home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > CAN READ YOU

CAN READ YOU

Share:
Author : munzioezy
Published : 02 Mar 2014, Updated : 23 Nov 2015
Cast : Lay EXO, Eunji A-Pink, Kris Exo, and other
Tags :
Status : Ongoing
6 Subscribes |177372 Views |14 Loves
CAN READ YOU
CHAPTER 26 : Mianhe Ini Semua Kesalahanku

Naeun Pov-

                Aku berlari secepatnya menapaki lantai-lantai rumah sakit. Setelah mendapatkan pesan dari Lay, seniorku di sekolah. Aku langsung bergegas ke rumah sakit. Rela meninggalkan dan membatalkan kencan pertamaku dengan Baekhyun di taman bermain.

                Drrrt...Drrrrt..Drttt....

                Dengan cepat ku angkat ponselku, tak perlu lagi aku melihat siapa yang menelepon, ini sudah pasti Baekhyun. Dia mungkin akan memarahiku karena membatalkan kencan kami begitu saja.

                “Ya! Apa kau serius ingin membatalkan kencan kita begitu saja? Padahal aku sudah membelikan tiket Disney World untuk mu juga....” Terdengar nada memelas dan lesu ala Byun Baekhyun.

                “Mianhe. Aku harus membatalkan kencan kita. Ada yang lebih penting! Aku mendapatkan kabar dari Lay Sunbae kalau Eunji kecelakaan!” Balasku kearah ponselku sembari terus berjalan.

                “Omonaa!! Jinja?! Kenapa tidak kau katakan dari awal. Eunji kan juga temanku. Baiklah, aku juga mau  kerumah sakit. Bye, tunggu aku di sana...”

                Sambungan telepon terputus. Aku kembali memasukan ponselku ke dalam tasku.

                Naeun Pov End-

*canReadYou*

                Kris Pov-

                Aku perlu mengatur napasku dahulu setelah sampai di depan pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Tenagaku sudah terkuras habis setelah berlari dari kantor polisi ke rumah sakit, yang jaraknya lumayan jauh. Ku langkahkan kakiku perlahan-lahan mendekati pintu UGD yang di dalam sana, para dokter sedang berusaha menyelamatkan nyawa Eunji.

                “Mianhe...” Ujarku lirih sembari menyenderkan kepalaku di pintu ruang UGD. Entah kenapa air mataku sudah mengalir dari pelupuk mataku. Aku merasa bersalah jika mengingat percakapan terakhir kami berdua di telepon tadi.

                Seandainya saja aku mengetahui yang sebenarnya jika yeoja itu sudah di tawan si pembajak bis brengsek. Dan seandai saja, aku lebih peka lagi jika Tuhan sudah mengirimkan berbagai tanda-tanda jika yeoja itu dalam masalah besar. Yah, kaleng minuman kopi susu yang selalu rusak, itu adalah sebuah tanda yang dikirim Tuhan untukku.

                “I...i...ini terjadi karena kesalahanku.” Kata sebuah suara di sampingku.

                Aku menolehkan kepalaku kearah bangku di dekat pintu UGD, dan tercekat kaget menemukan siapa yang sedang duduk di sana.

                “Lay?” Tunjukku kearahnya, bertanya-tanya kebingungan. Baru kusadari namja itu dari tadi duduk di sana. Dan mungkin saja sudah lebih dulu sampai di rumah sakit ini dari padaku.

                Tapi bagaimana bisa dia ada disini?

                Kebingunganku semakin menjadi-jadi ketika melihat seluruh pakaian Lay, hampir seluruhnya ternodai noda darah pekat. Dari mana noda darah itu? Jadi apakah dia ada di tempat kejadian kecelakaan dan menolong Eunji?

                Kris Pov End-

*CanReadYou*

                Lay Pov-

                Kedua mataku melihat  tak percaya karena menemukan Kris, yah namja itu, sahabatku yang paling ku kenal dingin itu, sekarang menangis di depan pintu ruang UGD. Dari pikirannya yang kubaca telihat jelas,  Kris menyesali perbuatannya tidak bisa mengetahui dari awal kalau sebenarnya bis yang ditumpangi Eunji di bajak.

               Mianhe...Mianhe... Seandainya saja aku mengetahui yang sebenarnya jika yeoja itu sudah di tawan si pembajak bis brengsek. Dan seandai saja, aku lebih peka lagi jika Tuhan sudah mengirimkan berbagai tanda-tanda jika yeoja itu dalam masalah besar. Jrep! Ujaran lirih seorang Kris Wuyifan yang barusan ku dengar.

                 Ini pertama kalinya bagi seorang Kris Wu Yifan menangisi perempuan lain selain Mom nya. Itulah mengapa aku kaget menemukannya sekarang sedang menghantamkan kepalanya berkali-kali di depan pintu UGD. Dia menganggap dirinyalah penyebab kecelakaan yang dialami Eunji.

                “I...i...ini terjadi karena kesalahanku.” Kataku lirih kearah Kris.

              Aku berhak mengakui ini kan? Jelas-jelas aku yang pertama kali mengetahui Eunji dalam bahaya dari pikiraannya yang kubaca. Tapi, aku tetap tidak bisa menolongnya. Kalau saja saat itu aku bertindak lebih cepat, mungkin saat ini Eunji tidak akan berada di dalam ruang UGD.  

                Ini bukan salahmu Kris. Ini semua adalah kesalahanku.

                “Lay?” Tunjuk Kris kearahku dan kaget menemukanku sudah duduk di sini.

                Aku hanya diam membisu ketika Kris melihatku dari ujung kepala hingga ujung kakiku. Dari pikirannya yang kubaca, dia tahu jika noda darah yang ada di pakaianku adalah darah Eunji. Mungkin dia mengetahui juga, kalau akulah yang berusaha menolong Eunji saat kecelakaan itu terjadi.

                Ba-ba-bagaimana bisa dia ada disana pada saat kecelakaan itu??  Jrep! Pikiran Kris kini di penuh sebuah tanda tanya  besar di kepalanya. Aku tidak mungkin kan menjawabnya dengan mengatakan, aku adalah seorang pembaca pikiran.

                Lay Pov End-

*canReadYou*

                Naeun Pov-

                Aku berniat belok ke arah kanan, tepat menuju ruang Unit Gawat Darurat. Tapi, langkahku berhenti seketika, telingaku mendengar sebuah suara percakapan dua orang namja di kejauhan sana. Bukannya aku ingin menguping. Tapi, yang mereka berdua bicarakan adalah tentang sahabat dekatku, Eunji. Tentu saja ini membuat aku penasaran.

           Tanpa babibu aku memasang kedua kupingku untuk mendengar percakapan mereka lebih jelas. Tak lupa juga, menyipitkan kedua mataku untuk mengintip mereka di kejauhan sana dari balik tembok.

 

                “Kau yang menyelamatkan Eunji?” Kata sebuah suara di kejauhan sana. Dia namja berambut pirang, tubuhnya dibaluti setelan kemeja kotak-kotak.  Aku tahu, dia adalah Kris Wu Yifan. Kakak kelasku di SHSD.

                “Ne. Aku yang berusaha mengeluarkannya dari bis saat kecelakaan.” Jawab seseorang yang sedang duduk di bangku depan Kris. Dia bernama Lay.

                Mungkin ekpresiku sekarang sama seperti Kris. Sama-sama tercekat kaget, karena mendengar pengakuan Lay kalau dia yang menyelamatkan Eunji dari kecelakaan itu. Mulutku semakin terbuka lebar lagi saat melihat banyak bercak darah yang mengering di baju Lay.

                A-apa itu darah Eunji?? Jadi Eunji sudah terluka parah?! Pikirku kuatir.

                 Aku ingin berlari mendekati Lay agar menceritakan kejadian detailnya, kenapa bis yang di tumpangi Eunji bisa sampai di bajak dan terkena kecelakaan. Tapi ku urungkan niatku, saat Kris mulai berbicara lagi mengenai Eunji. Namja itu mengatakan sesuatu yang membuatku semakin penasaran.

                “Lay, sungguh. I-i-ini semua salahku. Kalau saja aku tidak memaksanya pergi ke bisokop hari ini, pasti Eunji tidak akan mengalami kecelakaan kan?” Tanya Kris sembari meringsut duduk di samping Lay. Ia kemudian mengacak-acakan rambut pirangnya dengan gusar.

                “Anio. Ini salahku, Kris....” Tukas Lay cepat.

                “Tidak, Lay... akulah yang berhak disalahkan!” Timpal Kris cepat.

                “Kau tidak mengetahui kebenarannya, Kris. Aku yang patut disalahkan dari pada dirimu.”

                “Tidak. Seharusnya itu aku, Lay. Aku kan selama ini terlalu bersikap kasar dengannya.”

                “Kenapa? Bukannya bersikap seperti itu hal yang biasanya bagimu? ” Tanya Lay  kearah Kris.

                “Hem, Iya. Tapi--- kenapa setelah kecelakaan ini aku...“ Potong Kris.

                “Waeyo?” Tanya Lay lagi.

                Perlu waktu lama untuk Kris, agar bisa menjawab pertanyaan dari Lay. Namja itu lalu menarik napasnya dalam-dalam dan mulai berkata pelan, “Aku  begitu ketakutan jika nanti terjadi apa-apa dengannya. Ku akui Eunji memang sangat menjengkelkan bagiku, tapi---- percayalah,  bukan seperti ini juga yang aku inginkan terjadi dengannya. Aku tiba-tiba sangat mengkhawatirkannya. “ Ujarnya parau. Menatap kedua mata Lay dengan kedua matanya yang sudah bengkak akibat menangis.  

                “Kris kau---” Lay tak bisa melanjutkan perkataannya saat air mata Kris mulai berjatuhan dari pelupuk matanya. Berkali-kali juga Kris menyeka air matanya sendiri dengan ujung lengan kemeja panjangnya.

                Dari kejauahan, aku sampai bengong melihat Kris menangis seperti itu. Kedua mataku masih tidak mempercayai seorang Kris Wuyifan bisa juga menangis? Ok. Aku memang lebay. Ta-tapi, seluruh siswa yeoja di sekolah pun pasti tidak ada yang percaya jika aku berteriak, Hey! Kris oppa menangisi Eunji!! Kau tahu? Eunji sahabatku! Aku pasti langsung di cap gila.  Mereka semua  tidak mempercayai, manusia sedingin dan secuek Kris, bisa juga menangisi yeoja lain? Dan perempuan itu adalah sahabatku sendiri.

                Jadi, apa Kris menyukai Eunji? Aku rasa bukan hanya Kris. Tapi Lay juga.  Buktinya tergambar jelas dari wajahnya sekarang, Lay tak ada bedanya dengan Kris. Walaupun Lay tidak bisa menangis meraung-raung seperti Kris untuk mengekpresikan kesedihannya. Lay punya cara lain, ia terlihat diam membisu bagaikan batu, namun kedua bola mata nanarnya jelas-jelas mengambarkan kesedihan yang mendalam karena tidak bisa menyelamatkan Eunji dari musibah ini.  

             Kini keadaan kedua namja tampan itu bagaikan berada di dalam cerita drama korea yang sering aku nonton. Mereka berdua sedang dalam nespata kesedihan, sama-sama sedang menunggu keselamatan nyawa seorang perempuan yang sama-sama mereka cintai.

                Jadi bagaimana dengan Eunji? Apa dia mengetahuinya juga, kalau mereka berdua menyukainya?

                “Oh, Eunji... Kalau saja kau lihat sekarang. Kau pasti akan terkejut mengetahui dua orang namja tampan itu sama-sama menyukaimu...” Kataku berbisik kepada diriku sendiri. Tidak menyangka jika sahabatku yang tomboy itu, telah di perebutkan oleh dua kakak kelas tertampan di sekolah.                 

                “YA! NAEUUN!” Teriakan di belakangku mengagetkan, sekaligus membuat Lay dan Kris menoleh kearah tempat persembunyianku disini.

                Dengan kesal aku membalikan badan dan menemukan Baekhyun sedang berlari kearahku. Gara-gara teriakan cempreng Baekhyun, Lay dan Kris mengetahui aku sedang menguping dari tadi.

                Naeun Pov End-

 

*canReadYou*

                Lay Pov -

                “Aku  begitu ketakutan jika nanti terjadi apa-apa dengannya. Ku akui Eunji memang sangat menjengkelkan bagiku, tapi---- percayalah,  bukan seperti ini juga yang aku inginkan terjadi dengannya. Aku tiba-tiba sangat mengkhawatirkannya.” Ujar Kris parau. Menatapku dengan kedua matanya yang sudah bengkak.

           Perkataannya itu membuat aku tercekat kaget, tak disangka dia mengutarkan semua perasaannya tentang Eunji kepadaku.

                “Kris kau---“ Ucapanku terpotong dengan suara tangisan seorang namja di depanku. Ku lihat Kris terus menyeka bulir-bulir air matanya yang berjatuhan dengan lengan kemejanya.

                Kau sudah menyadarinya Kris. Secara tidak langsung kau juga mengatakan jika dia adalah bagian terpenting dari hidupmu. Yang ingin terus kau jaga.  Pikirku menatapnya dengan seksama. Penuh dengan perasaan was-was. Aku entah kenapa merasa takut, jika namja di sampingku ini telah menyadari perasaannya dengan Eunji. Seorang perempuan yang sama-sama aku cintai sejak awal, lebih dulu dari pada Kris.

                Apa aku juga harus mengutarkan perasaanku tentang Eunji ke Kris? Jika Kris saja bisa mengatakannya dengan mudah. Tapi kenapa mulutku terasa begitu berat dan kaku?

                “YA! NAEUUN!”

                  Terdengar teriakan cempreng seorang laki-laki dari kejauhan sana. Membuat aku dan Kris menoleh ke belokan kanan lorong rumah sakit. Di situ tanpa sengaja, aku menemukan Naeun berdiri. Sejak kapan dia berdiri disana? Apa dia tadi menguping pembicaraan kami?

                “Ya, hyung!” Sapa Baekhyun. Adek kelasku di sekolah SHSD. Yang aku tahu dia sudah berpacaran dengan Naeun. Itu terlihat dari bagaimana Baekhyun menggemgam erat tangan Naeun di sampingnya.

                “Oh, Hai, sunbae...” Kata Naeun menyapa canggung berdiri di samping Baekhyun. Dari pikirannya yg terbaca , yeoja itu begitu ketakutan kalau  aku dan Kris mengetahui dia sudah menguping pembicaraan kami dari tadi.

                Baekhyun dan Naeun bersamaan duduk di bangku di depan ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Kemudian setelah itu, tak ada diantara kami yang saling berbicara untuk membuka obrolan. Tak perlu aku membaca pikiran mereka satu persatu, untuk mengetahui kenapa? Karena dari wajah mereka sudah tergambar jelas; kami berempat sama-sama menunggu pintu ruang UGD itu akan terbuka. Dan berharap seorang dokter mengabarkan kabar bahagia untuk kami.  Kabar bahagia yang kami harapkan. Semoga nyawa Eunji bisa terselamatkan...

To be continued

 

Lay yang lagi galau...

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK