CHAPTER 11 : Part 11
Yura POV
Sudah seminggu aku terus bolak balik ke rumah sakit untuk menggantikan tugas volunteer bibi Kim. Aku mulai menyukai peranku disini. Semua anak-anak ini justru membuatku semakin semangat menjalani hidup meski tanpa orang tua.
"Yura-ssi" panggil seorang suster ketika aku sedang bermain dengan salah satu anak.
"Mulai hari ini kau tidak sendiri lagi menjaga anak-anak ini" kata suster itu.
Aku yang mendengarnya hanya bisa diam sambil berfikir. Belum sempat aku menemukan jawaban yang tepat. Tiba-tiba seorang cowok yang berpakaian sama denganku masuk ke ruangan ini. Dia tersenyum manis padaku sementara aku hanya membalasnya dengan tatapan yang sama sewaktu bertemu Mark dulu.
* * *
Joon Ha POV
Aku memandang pantulanku di cermin. 'aku cocok juga pakai seragam ini' batinku memuji diri sendiri. Aku melangkah masuk ke suatu ruangan anak. Begitu pintu kubuka, aku dapat melihat Yura noona. Jantungku berdebar tidak karuan. Bagaimana tidak, mulai hari ini aku bisa berkomunikasi langsung dengannya.
"Ah, ini dia" kata seorang suster.
"Yura, kenalkan dia Joon Ha. Mulai hari ini dia akan membantumu disini" kata suster itu mengenalkanku pada noona.
"Joon Ha. Ini Yura. Dia memang bukan orang korea tapi jangan takut dia bisa hangul dengan sangat baik" kata suster itu padaku yang hanya kujawab dengan senyuman.
Aku kembali memandang noona. Aku menundukkan badanku seraya mengenalkan diri.
"Annyeonghaseyo, Joon Ha imnida" kataku dengan senyum terbaikku.
Sesuai dugaanku, noona hanya membalas dengan senyum yang sedikit dipaksa. Bahkan tatapannya seolah menggambarkan kalau dia memang tidak menyukai orang korea.
"Kalian bekerjalah dengan baik" ujar si suster lalu melangkah keluar ruangan.
Setelah suster keluar, noona langsung berpaling ke anak-anak yang ada disitu. Sedikit pun noona tidak mengucapkan sepatah katapun padaku. Aku hanya bisa menghela nafas berat melihat perlakuan noona padaku. 'aku ga akan menyerah' batinku untuk menyemangati diri sendiri.
* * *
Author POV
Yura merapikan selimut seorang anak dan melangkah keluar ruangan dengan perlahan. Sesampainya diluar, dia merenggangkan badannya sedikit. 'untung udah waktunya tidur siang' batinnya sambil tersenyum memandang anak-anak yang tidur dengan lelapnya dari jendela.
Tiba-tiba dia dikagetkan oleh seseorang yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya dan ikut memandang anak-anak yang sedang tertidur. Setelah menyadari siapa yang disampingnya, Yura kembali memasang wajah kesalnya setiap melihat cowok korea.
"Noona, kau sudah makan??" tanya orang yang tak lain adalah Joon Ha. Yura sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan Joon Ha.
"Aku lapar, ayok makan" kata Joon Ha lalu menarik tangan Yura tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.
* * *
Yura POV
Aku duduk dengan kesal. Dihadapanku sudah duduk seseorang yang baru kukenal sehari tapi sudah berani menarik tanganku tanpa persetujuanku.
Tapi aku sedikit heran, meski aku sudah memasang wajah yang dipastikan siapa pun yang melihatnya pasti langsung menghindariku, cowok ini malah tidak pergi dari hadapanku. Dia justru duduk dihadapanku dan selalu memberi senyum terbaiknya padaku.
"Neo nuguya??" tanyaku padanya.
"Aku sudah memperkenalkan diri sebelumnya. Noona tidak dengar?? Nae ireum Joon Ha imnida" katanya tetap dengan senyumnya.
Mendengar ucapannya, aku hanya bisa memutar bola mataku saja.
"Tapi kau sepertinya masih pelajar, kau melakukan kesalahan??" tanyaku lagi.
"Ne. Aku melakukan kesalahan dan ingin memperbaikinya" kata Joon Ha.
"Eommamu dimana?? Kenapa dia tidak menasehatimu??" tanyaku sambil mengaduk makananku.
"Eomma doraga" kata Joon Ha yang mampu menghentikan aktivitasku.
Aku memandang Joon Ha dengan tatapan menyesal. Seharusnya aku tidak menanyakannya.
"Mian" kataku dengan sangat menyesal. "Tapi nasib kita sama" kataku dengan maksud mencairkan suasana. Joon Ha mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk, menatapku dan memberikan senyuman terbaiknya.
* * *
Author POV
Yura duduk sendirian menikmati makanannya sementara Joon Ha sedang menerima panggilan dari seseorang. Yura merasa ada seseorang yang mendekati mejanya.
"ternyata memang kau Yura-ssi" kata seseorang di sampingnya.
Mendengar namanya disebut membuat Yura mengangkat kepalanya dan mendapati 2 orang korea. Satu diantara mereka celingak celinguk seperti mencari seseorang. Sementara yang satunya menatap Yura dengan mata segarisnya, cukup manis sebenarnya tapi tidak memberi efek apapun terhadap Yura.
* * *
TO BE CONTINUE...
Selamat Membaca :)
Kritik dan Saran sangat diperlukan demi kemajuan ff ini.
Peace, Love and enjoy it
