Joon Ha POV
Aku melangkah perlahan sambil sesekali melihat alamat yang ditulis samchun semalam untukku. Sudah hampir sejam aku berjalan di daerah ini hanya untuk mencari satu alamat. Sampai akhirnya aku berhenti di depan sebuah rumah bertingkat dua yang terlihat cukup asri. Aku mengecek ulang apa aku tidak salah rumah.
Aku ragu untuk memencet bel itu. Sampai akhirnya, seseorang keluar dari rumah itu. Aku langsung berpura-pura menerima panggilan. Seorang cewek melintas di hadapanku. Betapa terkejutnya aku ternyata itu noona yang selama ini kucari.
Dia begitu dekat denganku tapi aku masih belum berani untuk memanggilnya. Aku hanya menatap punggungnya sampai dia menghilang di belokan gang itu. Lamunanku berhenti setelah hp yang daritadi hanya tertempel di telingaku berdering keras. Kalau aku tidak langsung menjauhkannya dari situ mungkin aku bakal kehilangan pendengaranku.
"eoh, wae??" ujarku balas begitu melihat nama Jinyoung di layar.
"Yakk!! Sahabatmu sakit tapi kau malah tidak mengunjungiku sama sekali??!!" teriak Jinyoung yang membuatku sedikit menjauhkan hp dari telingaku.
"Arra, aku kesana sekarang" katanya dengan tujuan mencegah Jinyoung mengeluarkan suara tadi.
"Oh iya, aku titip patbingsu ya"
"Yakk!! Kau bilang kau sakit tapi malah nitip patbingsu" kataku kesal padanya dan hanya dijawab cengengesan ga jelas dari Jinyoung.
Aku menutup panggilan dari Jinyoung dan berlari ke arah Yura noona berbelok tadi, tapi sudah pasti noona sudah tak disitu lagi.
* * *
Author POV
Jinyoung menutup telfonnya dan memandang gadis yang duduk di sebelah tempat tidur.
"Gwenchana. Dia sedang kesini. Kau pasti merindukannya kan?" ucap Jinyoung pada gadis yang tak lain adalah Suzy. Suzy hanya membalas ucapan Jinyoung dengan helaan nafas berat.
"Dia tidak mungkin melakukan hal yang membuatmu terluka. Aku sudah lama kenal dengannya" kata Jinyoung lagi.
"Tapi aku mendengarnya sendiri. Julia dan Yura, wanita yang membuat Joon Ha berpaling dariku" kata Suzy dengan pandangan menerawang.
Ingatan Suzy melayang ke peristiwa sewaktu Joon Ha menerima panggilan dan akhirnya menangis sambil menyebut nama Julia. Lalu kemudian beralih ke peristiwa dimana Joon Ha keluar dari kantor sajangnim sambil tersenyum bahagia, bahkan dia sendiri belum pernah melihat Joon Ha tersenyum sebahagia itu dan Joon Ha menyebut nama Yura.
"Aku yakin dia pasti punya alasan siapa dua orang itu" kata Jinyoung masih tetap berusaha menenangkan Suzy.
* * *
Jaebum dan member GOT7 yang lainnya berjalan di lorong rumah sakit sambil sesekali melihat ke sekeliling mereka untuk melihat apakah ada orang yang mengenali mereka. Meski mereka sudah mengenakan perlengkapan menyamar yang lengkap tetap ada saja fans yang bisa mengenali mereka.
Sesampainya di depan kamar Jinyoung, mereka langsung berhamburan masuk tanpa melihat kalau Jinyoung masih punya tamu.
"YAAKKKK!!!" teriak Jinyoung gitu menyadari kehadiran member GOT7 di kamarnya.
"Annyeong" kata mereka hampir bersamaan.
Suzy yang melihat tingkah hoobaenya hanya bisa tersenyum geli.
tepat setelah GOT7 masuk ke kamar Jinyoung, Joon Ha pun masuk ke dalam. Semua mata langsung tertuju ke arah pintu. Joon Ha yang mendapati banyak pasang mata yang melihat ke arahnya hanya bisa menatap bingung semuanya satu persatu. Sampai matanya bertemu dengan mata Suzy yang langsung membuat Suzy memalingkan wajahnya.
* * *
Joon Ha POV
Aku duduk bersampingan dengan Suzy di lorong rumah sakit. Kami sudah diluar daritadi tapi seorang pun tak ada yang mulai pembicaraan.
"Suzy-ah" "Joon Ha-ya" kami memanggil satu sama lain dengan waktu yang hampir bersamaan.
"Kau duluan" katanya.
"Kau kenapa??" tanyaku to the point.
"Ani, nan gwenchana" katanya singkat tanpa memandangku seperti biasanya.
"Aku mengenalmu, kau pasti marah karena sesuatu" kataku yang langsung memandang kearahnya.
Perlahan tapi pasti, Suzy memandang ke arahku.
"Ada yang ingin kau tanyakan??" tanyaku sambil menatap ke dalam matanya.
"Julia dan Yura" kata Suzy dengan tatapan yang sulit diartikan.
Aku sedikit tersentak nama mereka disebut oleh Suzy karena belum pernah aku memberitahu soal ini padanya. Tapi aku tetap memilih untuk menceritakannya pada Suzy. Karena Suzy bukan orang asing lagi bagiku.
Aku menceritakannya secara detail tanpa melewatkan satu peristiwa pun. Suzy yang mendengarnya hanya menatapku kasihan.
"Jadi kau sudah menemukannya??" tanya Suzy akhirnya.
"sudah sangat dekat tapi aku merasa masih terlalu jauh" kataku memandang jauh ke ujung lorong. Di ujung sana, aku seperti melihat orang yang sepertinya kukenal. Tapi aku mengabaikannya.
* * *
Jaebum POV
Kami duduk berkerumun di tempat tidur Jinyoung. Sampai akhirnya Jinyoung memandangku dan Youngjae bergantian.
"Waee??" tanyaku padanya.
"Kalian masih belum berbaikan??" tanyanya sambil memandangi aku dan Youngjae bergantian. Begitu pula dengan semua member.
Aku hanya bisa diam mendengar pertanyaannya. Youngjae pun sama sepertiku.
"Kalau kalian belum berbaikan, lebih baik kalian keluar" kata Jinyoung dengan nada mengancam.
"Hyung, mianhae" kudengar suara Youngjae. Aku menoleh kearahnya dengan tatapan terkejut bercampur bingung. Karena aku sangat mengenalnya, Youngjae memang sedikit memiliki ego yang berlebih.
"seharusnya aku percaya padamu waktu itu. Dia memang bukan orang jahat" kata Youngjae dengan kepala tertunduk.
Aku bangkit dari dudukku dan memeluk dongsaeng sekamarku itu. "Gwenchana. Aku tau kau mengkhawatirkan GOT7" kataku padanya.
Semua member langsung memeluk kami berdua. Saat ini kondisi kami menyerupai teletubies.
"Yakk!! Aku juga mau dipeluk" kata Jinyoung dari tempat tidur.
Kami langsung bergeser ke tempat tidurnya dan aku meraih tubuh Jinyoung untuk masuk ke pelukan yang lebih cocok disebut kerumunan saat ini.
"Hyung, mulai malam ini kau harus tidur di kamar lagi. Aku rindu dipeluk olehmu" kata Youngjae padaku.
"Okay" kataku menyetujui. Karena aku juga merindukan tidur sekamar dengan dongsaengku ini.
* * *
TO BE CONTINUE...
Selamat Membaca :)
Kritik dan Saran sangat diperlukan untuk kemajuan ff ini
Peace, Love and Enjoy it