Yura POV
Aku menghela nafas berat begitu aku memasuki lingkungan rumah sakit. Jujur aku sangat membenci rumah sakit tapi demi menepati janji yang sudah kubuat dengan Bibi Kim.
-flashback-
"Yura, gimana kalo kau melanjut sekolahmu yang tertunda" kata Bibi Kim begitu kami masuk kerumah.
Aku terkejut mendengar ucapan Bibi. Bagaimana tidak, kalau aku melanjutkan sekolahku yang tertunda karena aku harus kesini, itu artinya aku harus berkomunikasi dengan orang korea untuk waktu yang lama.
"Apa kau tidak bosan hanya berdiam dirumah?" tanya Bibi begitu melihat gelagatku yang seperti akan menolak tawarannya.
"Ani. Aku tak bosan sama sekali" kataku semangat dengan tujuan supaya Bibi tidak memaksaku untuk melanjutkan sekolah.
"Jadi apa yang akan kau lakukan untuk mengisi waktumu?? Bibi tidak mau kalau kau mengatakan akan membersihkan rumah, kau bukan pembantuku" kata Bibi seolah dapat menebak isi otakku saat ini.
"Bagaimana kalau aku menggantikan Bibi menjadi volunteer di rumah sakit saja?? Sampai aku menemukan kampus yang tepat disini" tawarku pada Bibi yang kemudian langsung kusesali.
"Baiklah"
-flashback end-
Aku duduk di bangku tunggu sambil menunggu suster yang akan membimbingku. Di sebelahku ada 2 orang anak sekolahan yang sedang menggosip.
"Aku dengar GOT7 oppadeul lagi disini" kata cewek berkuncir pada temannya.
"Jinjja??!!"
"eoh. Aku melihatnya sendiri" katanya dengan nada yakin.
Aku yang mendengar pembicaraan mereka memutar bola mataku. 'bukannya sekolah yang benar, malah sibuk nyari tau idolanya dimana' batinku sambil menggeleng pelan.
Aku pergi meninggalkan mereka ketika suster yang kutunggu sudah selesai dengan urusannya.
Kami berjalan bersampingan sambil mendengarkan suster itu memberiku pengarahan apa saja yang harus aku lakukan. Aku sedikit bersyukur karena aku hanya perlu menemani anak-anak bermain. Aku menyapa semua anak-anak itu dengan senyum semanis mungkin.
Mereka semua mengidap berbagai jenis kanker tapi mereka masih tetap bisa tersenyum bahagia seolah mereka sedang tidak sakit. Bahkan mereka sangat berisik. Tapi suara mereka tidak meggangguku sama sekali.
* * *
Joon Ha POV
Aku kembali ke kamar Jinyoung setelah mengantar Suzy ke parkiran. Di dalam hanya tersisa Mark dan Youngjae.
"Yang lain kemana?" tanyaku pada mereka.
"Mereka membeli makanan sebentar" kata Youngjae.
"Kalian tidak ada schedule?" tanyaku lagi.
"Untuk hari ini kami kosong" jawab Mark.
Aku yang mendengar jawaban Mark hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Suzy bagaimana?" tanya Jinyoung padaku.
"Dia harus balik katanya ada schedule" kataku santai.
"Bukan itu maksudku. Hubungan kalian?"
"ooo, kami baik-baik saja" kataku lagi
"Kau sudah menjelaskannya?" tanyanya memastikan dan aku hanya mengangguk tegas.
"Tapi kau belum menjelaskannya padaku. Siapa mereka??"
"eoh??" tanyaku bingung.
"Iya. Julia dan Yura. Siapa mereka??" tanya Jinyoung dengan tatapan interogasi.
* * *
Author POV
"Iya. Julia dan Yura. Siapa mereka??" tanya Jinyoung dengan tatapan interogasi.
Begitu mendengar nama Yura disebut, Mark dan Youngjae langsung menoleh ke arah Jinyoung dan Joon Ha. Tadinya mereka berdua tidak terlalu mau ikut campur dengan urusan Joon Ha dan Jinyoung.
"Suzy yang mengatakannya ya??" tanya Joon Ha santai.
Sementara Jinyoung terus menatap Joon Ha dengan tatapan yang sama.
"Baiklah. Yura itu noonaku" kata Joon Ha santai.
Kalau saja mereka berempat saling memperhatikan mimik wajah satu sama lain, mereka pasti dapat melihat keterkejutan yang tercipta di wajah mereka semua.
* * *
Mark POV
"Baiklah. Yura itu noonaku" kata Joon Ha pada Jinyoung.
Aku terkejut mendengar pengakuan Joon Ha barusan. 'apa ini Yura yang sama?' tanyaku dalam hati. Aku langsung memalingkan perhatianku ke arah Jinyoung dan Joon Ha.
"Bagaimana bisa?? Setauku kau tak punya noona" kata Jinyoung bingung.
"Satu appa, beda eomma" kata Joon Ha lagi.
"huh??"
"Sebelum menikah dengan eomma-ku, appa sudah punya keluarga di Indonesia" jelas Joon Ha santai.
'Indonesia?? apa mungkin ini yura yang sama??' batinku. Tanpa kusadari, aku dan Youngjae sudah berada di dekat Jinyoung dan Joon Ha.
"Kau tidak apa-apa?? Kau tidak membenci appamu??" tanya Jinyoung memastikan keadaan sahabatnya itu.
"Hahahaha, aku tidak mungkin membencinya. Karena eomma yang jadi penyebabnya. Justru aku sekarang sedang mencari noona" kata Joon Ha lagi.
"Kau sudah menemukannya??" tanya Jinyoung dan dijawab dengan anggukan dari Joon Ha.
"Noonaku sangat cantik, kau pasti akan jatuh cinta begitu melihatnya" kata Joon Ha sambil mengotak-atik hpnya untuk mencari foto noonanya.
Aku sendiri sangat mengantisipasi seperti apa wajah noona Joon Ha.
"Igo. Yeppeo kan??" bangga Joon Ha sambil memperlihatkan foto noonanya.
Begitu melihat foto noonanya, aku sangat terkejut karena Yura yang kukenal adalah noona Joon Ha yang juga berarti keponakan dari JYP Sajangnim.
Apa ini rahasia yang belum bisa dibagi Yura denganku?? Apa Yura tau siapa keluarganya??
* * *
Author POV
Begitu Joon Ha memperlihatkan foto noonanya, bukan hanya Mark yang terkejut, Youngjae juga terkejut begitu mendapati wajah noona Joon Ha. Itu orang yang sama dengan yang dijumpainya bersama Jaebum.
"Aku seperti pernah bertemu dengan gadis ini" kata Jinyoung sambil berusaha mengingat-ingat.
Mendengar pengakuan tersebut, Mark, Youngjae dan Joon Ha langsung memalingkan pandangan mereka ke arah Jinyoung yang masih berusaha mengingat.
"Eodi??" tanya Joon Ha.
"Disini. Di rumah sakit ini. Di kamar ini lebih tepatnya" kata Jinyoung yakin.
"Kau yakin??" tanya Joon Ha memastikan.
Jinyoung menjawabnya dengan aggukan yang pasti.
Joon Ha seperti mendapat sebuah ide yang mungkin akan membuatnya lebih dekat atau mungkin malah lebih jauh dengan noona nya itu.
Mark dan Youngjae seolah sedang memikirkan sesuatu yang hanya diketahui oleh keduanya saja.
* * *
TO BE CONTINUE...
Selamat Membaca :)
Kritik dan Saran sangat diperlukan demi kemajuan ff ini
Peace, Love and Enjoy it