FRIZKA POV
Sudah satu minggu aku tidak mendapat kabar apapun dari Hana maupun member EXO kecuali Lay gege, mungkin inilah akhir dimana kami sudah tidak saling membutuhkan lagi.
Mengenai kasus peneroran yang menimpa Hana, aku dan Luhan masih mencari bukti – bukti yang lebih akurat salah satunya adalah cctv yang di pasang di asrama tersebut namun sampai saat ini kami belum bisa melihat rekamannya karena penjaga yang berjaga pada saat kejadian itu sedang cuti.
Aku menghempaskan diriku diatas kasur, menenggelamkan wajahku di bantal.
Aku bosan...
Kuliahku sedang libur musim semi, apa aku pulang saja ke Indonesia?
Ting Tong...
Ada tamu!
Aku berlari dan langsung melihat intercom.
Dia Chanyeol – ssi??!
Aku membuka pintu dengan wajah masih terkejut, apa yang dia lakukan disini?
“anyeong Frizka – ssi, boleh aku masuk?” ucapnya, raut mukanya terlihat kelelahan entah apa yang terjadi padanya.
“o’ohh masuklah” aku mempersilahkannya masuk dan duduk di sofa.
“boleh aku menumpang istirahat disini? Di rumah ‘Roommate’ itu aku merasa tidak nyaman banyak kamera yang mengawasiku” jelasnya begitu aku menyuguhkan secangkir minuman dingin.
“memangnya di Dorm...”
“mereka merubah passwordnya jadi aku tidak bisa masuk” ia menyesap minumannya dengan lemas.
“kau bisa beristirahat di kamar tamu” ia berjalan gontai menuju kamar tamu.
Tidak biasanya dia selemas itu, apa dia sakit?.
Aku menyusulnya ke kamar tamu, menengok di cela pintu yang aku buka sedikit.
“kau sering mengintip tamumu begitu?” tuduhnya tiba – tiba.
“bukan begitu! Aku hanya ingin memastikan kau sakit atau tidak” seruku, mana mungkin aku seorang pengintip ck.
“periksalah jika kau ingin tahu” ia berbaring di kasur.
Aku mendekat ke arahnya lalu memeriksa dahinya.
“kau tidak panas”
“memang aku tidak sakit hanya kelelahan setelah pembuatan MV selama 4 hari berturut – turut” jelasnya sambil memejamkan matanya.
“ohh beristirahatlah kalau begitu” aku menarik selimut untuknya, ia berbalik memunggungiku.
Ternyata seorang ‘Happy virus’ sepertimu pun bisa kelelahan.
***
Krrrrrrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!!!!
AISSHHH ini sudah jam 4 pagi lagi ck! Aku hanya tidur 3 jam karena insomniaku dan hari ini aku harus bangun lebih pagi karena CEO memintaku membantu Comeback Show EXO 2 hari lagi, menyebalkan padahal kemarin aku yang merasa bosan tapi apa harus sepagi ini.
Aku berjalan dengan terpaksa menuju kamar mandi yang berada di sudut kamarku, mandi dengan air panas mungkin bisa memberikanku energi.
Setelah mandi aku menyiapkan secangkir Latte dan roti panggang, aku melakukannnya dengan sangat pelan – pelan tidak ingin membangunkan tamuku yang kelelahan itu.
Namun sepertinya telinganya selain berukuran lebih dari orang – orang biasa tapi juga berfungsi lebih dari orang normal, dia terbangun dan menghampiriku yang sedang mengunyah rotiku.
“apa aku membangunkanmu?” ucapku ketika ia telah memposisikan duduk di meja makan dihadapanku.
“begitulah, kau sarapan hanya dengan Roti seperti itu?” pekiknya.
Dia sudah kembali ternyata.
Syukurlah.
“memangnya kenapa?”.
“ckck itu tidak sehat untukmu, ingin ku buatkan sesuatu?” ia tersenyum lebar.
“tidak perlu lagi pula sebentar lagi aku harus pergi” jangan tersenyum terlalu lebar padaku, jebaal.
“sepagi ini?”
Aku hanya mengangguk.
“memangnya mau kemana?”
“CEO menyuruhku membantu persiapan Comeback Showcasemu” ia menatapku heran.
“sebenarnya posisimu di SM itu apa?”
“entahlah aku juga tidak mengerti, hanya saja aku tidak bisa berhenti terikat dengan SM” aku menghembuskan nafas beratku.
***
Aku sekarang sudah berada di tempat dimana Comeback Showcase EXO akan diadakan, Chanyeol pun ikut kemari bersamaku.
Drrrttt Drrrrttt....
Ponselku bergetar
“hallo Hana?”
“....”
“ohh tapi aku ga bisa jemput kamu”
“....”
“naik taksi aja kesini gimana?”
“...”
“kamu tinggal tunjukin aja alamat yang unni kirim lewat message nanti”
“...”
“oke hati hati”
Hana bilang ada yang ingin dia bicarakan padaku.
20 menit aku menunggunya...
30 menit...
1 jam...
3 jam..
Aku mulai resah, dari asrama hingga ketempat ini paling lama hanya menghbiskan waktu 1 jam.
“Kenapa?” tanya Chanyeol, sepertinya ia tahu keresahanku.
“aku sedang menunggu Hana tapi sudah 3 jam ia tidak muncul juga”
“bukankah dia tidak hafal jalanan di korea?” ia mengerutkan alisnya.
“hmm aku menyuruhnya menggunakan taksi dan menunjukan alamat tempat ini pada supir taksi” bodoh harusnya aku menjemputnya sajaa.
“tenanglah mungkin macet, sudah coba menghubunginya?”
“sudah beberapa kali tapi tidak aktif, bagaimana ini?”
FRIZKA POV END
PARK CHANYEOL POV
“sudah beberapa kali tapi tidak aktif, bagaimana ini?” ia mulai mengeluarkan air mata, mukanya terlihat sangat resah apa yang harus aku lakukan?.
“mau ku temani untuk mencarinya?”
“Ayo” ia menarik tanganku menuju mobilnya.
“biar aku yang menyetir, kau hubungi Luhan hyung biar dia juga membantu mencarinya”
Tangannya bergetar memegang Ponselnya, aku baru pertama kali melihatnya ketakutan seperti itu.
Sudah 2 putaran kami mencari di rute Asrama Hana – ssi sampai ke tempat Showcase tapi hasilnya tetap tidak kami temukan Luhan Hyung pun sepertinya tidak menemukannya.
“bagaimana ini? Ini semua salahku harusnya aku tidak membiarkannya pergi sendirian” ia semakin terlihat ketakutan dan air matanya pun semakin deras keluar.
Aku menepikan mobil.
Ia semakin menangis tangannya menutupi muka dan matanya yang basah.
Aku meraih tubuhnya mendekat padaku memeluknya erat.
“ini semua salahku”
“tenanglah Hana pasti baik – baik saja”
Aku tidak ingin melihatmu menangis seperti ini, aku suka kau yang tangguh dan angkuh seperti biasanya.
Ia terus menangis dan menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini, aku pun terus memeluknya erat entah kenapa aku tidak ingin melepasnya.
PARK CHANYEOL POV END
***
LUHAN POV
“aku sedang menuju tempat Showcase kenapa Frizka – ssi? Kau menangis?”
“...”
“MWO??! MENGHILANG?”
“...”
“Baiklah aku akan mencarinya kau tenanglah”
Aku langsung menutup sambungan telponku dengan Frizka dan tanpa pikir panjang langsung memutar balikkan mobi ynag sedang aku kendarai.
Gadis itu bagaimana bisa dia hilang.
Dimana dia? Apa dia terluka? Apa ada yang menyakitinya? Bagaimana jika ada yang mengenalinya? Pertanyaan – pertanyaan seperti ini terus berputar di otakku.
Dia pasti sedang menangis seperti orang bodoh sekarang, aku harus cepat menemukannya.
Hana berjanjilah kau akan baik – baik saja!.
Sudah 1 jam aku menyusuri jalan – jalan yang mungkin digunakan taksi itu untuk sampai di tempat showcase tapi Hana tetap belum di temukan.
Gadis bodoh kau ada dimana?!.
Aku berhenti ketika melihat sosok yang tengah duduk menunduk di sebuah halte.
Aku langsung menghampirinya, tanpa pikir panjang langsung memeluknya.
“bodoh!” ucapku sambil terus memeluknya erat.
Ia menangis menggenggam ujung kaosku dengan gemetar.
“oppa aku takut” ucapnya lirih.
“jangan pernah menghilang seperti ini lagi”
Beberapa cahaya kilatan mengelilingi kami, kami tertangkap wartawan? Aku tidak peduli! Kau yang terpenting saat ini.
Aku melepas pelukanku lalu menghapus air mata yang tersisa di sisi matanya, aku mencium puncak kepalanya dan menariknya masuk ke mobilku.
***
“APA YANG KALIAN PIKIRKAN SEBENARNYA?” teriak CEO Kim dengan penuh amarah.
Aku dan Hana benar – benar menjadi headline news di beberapa situs online setelah kejadian tadi.
“kalian membangkitkan scandal yang baru saja ingin kami selesaikan!” tambahnya, aku menatap Hana yang memejamkan matanya.
Tidak apa – apa selama kau tidak terluka.
“karena kalian menyebabkan kekacauan ini kalian harus menghadiri sebuah acara wawancara eksklusif untuk meluruskan apa yang terjadi sebenarnya” ucap Manager hyung dengan lebih tenang.
Tidak apa – apa selama kau tidak terluka.
“setelah Comeback Showcase kalian berlangsung sebelum Luhan terbang ke Beijing”
-To Be Countinued-
sepertinya Chapter ini agak aneh (biasanya juga aneh) ehehehe
Gomawo udah setia nunggu :D
HWAITING!