“Minta waktu sebentar!” Pelatih Changmin berteriak kearah wasitdi tengah lapangan.
“Ne!!” Wasit pun meniup perluit dengan kencang dan menyuruh beberpa tim untuk keluar dari lapangan.
Kris berjalan dengan gontai kearah tepi lapangan, namja itu lalu berlari-lari kecil sambil mengelap keringat di dahinya untuk menuju kearah pelatih Changmin.
“Ya!! Ada apa denganmu!” Omel Pelatih Changmin kearah Kris. “Kau hari ini begitu kurang bersemangat bertanding! Ingat! Ini pertandingan semi final! Kau adalah kapten! Kobarkan semangatmu dan jangan buat teman-temanmu yang lain menyesal!”
Kris hanya mengangguk-anggukan kepalanya, namja itu lalu meneguk botol minuman dengan gusar. Dan menuangkan airnya diatas keapalanya sebagian.
“Aku tahu kau pasti sedih karena yeoja chingu mu tidak datang hari ini kepertandiangan kan?” Tanya Kai kearah Kris
Kris menoleh kerah Kai, ditatapnya wajah teman satu timnya itu dengan lekat. “Mianhe, kalau kita kalah kau berhak menyalahkanku....” Ujar Kris akhirnya.
Tao menepuk pundak Kris dengan gaya kebapakan, “Ya!! Kau ini kenapa? Hayolah! Semangat!!” Kata Tao sambil tersenyum.
Waktu sudah habis, wasit kembali meniupkan peluit dengan kencang dan nyaring, kedua tim Namja All Star dan Tim lawan kembali memasuki lapangan basket dengan cepat. Pertandingan basket kembali di mulai.
Dari kejauhan, di bangku penonton, Lay duduk sambil meneguk jus jeruk kotaknya di tangannya. Namja itu sedari tadi menonton pertandingan ini dengan seksama. Ia tahu betul, kalau Kris sahabat dekatnya itu sedang tidak bersemangat bertanding.
“Apakah karena Eunji??” Pikir Lay.
Lay jadi ingat saat ia bertemu dengan Eunji di sekolah kemarin, ketika ingin menolong yeoja itu untuk keluar dari toilet yeoja di SHS Danjoon.
FLASH BACK
“Gomawo, kau telah menyelamatkanku lagi....” Kata Eunji sambil membungkukan badannya sudah beberapa kali.
“Ah... sudahlah, aku juga kebetulan saja karena mendengar kau berteriak-teriak dari dalam toilet sana...” Ujar Lay merendahkan dirinya. Padahal kali ini ia berbohong lagi. Sebenarnya namja itu sangat sengaja balik lagi ke sekolah untuk menolong yeoja itu. Kalau saja ia tidak bisa membaca pikiran Eunji, mungkin ia tidak akan bisa menolong Eunji lagi....
“Aniyoo, kau sudah beberapa kali menolongku. Aku begitu sangat-sangat berterimakasih...” Eunji lalu mulai tersenyum manis didepannya.
Deg! Aih, yah, senyuman itu yang Lay suka dari yeoja didepannya. Lay kini sadar kalau ia begitu sangat-sangat mencintai yeoja itu. Tapi bagaimana dengan perasaan yeoja itu? Apakah dia menyukainya juga?
“Ya! Kau kenapa?” Eunji mengagetkan dirinya. “Kau dari tadi menatapku dengan aneh!” Tambah yeoja itu sambil kecekikan geli.
“Hahaha.... jinja? Mianhe...” Lay jadi salah tingkah. Ia lalu menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal sama sekalih.
“Hem... Ne... lalu?” Eunji didepannya bertanya kepadanya dengan pertanyaan ragu-ragu. Yeoja itu lalu mengigit bibir bawahnya sambil mendesah panjang.
“Mwo? Lalu? Lalu kenapa?” Tanya Lay lagi. Namja itu sama sekalih tidak peka dengan masalah ini. Tapi untung ia bisa membaca pikiran yeoja didepannya dengang jelas.
Lay sudah menolongku terlalu banyak. Saat kejadian di halte Bis NAS kemarin malam. Dan sekarang kini, ia juga menolongku keluar dari toilet. Lalu apa yang harus kulakukan untuk membalas semua pertolongan Lay ssi???- Jrep! Pikiran Eunji yang bisa Lay baca.
“Haa, masalah itu... hem...” Lay memutar-mutar kedua bola matanya dengan ragu.
“Ha! Begini saja! Nanti malam kau ingin kutraktri makan? Aku ingin berbuat sesuatu untuk membalas semua pertolongan mu ya...Lay ssi...” Tawar Eunji.
Mwo? Dia ingin mentraktirku makan??? Apakah ini sama saja dengan kencan!!!- Pikir Lay dalam hati. Saat ini hatinya bergemuruh hebat saat yeoja didepannya menawarkannya untuk mengajakanya makan malam bersama malam ini! Oh Tuhan.... oh dewa cinta..... gomawoooo—syukurnya dalam hati.
“Er, wae? Kau tidak bisa??” Eunji bertanya lagi kearahnya. Wajah yeoja itu seperti sedikit murung saat melihat Lay yang dari tadi hanya diam melongos saja saat ia mengajakanya untuk makan malam bersama.
“Hah! Aniyooo! Aniyoo! Tentu aku bisa!” Tukas Lay cepat. “Ne! Aku akan datang malam ini pasti! “
FLASHBACK END-
Lay lalu menyunggingkan senyumannya dari tempat duduk penonton. Malam ini pasti akan menjadi malam terbaik untuknya. Namja itu merasa tidak sabar untuk menunggu nanti malam. Di tempat duduknya, di tengah keramaian orang-orang yang sedang riuh menonton pertandingan basket, Lay hanya tersenyum kecengesan sambil membayangkan seperti apa nanti malam.
“Aiigooo!!! Tim Namja All Star kembali kebobolan angka!!! Tim CAS sudah kembali mamasukan bola ke ring dengan cepat!!!” Tiba-tiba suara komentator pertandingan mengagetkan Lay yang tadi sedang melamun di tempat duduknya.
“Mwo!! Mereka kembali tertinggal!!!” Pekik Lay kaget, Namja itu lalu melihat kearah papan point di kejauhan sana. Tim NAS sudah tertinggal 10 point jauh dari tim CAS.
“YA!! KRISSS FIGHTING!!!!” Teriak Lay sambil berdiri dari tempat duduknya kearah Lapangan untuk menyemangati sahabatnya itu.
Mereka boleh saja saling berkompentisi merebut yeoja yang sama-sama mereka sukai, tapi mungkin untuk masalah yang ini, Lay tetap saja harus mendukung Kris.
“Ya!!! Ada apa dengan mu?! Semangatlah!!!” Teriak Lay lagi kearah Kris. “Omo~ ada apa dengannya? Dia tidak seperti biasanya bermain basket dengan begitu lesuh...” Lanjut Lay.
Apakah ini karena Eunji??? Kalau iya apa yang harus ku lakukan??? – Pikir Lay.
“Hem... Ne, baiklah aku akan menelepon Eunji untuk kesini....” Kata Lay akhirnya sambil mengambil smartphonenya di saku celana jeansnya.
Kenapa aku mau melakukan ini? Hem, yah, karena kau sahabatku ya Kris ssi.... – Pikir Lay dalam hatinya.
***
Kris duduk di pojokan. Wajahnya ia tutupi dengan handuk yang panjang yang di gantungkan di kepalanya, hingga wajahnya tersembunyi di balik handuk putihnya.
“Aisssh!! Ada apa denganku! Kenapa aku terus-terusan memikirkan yeoja itu?!!” Pikir Kris di dalam hati.
Ia tidak tahu kenapa, sejak kemarin, sejak masalah ia meninggalkan yeoja itu di halte Bis NAS, dan sejak ia mencoba mencium yeoja itu. Pikiran Kris selalu saja di penuhi dengan Eunji. Semalaman ia tidak bisa tidur dengan nyenyak karena terus-terusan memikirkan yeoja itu.
Kris tahu Eunji pasti sudah membencinya, tapi entah kenapa, kenapa Kris begitu tidak suka jika Eunji sudah membencinya? Bukankah selama ini Kris hanya menginginkan Eunji pergi jauh-jauh darinya? Tapi kenapa sejak yeoja itu sudah tidak ada didekatnya, ia malah jadi terus-terusan memikirkannya??
Kris lalu mulai gusar di tempat duduknya. Saat ini sedang berlangsung break time menuju babak ke dua di pertandingan bakset semi final. Tapi Kris tidak yakin, akan kah tim Namja All Star bisa menyusul kekalahan di babak satu?
“Arrrgh!! Shit!” Umpat Kris sambil menggaruk-garukan tengkuk leher belakangnya dengan gusar.
Namja itu lalu berjalan lagi kerah keluar ruang ganti, berjalan dengan gontai dan cuek melewati Chanyeol, Kai, Tao dan beberapa teman satu tim nya di sampingnya. Mereka semua sepertinya sudah tahu, jika kapten mereka itu, sedang badmood dan seperti tidak ingin di ganggu.
“Ya! Kris!” Teriak Chanyeol menghentikan Kris yang berjalan melewatinya.
Kris menoleh dengan malas kearah Chanyeol, “Wae? Maaf saat ini aku sedang er... mianhe kurasa aku sedang tidak mood untuk memberikan arahan sebagai kapten...” Ujar Kris kearah Chanyeol.
“Ya! Bukan itu maksudku!” Tukas Chanyeol sambil mendekati Kris, “Tadi Lay, sahabatmu. Sedang menunggu kau di depan ruang ganti. Juga ada seseorang dengannya disana...”
“Mwo? Seseorang?” Tanya Kris heran.
“Ne, Lay meminta kau untuk datang dan menemuinya...” Kata Chanyeol sambil menepuk-nepuk pundak Kris.
Kris hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, seseorang? Mungkinkah momnya? Hem... yah, pasti mom datang kesini untuk menonton pertandingannya- pikir Kris.
Sampai sini dulu yah! Nanti malam akan aku uptude chapter
selanjutnya :D
mian kalo lama banget uptude chapternya :(
aku lagi sibuk kuliah. hhe :D
Btw, gomawo udah di baca dan di komentar
Seneng banget FF ini udah ada yang nge-LOVE.
Gomawo chingu...
:DD
