home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > CAN READ YOU

CAN READ YOU

Share:
Author : munzioezy
Published : 02 Mar 2014, Updated : 23 Nov 2015
Cast : Lay EXO, Eunji A-Pink, Kris Exo, and other
Tags :
Status : Ongoing
6 Subscribes |177372 Views |14 Loves
CAN READ YOU
CHAPTER 28 : Akhir Semester Yang Hampa

Duileeh itu judul chapter... hha. Nah, maaf aja kalo di capter ini masih lanjut kegalauan Lay sama Kris. Oh iya, mianhe #bow, jarang uptude jg. soalnya lagi sibuk banget nget nget. Sibuk pikiran sama masa depan. Yah gitu aja deh. Jadi curhat nih author gak jelasnya. hha.

selamat membaca!

******

 

              2 bulan kemudian.

                .

                .

                .

                Di depan papan pengumuman sekolah.

                “Aigoo! Ada apa ini? Kenapa dia bisa di peringkat 50?!” Pekik Chorong membuka mulutnya lebar-lebar.

                Sedangkan Jiny di sampingnya hanya mengeleng-geleng tidak percaya. “Ye! Aku juga heran. Dia biasanya kan selalu ada di peringkat pertama. Kenapa jatuh turun ke peringkat 50? Apa dia sekarang lagi ada masalah? Aku jadi kuatir... huuu... my hubby... my oppa... kau kenapaa??” Katanya manyun sambil terisak menangis lebay.

                 Chorong memukul pundak Jiny, “Ya! Ya! Diamlah! Orangnya sudah datang ke sini!” Gusarnya.

               “Mwo? Jinja? Jangan-jangan dia mau ke sini untuk melihat nilanya!”  Tanya Jiny sembari memutar balikan badannya menghadap ke lorong jalan sekolah. Hendak ingin melihat siapa yang berjalan di sana.

                Kedua mata mereka  menemukan seorang namja yang berjalan di kejauhan sana. Badannya di baluti setelan seragam musim panas SHS Danjoon. Ia berjalan sambil menundukan kepalanya saat melewati Chorong dan Jiny. Biarpun wajahnya muram seperti itu, ketampanan namja itu tetap tidak berkurang. Ia bagaikan patung manekin di toko-toko baju bermerk.

               “A...a...anyeong, Kris Oppa?” Sapa Chorong gugup setelah sebelumnya terpesona dengan ketampanan Kris. Tapi Kris tetap cuek.  “Bwoo yaa! Ada apa dengannya? A-apa aku salah, Jiny??” Tanya Chorong heran. Tidak seperti biasanya Kris begitu dingin dengannya.

               Jiny hanya mengangkat bahunya, “entalah...” Katanya. Ia juga tidak tahu masalah apa yang menimpa Kris sehingga menjadi muram seperti itu.

 

*CanReadYou*

 

Hasil Perolehan Jumlah Nilai Akhir Semester.

87. Lee Soo Mi    Skor nilai 5,49

88. Sooyoung Hi  Skor nilai 5,48

89. Lay Yixing        Skor nilai  5,45

90. Kim Eun Shi   Skor nilai 4,50

91. Eyang Subur    Skor nilai 3,00               

 

                Lay melihat sekilas ke depannya, tepat kearah papan pengumuman sekolah yg menampilkan nama dan skor nilai akhir semester. Setelah selesai, Namja itu  membalikan badannya dengan cepat, tanpa mempedulikan tatapan dari murid lain di sekitarnya. Mereka semua tidak mengira seorang Lay Yixing yang terbiasa langganan masuk peringkat tiga besar, kini tiba-tiba saja  mendapatkan peringkat 89 dari 100 murid kelas dua di SHS Danjoon.

                “Hey... ada apa dengannya? Kenapa dia mendapatkan peringkat 89?”

                “Kudengar dia sekarang lebih sering bolos dari pada masuk sekolah.”

                “Kasihan. Pasti orang tuanya akan memarahinya kalau dia pulang sekolah nanti.”

                Terdengar suara bisikan-bisikan sindiran yang Lay dengar di sekitarnya. Tapi, tetap saja namja itu hanya berjalan santai dan cuek melewati mereka. Lay sama sekalih tidak merasa terganggu dengan bisikan dan pikiran kolot mereka yang terlalu ikut campur.  Lagi pula ini memang sudah pasti terjadi. Dan Lay juga ikhlas menerimanya kalau semua nilai semester akhirnya mendapatkan peringkat buruk.

                Mereka tidak tahu masalah yang sedang dihadapinya. Coba bayangkan, bagaimana bisa Lay fokus ujian semester akhir? Kalau ternyata, sampai dua bulan terakhir ini, Eunji masih terus terbaring koma tak sadarkan diri di rumah sakit.

Lay selalu merasa bersalah setelah kecelakaan itu. Ia merasa kemampuannya yang telah di anugrahi-Nya, tidak bisa ia gunakan secara baik. Ia telah gagal menyelamatkan yeoja itu. Ia tidak bisa menepati janjinya dengan kakeknya dulu.

                Flashback ( from chapter 4)  –

               "Apa yang terjadi saat kakek dan nenek menikah??? Kakek kan bisa membaca pikiran sama sepertiku. Apa kakek juga mengetahui perasaan nenek saat itu??" Tanya Lay.

    Kakek yang duduk didepan Lay hanya diam, tapi matanya menerawang kearah jendela rumah yang dibiarkan terbuka oleh Eomma. Setelah itu, kakek menoleh kearah Lay dan tersenyum

   "Tentu aku mengetahuinya dari pikiran nenekmu...." Ujarnya.

     Mungkin orang lain yang melihat mereka berdua seperti sedang duduk diam tanpa berbicara. Tapi kakek dan Lay sedang berbicara menggunakan pikiran mereka. Sehingga orang lain tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan.

   "Be-be-begitukah???" Tanya Lay kearahnya dengan takjub.

    "Ne, Lay ssi! Cucuku, saat kau sudah besar nanti, mungkin kau akan menyukai seorang wanita, dan kau akan bisa membaca pikirannya kapan pun kau mau. Saat itu kau tahu kalau dia adalah jodohmu...." jelasnya panjang.

     "Aku bisa membaca pikiran jodohku walaupun kami berjauhan??" Tanya Lay heran. Karena saat ini kemampuannya membaca pikiran manusia, hanya sebatas ketika berada didekatnya saja.

      "Ne! kapanpun, dimana pun dan sejauh apapun! Karena dia adalah jodohmu. Hanya untuk jodohmu, bukan wanita lain, ya Lay ssi. Ini semua karena kekuatan cinta sejati..." Kakek mengelus-ngelus rambut Lay dengan lembut. Lay didepannya hanya bisa diam termenung. Karena saat itu ia belum mengerti soal cinta....

                “Dan kau juga harus berusaha menolongnya, jika dia suatu saat sedang dalam kesulitan. Kakek yakin, Lay. Kau akan menggunakan kemampuanmu itu dengan baik...” Tambah Kakek kearah Lay sambil tersenyum.

                Flashback end-

 

                “Mianhe  Jung Eunji....” Lirih Lay saat namja itu sudah berdiri di depan sebuah photo bergambar seorang yeoja yang sedang tersenyum dan  memakai baju karate.  

                SHS Danjoon mempunyai kebiasaan menampilkan photo para muridnya yang berprestasi dan berhasil mengharumkan nama sekolah. Eunji adalah salah satu murid yang berprestasi. Photonya yang sedang tersenyum sambil mengangkat piala karate tingkat propinsi, di abadikan dan di pajang di Wall Of Fame di sekolah.

                “Hari ini begitu sepi ya?” Kata Lay. Dari tadi kedua mata namja itu tidak pernah lepas dari photo Eunji. Kini seulas senyum terbentuk di bibirnya,“haha, anehnya aku rindu dengan suara berisikmu dan-----hem, yah semua tentang pikiranmu juga...”

                  Setelah Eunji terbaring koma di sana. Tak ada lagi bisikan pikiran Eunji yang bisa Lay baca.  Yah, Lay sudah tidak bisa membaca pikiran yeoja itu. Kekuatannya seakan-akan sirna hilang dan lenyap begitu saja. Walaupun dia masih tetap bisa membaca pikiran orang lain.

                Tapi yang Lay inginkan, dia hanya ingin mendengar pikiran Eunji seperti dulu lagi. Yang selalu mengisi relung sel-sel pikiran Lay. Biarpun cuman masalah sepeleh seperti kekesalan Eunji dengan gigi tonggosnya Kris ataupun bagaimana Eunji mengurus kucing bandelnya yang bernama Pusi. Hanya itu. Ah, Lay jadi begitu sangat merindukan gadis itu lagi.

                “Kapan kau bangun? Aku merindukan bisikan pikiranmu yang dulu selalu kubaca.” Gumamnya pelan.

 

*CanReadYou*

               

                DING! DONG!

                DING! DONG!

                Bunyi bel istirahat bergema di seluruh sudut sekolah.

              Lay keluar dari kelas sekedar mencari udara hangat. Karena di dalam kelas, AC yang dinyalakan terlalu dingin.  Dari tadi namja itu berjalan sembari menghirup udara musim panas yang masuk melalui jendela lorong sekolah yang selalu ramai di lewati banyak murid. Keramaian yang tidak bisa Lay rasakan. Sebaliknya, Lay merasakan lorong sekolah ini begitu kosong dan hampa. Sama seperti hatinya.

                “Ah!! Lay Sunbae!!!” Terdengar teriakan seseorang di kejauhan sana. Lay mendongkakan wajahnya, ia bisa melihat yeoja itu tersenyum dan berlari menghampirinya. “Sunbae! Aigo! Ada apa dengan wajahmu itu? Hahaha kau terlihat begitu buruk... hahaha”

                Lay mengerjapkan kedua bola matanya dan menatap yeoja itu lekat. Tak percaya siapa yang kini telah berdiri di depannya dan tersenyum manis. Begitu semakin manis saat sebercik sinar matahari musim panas menyinari wajahnya. Dan semilir angin mensisir rambut panjangnya. Yeoja itu masih sama seperti dulu. Masih begitu cantik.

         “Eunji....” Panggil Lay kearahnya mencoba menjangkaunya dengan tangannya. Berharap ia bisa menyentuh wajah yeoja itu sedikit saja. “Kau ada di sini? Aku-----“

         “What going on??” Potong Kris secara tiba-tiba yang muncul di sampingnya. “Lay, kenapa kau ngomong sendiri, huh?”

         Lay  terkesiap kaget dan  mengucekan kedua bola matanya dengan cepat. Sedetik kemudian ia langsung sadar apa yang di lihatnya tadi.

       Wajah Eunji  di depanya tiba-tiba sirna dan hilang begitu saja, seperti dihisap oleh sinar matahari dari jendela. Ternyata itu cuman halusinasi belaka yang di ciptakan oleh pikirannya sendiri. Lay  menggaruk-garukan kepalanya dengan gusar sembari menghela napas beratnya, ia tidak menyangka sebegitu fatal dirinya ketika di landa rindu.

 “Kau perlu istirahat Lay...” Kata Kris memberikan nasihat. Kalau pun ia tidak tahu persis masalah apa yang dihadapi sahabatnya itu hingga menjadi seperti ini. “Ku dengar nilaimu berada di peringkat 89.”

Lay di depannya memutarkan kedua bola matanya. Seharusnya Kris juga mengaca di depan kaca sebesar gedung untuk melihat dirinya sendiri. Semua orang di sekolah ini juga sudah tahu, peringkat Kris terjun bebas dari 1 ke peringkat 50.

“Oh, jadi kau pikir peringkat 50 itu juga bagus?” Sindir Lay kearahnya. Membuat Kris masam.

“Ya! Setidaknya peringkat 50 itu berada jauh di atas 89! Aku tidak sepertimu Lay. Aku bisa mengendalikan diriku sendiri”

Lay mengangkat satu alisnya, “Oh yah? Begitukah?” Cibirnya sembari melipat tangannya. Memincingkan matanya kearah Kris untuk menyelidik.

                Lay tahu jika namja dingin di depannya ini, terlalu gensi untuk mengakui jika ia kangen dengan Eunji. Kris sebenarnya sering mencuri-curi waktu untuk memikirkan Eunji di kelas saat pelajaran berlangsung. Dan Lay mengetahui semuanya itu dari pikiran sahabatnya yang terbaca jelas.  Terlebih lagi, secara tidak sengaja Lay pernah melihat Kris secara diam-diam, di hari  libur sekolah sering menghabiskan waktunya di rumah sakit sekedar untuk membawakan bunga untuk Eunji. Pantas saja bunga mawar di pot bunga dekat samping ranjang Eunji, tidak pernah layu. Ternyata selama ini Kris yang sering menggantikannya.

                Dengan kata lain, sama seperti dirinya, Kris tidak bisa fokus mengerjakan ujian akhir kelas dua, setelah masalah kecelakaan dua bulan lalu.

Lay menggaruk tenguk lehernya dengan malas, “Ah, terserah dirimu deh...” Tepisnya sembari berlalu dari hadapan Kris.

“Ya!! Apa kau akan bolos sekolah lagi sekarang?!” Teriak Kris ke Lay.

Di kejauhan, Lay  mengangkatkan satu jempolnya di udara, memberikan jawaban; kalau ia berniat bolos di pelajaran selanjutnya setelah bel istirahat berakhir nanti.

Kris menatap Lay di kejauhan sana keheranan, Ada apa dengan Lay? Now, he turn to be a bad guy....” Pikirnya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

 

Selang beberapa detik setelah Lay pergi meninggalkan Kris. Secara tiba-tiba seorang yeoja berambut panjang dengan pita merah di kepalanya muncul dari balik tembok kelas. Mengendap-ngendap dan celingak-celinguk ke sana kemari, layaknya seorang agen FBI yang habis menguping pembicaraan rahasia penjahat negara saja. Tak salah lagi dia adalah Naeun.

Yeoja itu semenjak kejadian di rumah sakit dua bulan lalu, berubah menjadi stalker Kris dan Lay secara diam-diam. Karena ia begitu tertarik dengan apa yang dilakukan oleh kedua kakak kelas tampanya itu.  Apalagi setelah Kris dan Lay ketahuan menyukai Eunji, sahabatnya.

Dengan hati-hati ia ikut-ikutan menjulurkan kepalanya ke luar jendela kelas untuk mengintip kepergian Lay di kejauhan sana.

 “Hem, tak salah lagi Lay sunbae pasti akan ke rumah sakit lagi.” Kata Naeun mangut-mangut sembari melihat punggung Lay di kejauhan sana.  

Di Sekolah, tidak ada yang tahu kenapa Lay si anak rajin sekolah berubah mendadak menjadi  sering bolos sekolah. Mereka mengira Lay sudah ketularan preman sekolah, ikut-ikutan nongkrong di belakang sekolah sambil ngerokok.

Tapi, Naeun  mengetahui segalanya. Ia dengar dari Ahjuma Jung, mamanya Eunji. Jika Lay membolos sekolah karena  ingin datang ke rumah sakit untuk membantu ahjuma Jung menjaga Eunji di sana.

Flashback-

Baru saja kemarin Ahjumah Jung menceritakan sesuatu ke Naeun saat ia menjengguk Eunji.

“Naeun, anak itu selalu kesini saat jam-jam pelajaran sekolah. Makanya aku heran dan coba  tanya ke dia, ‘Nak, kenapa sering kesini? Bukanya sekarang seharusnya kau itu ada di sekolah ya?’ tapi dia selalu menjawab ‘Ah ani ahjuma, aku bosan di sekolah terus.’ Begitu. Dia memang selalu membantuku untuk menjaga Eunji. Seperti membacakan buku cerita novel kesukaan Eunji di samping kasur Eunji. Dia pernah memberitahuku katanya membacakan novel ke seseorang yang sedang koma akan mempercepat Eunji bangun dari komanya. Aku jadi tidak enak. Karena anak itu terlalu baik dan perhatian ke Eunji.

Oh yah, ada satu lagi seorang namja lain yang datang ke sini setiap hari minggu. Dia berambut pirang dan tinggi, ia selalu datang membawakan bunga mawar untuk Eunji. Ah, aku jadi heran apa yg pernah di lakukan oleh Eunji sebelumnya, kenapa ada dua namja tampan yang begitu peduli dengannya? Padahal aku tahu, Eunji itu tipikal yeoja yang tidak bisa dandan sebagaimana layaknya perempuan. Kau kan tahu sendiri,  Naeun. Bagaimana liarnya Eunji mengalahkan ganasnya seorang namja. ” Cerita Ahjumah Jung panjang lebar.

“Jinja??” Tanya Naeun menatap tidak percaya ke arah Ahjuma Jung. “Ternyata mereka benar-benar menyukai Eunji....” Gumam Naeun pelan. Hingga membuat Ahjuma Jung mengerutkan kening kearahnya.

“Apa tadi kau bilang? Suka? Siapa yang menyukai siapa?” Tanya Ahjuma Jung penasaran.

                “Ah... ani... tidak kok Ahjumah. Aku tidak bilang apa-apa tadi...” Tepis Naeun cepat. Gawat kalau sampai Ahjuma Jung tahu mereka suka Eunji. Ini belum saatnya! – Batinnya dalam hati.

Flashback end-

 

“Oh, Eunji, kapan kau bangun? Kalau saja kau tahu, dua kakak kelas tampan kita berusaha menjagamu saat kau terbaring di Rumah Sakit, hiks!” Lirih Naeun pelan sambil terisak kangen dengan sahabat itu.

To be continued

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK