"cinta dapat dipertemukan melalui apapun dan diamanpun dengan cara yang kita tak sadari. seringkali cinta datang saat kita tak menginginkannya"
***
"ini coffee. didapur hanya ada ini selain hot chocolate" kai memberikan secangkir coffee instan pada eun yi
"gomawo" ucap eun yi
"ne. minum lah. setelah ini masuk dan tidur"pinta kai
"ne" jawab eun yi singkat
mereka menyeruput coffee mereka masing-masing, entah karena panas atau memang kai ingin selalu ada di sisi eun yi, tapi ia terlihat sengaja memelankan minumnya.
"hanya ini alasanku, malam ini .. kau begitu cantik"gumam kai dalam hatinya sambil melirik kearah eun yi
"kau sudah habis?" tanya eun yi
kai hanya menunjukan cangkirnya pada eun yi
"kau sudah ingin tidur? masuk lah" pinta kai
"ani. aku masih ingin disini" ujar eun yi
"kau tak menelpon keluargamu?" tanya kai
"ani. waeyo? kau menghawatirkanku?" eun yi balas bertanya pada kai
"gosh .. kau ini percaya diri sekali" jawab kai
"aku kasihan pada keluargamu yang mungkin mencarimu" lanjutnya
"hmm(tertawa kecil) hanya ada pembantu rumah, kalau dia melapor pun aku tak peduli" jawab eun yi, kai menyimak
"yah. dirumah tak ada siapapun yang bisa menghawatirkanku. mereka hawatir dari sana, jauh disana" lanjutnya
"sudah. kalau memang tak ada yang menghawatirkanmu diruma. anggaplah aku menghawatirkanmu" jawaban kai membuat eun yi menyerengitkan keningnya
kai hanya tersenyum
***
"aneh, yang sebelumnya tak pernah seperti ini, sekarang malah lebih dari kadarnya. bagaimana aku harus menyikapi ini semua?" gumam eun yi yang masih disamping kai
"kai," panggil eun yi
"ne"
"coffee mu sudah habis?"
kai menggeleng
"cepat habiskan, aku dingin"
"ini" kai memberikan coffee nya yang sudah setengah dingin pada eun yi
"ini sudah dingin, kenapa masih kau minum?" tanya eun yi
"aku suka" jawab kai sambil tersenyum
"terserah kau sajalah, aku mau masuk"
"kau akan meninggalkanku disni?"
"aaahhh, kaaii. cepat habiskan coffee mu. aku mengantuk" rengek eun yi yang sudah bosan diluar
"kajja, kita tidur" ajak kai yang langsung merangkul eun yi
"itu belum kau habiskan" protes eun yi
"ini bisa dilanjutkan besok" jawab kai dengan santai
"karena secangkir kopi, aku tau dirimu" gumam kai yang sudah berada dikamarnya
***
"berdebar. apa ini? tak mungkin cinta. aku dan dia tak bisa berteman"eun yi berusaha meyakinkan dirinya
tobecontinue
