Can't Stop Thinking About You
Review From Chapter 1 (Can't Stop Missing You)
Aku kembali pulang ke rumah kami dengan perasaan kesal bercampur dengan rasa penasaranku. Namun tanpa kuduga, aku menemukan sebuah kotak lagi yang tertulis namaku. Aku langsung membukanya dan menemukan selembar kertas.
Geudaeneun darling, bamhaneul byeolbitboda areumdawoyo... Nae maeum sok gipeun goseseo banjjakgeorineun sarang bit. Geudaereul saranghaeyo darling eonjena nae gyeoteseo bicheul naejwoyo. Meil bam barabogo barabwado areumdawoyo geudaen naui sarang bit...
"Ya! Apa yang sebenarnya terjadi?!" Aku bergegas masuk kerumah karena teringat oleh kotak kecil yang ditemukan Jonghyun yang belum sempat aku buka dan belum tau apa lagi yang ada didalam kotak kecil itu.
***
Saat sampai didalam kamar aku langsung membuka kotak kecil itu, dan ternyata isinya adalah sebuah sehelai daun dari pohon yang tak asing lagi bagiku.
"Daun ini... Apa lagi ini... Apa aku harus menuju ke taman itu? Sekarang?" Aku masih menggenggam sehelai daun itu.
Aku langsung berlari menuju taman tempat aku dan Seohyun bertemu. Namun lagi-lagi aku tak menemukan apapun disana. Untuk kesekian kalinya aku ditipu oleh perangkap kotak-kotak merah muda ini.
"Siapa yang melakukan semua ini!? Apakah ini lucu?!" Aku berteriak sekencang yang aku bisa.
Keadaan taman sepi karena hari mulai gelap. Namun aku masih terjebak oleh petunjuk-petunjuk misterius yang menjebakku dalam keadaan ini. Aku duduk tersungkur dibawah pohon, dan bersandar pada kaki pohon yang kokoh. Terdiam dan merenung, memikirkan apa yang sedang aku lakukan saat ini.
Aku benar-benar masih terobsesi oleh Seohyun, sehingga aku selalu bersemangat saat aku menemukan petunjuk tentang dirinya. Harusnya sejak awal aku sadar bahwa aku sedang dikerjai, entah oleh siapa.
"Seohyun... Apa lagi yang harus aku lakukan untuk melupakanmu... Haruskah aku bersikap gila seperti ini terus? Bahkan aku tidak tau, apakah kau masih hidup atau sudah meninggalkanku..." Aku terpejam menikmati semilir angin malam di taman yang semakin terasa sepi ini. Ku Nikmati saat angin berhembus lembut menampar pipiku. Aku merindukanmu, Seohyun...
***
"Hyung, bangunlah..." Seseorang mengguncang tubuhku sedikit kasar.
"Yaa...." Aku mengerjapkan mata, berusaha membiasakan mata dengan cahaya yang begitu terang dari langit.
"Kenapa kau melakukan hal ini lagi? Bukankah kau sudah lama tak melakukan hal bodoh ini?" Minhyuk menatapku iba.
"Apakah aku tertidur lagi disini?" Aku masih menatap sekeliling dengan mata menyipit melawan kilatan cahaya matahari.
"Menurutmu, apa yang sedang kau lakukan, Hyung?! Ah..Sudah cepatlah pulang, kita harus tampil di Universitas Seoul siang ini." Minhyuk meninggalkanku berjalan perlahan meninggalkan taman ini
Aku masih berusaha meraba tanah kasar tempat aku tidur, namun saat akan bangun aku menemukan sebuah benda yang berada tepat disebelahku. Dan lagi-lagi kotak kecil yang aku temukan.
"Apa lagi kali ini? Apa kau pikir aku akan terpancing dengan hal-hal seperti ini lagi?" Gerutuku pada kotak kecil itu.
Aku berjalan meninggalkan taman sambil membuang kotak kecil itu sembarang.
***
Setelah selesai tampil dalam acara Universitas Seoul, aku, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin menuju sebuah Coffee Shop terdekat untuk merilekskan tubuh kami usai penampilan sambil menunggu hujan reda.
"Hyung, kau mau pesan apa?" Jungshin melirikku yang masih memandang hujan dari dalam Cafe.
"Cappucinno..." Sahutku sambil kembali mengingat sesuatu yang masih mengganjal pikiranku.
"Hyung, Minhyuk bilang kau tidur di taman semalam, apakah benar?" Tanya Jonghyun.
"Aku hanya tertidur saat mencari sesuatu..." Sahutku pelan.
"Seohyun Noona?" Jungshin tiba-tiba menyambar pembicaraan kami.
"Ya!" Minhyuk menepuk kencang pundak Jungshin.
"Sudahlah lupakan..." Aku memalingkan kembali pandanganku pada hujan diluar.
"Hyung, berhentilah berharap pada Seohyun Noona..." Ucap Jungshin.
"Ya! Hyung bilang jangan bahas itu, kau masih saja membahasnya..." Potong Jonghyun.
"Sudahlah, mari kita nikmati saja kopinya..." Ucap Minhyuk sambil menyeruput kopinya perlahan.
"Melupakanmu? Haruskah aku mencobanya untuk kesekian kali? Apakah akan ada perubahan dari usahaku sebelum-sebelumnya?" Gumamku dalam hati sambil perlahan menyeruput Cappucinno milikku.
Setelah hujan reda, kami berniat kembali ke rumah. Dan lagi-lagi didepan pintu rumah kami ada sebuah kotak merah muda itu lagi.
"Hyung, ini untukmu lagi?" Jonghyun meraih kotak itu dan mngulurkannya padaku.
"Buang saja... Itu bukan hal yang penting..." Sahutku sambil berjalan masuk kedalam rumah.
"Apakah ini dari sebuah fans?" Tanya Minhyuk sambil berlari mengejarku.
"Apakah seseorang menerormu, Hyung?" Jonghyun ikut menghampiriku.
Aku melirik kotak yang saat ini sudah berada ditangan Jungshin. Terlihat Jungshin mencoba mengocok-ngocok kotak pink itu, sambil memikirkan apa yang ada didalamnya.
"Apakah kau tidak akan mencoba membukanya, Hyung?" Jungshin melirikku sambil terus mengguncang-guncang kotak itu.
"Buka saja jika kau mau.." Sahutku datar sambil menuju sofa dan menyalakan televisi.
"Buka! Buka!" Minhyuk terlihat antusias sambil menghamoiri Jungsihn dan kotak itu, aku melirik mereka dengan hati-hati.
"Oohh... Seohyun Noona kah?" Ucapan Jungshin membuatku memalingkan wajahku menatapnya.
"Apa maksudmu?" Aku menghampiri Jungshin.
"Surat ini... Apakah ini dari Soehyun Noona?" Jungshin memberikanku selembar surat.
Aku meraih surat itu dan berusaha menenangkan diriku. Semua rasa bercampur saat aku mendengar namanya.
Oppa... Bagaimana penampilanmu? Apakah itu menyenangkan? Oppa... Apakah kau masih menyukai Cappucinno? Aku bahkan masih ingat terakhir kali kita minum kopi bersama, apakah kamu masih mengingatnya?
"Aku pernah mendapat hal seperti ini sebelumnya... Namun aku masih belum bisa bertemu dengannya... Siapa sebenarnya yang mengirim semua ini?" Lirihku tertahan.
"Hyung, apakah kau tidak berpikir ini Seohyun Noona?" Tanya Jungshin.
"Apakah ini benar-benar dari seseorang yang menerormu?" Sambung Jonghyun.
"Bisa jadi ini dari fansmu, Hyung..." Lanjut Minhyuk.
Yaa... sebenernya siapa yah yang mengirimkan semua itu pada Yonghwa? Apakah Seohyun?
Tunggu dichapter selanjutnya yaa.
Terima kasih yang sudah mau membaca, tinggalkan jejak yah untuk pembaca yang baik :)