Akhirnyaa!! Sepeda si tonggos itu selesai ditambal juga!! Ya! Sekarang saatnya pulang!! Eits! Tunggu dulu aku lupa membayar bengkelnya. Aku malu si ahjushi tukang bengkel itu sampai meneriakiku di tengah jalan dan diliat orang banyak. Memalukan... aish.....
Lay mengendarai sepeda motornya sambil cengar-cengir sendiri. Saat ini pikirannya sedang fokus membaca pikiran Eunji di kejauhan sana. Iya, sangat menikmati setiap pikiran yeoja polos itu yang bisa ia baca. Entahlah, membaca pikiran Eunji membuat hatinya gembira. Ia sangat bersyukur karena kemampuan membaca pikirannya meningkat! Thank God! - Batin Lay dalam hati
Sepeda gunung Kris begitu tinggi! Aku harus hati-hati menaikinya! Ini susah sekali! Jrep! Terdengar bisikan pikiran Eunji dikejauhan sana. Lay tahu saat itu mungkin Eunji sedang berusaha menaiki sepeda Kris yang tinggi.
Sesampai di rumah Lay masih tetap bisa membaca pikiran Eunji. Lay masih terus membaca pikiran Eunji ketika ia membuka pagar rumahnya.
Sore ini begitu indah, asik juga naik sepeda ternyata! Jrep.
"Hei! Pabo!" Lee Gi Nam kakak lelaki Lay mengagetkannya. "Kenapa dengan ekpresimu, eoh?? aneh!" Gi nam melihat ekpresi Lay yang kecengesan gak jelas saat membuka pagar tadi.
"Apa aku aneh?" Lay malah bertanya balik
Gi nam memutarkan kedua bola matanya, "Kau memang sudah aneh sejak dulu! Hey! ada apa dengan mu? A'hah! Aku tahu kau sedang jatuh cinta??? Siapa? apakah dia cantik??" Gi Nam memberikan pertanyaan bertubi-tubi.
Lay membaca pikiran Hyung nya dengan jelas, Oh! Dewa terimakasih! akhirnya adikku mempunyai pacar juga....Hiks! Ku kira dia tidak laku....
Sialan! Desis Lay dalam hati
"Ugh! Kau tahu apa!" Sahut Lay jengkel kearah Hyungnya. Lalu melemparkan kunci motor kearah muka Gi Nam dengan kasar.
Gi Nam merintih kesakitan, "Ya! Kau ini!!"
Lay berjalan ke dalam rumah tanpa menghiraukan Gi Nam yang berteriak kearahnya. Di dalam rumah ia melihat Chae, keponakannya, anak perempuan pertama Gi Nam sedang berlari-larian ke sana-kemari karena tidak mau disuruh mandi.
"Chae! Ya! Chae! ayo mandi!!" Teriak Noona Lee Dea istri Gi Nam mengejar Chae kesana kemari. "Ya! Tangkap dia!!" Lee Dea menyuruh Lay untuk menangkap Chae yang berlari kearahnya.
Lay pun berhasil menangkap Chae, balita berusia 4 tahun itu pun meronta-ronta minta dilepaskan. "Aniyaaa!! aku tidak ingin maandyyyiiiiiiii!!!" Teriaknya histeris.
"Kau harus mandi!" Lee Dea pun menggendong Chae dan langsung berlari karah belakang rumah.
Ting! Tong!
Terdengar bel rumah. Lay langsung bergegas membukan pintu rumahnya. Maka dilihatnya Kris yang sekujur tubuhnya basah kuyup beridiri didepannya.
"Ya! Kenapa tubuhmu basah begitu?" Tanya Lay heran.
Kris tidak menjawab, ia hanya bermuka masam dan langsung jalan mamasuki rumah Lay, pria dingin itu ternyata juga membawa seekor kucing yang digendongnya.
"Ada apa dengan kaki mu?" Lay kaget melihat cara berjalan namja dingin itu agak sedikit pincang. "Kau... hem.. sedikit----" Lay masih berpikir kata yang tepat.
"-----Kau sedikit mengenaskan!" Gi Nam Hyungnya melanjutkan kata-kata Lay setelah melihat penampilan Kris sekarang.
Kris lalu berniat duduk di sofa, tapi Lay meneriakinya karena takut sofa eomma nya ikut-ikutan basah. "Lalu aku duduk dimana?!!" Bentak Kris kesel, ia sudah merasa capek sekali sekarang.
"Duduk lah disini..." Lay lalu menyediakan bangku kayu kearahnya. "Aku tidak ingin eomma memarahiku karena kau mendudukinya sofanya dan membuatnya basah!"
Kris hanya cuek sambil duduk dibangku yang disediakan Lay. Kucing dipangkuannya hanya menjilat-jilati bulunya. Tatapan mata namja dingin itu masih tajam dan penuh amarah.
"Ada apa dengan mu? Apakah kau ditarik hantu Sodako ke sumurnya? Hahaha" Tanya Gi Nam usil sambil terkekeh-kekeh kearahnya. Tapi Kris tetap bergeming. "Hey! ada apa dengan sahabatmu ini?" Gi Nam lalu bertanya kearah Lay.
Lay hanya diam saja, ia mencoba menyelami pikiran namja dingin di depannya itu. Lelaki dingin yang misterius pasti juga mempunyai banyak pikiran di kepalanya.
*canreadyou*
FLASH BACK-
"Omo!!!" Kris berusaha menjangkau permukaan tanah. Ia lalu mengangkat tubuhnya keatas dari sungai yang sempat menenggelamkan tubuhnya. Untungnya ia bisa berenang ketika tubuhnya terlempar dari sepeda saat terjatuh tadi.
Saat keluar dari permukaan sungai, Kris lalu membaringkan tubuhnya diatas permukaan tanah. Ia membiarkan rumput-rumput hijau yang mengenai kaos seragam basketnya.
"Hidupku hampir ingin mati...." lirihnya dan terbatuk-batuk sebentar. Akibat air sungai yang tidak sengaja diminumnya saat terjatuh kedalam sungai tadi.
Meong....Meong.... Seekor Kucing datang menghampir Kris.
Kris menoleh, dilihatnya kucing anggora berulu lebat dan berwarna hitam-putih didepannya. Ia tahu kucing ini adalah kucing yang tadi sempat ingin dia tabrak saat mengendarai sepeda tadi.
"Untung kau masih selamat yah...." Ujar Kris sambil tersenyum dan memeluk kucing tersebut kepelukannya.
FLASH BACK END-
*canreadyou*
Lay Pov-
Dia sangat peduli dengan kucing itu - Pikirku dalam hati setelah selesai membaca pikiran Kris.
Setelah kubaca pikiran Kris, aku tahu, namja dingin didepanku ini benar-benar sudah mengalami hari yang begitu berat. Sejak masalah sepeda di parkiran sekolah tadi dan sekarang masalah kecelakaan sepeda hanya dengan seekor kucing?!
"Omo! Ada apa dengan mu?!" Eomma yang baru datang dari pasar tiba-tiba langsung menghampiri Kris. "Ya! Lay! kenapa kau biarkan saja! Cepat ambilkan handuk! Dia akan mati kedinginan!" Eomma menyuruhku. Ia memang sangat mengkuatirkan Kris sama seperti mengkuatirkan diriku sendiri.
"Ne!" Aku pun pergi untuk mengambilkan handuk.
"Bawakan bajumu juga!" Eomma masih berteriak kearahku, saat aku pergi untuk mengambil handuk.
"Ada apa denganmu?" Tanya Eomma kearah Kris yang suaranya sangat besar sampai kedengar ke belakang rumah. "Apakah Omma mu belum pulang? Aish! Keterlaluan sekalih Park Geum! membiarkan anak lelakinya seperti ini!"
Eomma masih terus mengoceh kepada Kris untuk bertanya kenapa, lalu ia berhenti sampai aku telah membawakan handuk dan baju untuk Kris.
"Ya! Pakailah ini! Cepat mandi dan berganti pakaian! " Aku melemparkan handuk dan baju kearah Kris.
"Ne, Gomawoyoo...." Ujar Kris singkat.
"Kucingnya biarkan saja disini!" Aku berterik kearahnya karena namja dingin itu ingin membawa juga seekor kucing kekamar mandi!
"Eung! Baiklah!" Sahut Kris dan melepaskan kucing hitam tersebut sambil berlalu kearah kamar mandi.
Aku pun mengendong kucing itu, kulihat seutas tali yang melingkar dilehernya, "Ya! Kucing ini pasti ada pemiliknya!" Kataku sambil membaca lepengan baja berbentuk bulat yang tergantung di kalung kucing tersebut.
"Pusi???" Gi Nam mengangkat satu alisnya. "Kucingnya bernama Pusi? Nama yang aneh!" Lanjutnya sambil menggaruk-garukan kepalanya.
LAY POV- END
*canreadyou*
Di rumah Eunji-
"Dimana Pusi??!!! Dia menghilang?!" Teriak Eunji kalang kabut. Ia tidak tahu keberadaan kucing anggora kesayangannya itu. "Sehun!! Ya! Sehunie!!!" Eunji pun berlari kearah kamar adik lelakinya.
Dilihatnya Sehun sedang asik bermain video game, bersama teman-temannya.
"Ya! Sehunie!" Eunji menepuk bahu Sehun, "A-pa-kah ka-u me-li-hat Pu-si?" Tanya Eunji menggunakan gerakan tubuh, bahasa isyarat.
Yah, Sehun adik kandungnya sudah bisu sejak lahir. Sehingga Eunji harus menggunakan bahasa isyarat kepada Sehun. Eunji juga sudah sangat mahir berbahasa isyarat, karena ia sudah belajar sejak kecil saat berkomunikasi dengan Sehun.
Sehun hanya mengelengkan kepalanya, dengan bahasa isyarat dia membalas, "Aku -pun -tidak- tahu. Aku -tidak- melihat- Pusi -sejak- sore- tadi"
"Aiigooo!!! Dimana pusiku!!!" Kuatir Eunji. "Ya! kenapa hari ini sial sekalih!!" Lanjutnya sambil mengacak-ngacak rambutnya.
*canreadyou*
Lay Pov-
Di kamar Lay-
"Sudah kuputuskan malam ini aku menginap. Mom juga tidak pulang kerumah." Ucap Kris kearahku setelah habis mandi. Namja didepanku ini pun sedang mengeringkan rambut pirangnya dengan handuk, ia juga mamakai kaos oblongku juga celana panjangku. Ukurannya menjadi sangat kecil ketika dipakai oleh kaki Kris yang panjang.
"Kucing ini ada pemiliknya...." Sahutku sambil mengelus-ngelus Pusi yang sedang menjilat-jilat susu di piring yang telah kusediakan untuknya.
"Aku tahu. Akan ku kembalikan kalau ada yang mencarinya." Kris hanya berkata singkat. Ia lalu segera membaringkan tubuhnya di kasurku. Sepertinya namja dingin itu ingin segera tidur dengan nyenyak.
"Tadi aku ketemu dengan Eunji!" Kataku kearahnya agar ia tidak tidur lebih cepat.
"Hem...." Kris hanya bergumam singkat dan acuh tak acuh. Tapi Pikirannya yang kubaca berkata lain, Yeoja jelek itu! Ck, dia adalah salah satu penyebab hari Seninku manjadi sial!!
"Menurutku, dia Yeoja yang baik..." Aku mengingat-ngiat kejadian saat Eunji pertamakali menyapaku di minimarket. Dia berarti sangat ramah.
"Kurasa tidak...." Ujar Kris Singkat. Dia baik??!! Ya! Lay ssi! Apa maksudmu, eoh??!!!- Jrep! Pikiran Kris yang kudengar.
"Dia juga jujur....." Lanjutku sambil mengingat saat Eunji mengembalikan sisa uang kembaliannya yang kelebihan ke kasir minimarket.
Kris menatapku dengan malas, The man from cold City itu memutarkan kedua bola matanya. dia tidak berkomentar, tapi pikirannya berhasil kubaca, Kau gila ya Lay ssi!!! apa maksdumu dia sangat jujur!!!
"Dia juga hem yah, hem sangat manis...." Sahutku kearahnya.
"Apaa??!" Kali ini Kris berteriak kearahku. "Kau memang sudah gila! Dia yeoja yang jelek. Jelek sekalih! Tapi seterah dirimu, Lay..." Ocehnya panjang. Namun aku dideapnya hanya terkekeh-kekeh.
Kris tidak akan pernah tahu betapa manisnya senyuman Eunji saat tersenyum kepadaku tadi. Ah, kejadian yang tidak akan pernah kulupakan. Deg! tiba-tiba jantungku berdetak kencang. Perasaan apa ini???
Kurasa Lay menyukai Eunji! Jrep kudengar pikiran Kris berujar tentang diriku.
Aku? Aku menyukai Eunji? Benarkah??? Ta-tapi kenapa bisa begitu cepat? Aku hanya menyukai senyumannya saja. Tapi kenapa tiap ingat senyuman yeoja itu, hatiku berdesir kuat?? Apakah ini???
Aku lalu mulai menutup kedua mataku. Kupejamkan dengan perlahan-lahan. Kuharap bisa mendengar pikiran Eunji sekarang saat ia mungkin sedang dirumahnya.
Aish! Dimana ia sekarang? Aku sudah mencarinya kemana-mana! Jrep! Pikiran Eunji yang kubaca.
"Eunji sepertinya kehilangan sesuatu dirumahnya...." Ujarku. "Tapi apa itu???" Lanjutku sambil mengelus-ngelus Pusi yang kini tertidur dipangkuanku. Kucing itu begitu nyenyak setelah kenyang miminum susu.
Lay Pov End-
To be continued
The man from cold City
Kris Wu