saat beberapa waktu di rumah sakit, euisa-nim pun keluar.
"siapa keluarga dari beliau?" tanya euisa-nim
"na" jawab kai
"bisa kita bicara?" lanjut euisa-nim
"ne" jawab kai
"bisakah kau menunggu halmoni didalam? aku akan segera kembali" pinta kai pada eun yi
"ok" jawab eun yi sambil mengangguk senyum
***
kai datang keruangan dimana halmoni dan eun yi berada
"mianhe, agak lama" ujar kai yang melangkah mendekati eun yi
"ok. no problem. Eotteokhe?" tanya eun yi
"gwenchanayo, hanya lelah" jawab kai, tapi raut mukanya seakan bicara kalau itu lebih dari sekedar kelelahan
"bisa kita bicara diluar?" tanya eun yi
kai pun mengikuti eun yi keluar
"jujurlah, aku jadi merasa tak enak. kalau aku meninggalkanmu dalam kondisi seperti ini" jelas eun yi
"aku sudah bilang tak apa-apa, ya berarti memang tak apa-apa. kau pulanglah. besok kau sekolah"
"lalu kau?" tanya eun yi
"aku akan memberi tahu pihak sekolah nanti. jangan hawatir" ujar kai
"arrasseo. tugas ini biar aku saja yang mengerjakannya. kau fokuslah pada ini (kesembuhan nenek kai)" ujar eun yi
"gomawo" ucap kai yang memaksakan senyum.
***
"kenapa jadi rumit? kenapa dia berubah menjadi namja lemah? kenapa pada saat ini aku baru mengetahuinya? aku tak bisa melakukan apapun untukmu. mianhe.. jeongmal mianhe. hwaighting"gumam eun yi yang berjalan membelakangi kai
"gomawo , sudah menemaniku.. ada disaat semua nya tak ada. mian, aku baru berani mendekatimu dengan cara seperti ini. mian, karena selama ini aku selalu membuatmu kesal"batin kai yang melihat kepergian eun yi
*phone*
"yeobeosseo?"
"........"
"gwaenchana"
"............"
"ne, jeongmal gwaenchana. tak perlu hawatir"
"......"
"ok .. "
*phone end*
"shimjang? jeongmal? aku rasa halmeoni selalu baik-baik saja. kenapa jadi jantung?"pikir kai yang masih terngiang perkataan euisanim tentang penyakit halmeoni..
tak lama halmeoni terbangun
"jongin" panggil nya
"na, halmeoni" jawab kai yang mendekatkan tubuhnya
"yoejachingu mu" ucap halmeoni terbata-bata
"nugu?" tanya kai yang tak mengerti ucapan halmeoni
"eun .... yi" halmeoni masih berusaha untuk mengatakan apa yang ia ingin katakan dengan susah payah
"eun yi. dia hanya teman. dia sudah pulang, karena besok dia harus sekolah, waeyo?"
"aniyo. kalau begitu kau juga pulanglah. halmeoni bisa sendiri disini"
"ani. aku akan memindahkanmu ke rumah sakit di seoul.." ucap kai
"geure" jawab halmeoni senyum
"kau anak baik. walau kau bukan yang sebenarnya.. tapi kau sungguh tulus. semua takkan berubah hanya karena kau bukanlah cucu ku"batin halmeoni yang sedang menatap kai
"wae? jangan menatapku seperti itu" ucap kai yang sambil menggoda
halmeoni hanya bisa tersenyum melihat kai yang begitu tulus merawat dan menghawatirkannya
***
next day
*phone*
"......."
"ini aku, eun yi"
".........."
"ani, kau hari ini tak masuk sekolah?"
"......."
"apa halmeoni sudah baikan?"
"......"
"oh, geure. arrasseo arrasseo. nanti aku boleh menjenguknya?"
"....."
"gomawo.. oke, aku berangkat dulu. bye"
"....."
*phone end*
"aish, jinjja. kenapa aku menelfonnya? ah, dia tak berfikir macam-macam, aku hanya menanyakan keadaan neneknya"eun yi bicara pada cermin . haha^^
***
saat disekolah, kai memang tak masuk. karena hari ini dia sedang mengurusi kepindahan halmeoni ke seoul. dia tak bisa meninggalkan halmeoni sendiri dengan keadaan sperti itu ..
dan eun yi masih berperang dalam hatinya ..
***
(siapa kai sebenaranya kalau bukan dia cucu asli halmeoni itu. lalu siapa yang sebenarnya. apa kai tahu? apa ini juga yang membuat halmeoni pingsan?)
tobecontinue
