SUHO POV
Hari ini aku mendapat kabar jika Hana hari ini akan keluar rumah sakit.
“Hyung kau akan ikut kami menjemput Hana – ssi?” tanya Chen ketika memasuki kamarku.
“tentu saja!” aku sangat senang mendengar berita itu sampai – sampai tidak bisa tidur ahahaha, sepertinya aku memang menyukainya dan perasaan ini memang sudah keterlaluan ahahaha.
Sekitar 10 menit kemudian kami sudah siap memasuki mobil 2 van yang biasa kami naiki dan aku baru menyadari satu orang telah menghilang, Luhan.
“Luhan kemana?”
“tadi pagi dia sudah berangkat duluan hyung” jawab Sehun, Luhan menjemput Hana – ssi lebih dahulu? Sejak kapan mereka begitu akrab.
“makanya jangan susah dibangunkan” perkataan Minseok hyung berhasil membuat tawa semua member pecah saat itu juga.
“yaak semalam aku tidak bisa tidur!” aku membela diriku, harga diriku sebagai leader harus aku tonjolkan ck.
“apapun alasannya setiap hari kau memang sperti itu hyung” haiissshh bahkan Sehun yang maknae pun berani mencemoohku, kemana terbangnya harga diriku sebagai leader.
“sudahlah kalian mengomel seperti itupun kebiasaan Suho hyung tidak akan berubah, lebih baik kita pergi sekarang” ucap Lay menengahi tapi termasuk mengejekku juga.
Karena kali ini adalah acara kami sendiri maka kami akan menggunakan mobil pribadi milikku dan milik Kyungsoo.
Di dalam mobilku aku sendiri yang bertindak sebagai supir, dan salahnya Baekhyun dan Chanyeol berada dalam mobil yang sama denganku alhasil mobil ini berisik sekali dengan celotehan mereka yang tanpa henti mengiringi perjalanan kami hingga rumah sakit.
“wah sudah sampai ya?” tanya baekhyun yang baru sadar setelah 3 menit aku menghentikan mobil ini.
“iyaa, kalian terlalu berisik makanya tidak menyadari kalo kita sudah sampai dari tadi” omel Jongin yang sayangnya duduk disebelah Baekhyun.
“awas saja jika kalian masih berisik di dalam rumah sakit, akan aku sumpal mulut kalian dengan obat bius” tambah Minseok hyung sambil mengepalkan tangannya pada Chanyeol dan Baekhyun.
“sudah ayo keluar..” Lay keluar mobil terlebih dahulu, lalu di ikuti member yang lainnya juga aku.
Aku masih memikirkan, Luhan yang semakin dekat dengan Hana wajar memang karena mereka terikat sebuah ‘perjanjian’ tapi aku tidak pernah tahu jika Luhan dan Hana akan akrab satu sama lain.
Hal itu membuatku khawatir.
“oiiii! Ayo kesini” teriak Chen dari sisi lain lapangan parkir.
“itu mereka, ayo kita kesana”.
Kami berjalan memasuki lorong dengan berbondong – bondong, kami memang menggunakan penyamaran tapi orang –orang tetap menatap kami dengan aneh.
“ini dia kamarnya”.
Kami masuk ke dalam satu per satu, terlihat Hana yang sedang membereskan badannya di temani Luhan yang duduk di sofa sambil menatapnya.
“halooo~” sapa Baekhyun.
“hai, ahh gomawo for coming” ucap Hana sambil tersenyum.
“wahh kamu banyak kemajuan Hana – ssi” kata Chanyeol dengan bahasa koreanya, bodoh Hana belum semengerti itu -.-.
“sorry? Ahaha i still don’t understandwhat you say oppa” Hana – ssi tertawa renyah sambil berjalan ke arah kulkas kecil di sebelah Luhan.
Melihat Hana – ssi akan menyajikan minuman untuk kami, aku berniat ingin mencegahnya karena aku tidak membiarkannya bergerak terlalu banyak tapi... Luhan yang tempatnya lebih dekat dengan Hana – ssi mengambil langkah duluan.
Sejak kapan dia menjadi begitu peduli.
“kalian mau minum apa?” tanya Luhan mengambil alih posisi Hana – ssi di depan kulkas.
“susu!”
“cola!”
“apa saja”
“kalian ambil sendiri saja kalau begitu” Luhan kembali duduk di iringi teriakan kekecewaan dari membar yang lain.
Cleeekk..
Seseorang masuk ke dalam ruangan yang sudah penuh oleh para member.
Dia Frizka – ssi.
“o’ anyeong haseyo, aku tidak tahu kalau kalian akan datang”.
“kami memang sengaja datang untuk ikut menjemput Hana – ssi” ucapku di balas hanya dengan anggukan kepala Frizka – ssi.
“Hana udah selesai? Ayo” Frizka – ssi menghampiri Hana dan berbicara dengan bahasa mereka lagi.
“udah ko unni..” Hana – ssi mengangkat tasnya lalu di ambil oleh Frizka – ssi.
“ayo jika kalian ingin mengantar Hana pulang”
“sekarang?” dengan polosnya Sehun bertanya.
“ya sekarang lah tunggu apa lagi” jawab Frizka – ssi dengan tidak sabar.
“baiklah baiklah ayo..” aku berjalan keluar kamar terlebih dahulu, aku bingung kenapa mereka begitu akrab satu sama lain.
Hana, Frizka dan semua member mengekor di belakangku, sesekali aku menengok bila ada kaca di sampingku hanya untuk melihat siluetnya.
Aku memang menyukainya.
Dan aku ingin dia bahagia bersamaku.
“kalian ikuti mobilku nanti” ucap Frizka – ssi begitu keluar gedung rumah sakit dan kulihat tas Hana – ssi sudah berpindah tangan ke tangan Lay.
“aku ikut denganmu” Lay mengambil kunci dari tangan Frizka – ssi.
SUHO POV END
***
AUTHOR POV
Frizka memberikan saran agar Hana untuk tinggal di apartemennya selama beberapa hari setelah ia keluar dari rumah sakit dan CEO pun telah menyetujuinya.
35 menit perjalanan mereka telah sampai di sebuah gedung yang sangat menjulang tinggi, ini adalah salah satu apartemen elitdi daerah apujeong.
“Frizka – ssi kau membawa kami kemana?” Tao tampak bingung dan semua member EXO kecuali Luhan oppa.
“apa yang akan kita lakukan di apartemenmu?” tanya Laya yang memang sudah hafal dengan apatemen ini.
“kalian kan ingin mengantar Hana, disini lah dia akan tinggal di apartemenku beberapa hari kedepan” Frizka mengeluarkan tas Hana dari dalam mobilnya namun sedetik kemudian Luhan mengambil tas itu.
Frizka memandu mereka menuju ke apartemennya di lantai 27.
“ayo semuanya masuk” ajak Frizka sambil membuka pintu.
“permisi..” ucap para member begitu memasuki apartemen itu.
“woaaah, rapi sekali” Baekhyun takjub.
“luas hhmmm this is my style” ucap kris lalu menjatuhkan diri di sofa.
“akhirnya ada yang masuk kategori style mu hyung” canda Chen.
Semua member memposisikan diri duduk di sofa yang memang cukup besar dan adapat menampung mereka semua sedang kan Frizka mengantar Hana masuk dan meletakkan tasnya di kamar tamu yang sudah di sediakan.
“makasih unni udah mau nampung aku” Hana tersenyum begitu Frizka hampir menutup pintu.
“ahh jangan sungkan gitu kitakan saudara setanah air ahaha, kau istirahat saja dulu” Frizka menutup pintu kamar dengan pelan dan lalu beralih pada member – member yang sudah sangat berisik di ruang tengah.
“Hana sedang beristirahat, apa kalian lapar?”
“tentu saja Frizka – ssi” jawab Tao dengan semangat.
“yaa! Huang zitao kau memalukan sekali” omel Xiumin.
“anioo tidak apa apa, kebetulan mama kemarin mengirimkan paket yang berisi makanan dari Indonesia” mendengar hal itu mata semua member seperti berbinar – binar.
“jinja? Baiklah kalo memang tidak merepotkan”.
Frizka hanya menjawab perkataan Xiumin dnegan sebuah wink, tanpa ada yang tahu jika wink dari Frizka itu membuat hati seseorang tersebut hampir melompat dari tempatnya.
Frizka mulai dengan membuka sebuah kotak kardus besar di pantri yang menyat dengan ruang tengah, lalu Lay menghampirinya.
“mamamu mengirim apa saja sampai kotaknya besar seperti itu”.
“ada mi instant berbagai rasa, ada bumbu rendang instant, bumbu sayur lodeh, bumbuopor ayam ada banya bahan makanan dari indonesia yang jarang di jual disini” ujar Frizka sambil mengeluarkan bahan makanan itu satu persatu.
“ahh, lalu sekarang mau memasak apa? Lagipula aku baru pertama kali mendengar kalau kau bisa memasak ahaha” Lay menyambar sebuah apron.
“gegeeee! Kemampuanku kan sudah meningkat huh” Frizka mengembungan pipinya, Lay hanya tertawa geli melihat kelakuan asli Frizka.
Lay dengan santai memakaikan apron di badan Frizka, Frizka yang sadar dengan apa yang dilakukan oleh Lay ia mengikuti langkah tangan lay yang berusaha memakaikan apron padanya tanpa melepaskan matanya dari resep pada balik bungkus bumbu instant.
“ge apa kau mau opor ayam?”.
“tentu saja asalkan kau bisa menjamin rasa opor ayamnya seenak buatan mamamu” Frizka hanya menjawab pernyataan Lay dengan tatapan sinis.
“kau memang terlalu meremehkanku ge”Lay mengacak rambut Frizka dengan lembut.
“Lay hyung kau terlalu mengganggunya, nanti Frizka – ssi semakin lama masaknya” teriak Tao yang sepertinya memerhatikan mereka (Frizka & Lay) dari ruang tengah.
“kau inii! Makan saja yang dipikirkan” balas Lay yang berjlanna meninggalkan Frizka lalu bergabung dengan para member yang sedang fokus pada acara tv.
Hampir satu jam Frizka berkutat dengan bahan makanan, ia akhirnya bisa menyajikan opor ayam dengan nasi panas di meja makan.
“woaah sudah jadi?” Chanyeol menghampiri meja makan yang sedang di siap kan oleh Frizka.
Frizka yang memang sedang sibuk menata meja makan tidak menyadari bahwa chanyeol berdiri di belakangnya, saat ia akan berbalik ia terkejut melihat Chanyeol yang sangat dekat dengannya.
DEG..
Pandangan mereka bertemu.
“ee mmm bisa kau panggil semua member untuk makan” ucap Frizka kikuk.
D.O yang melihat kejadian itu hanya tersenyum geli.
Luhan yang menyadari jika makanannya sudah siap, ia bermaksud mengajak Hana makan tapi Suho sudah melangkah terlebih dahulu.
Tok tok tok..
“Hana – ssi lunch” seru Suho dari balik pintu.
“ahh yaa” jawab Hana setengah berteriak.
3 menit kemudian Hana keluar menghampiri semua orang yang telah duduk rapi di meja makan.
“wahh opor ya unni?” Hana yang mengambil duduk di dekat Frizka dan Xiumin terlihat senang melihat meja makan.
“mmm, makan yang banyak ya”.
Belum 5 menit mereka menikmati makanan, terdengar bel berbunyi.
Ting.. tong...
“siapa yang bertamu disaat yang tidak tepat” ucap tao yang terlihat kesal acara makannya terganggu.
“biar aku yang buka” Luhan beranjak dari kursinya untuk membuka pintu.
Sebelum membukakan pintu ia tidak melihat siapa pun di intercom, tapi ia tetap membukakan pintu.
Ia menemukan sebuah kotak berwarna kuning di depan pintu, Luhan membuka kotak itu perlahan.
“apa itu?” Suho yang ternyata berdiri di belakangnya mengintip.
Luhan terlihat marah melihat isi kotak tersebut, langsung membuangnya kelantai lalu berlari keluar mengejar si pengirim kotak tersebut.
Suho yang juga melihat isi kotak itu terlihat shock.
“Ada ap...”
“AAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!!!”
-To Be Countinued-