauhan Kama melihat orang seperti Changmin. Dia berdiri di tempat yang jauh dari taman namun tetap melihat ke arah Kama. Tidak, dia melihat Jejoong bukan Kama. Dan Kama melepaskan pelukan Jejoong. Dia berpikir, tak ada yang boleh nyakiti orang terdekatnya termasuk Jejoong. Kama  berlari kearah dimana Changmin berdiri tapi dia sudah tidak ada. Kama menangis di tempat itu. Dia pergi kerumahnya. Membuka pintu kamarnya. Dan dia terkejut melihat Haris berdarah di kasurnya. Kama berlari secepat mungkin ke rumah Jejoong. Meminta Jejoong untuk membawa Haris ke mobil. Lalu, Kama mengemudi mobil dengan cepat.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK