home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > CAN READ YOU

CAN READ YOU

Share:
Author : munzioezy
Published : 02 Mar 2014, Updated : 23 Nov 2015
Cast : Lay EXO, Eunji A-Pink, Kris Exo, and other
Tags :
Status : Ongoing
6 Subscribes |177372 Views |14 Loves
CAN READ YOU
CHAPTER 23 : CALL

a/n:

Hai! Apakabar??? Maaf kalo hiatus terlalu lama. Dan gak pake izin dulu. Selama ini juga lagi kurang mood buat nulis. ^^; maaf yah #bow

Oh, iya. Bagaimana tampilan baru posternya?? Suka yah?? Keren kan? Iya ini yang buat Han Hyo Ra. Kalian juga bisa kok req ke situ. Keren-keren lho karyanya ^^b chek this out >> http://hhyora.wordpress.com

ok selamat membaca ^^

____

 

“Ugh! Damn!”

Kris mendengus kesal saat kereta yang seharusnya ia naiki sudah melaju cepat dan menghilang di kejauhan sana, meninggalkan dirinya di statiun. Kini ia terpaksa memutar badannya, berjalan menjauhi rel dan duduk di kursi panjang statiun di dekat vending machine.

“Sekarang apa yang harus kulakukan? Apa aku harus balik ke rumah???” Tanya Kris pada dirinya sendiri saat ia sudah duduk di kursi. Ia lalu menyadari sekaleng kopi susu yang dari tadi masih terus ia pegang di tangannya, “Ini aneh, kenapa aku masih saja pegang kaleng minuman yang sudah rusak ini?? Cuman gara-gara kaleng ini mengingatkanku pada Eunji si jelek itu.”  lanjutnya keheranan.

Memangnya ada apa sih dengan yeoja jelek itu? Kenapa perasaanku tidak enak begini dari tadi??? Gumam Kris di dalam hati sambil menatap kearah kaleng kopi susu hangat di tangannya. Ia tidak tahu firasat apa yang sekarang telah bersemayam di hatinya, gara-gara masalah sepeleh ‘jatuhnya kaleng minuman kopi susunya’ ia jadi ketinggalan kereta.

Drrrt...Drrrt...Drrrt....

Getaran ponsel di kantung saku kemejanya membuyarkan lamunannya, Kris dengan cepat merogoh saku kemeja untuk mengeluarkan ponselnya. Dan menaikan kedua alisnya saat melihat  nama user id di ponselnya.

Mom Bawel memanggil...

Bisa Kris tebak, Mom pasti akan bertanya banyak hal  ini-itu tentang yeoja jelek itu. Ck!

 

“Hello sweetheart? Mom tahu pasti kalian berdua sudah sampai di bisokop kan??” Tanya Mom dengan suaranya yang terdengar riang gembira dari ponsel.

“Anio.” Jawab Kris singkat kearah ponselnya.

“Mwo? Wae? Sekarang  kan sudah jam 7 lewat. A-apa keretanya tadi terlambat datang di statiun...”

“Anio. Keretanya datang tepat waktu.”

“Terus kalau begitu? Oh, Jangan-jangan kalian bertengkar lagi makanya gak jadi ke Bioskop!”

“Anio, bukan karena itu.”

“Lantas? Ya! Berikan ponselmu ke Eunji! Mom ingin tahu kenapa kalian tidak jadi ke bisokop! Kau pasti sudah berbohong.” Suara mom terdengar sangat tinggi. Sepertinya sekarang Mom sedang marah-marah di sebrang telepon sana.

Kris memutar kedua bola matanya dengan malas, “Mom pleasee... aku tidak berbohong. Yeoja jelek itu bahkan belum tiba disini!” Sahut Kris berdesis sebel.

“What? No, dear... tidak mungkin dia belum datang. Mom tahu Eunji itu tipikal orang yang selalu datang on time!”

“Whatever... kalo mom tidak percaya. Tapi dia emang belum datang sampai detik ini juga di statiun.”

“Dear, bisakan kau meneleponnya?? Mom merasa ada yang sesuatu yg tidak beres dengannya...” Terdengar nada kuatir dari Mom. “Seharusnya kau meneleponnya dulu kenapa dia bisa telat begini....”

WHAT??!

Perkataan Mom membuat Kris langsung berdiri dari tempat duduknya, meneleponnya?? Hell No! Kenapa aku harus repot2 telepon si jelek itu?? Pikiran kolot Kris dalam hati membuat ia mendengus sebel, seumur-umur dia tidak pernah menelepon yeoja lain untuk bertanya bagaimana keadaannya. Ini akan meruntuhkan kesan image cool nya yang selalu Kris pasang di hadapan seluruh perempuan yang mengajaknya berkencan tetapi selalu ia tolak.

“Kris....” Suara Mom membuyarkan lamunan Kris.

Kris langsung sadar saat Mom memanggilnya lewat telepon. “Wa-waeyoo?”

“Please... telepon Eunji untuk Mom....”

“But---“

“Oh! C’mon dear!”

 “Ugh! Alright! Alright! Tapi ini untuk yang terakhir kali ok!” Kata Kris akhirnya ia mengalah juga.

Terpaksa!

 

*canreadyou*

          

                Bisa Lay  dengar dari arah belakangnya, bunyi sirene mengaum-ngaum kencang memenuhi seisi jalan raya, sepertinya berasal dari mobil di belakang.  Itu pasti mobil polisi. Dan terbukti, saat dua buah mobil polisi melintas dengan kecepatan tinggi di samping kanan kiri motor Lay.

                Lay menoleh kearah samping, tepat di jendela mobil polisi yang terbuka lebar, ia melihat seorang polisi berbadan gendut yang tadi barusan ia temui di kantor polisi. Mereka lalu saling bertatapan. Lay bisa mendengar ujaran hati dari pikiran polisi itu yang dibacanya dengan jelas, saat mereka saling bertatapan.

                Apa?! Itukan si remaja itu??? Kenapa dia bisa---- Oh, apakah dia sudah tahu dimana pembajak bis itu sekarang??! – Pikir polisi itu keheranan menatap Lay yang kini sedang mengendarai motor matic di samping mobilnya.

 

                “Ketua! Kita bisa mengikuti dia!” Kata si polisi gendut itu kearah pengemudi mobil disebelahnya, sembari menoleh sekilas kearah Lay. “Sepertinya remaja itu lebih tahu dimana pembajak bis itu sekarang!” Lanjutnya.

                “Kau yakin??” Si polisi yang menjadi pengemudi mobil disampingnya bertanya keheranan. Pasalnya baru kali ini seumur hidupnya, rekan kerjanya mempercayai laporan seorang anak remaja seusia Lay.

                “Ne! Percayalah!” Jawab polisi gendut itu mantap. Ia lalu menengok ke arah jendela mobil  untuk memberikan kode ke Lay, agar berjalan duluan di depan mereka, untuk menunjukan jalan.

                Detik itu juga. Lay langsung menarik pedal gas di motor maticnya dengan kecepatan penuh. Sehingga motornya melaju cepat di depan mobil polisi.

                Motor matic itu melaju dengan kecepatan penuh membelah jalan raya Gangnam di malam hari. Begitu juga dengan beberapa mobil polisi mengikutinya di belakang.

 

*canreadyou*

 

                  “Satu....satu setengah....”

                Eunji hanya tetap duduk diam di pojokan dekat kursi bis, saat si pembajak di depannya berdiri sambil menyeringai lebar dan mengarahkan pistol kearah wajahnya. Tepat ke hidungnya. Bisa ia rasakan bagaimana kedua mata si pembajak itu menatap tajam kearahnya dari balik penutup kepala hitam yang dikenakannya. Tatapan kedua matanya yang bagaikan iblis pencabut nyawa.

                Ti..tidak... aku pasti akan mati sekarang...- Desir hati Eunji ketakutan sembari menutupkan kedua matanya perlahan-lahan saat si pembajak di depannya mulai melanjutkan hitungannya.

                “Dua...dua setengah.....”

                Apa yang harus aku lakukan sekarang?? Pikir Eunji keras di dalam hati. Ia kini merasa sekarang tersesat di sebuah ruangan kubus tanpa pintu dan jendela untuk keluar. Tak ada yang bisa Eunji lakukan. Kerongkongannya juga sudah tercekik untuk berteriak minta tolong. Tapi ia tahu berteriak juga percuma saja. Mana ada orang yang mendengar suaranya? Sedangkan bis yang ia tumpangi sekarang berjalan begitu kencang dan brutal. Begitu juga dengan penumpang bis yang lain hanya diam membisu menonton dirinya.

                “Tiga----- “

                Oh... Tuhan tolong aku.... Desir Eunji ketakutan, tangannya gemetaran dan berkeringat dingin. Apalagi kini pistol pembajak sialan itu sudah mendekat di depan keningnya, tinggal ditarik pelatuknya, pelurunya akan melesut keluar dari lubang pistol itu, dan akan menembus tulang tengkorak kepalanya. Mati di tangan pembajak bis bukanlah impian semua manusia di dunia ini!

                Tuhan,

   Kumohon....

                Tolong...

                Aku.

                Eunji menelan ludah pahit. Tidak mungkin kalau ini sudah menjadi takdir ku.

                “Tiga seteng------“

                Drrrrrt!!! Drrrttt!!!!

                “MOTHER FUCKER!!! Angkat ponselmu!!” Umpat si pembajak tiba-tiba. Dengan suara yang keras, mengagetkan Eunji.

                Eunji menoleh kaget kebawah, bisa ia rasakan ponselnya bergetar di saku celana jeansnya. Setidaknya akibat panggilan dari ponselnya, pembajak di depanya berhenti sesaat untuk tidak menembaknya.

                “Angkat!!!” Perintah si pembajak itu sambil menunjukan ponsel Eunji dengan pistolnya.

                Kedua alis Eunji saling bertautan, “Harus ku angkat?” Tanyanya keheranan. Ia tak habis pikir. Kenapa si pembajak itu harus peduli dengan panggilan di ponselnya, jika ingin berniat membunuhnya?

                “YES!!! STUPID!!!”

                “Hem--- ba-baiklah....” Eunji pun merogoh saku celana jeansnya dan mengeluarkan ponselnya dari situ. “Kris??” Lanjutnya kaget setelah membaca user id call yang tertampil di layar ponselnya.

                Kenapa si tonggos itu menelepon ku???

to be continued

 

Dikit yah? Tapi nanti siang pasti akan aku uppload lagi part selanjutnya, tenang ^^

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK