“KIMMMMM CHANNNNNYOUNGGGGG!”
“Hey Xi Luhan! Suaramu terlalu keras dan terdengar jelas meskipun aku menyumpal telingaku dengan dentuman lagu bervolume full!”Chanyoung menurunkan earphonenya dengan kasar dan berkacak pinggang di hadapan namja yang dipanggil Xi Luhan yang sedang tengah mengatur nafasnya.
“I...Itu...B....Byun.”
“Si marga byun itu? Ada apa?”
“Mengajakmu bertanding basket sekarang....Hosh...Hosh,” Chanyoung menepuk punggung lalu bahu Lu Han yang naik turun terus karena dia masih terus mengatus nafasnya yang tidak beraturan padahal oksigen-oksigen disekitarnya sedang menari-nari di sekitar indra penciumannya, mengajak bercanda mulut dan hidungnya yang membutuhkan oksigen.
“Thanks Luhannie. Aku sudah menebak hal ini,” Chanyoung berlalu pergi tapi tubuhnya tertarik kebelakang saat merasakan ada seseorang yang menarik tangannya.
“Perlu bantuan dalam mengalahkan anak itu?”tawar Luhan memasang wajah yang mampu menarik perhatian gadis-gadis, ia memiringkan kepalanya dan tersenyum miring dengan salah satu alisnya yang naik ke atas.
“Kupikir satu lawan satu itu lebih baik. Kau baru boleh ikut saat dia membawa anak lain, ajak sekalian Kyungsoo, Sehun, Chen sekalian ya,” Chanyoung tersenyum tipis lalu berlari kecil menuju ke lapangan.
-TBC-