numpang lewat bentaran doang:
Sama seperti yg lainnya, chapter ini aku edit lagi. Menyingkirkan jauh-jauh typo yang bagaikan ranjau bom di sini... ^^v
[edited]
Lay Pov-
FLASHBACK-
"Apa yang terjadi saat kakek dan nenek menikah??? Kakek kan bisa membaca pikiran sama sepertiku. Apa kakek juga mengetahui perasaan nenek saat itu??" Tanyaku menggunakan pikiranku.
Kakek yang duduk didepanku diam, tapi matanya menerawang kearah jendela rumah yang dibiarkan terbuka oleh Eomma. Setelah itu, kakek menoleh kearahku dan tersenyum
"Tentu aku mengetahuinya dari pikiran nenekmu...." Ujarnya.
Mungkin orang lain yang melihat kami berdua seperti sedang duduk diam tanpa berbicara. Tapi kakek dan aku sedang berbicara menggunakan pikiran kita. Kami bedua berbicara dengan pikiran kami. Sehingga orang lain tidak mengetahui apa yang kami bicarakan.
"Be-be-begitukah???" Tanyaku kearahnya dengan takjub.
"Ne, Lay ssi! Cucuku, saat kau sudah besar nanti, mungkin kau akan menyukai seorang wanita, dan kau akan bisa membaca pikirannya kapan pun kau mau. Saat itu kau tahu kalau dia adalah jodohmu...." jelasnya panjang.
"Aku bisa membaca pikiran jodohku walaupun kami berjauhan??" Tanyaku heran. Karena saat ini kemampuanku membaca pikiran manusia, hanya sebatas ketika berada didekatnya saja.
"Ne! kapanpun, dimana pun dan sejauh apapun! Karena dia adalah jodohmu. Hanya untuk jodohmu, bukan wanita lain, ya Lay ssi. Ini semua karena kekuatan cinta sejati..." Kakek mengelus-ngelus rambutku dengan lembut. Aku didepannya hanya bisa diam. Karena saat itu aku belum mengerti soal cinta....
FLASBACK END-
- Di tempat pemakaman.
Aku meletakan sebuah buket bunga diatas makam kakekku. Ini adalah hari kematian kakekku sejak beberapa tahun lalu. Aku masih mengingat bagaimana kakek memberitahukan tentang kemampuanku yang bisa membaca pikiran manusia. Dan bagaimana kakek menuntunku untuk menggunakan kelebihanku untuk kebaikan.
"Aku akan selalu berdoa untukmu ya Haraboeji..." Desirku dalam hati. Dan menaburkan bunga untuk kesekian kalinya diatas makam.
LAY POV END-
*canreadyou*
Di Bengkel-
"Ugh!! Sebel banget! Kenapa aku harus repot-repot membawa sepeda namja tonggos itu ke bengkel!" Gerutu Eunji sambil duduk di bangku, saat ini ia sedang menunggu tukang bengkel yang menambal ban sepeda Kris.
Karena kecerobohannya, Eunji tidak bisa mempertemukan Naeun dan Baekhyun saat valentine di sekolah. Kalau saja ia mengetahui itu adalah sepeda si namja tonggos, mungkin saat ini Naeun dan Baekhyun sudah jadian!
"Pabo! Pabo!" Eunji menepuk-nepuk jidatnya sendiri. Ia menyesali kecorobahan yang dilakukannya di areal parkir sekolah tadi siang.
Baekhyunlah yang mengatur rencana menyuruh Eunji untuk mengempiskan ban sepeda Naeun, agar Baekhyun bisa pulang sekolah dan naik sepedanya bersama Naeun. Tapi, karena kecerobohan Eunji, rencana ini gagal. Eunji tidak tahu jika sepeda gunung milik Naeun sama persis dengan sepedanya Kris!
"Ah, aku haus sekalih..." Ujar Eunji setelah sadar ia telah menunggu terlalu lama dibengkel sehingga ia haus. "Aku ingin ke minimarket sebentar ya ahjushi..." Izinnya kepada tukang bengkel dan langsung ngbirit ke minimarket didepan bengkel.
*canreadyou*
LAY POV-
"Semuanya 3 ribu..." Kata seorang kasir minimarket kepadaku.
"Ne, ini duitnya. kamshamida..." Ujarku sambil membayar soft drink yang kubeli.
Setelah menerima kembaliannya, aku pun melangkahkan kakiku keluar dari minimarket. Sambil meneguk soft drink botolan yang kubeli, aku melihat seorang yeoja yang berjalan menuju minimarket. Ia adalah Eunji.
"Ya!! Kau disini juga!" Eunji menyapaku duluan saat kami berdua berjalan mendekat.
Penampilannya sedikit berbeda dari biasa yang kulihat disekolah. Ia kini mengenakan baju blush lengan panjang berwarna putih, juga di lapisi dress biru tua yang mempunyai rok pendek diatas lutut. Kedua kakinya, ia kenakan sepatu sport putih. Rambut coklatnya kini juga tidak dikuncir atau dikepang seperti biasanya disekolah. Tapi sekarang yeoja itu menggeraikan rambutnya yang panjang sepinggang. Aku agak sedikit kaget dengan penampilannya yang berbeda dari biasanya. Ia sedikit hem, ya sedikit lebih feminim.
"Ne, aku habis berziarah dari makam. Dan kau Eunji, kenapa disini???" Tanyaku kearahnya.
Eunji yang berdiri di depanku menatapku, seperti biasa aku bisa membaca pikirannya dengan jelas. Ia begitu heran karena aku mengetahui namanya.
"Er...er... mengenai namamu. Itu karena kau sangat terkenal, kau jadi topik utama di berita2 dan koran2. Karena kau berhasil mengharumkan negeri ini berkat akting mu di drama musical..." Jelasku berbohong kearahnya.
Yeoja itu pun mengangguk-anggukan kepalanya, "Ok, tapi gomawo buat semuanya..."
"Berterimakasih buat apa?" Tanyaku heran.
"Karena kau telah menghentikan pertengkaran aku dan temanmu di parkiran tadi siang. Kalau tidak ada kau, pasti teman mu si tonggos itu akan terus memarahiku. Oh! Iya saat ini aku sedang menambal sepeda temanmu itu. Jadi bilangin ke temanmu, besok aku akan membawa sepedanya kesekolah..." Jelasnya.
"Hem, Ok. Baiklah. Terimakasih juga telah menambalkan bannya." Sahutku sambil tersenyum. Aku tahu Eunji adalah tipikal yeoja yang mau mempertanggung jawabkan masalahnya.
Yeoja didepanku pun tersenyum manis, untuk beberapa saat aku kaget, ia begitu manis saat tersenyum, apalagi saat angin di udara sore menyisirkan rambutnya yang panjang.
"Hahaha. Yah! Sudahlah! Sekarang aku ingin ke minimarket dulu!" Yeoja itu pun berlalu didepanku. Menyadarkan aku harus berhenti menatap senyuman manisnya tadi.
"Iyah... dah!" Aku melambaikan tanganku kepadanya. Entah kenapa saat ini hatiku berdesir saat melihat senyuman Eunji tadi....
LAY POV END-
[author pov]
Setidaknya temannya si tonggos itu sangat baik. Walaupun Eunji belum mengetahui namanya. Tapi, Eunji tahu, namja yang ditemuinya tadi didepan minimarket, mempunyai prilaku yang lebih sopan dari pda Kris. Yah! kalau saja tidak ada temannya itu, mungkin si namja tonggos itu akan tetap memarahinya!
"Dasar namja sombong yang tonggos!!!" Ujar Eunji sambil menampilakan kepalan tinjunya ke udara. Ia masih sangat kesel kalau mengingat kejadian tadi siang dengan Kris di parkiran sekolah.
"Maaf, semuanya 3 ribu..." Seorang kasir menyadarkan lamunannya. Ternyata kasir didepannya sudah memanggilnya beberapa kali dari tadi saat Eunji sedang melamun.
"Mwo? Eh, Jeosonghamnida!" Eunji pun langsung cepat-cepat membungkuk berkali-kali di depan kasir. "I-ini duitnya....." Eunji lalu membayar soft drink yang dibelinya.
Yeoja itu lalu langsung cepat-cepat keluar dari minimarket, untuk segera kembali ke bengkel.
Tetapi, baru beberapa kali melangkah keluar, Eunji kembali masih ke dalam minimarket. Ia ternyata sadar kalau kembalian yang diberikan oleh si kasir tadi kelebihan.
"Ya, kembaliannya kelebihan, ini aku kembalikan duitnya...." Sahut Eunji kearah kasir tersebut.
"Aigo! Kamshamidaa!" Si Kasir pun membungkuk-bungkuk berterimakasih dengan Eunji atas kejujurannya.
"Ne, nado..." Eunji hanya tersenyum. Dan langsung keluar dari minimarket.
Beberapa orang di minimarket takjub dengan kejujuran Eunji. Begitu juga dengan seorang namja yang berdiri didepan minimarket, namja yang sedang meneguk soft drink. Ia juga telah memperhatikan kejadian ini dari tadi. Ia adalah Lay.
*canreadyou*
Sore ini, sehabis pulang latihan basket. Kris menaiki sepeda yang Lay pinjamkan kepadanya. Terpaksa namja dingin itu harus memakai sepeda Lay, karena sepeda gunung miliknya lagi di bawa yeoja jelek ke bengkel.
"Aku sungguh malu memakai sepeda Lay...." Kris menggerutu dalam hati, karena sepeda Lay mempunyai warna pink yang terlalu norak. Apa lagi didepannya ada sebuah keranjang yang mempunyai hiasan bunga-bunga. Sehingga sepedanya tampak seperti sepeda kepunyaan seorang yeoja! Ini semua akan meruntuhkan image Kris yang dikenal sebagai cowok cool di sekolah.
"Cih! kalau saja bukan karena yeoja jelek itu! Aku mungkin tidak akan mau memakai sepeda ini!" Lanjut Kris tetap mengoceh. Ia lalu mengoeskan pedal sepedanya dengan kuat. Agar ia melaju lebih cepat.
Kris tetap melajukan sepeda Lay dengan cepat, ia ingin cepat-cepat sampai ke rumah dengan segara. Ia tidak mau, orang-orang melihatnya dengan tatapan heran karena ia membawa sepeda perempuan. Karena saking cepatnya ia mengoeskan pedal sepeda, ia tidak tahu ada seekor kuncing melintas didepannya.
"Aigoo!!!!!" Teriak Kris saat kucing itu berjalan mendekati roda depan sepeda.
Ia lalu mencoba membelokan stang sepeda kearah samping, untuk menghindari tabrakan dengan kucing itu. Namun ia tidak tahu ada sebuah tanjakan menurun yang mengarah ke anak sungai disampingnya.
"Omo! Omo!" Sahutnya kuatir ketika sepeda yang dibawanya menghindar kearah samping tepat ke tanjakan yang menurun.
"Arrrggghhh!!!" Kini sepeda itu tergelincir ke arah tanjakan tersebut.
Tubuh Kris yang terlempar dari sepeda berguling-guling kearah bawah. Salah satu kaki kirinya sempat tersangkut ban sepeda, sehingga sangat menyakitkan ketika ia mencoba melepaskan dengan paksa agar bisa lepas dari ban. Kris lalu mencoba menghentikan tubuhnya agar tidak sampai jatuh kecebur ke sungai yang sudah ada di dekatnya. Namun nasibnya malang, ia tetap saja kecebur kearah sungai tersebut.
*canreadyou*
Lay mengendarai sepeda motornya dengan pelan, saat ini ia masih memikirkan keganjilan yang terjadi tadi di minimarket. Ia ternyata bisa membaca pikiran Eunji tanpa harus menatap matanya. Ia tak tahu, apa mungkinkah kemampuan membaca pikirannya semakin meningkat???
Flash Back -
Saat senyuman Eunji membuat hatinya berdesir di depan minimarket tadi, Lay lalu segera melangkahkan kakiknya meningalkan minimarket. Pikirannya masih terngiang-ngiang tentang senyuman manis yeoja itu. Apalagi saat jantungnya berdegup kencang ketika ia masih membayangkan bagaimana Eunji tersenyum didepannya.
Ia lalu menyalakan sepeda motornya dan langsung berjalan meninggalkan minimarket. Di perempatan jalan yang sedikit jauh dari minimarket, keganjilan ini mulai terjadi.
Yah, Lay mendengar sebuah ujaran hati suara yeoja di telinganya dengan cukup jelas.
Setidaknya temannya itu lebih baik..... Jrep!
Lay mencoba menghentikan laju motornya dipinggir jalan. Ia lalu mulai celingak-celinguk melihat gerangan seseorang yang memiliki ujaran hati ini. Namun ia tidak tahu siapa pemilik hati ini?
Ia lebih sopan dari pada si tonggos itu! Jreep!!
Lay kaget, ia mengetahui siapa pemilik ujaran suara hati ini. Yah, ini adalah suara Eunji! Tapi bagai mana bisa?? Saat ini posisi mereka berdua sedang berjauhan. Eunji sedang berada di minimarket sedang ia berada di jalan. Jarak yang cukup jauh. Lay tidak mungkin bisa membaca pikiran seorang manusia yang terpisah cukup jauh. Ini mustahil!
Sayangnya aku belum mengetahui siapa nama namja itu.... Jreeep!
Sebuah suara Eunji kembali ia dengar. Ia bisa mendengarnya dengan jelas sekalih. Sekrang sebuah kemustahilan ini pun terjadi! Yah, ia benar-benar bisa membaca suara pikiran yeoja itu dengan jelas dengan jarak yang cukup jauh.
"A-a-ada a-apa ini??" Tanya Lay heran dalam hatinya. Hatinya bergemuruh sangat hebat, degup jantungnya berdetak tidak karuan. Yang satu ia merasa senang bisa mendengarkan pikiran hati yeoja itu, tapi hati satunya berbicara ia takut dengan kemampuannya yang sekarang.
"A-aaku harus segera kembali ke minimarket untuk memastikan!" Ia pun segera membalikan motornya untuk kembali kearah minimarket.
LAY POV-
Di minimarket aku sengaja memperhatikan Eunji yang sedang membayar miniman soft drink yang dibelinya. Setelah selesai membayar yeoja itu pun keluar dari minimarket, tetapi ia kembali lagi memasuki minimarket.
"Kenapa dia balik lagi?" Tanyaku heran.
Kembaliannya kelebihan! Jrep!
Kudengar pikiran Eunji yang kubaca, ternyata ia hendak ingin mengembalikan uang kembalian yang kelebihan di tanganya tadi. Aku takjub ternyata dia yeoja yang jujur.
Setelah mengembalikan uang itu, yeoja itu pun kembali keluar dari minimarket. Sebelumnya kulihat seorang kasir tersenyum dan berterimakasih karena kejujurannya.
Yeoja itu melangkahkan kakinya kearah depan jalan besar di depan minimarket. Aku yang sedang berdiri disitu dari tadi, langsung menyembunyikan diri dibalik tiang papan reklame didepanku. Tapi kudengar pikiran Eunji ia mengetahuiku bersembunyi disiini.
"Ya! Ternyata kau masih disini!" Sahutnya kearahku dan berjalan mendekatiku yang berdiri didekat tiang reklame.
Dengan jelas aku melihat yeoja itu yang kini berdiri tepat didepanku. Seperti biasa ia lalu tersenyum kearahku. Ah, sebuah senyuman yang aku bayangkan tadi. Ia tenyata memang manis...
Deg! hatiku berdetak dengan kencang. Aku tak tahu ini perasaan apa??
"Ku kira kau sudah pulang. Ya! kenapa kau berdiri disini? Kau sedang mengumpat??? Hahaha!" Ujar Eunji lagi sambil tertawa. Ketawanya sangat besar tapi tetap tidak menghilangkan kecantikannya.
Apakah dia tidak tahu? Aku balik kesini karena aku mendengar suara pikiranmu dengan jelas Ya Eunji ssi.... pikirku dalam hati. Ini sangat aneh. Aku tak tahu kenapa hanya pikiran yeoja didepanku ini yang bisa kubaca walau jarak kami berjauhan.
Dia aneh.... Jrep! Kudengar pikiran Eunji. Apa?! kenapa dia mengataiku aneh??? Kenapa dia hanya diam saja, eoh??? Dan mengumpat di sini bagai orang aneh.... Jrep!
"A-aku sedang menunggu seseorang, makanya aku disini..." Jawabku bohong kearahnya. Menjawab semua pikirannya. Eunji didepanku pun mengangguk-anggukan kepalanya.
Ngomong-ngomong siapa nama namja ini yah??? Jrep Pikiran Eunji mulai kubaca lagi.
"Oh! Iya! Perkenalkan namaku Lay! Aku anak kelas 2-A. Aku dan Kris satu kelas" Aku lalu mengulurkan tanganku kearahnya.
Kulihat Eunji juga mengulurkan tangannya kearahku. Kami pun bersalaman. "Aku Eunji. Adik kelasmu, 1-B. Salam kenal yaah!! " Ia lalu tersenyum lagi lalu tertawa-tawa. Volume suara sangat besar. Tapi aku tidak menghiraukan hal itu. Aku tetap menyukai suara ketawanya yang lepas dan riang.
"Yah! Ok! Salam kenal juga Eunji ssi!...." Kataku kearahnya sambil tetap berjabat tangan.
Saat itu entah kenapa hatiku berdesir sangat kuat. Degup jantungku berdetak lebih cepat. Aku masih tidak mengerti perasaan ini. Ada apa dengan diriku? Aku bisa membaca pikiran yeoja didepanku ini walau jarak kami sangat jauh? Ini sangat mustahil. Tapi aku mungkin akan sangat menikmati kemampuanku yang baru ini. Yah, aku akan bisa membaca pikiran Eunji kapan pun ku mau. Karena, entah kenapa aku suka mendengar ujaran hati yeoja polos ini.....
LAY POV END-
To be Continued
Eunji with Kris' Bicycle