home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Open Arms

Open Arms

Share:
Author : FrizkaSMDN
Published : 17 Mar 2014, Updated : 31 Aug 2014
Cast : Jung Hana (Hana Adara Wijaya), Kim Joon Myeon/SUHO (EXO), Xiau Luhan (EXO)
Tags :
Status : Complete
4 Subscribes |50403 Views |19 Loves
Open Arms
CHAPTER 20 : I Know Who You're

LAY POV

Ini keputusan yang tepat, ini sangat tepat.

Merelakannya dengan orang yang dicintainya dan mencintainya.

Aku bahagia melihatnya bahagia.

“gege!” serunya sambil berlari lalu memelukku.

Aku bahagia walaupun kau tidak bersamaku.

Aku melepaskan pelukannya menatapnya “Selamat” ucapku sambil menepuk – nepuk kepalanya lembut.

“gomawo hyung sudah membantuku” kata seseorang yang datang dari belakang merangkul badannya.

“ingat janjimu” peringatku padanya melepas tanganku dari kepala Frizka.

“gege dan kyungsoo oppa yang membawaku kemari?” dia baru sadar ternyata.

“tentu saja, berat badanmu berapa? Tanganku sakit menggendongmu” canda Kyungsoo berlagak memijat – mijat tangannya.

“aiiissshhh memangnya bdanku seberat itu apa?” Frizka memanyunkan bibirnya kesal.

“ayo kita sarapan aku yang traktir”

“benarkah? waahhh” aku dan Kyungsoo berjalan bersama di depan di ikuti pasangan baru dibelakang yang bergandengan tangan.

“hyung kau melakukan hal yang sangat besar untuknya” bisik kyungsoo.

Aku tersenyum “aku ingin dia bahagia”.

LAY POV END

AUTHOR POV

Mereka berjalan bersama menuju sebuah cafe yang tidak jauh dari gedung SM, karena hari masih sangat sangat pagi jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang hanya ada beberapa orang yang sepertinya akan berangkat bekerja suasana yang sama pun terasa ketika mereka masuk kedalam cafe.

Mereka memilih duduk dipojok cafe yang jauh dari perhatian pengunjung lain.

“silahkan menunya”

“terimakasih” Chanyeol menerima daftar menu yang di berikan oleh pelayan cafe lalu diberikannya pada Frizka.

“mau pesan apa?” tanya Frizka pada pria disebelahnya.

“kau mau apa?” pria itu malah berbalik bertanya.

“aku kan menanyakanmu lebih dahulu huh~ aku ingin pancake dan latte” jawabnya sedikit kesal.

“jangan marah seperti itu aku kan juga bingung mau memesan apa, aku macchiato dan waffle saja” timpalnya sambil menarik pipi Frizka gemas.

“kalian baru beberapa menita tadi berpelukkan sekarang sudah ribut begitu” omel Lay yang berada tepat dihadapan dengan Frizka.

“ayo bertaruh seminggu lagi mereka pasti putus” canda D.O lalu di hadiahi pukulan tepat di kepalanya.

“aduh!” pekiknya.

“awas kau berani bertaruh yang tidak – tidak, aku tidak mungkin melepasnya” Chanyeol duduk sambile mengacak rambut Frizka.

“hey bukankah itu... LUHAN HYUNG!” tiba – tiba Lay berteriak.

“hoy!” balas seseorang yang dipanggil.

Luhan dan Hana menghampiri meja yang di tempati oleh Chanyeol, Frizka, Lay dan Kyungsoo.

“sedang apa kalian disini?” tanya Luhan begitu telah memposisikan dirinya di samping Lay sedangkan Hana duduk di hadapannya disamping Frizka.

“merayakan pasangan baru” Lay dan Kyungsoo bertatapan dan tersenyum jahil.

“pasangan baru maksud kalian? Jadi mereka? ahahahahaha” Luhan mengerti dengan kode yang diberikan Kyungsoo dan Lay.

Hana menarik tangan Luhan yang ada di hadapannya, Luhan langsung mengerti apa yang di maksud oleh Hana.

“pasangan baru”.

Hana membulatkan mulutnya menatap Frizka “unni...”.

“apaaa? Mimik muka kamu nyeremin deh” Frizka memundurkan badannya kaget dan Chanyeol menangkap kepelukkannya.

“ada apa?” tanya Chanyeol bingung.

“Lihat muka Hana menyeramkan, senyumnya mirip setan yang keluar dari tv” ucapan frizka membuat semua orang yang ada di meja itu tertawa.

“maksudmu sadako? ahahahahahaha” timpal Kyungsoo.

“kenapa sih?” Hana yang tidak mengerti apa yang merreka tertawakan berseru kesal.

“ngga ngga”.

Akhirnya setelah lama berbincang mereka memesan makanan.

“ohh iya tadi kenapa kalian bisa bersama tadi?” tanya Kyungsoo sambil memainkan ponselnya.

“tadi aku menemuinya ketika latihan tadi”.

Drrrrtttt drrrrtttt

Ponsel Luhan bergetar.

AUTHOR POV END

***

LUHAN POV

yeobseyo”

“...”

“ya dengan saya sendiri siapa ini?”

“...”

“ahh nee”

“...”

“mmm baiklah terimakasih”

“...”

“nee.. nee Kamsahamnida”

“...”

“yee”

Aku baru menerima telpon dari pihak keamanan dari Asrama yang di tempati oleh Hana, setelah aku mengirimkan pesan singkat dia langsung menelponku dia bilang dia telah memberikan DVD rekaman CCTV itu pada Hana.

Tapi Hana bilang dia tidak menerima apapun aku jadi bingung apa Hana sudah mengetahui isi CCTV itu? Atau dia sudah mengetahui siapa pelaku teror itu?.

“ge kapan mulai promosi di China?” kata Frizka – ssi sambil memakan waffle milik Chanyeol.

“2 hari lagi aku akan berangkat kesana” jawab Lay santai menyeruput americano coffeenya.

“o’ cepat sekali.. kalau begitu aku akan membelikan sesuatu untuk Muqin dan calon keponakanku siang ini”

“calon keponakanmu?” Chanyeol terlihat bingung.

“bibinya yang menikah dengan hyungku sedang hamil” jelas Lay singkat.

Chanyeol hanya mengangguk tanda mengerti.

“kau ingin menemaniku?” tanya Frizka – ssi menatap Chanyeol yang sedang meminum machiattonya.

“mmmmm....”

“aisssshhh pasangan baru kita ternyata sangat cepat beradaptasi” godaku melihat kelakuan mereka.

“tentu saja hyung kami tidak ingin kalah darimu dan Hana – ssi” ucap Chanyeol sekenanya membuatku sedikit berdebar lalu menatap Hana yang dengan polosnya memakan Pancake di hadapannya, dia tidka mengerti apa yang Chanyeol ucapkan.

“aiiisssshhh kami hanya partner”.

“ahh benarkah?” Chanyeol balik menggodaku.

“yaaaa! Kau mau menemaniku atau tidak?” seru Frizka – ssi agak keras sambil menarik tangan Chanyeol yang langsung menengok padanya.

“bisakah kau sedikit lembut padaku, aku ini kan pacarmu aiissshhh bahkan kau tidak sekali pun memanggilku dengan sebutan oppa” Chanyeol melipat tangannya berlagak kesal.

“kenapa malah marah begitu isshhh yasudah aku pergi sendiri saja” Frizka – ssi memalingkan wajahnya dari Chanyeol.

“kalian ini baru saja di puji ckckck”.

“sudah kubilangkan ayo bertaruh” D.O mengeluarkan dompetnya.

“awas kau berani melakukannya” ancam Chanyeol pada kami yang hampir benar – benar bertaruh.

“aku ada Latihan siang ini” Chanyeol menarik Tangan Frizka – ssi sehingga menghadap kepadanya.

“arraseo..” jawabnya pasrah.

“aku akan menemanimu lain kali” Frizka – ssi mengangguk mengerti.

Kami hanya tersenyum melihat pasangan yang baru terbentuk 3 jam yang lalu itu.

“oppa...” seru Hana dihapanku.

“hhmmm?”

“apa kau masih menemukan barang teror di depan kamarku?” Hana menatapku, kenapa tiba – tiba dia menanyakan hal itu? Aku semakin yakin dengan dugaanku karena barang yang terakhir aku temukan di depan kamarnya adalah boneka beruang mengerikan itu.

“tidak memangnya kenapa?”

“tidak apa – apa hanya ingin mengetahuinya” ucapnya sambil mengalihkan pandangannya pada cangkir coklat panas di hadapannya.

“apa kau menemukan sesuatu di depan kamarmu?”

“tidak oppa ehehe” ada yang aneh padanya, aku harus mencari tahu apa dugaanku benar.

“apa kau mau pulang sekarang?”

“mmm boleh”

“baiklah ayo”

Aku dan Hana beranjak dari kursi kami.

“wowowo kalian mau kemana?”

“aku mengantar Hana pulang dulu, makanan ini kau yang bayar kan?”

“aisssh iya iya” Chanyeol memutar bola matanya kesal.

Di perjalan kami (Luhan & Hana) hanya sibuk dengan pikiran mereka masing – masing, aku yang sadar dengan suasana diantara kami yang agak beda dari biasanya memutarkan music dari radio tape mobilku.

aku mengganti – ganti saluran radio dan berhenti ketika mendengar lagu ‘Let me in – Michael Chorcoran’.

“ahh ini lagu yang akhir – akhir ini aku dengarkan”.

“mmm” jawabnya singkat.

Aku menyanyikan lagu ini baris perbaris dengan suara yang kecil atau lebih tepat seperti bergumam.

“oppa bagaimana dengan wawancara yang akan kita hadiri nanti?” ia menoleh padaku.

 

 “bagaimana apanya? Manager hyung bilang pelaksanaanya besok kau gugup?”

“bukan itu maksudku, bukankah besok wawancara ekslusif tentang mmm hubungan kita, lalu mereka pasti menanyakan bagaimana cara kita bertemu sampai sekarang” Benar tidak ada yang bisa kami ceritakan tentang hubungan kami di wawancara besok.

“kau benar aku tidak berfikir sejauh itu...”

“lalu?”.

“kita pikirkan nanti di kamar asramamu” ini akan menjadi kesempatanku juga untuk mencari tahu apa dia benar menyembunyikan DVD itu seperti dugaanku atau tidak.

“di kamarku?” tampaknya dia sedikit kaget.

“mmm kenapa? Kau takut aku melakukan yang tidak – tidak padamu?”.

“ti..tidak oppa tidak apa – apa” jawabnya sedikit gugup, manis sekali.

10 menit kemudian kami sudah sampai, ia mengajakku masuk ke kamarnya yang tidak terlalu besar isinya ada 1 set kursi untuk tamu, lalu meja belajar di dekat jendela, lalu televisi kecil dan tempat tidur di pojok ruangan juga kamar mandi.

Aku duduk di kursi tamu disusul olehnya yang sudah membawa sebuah buku catatan dan bolpointnya.

“nah ayo kita mulai dari cerita pertama bertemu” ucapnya sambil bersiap menulis.

“mmm bagaimana ya kitakan pertama di perkenalkan oleh Manager hyung dan Frizka – ssi” bingung kami memang tidak punya awal yang bisa di ceritakan.

“oppa sesuaikan dengan sikap oppa atau kebiasaan oppa agar terlihat alami”.

“bagaimana kalau aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu?” ia memandangku namunsedetik kemudian mengalihkan pandangannya kembali pada buku catatannya.

“i..itu terserah oppa” lagi – lagi dia gugup membuatku gemas saja.

“baiklah kalau begitu, aku pertema melihatmu saat second audition dan aku menyukaimu pada pandangan pertama lalu kita di perkenalkan oleh Manager Hyung kemudian kita sering bertemu dan ....” perkataanku terpotong karena aku tidak tahu harus berkata apalagi, aku merasa malu pada diriku sendiri mengatakan hal seperti ini.

“dan apa oppa?” ia mendongakkan wajahnya menatapku.

“aa mmm aku haus bisakah kau belikan aku minuman dingin?” aku mengalihkan pembicaraan.

“tapi kan kita barus saja...”

“ayo cepat aku haus” potongku buru – buru, aku juga harus membuatnya pergi agar aku bisa memeriksa kamarnya.

“baiklah – baiklah” ia beranjak dan keluar dengan menggunakan maskernya.

Tanpa membuang – buang waktu lagi aku mulai memeriksa kamarnya untuk membuktikan dugaanku, pertama aku memeriksa laci – laci di bawah meja televisi kecilnya tapi tidak menemukannya, aku beralih ke meja belajarnya lalu membuka laci kecilnya dan BINGGO AKU MENEMUKANNYA!.

Sebuah tempat DVD dengan tanggal yang tertera disana, melihat ada sebuah laptop di atas meja belajarnya aku langsung menyalakannya dan memastikan jika isi kepingan DVD ini adalah benar rekaman CCTV yang aku maksud.

Dan benar saja...

Betapa terkejutnya ketika aku melihat siapa yang terekam melakukan Teror Boneka itu, seseorang yang baru ku kenal beberapa waktu yang lalu.

Drrrrtttttt drrrttt

“Yeobseyo”

“...”

“KAU APA YANG KAU INGIN KAN SEKARANG!!!!!”

“...”

“AKU TAHU SIAPA DIRIMU SEKARANG JANGAN BERANI MACAM – MACAM APALAGI MENYENTUHNYA!!”

“...”

“TIDAK JANGAN LAKUKAN APAPUN PADANYA!!”

“...”

“JANGAN REGITA!! REGITA JANGAN!! YEOBSEYO... YEOBSEYOO”

aku langsung berlari keluar, aku tidak ingin dia disakiti siapapun.

Kumohon jangan menyakitinya lagi... sudah cukup selama ini dia menderita karena aku.

Aku sampai di Minimarket terdekat tapi Hana tidak ada disana Aiiiisssssssshhhh.

“HANA!!!” aku berteriak beberapa kali tapi tidak ada tanda – tanda darinya.

Beberapa orang mengenaliku mereka berbisik sambil menatapku aneh aku tidak peduli! Aku ingin dia ada di hadapanku sekarang! Aku tidak peduli!

Drrrrttttt drrrtttttt

“KEMANA KAU MEMBAWANYA?!!”

“...”

“baiklah aku akan kesana tapi pastikan jika dia baik – baik saja”

-To Be Countinued-

maaf yaaa lanjutannya agak lama kemaren sibuk yaaa biasalah aktivitas hari raya

makasih udah setia nunggu FF aneh ini makasih sudah love - love, komen - komen, subscribe - subscribe ehehehe komen terus yaaa biar semangat lanjutinnya

HWAITING!!!

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK