home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Open Arms

Open Arms

Share:
Author : FrizkaSMDN
Published : 17 Mar 2014, Updated : 31 Aug 2014
Cast : Jung Hana (Hana Adara Wijaya), Kim Joon Myeon/SUHO (EXO), Xiau Luhan (EXO)
Tags :
Status : Complete
4 Subscribes |50403 Views |19 Loves
Open Arms
CHAPTER 14 : Another Side

FRIZKA POV

Apa yang harus aku lakukan? Dia menanyakan itu? Mana mungkin aku mengatakan yang sebenarnya.

“ahh mengenai itu mmmm” alasan apa yang harus aku gunakan ayooooo berfikirlah Frizka.

“Frizka – ah!!” seseorang seprtinya memanggilku, terima kasih ya tuhaaan aku selamat kali ini.

“ohh Soomin – ah” 3 orang temanku menghampiri meja tempat aku dan chanyeol duduk.

“ituu Frizka acara penutupan akan segera dimulai” ucap Soomin gugup.

Yahh benar mereka pasti gugup berbicara di depan orang ini (Chanyeol).

“baiklah kalian duluan nanti aku menyusul”.

“o..oke Frizka – ah kami duluan” mereka langsung meninggalkanku dengan buru – buru, aku hanya menggeleng – gelangkan kepalaku melihat mereka.

“mereka sepertinya gugup berbicara di hadapanku” Chanyeol tertawa bangga.

“ciih kau membanggakan dirimu sendiri?, sudah aku harus mengahdiri acara penutupan terlebih dahulu kau mau ikut aku atau akan pulang?” aku beranjak  dari dudukku.

“ini masih jam 5 sore mungkin para member belum kembali dari schedule mereka masing – masing, bolehkah aku ikut denganmu?” ia memberikanku senyum lebarnya.

“oke tapi jangan melakukan hal yang aneh, ingat kau adalah seorang ambasador”.

“siiaap kapten” sekarang dia tersenyum lebih lebar, dari mana dia mendapatkan semua energi positif itu?.

Dari dalam aula sudah terdengar suara gemuruh penonton, acara penutup EXPO ini akan dibacakan mahasiswa terbaik menurut kategori seperti untuk jurusan Film ada sutradara terbaik, aktor terbaik dan sebagainya dan untuk jurusanku kami hanya memperebutkan 1 penghargaan yaitu Photographer terbaik. Aku tidak berharap memenangkannya tapi akan sangat mengagumkan jika aku mendapatkannya.

Aku dan Chanyeol duduk di barisan tengah, tidak banyak yang mengyadari keberadaannya karena saat itu lampu aula tengah dimatikan.

“jadi ini sebenarnya acara penghargaan?” tanya Chanyeol.

“kau bisa lihat sendiri itu” balasku singkat.

“kau berharap memenangkan salah satu piala itu?” tanyanya lagi, haiiish pantas saja dia masuk dalam beagle line.

“aku tidak terlalu mengharapkannya”

***

Aku tidak percaya...

Aku mendapatkannya, penghargaan ini.

“waahh kau harus mentraktirku” ucap Chanyeol.

Aku menatapnya yang sedang menyetir sekarang.

“sekarang?”

“tidak sekarang, aku akan menagihnya kapan – kapan” ia tersenyum.

“baiklah” aku memainkan trophy di pangkuanku, memang trophy yang tidak besar tapi aku sangat bangga bisa mendapatkannya.

“Frizka – ssi kau ingin kuantar ke apartemenmu atau...”

“kita ke dormmu dulu saja, aku harus menjemput Hana terlebih dahulu” dia hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

Aku tidak percaya bisa sedekat ini dengannya, Dulu aku sangat menyukai kepribadiannya yang selalu menyebarkan aura positif apalagi ketika dia memainkan alat musik aku benar – benar tidak dapat mengalihkan pandanganku padanya saat itu.

Tanpa sadar senyum mengembang di wajahku kerena mengingat ceritaku dulu.

“jarang sekali aku melihatmu tersenyum seperti itu” ia menatapku dan tersenyum juga.

Dia membuatku salah tingkah, bahkan aku tidak sadar kalau kami sudah sampai.

“ahh sudah sampai?” aku berusaha mengalihkan pembicaraan.

“ya tepatnya sudah 5 menit”.

***

LAY POV

“kami pulang!” seruku dan Kris ketika memasuki Dorm.

“ahh hyung akhirnya kau pulang juga” tao berlari kearahku dan Kris dengan keadaan yang mengenaskan.

“ada apa denganmu yaa! Huang zitao? Kenapa mukamu muram seperti itu” aku sedikit khawatir melihat keadaannya.

“jangan tertipu dengan mukanya itu Lay, pasti dia hanya lapar” Kris hanya melengoh melewati Tao dengan cuek.

“benarkah? Kau lapar Tao – ya?”

Dia hanya mengangguk lemas.

“ckckck ayo cepat masuk dulu, aku akan memesankan ayam untuk mu” Tao mengekor di belakangku menuju ruang tengah Dorm.

“kau sendirian?” tanya Kris yang sudah berganti pakaian.

Tao kembali mengangguk dengan lemas.

Ting tong....

“mungkin itu member yang lain, biar aku yang membukanya” aku melangkah kembali menuju pintu.

Aku terkejut ketika membuka pintu, sesak melihat mereka berdua bersama.

“Lay gege..” ucap Frizka.

“kenapa kalian bisa pulang bersama?”

“tadi aku di tugaskan untuk menjadi wakil ambasador di acara EXPO Frizka – ssi hyung” jelas Chanyeol dengan semangat.

Apa dia masih menyimpan perasaan untuknya? Lalu bagiamana dengan perasaanku? Selama ini Aku sudah membiarkan perasaan ini tumbuh dengan bebasnya.

“hyung menyingkirlah kau menghalangi jalan masuk” omelan Chanyeol menyadarkanku.

“ohh iya masuk lah” aku masuk terlebih dahulu, tak tahan berlama – lama berhadapan dengan mereka.

“anyeong haseyo” sapa Frizka saat memasuki ruang tengah.

Kris yang sedang merebahkan diri di sofa terkejut dan langsung memposisikan duduknya dengan lebih sempurna.

“maaf aku menejutkan kalian” gadis itu membungkuk dengan raut muka canggung melihat Kris.

“ahh no no jangan sungkan Frizka - ssi lagi pula itu memang kebiasaanku yang kurang bagus” Kris menggaruk kepalanya terlihat kikuk.

“kalian sudah makan?” tanyaku singkat.

Entahlah moodku jadi agak turun setelah melihat pemandangan tadi.

“sudah hyung, kami makan di kantin kampus tadi”.

Bahkan mereka makan bersama? Hosh~.

“baiklah Tao kau pesan sendiri saja ayamnya nanti aku yang bayar, aku mandi dulu”.

Frizka menatapku dengan tatapan aneh, dia memang orang yang sangat sensitif dengan hal – hal disekitarnya termasuk jika seseorang tiba – tiba bersikap tidak biasa.

“siiiap hyung” seru Tao dengan semangat.

Aku melangkah masuk ke kamarku.

Banyak pertanyaan di pikiranku, perasaan ini apakah boleh terus berkembang bebas seperti ini?.

15 menit aku sudah menyelesaikan urusan mandiku, tapi aku masih enggan keluar kamarku entahlah melihat wajahnya di depanku membuat perasaanku padanya lebih tidak terkendali.

Tok tok tok...

Seseorang mengetuk kamarku.

“ge..” suara lembutnya terdengar dari luar kamarku memanggilku.

“ya?”

“boleh aku masuk?” hhh~ dengan berat hati aku membukakan pintu untuknya.

Sungguh melihat wajahmu seperti ini membuatku lebih menginginkanmu.

“masuklah..” ia berjalan masuk dan duduk di ranjangku.

Aku pun mengikutinya setelah menutup pintu.

“ge, gege tau kalau aku tidak suka menjadi terlalu sensitif tapi aku sungguh tidak tahan melihat seseorang bersikap berbeda di depanku” aku sudah menduga apa yang ingin dia bicarakan.

“maafkan aku”

“aku tidak ingin mendengar gege meminta maaf padaku, aku ingin dengar alasanmu ge apa yang terjadi padamu?”.

Jangan menatapku seperti itu aku ingin menutupi perasaanku, aku tidak mau perhatianmu berubah ketika kau mengetahuinya.

“aku lelah, aku hanya lelah” aku menundukan kepalaku.

Tangannya mengelus punggungku lembut “ini impianmu ge seberat apapun, kau harus melewatinya untuk mencapai level yang lebih tinggi”.

LAY POV END

***

HANA POV

Seharian ini aku habiskan dengannya di festival namun setelah peristiwa yang terjadi di kedai tteobokki Luhan oppa membawaku kesebuah tempat tenang jauh dari tempat festival tadi.

“kita dimana oppa?” tanyaku begitu Luhan oppa memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan basket.

“ikut saja, aku ingin menantangmu” ucapnya sambil beranjak keluar mobil.

Apa maksudnya dengan ingin menantangku?.

Setelah aku keluar dari mobil tiba – tiba ia melempar bola basket padaku.

“kalahkan aku” ia tersenyum.

Aku bingung.

“kita bertaruh, yang kalah harus mematuhi permintaan sang pemenang” jelasnya lagi.

Kenapa tiba – tiba sikapnya berubah?.

“aku sedang tidak ingin bermain basket oppa” aku melemparkan bola itu kembali padanya.

“kau takut aku mengalahkanmu?” ia memamerkan senyum smirknya sambil mendribble bola.

“bukan begitu..”

“lalu? Kau takut padaku” ia melakukan lay up dan bola itu masuk ke ring.

“baiklah, aku tidak akan membiarkanmu memasukan bola ke ringku” aku berusaha merebut bola dari tangannya.

Dia terus bergerak menghindar dan bola itu masuk

satu kali.....

dua kali....

tiga kali....

empat kali.....

“aku menyerah! Kau tidak mengalah padaku huh” teriakku.

Ia menghentikan serangannya.

“sesuai perjanjian aku akan memberitahu apa yang harus kau lakukan untukku” Luhan oppa melempar bola ditangannya ke sembarang arah.

Dia berjalan mendekatiku.

Berhenti di hadapanku.

Ia meletakkan kedua tangannya di bahuku.

Matanya menatapku dalam.

Hatiku bergetar seperti ada gempa di dalamnya.

“berjanjilah, kau harus tetap bertahan bersamaku aku akan melindungimu”.

Apa? Apa dia benar – benar mengatakannya?.

“t...tapi”

“aku ini pemenang kau harus melakukan apa yang aku perintahkan” sebuah senyum merekah di wajahnya.

Aku tidak pernah melihat sisi Luhan yang saat ini ia tunjukan.

Dia membuatku percaya.

“baiklah..” aku membalas senyumnya.

HANA POV END

***

SUHO POV

“aku pulang...” teriakku begitu memasuki dorm.

aku melihat semua member sudah kembali dan mereka sedang sibuk bermain kartu di lantai ruang tengah sehingga tidak menyadari kehadiranku.

“ohh hyung kau sudah pulang” ucap Baekhyun yang akhirnya menyadari kehadiranku setelah aku berdiri selama 10 menit memperhatikan mereka.

“apakah permainan kartu itu lebih penting daripadaku?!” seruku sedikit kesal.

“sepertinya begitu hyung” Sehun beraninya dia meledekku.

“terserah lahh” aku berjalan menuju sofa aku menemukan sesosok gadis yang tengah tertidur.

“o’ bukankah itu Frizka – ssi? Mengapa dia tertidur disini?”

“ehh dia tertidur?” Lay langsung berdiri melihat.

“Pantas saja suaranya menghilang” kata Kris tanpa meninggalkan pandangan dari kartu yang ia pegang.

“kalian kartu itu membuat kalian lupa segalanya ckckck” aku melengos ke dalam kamarku setelah melihat sepertinya Lay akan memindahkan Frizka ke kamarnya.

Selesai berganti baju, aku bermaksud mengisi perutku yang sudah berkoar – koar.

“apa kalian memasak sesuatu?” tanyaku sambil berjalan menuju dapur.

“ani, tapi tadi kami memesan ayam ada dimeja makan hyung”

Aku mengambil beberapa potong ayam dan meletakkannya di piringku.

“ohh ya hyung jangan kau habiskan ayamnya sisakan untuk Luhan hyung” seru Kyungsoo.

“memangnya dia kemana, bukankah dia tidak ada jadwal hari ini?” aku membuka kulkas dan mengambil sekaleng cola.

“tadi siang dia pergi ke festival bersama Hana – ssi, tapi sampai sekarang mereka belum kembali”

DEG

Pergi ke festival?! Bagaimana bisa?!

“makanya hyung bangun lah lebih awal” omel Tao.

Biasanya aku akan menyangkal omelan Tao tapi kali ini aku... tiba – tiba tidak bisa berpikir apa – apa.

“mungkin mereka akhirnya akan menjadi pasangan yang sebenarnya ahaha” ucap  Xiumin santai.

Apa mungkin itu bisa terjadi? Mereka menjadi pasangan real?.

Mungkinkah?

-to be countinued-

makasih yaa udah baca ehehe :)

makasih juga komennya seneng kalo bisa liat ada yang suka baca FF ini ehehe

Hwaiting!!

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK