home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Planning Love

Planning Love

Share:
Author : nisaexofan12
Published : 24 Feb 2014, Updated : 11 Mar 2014
Cast : Han Soohyung (Main Cast), Byun Baekhyun (Main Cast), Nam Woohyun (Soohyung's Boyfriend)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |72462 Views |4 Loves
Planning Love
CHAPTER 5 : Planning Love 5

                5 tahun berlalu sejak kepergian Woohyun tanpa sebab, di sisi Soohyung saat ini sudah ada orang lain Baekhyun, mereka dekat sebagai teman sejak 3 tahun lalu dan sekarang mereka sedang menjalin hubungan sebagai kekasih. Di malam Baekhyun mengantar Soohyung dan Minji pulang 2 tahun lalu, lelaki itu menyatakan perasaannya secara langsung pada Soohyung sehingga Soohyung mencoba berusaha membuka hatinya untuk cinta baru dan menerima Baekhyun yang sampai saat ini bisa membahagiakannya layaknya pengganti sosok Woohyun.

                Soohyung melihat kemiripan sosok Woohyun yang ada di diri Baekhyun. Baekhyun mengetahui hal yang Soohyung sukai juga yang tidak disukainya itu yang membuat Soohyung melihat kemiripan Baekhyun dengan Woohyun sampai akhirnya perasaan cinta untuk Baekhyun sedikit demi sedikit tumbuh.

                “Annyeong Han Soohyung-sshi, nan Panda-ya aku akan menemanimu di apatment, apa kau senang hihihihi?aku juga membawa bunga mawar putih ini” Baekhyun menirukan suara lucu sambil menunjukan boneka panda yang diberikannya untuk Soohyung.

                “ini ambilah, Panda ini hadiah untukmu heheh”. Timbal Baekhyun.

                “wahhh Panda-ya, oh bagaimana kau tau aku sangat menyukai Panda dan mawar putih ini?...tapi hari ini bukan ulang tahunku?”.

                “arra, ini memang bukan hari ulang tahunmu tapi aku hanya ingin memberikannya padamu agar kau tidak kesepian di apartment barumu ini...saranghae”.Baekhyun menyentuh rambut gadis itu menunjukan rasa cintanya.

                Woohyun-a dia bahkan tau aku menyukai Panda dan mawar putih, dia  mirip denganmu, kau bilang aku harus tetap bahagia walau kau tidak di sisiku lagi mungkin benar karena sekarang aku bisa bahagia tanpamu , dengan  adanya sosok seorang yang mirip denganmu aku bahagia, dimanapun kau apa kau juga bahagia Woohyun?. Batin Soohyung.

                Baekhyun memperhatikan gadis itu melamun, “Soohyung...Han Soohyung, gwaenchana?”

                “uhm nan gwaenchana, ah ini belum waktu kerja bagaimana jika kita makan siang bersama jadwal siaranku  7 jam lagi kita ke restoran Sungjae oppa, apa kau mau temani aku Baekhyun?”

                “tentu, kajja chagiya”.

                “oh apa kau akan memberitaunya bahwa kau akan pindah dari rumah ke apartment?”

                “ne, aku tidak ingin merepotkan oppa lagi sudah cukup dia mengurusku dia sudah punya keluarga sendiri dan aku sudah mencapai impianku jadi ini sudah saatnya aku mandiri”.

                Woohyun hyung, sekarang dia sedikit berubah menjadi lebih baik aku akan berusaha membahagiakannya lagi, mencintainya lebih, aku harap hyung tidak marah padaku karena aku mencintainya kau sendiri yang memintaku untuk bahagiakan gadis ini. batin Baekhyun.

                Baekhyun dan Soohyung pergi ke restoran oppanya.

                “Sungjae hyung,  kami pesan chicken special 2  ya”.canda  Baekhyun.

                “yakk! Aku kan pemilik restoran bukan pelayan anak ini, Min Ah segera siapkan 2 chicken special untuk mereka, ada apa ini kalian kemari?”.

                “ada yang mau aku bicarakan dengan oppa”.

                “kalau begitu aku pindah tempat duduk, aku tidak akan mengganggu perbincangan kalian”. Baekhyun beranjak pindah dari tempat duduk awal bersama Soohyung ke 2 meja setelah mejanya tadi.

                “oppa aku akan pindah dari rumahmu aku sudah membeli apartment, sekarang saatnya aku mandiri”. Jelas Soohyung.

                Sungjae menatap santai ke arah adiknya, melihat ada perubahan yang terjadi pada Soohyung. Sejak di tinggal tanpa sebab oleh Woohyun gadis itu menjadi sedikit lebih baik, Sungjae merasa tenang karena Baekhyun bisa  membuat perubahan itu terjadi pada adiknya.

                “hanya itu yang mau kau katakan, yasudah aku harus kembali kerja, kalian nikmatilah chickennya”. Sungjae beranjak dari kursinya tanpa mengatakan dia setuju atas permintaan Soohyung.

                Kemudian mereka pergi dari restoran Sungjae, Baekhyun melihat Soohyung yang tersenyum bahagia saat perjalanan kembali ke apartment baru gadis itu.

                “dia menyetujuinya?”

                “ya aku sudah menebak dari ekspresi wajahnya, Baekhyun-a besok bisakah kau membantuku membeli beberapa barang untuk di apartment?”

                “eoh tentu chagiya...saranghae”. Baekhyun mengelus pipi Soohyung.

                Sementara di Amerika tempat Woohyun berada lelaki itu sebenarnya masih memiliki  sedikit kesempatan hidup, kini dia sedang dalam masa sulit menghadapi penyakit kanker yang semakin lama menyebar hampir di seluruh tubuhnya bahkan matanya kini sudah tidak bisa melihat dunia seperti sedia kala karena kanker itu menyerang matanya juga.

                Soohyung aku merindukanmu, mianhae aku tidak bisa membuatmu bahagia menghilang tanpa kabar, aku ingin bisa melihatmu tapi itu tidak mungkin mataku kini tidak berfungsi lagi...ku harap Baekhyun selalu membahagiakanmu. Batin Woohyun.

                Woohyun meminta perawatnya untuk menghubungi Baekhyun.

                Baekhyun sedang membantu keakasihnya membereskan barang-barang di apartment, mendengar ponselnya berdering.

                “ini sepertinya nomor luar negeri? Soohyung-a aku lupa barang-barang mu ada yang masih tertinggal di mobil aku ambil dulu”. Baekhyun kembali ke mobilnya untuk mengambil barang tertinggal sambil menerima panggilan di ponselnya.

                “hallo”.

                “Baekhyun-a ini aku Woohyun”. Mendengar nama itu yang menghubungi ponselnya Baekhyun, dia mengira orang itu benar-benar sudah pergi, ini sangat membuatnya shock.

                “hyu...hyung...”

                “uhm, aku masih hidup, hanya saja keadaanku menjadi lebih buruk...kanker itu menyerang organ mataku juga seluruh tubuhku sangat sakit rasanya, aku tidak bisa melihat lagi hanya telinga dan mulutku saja yang masih berfungsi, bagaimana kabarmu?”

                “ba...baik hyung...dengan hyung menghubungiku aku merasakan kau sangat kuat masih bisa bertahan walau penyakitmu terus menyiksamu”.

                “bagaimana dengan dia?”

                Dia masih mengharapkan kau kembali....

                “oh dia..dia sangat baik hyung, setiap hari dia terlihat bahagia  haha...hyung jika aku ada waktu aku akan mengunjungimu, jadi kau harus berjuang untuk hidup, takdir bisa saja berubah”.

                “Baekhyun-a kenapa lama sekali, cepat bawa tas itu kemari!” muncul Soohyung sehingga suaranya juga terdengar di telpon Woohyun.

                Soohyung-a....Woohyun.

                “ahh hyung mian ku tutup dulu telponnya, nanti ku hubungi lagi”.

                Dia masih hidup, apa dia akan sembuh?jika itu terjadi...ah aku tidak tau itu berita baik atau buruk untukku...hyung ku harap kau tidak kembali karena aku tidak ingin kehilangan Soohyung dan mengembalikannya kepadamu, mianhae aku egois. Batin Baekhyun.

                “aaakkk!!! Kenapa kau memilihku yang menderita penyakit megerikan ini aaakk! Aku tidak bisa lagi hidup seperti ini Tuhan aaahhh...hiks...hikss..ini kejam, Soohyung hiikkss..Han Soohyung! Aaakkk!” Woohyun mengeluarkan amarahnya perawat berusaha menahan karena dia terus memukul-mukul kepalanya.

                Malam harinya Baekhyun mengantar kekasihnya ke perusahaan sudah waktu jam kerjanya sekarang, Baekhyun mengikutinya masuk sampai studio dengan alasan memantau pekerjaan Soohyung sebagai karyawan padahal hanya untuk melihatnya dan menunggunya sampai pulang.

                “gamsahamnida para pendengar setia Dream Love radio yang sudah merequest lagu-lagu juga cerita kalian hari ini, selamat menikmati malam yang dingin ini dengan sebuah lagu dari EXO Miracle in december, annyeonghasimnikka saya Penyiar Han Soohyung pamit undur diri “.

                Dia memang memiliki bakat, aku tidak menyesal memilihnya bekerja di perusahaanku juga jatuh cinta padanya. Batin Baekhyun.

                “gamsahamnida, kalian semua sudah bekerja keras, aku langsung pamit ya sampai jumpa”. Soohyung berpamitan kepada para staff lalu menghampiri Baekhyun.

                “daebakk, penyiar Han Soohyung kau sangat berbakat hahah...saranghae?saranghae?....saranghae?...kau tidak menjawabnya eoh”.

                Hampir setiap hari Baekhyun menyebut kata “saranghae” dan ingin mendapat balasan kata itu dari Soohyung, selama ini walau mereka sudah menjadi kekasih Baekhyun yang selalu mengatakan hal itu belum pernah mendapat balasan kata itu dari mulut Soohyung.

                “hhmm...sudahlah kajja kita pulang, aku lelah”. Soohyung hanya membalasnya dengan senyuman lalu berjalan keluar kantor lebih dulu diikuti Baekhyun dibelakangnya. Ekspresi lelaki itu sekarang menjadi murung harapannya tidak pernah tercapai walau dia memiliki Soohyung dia merasa belum sepenuhnya mungkin sedikit hatinya baru didapatkan.

                Selama perjalanan pulang Baekhyun fokus menyetir sementara Soohyung terus berbicara padanya tanpa jawaban.

                “Baekhyun, besok aku akan adakan selamatan apartment dan mengundang oppa serta eonni, kau mau datang kan?”

                “Baek apa kau mendengarku?”

                Baekhyun mendadak memberhentikan mobilnya dan menatap tajam pada Soohyung sambil meyentuh pipinya sedikit kuat, “saranghae?....saranghae?....saranghae!! apa kau mencintaiku?eungdaphara!” dengan nada suara sedikit tinggi membuat gadis itu sedikit ketakutan.

                “Baekhyun-a...” lirih Soohyung.

                Baekhyun mencoba mendekatkan bibirnya pada bibir Soohyung, tapi gadis itu malah mengalihkan pandangannya dan keluar dari mobil mencari taxi yang lewat.

                Baekhyun terpaku tidak bisa menahan gadis itu tetap di mobilnya yang sekarang sudah pergi dengan taxi. Lelaki itu kemudian meneteskan air matanya merasa kesakitan.

                Wae?kukira kau mencintaiku dan telah membuka hatimu untukku, apa kau masih mengharapkan orang itu kembali? Sekarang aku yang di sisimu dan membuatmu tertawa, tapi kau masih ada fikiran tentang masa lalu, walau kau menerimaku sebagai kekasihmu tapi aku hanya di depan hatimu karena di dalamnya masih ada hyung, tidak bisakah aku masuk ke dalamnya? Baekhyun.

                “aaaakkkkk!!!” Baekhyun berteriak dalam mobilnya dan memukul-mukul setir dengan kepalanya.

                Keesokan harinya ketika bertemu di kantor, sikap Baekhyun sedikit berubah biasanya setiap pagi Baekhyun pasti datang ke meja Soohyung untuk  menyapanya tapi hari ini tidak, Soohyung sendiri sedang menyibukkan dirinya di meja kerja dengan laptop di depannya. Kim Mirae keluar dari ruangannya dan melihat ada yang berbeda hari itu.

               

                Baekhyun tiba di depan ruangannya yang terletak sebelah kiri meja kerja Soohyung , dia memegang gagang pintu untuk masuk ke ruangannya tanpa melihat ke arah Soohyung yang sedang fokus mengetik di laptopnya.

                “kalian bertengkar?...sepertinya begitu, waahhh kalian ini baru juga 2 tahun menjalin hubungan sudah bertengkar seperti ini...”. Mirae.

                “eonni bisakah kau tidak menggangguku eoh?” Soohyung mulai kesal.

                “yakk! Siapa yang kau sebut eonni, ini di kantor panggil aku manager, kau ini! geurrae aku tida bertanya lagi, silahkan lanjutkan kerjamu Soohyung-sshi..” Mirae kembali memasuki ruangannya.

                Tiba waktu istirahat makan siang, Soohyung sedang menikmati makan siangnya di kantin kantor juga Baekhyun yang baru tiba di kantin lalu memesan makan dan duduk sedikit berjauhan dari Soohyung, karyawan-karyawan kantor juga menyadari hal yang sama dengan Mirae melihat perbedaan dari sikap couple itu.

                Setelah selesai makan Soohyung menyerahkan piring-piringnya kepada petugas kantin tapi piring itu malah jatuh sebelum sampai di tangan petugas kantin karena bertabrakan dengan karyawan lain.

                “oh cheosonghamnida”. Orang itu membantu membereskan pecahan piringnya.

                “aakk!” pecahan piring itu melukai lengan Soohyung sehingga dengan sigap Baekhyun menghampiri kekasihnya itu dan membawanya untuk diobati.

                “yakk tanganmu berdarah,  kau ini ceroboh sekali, petugas tolong rapikan pecahan piring ini, ikut aku!”

                Soohyung dengan pasrah membiarkan Baekhyun menarik tangannya dan bersedia diobati lukanya di ruangan Baekhyun.

                “kau masih marah padaku?” tanya Soohyung.

                Lelaki itu tidak menjawab hanya melanjutkan mengobati lengan gadis itu lalu menutupnya dengan perban.

                “Byun Baekhyun aku bertanya, kau marah?”

                “geutnnaesseo, kau bisa keluar sekarang”. Baekhyun berpura-pura tidak mendengar gadis itu dan menyibukkan dirinya menandatangani berkas-berkas. Lalu Soohyung mendaratkan bibirnya di bibir Baekhyun dengan cepat.

                “geurrae nan kalkkae” Soohyung melangkah perlahan berharap Baekhyun memanggilnya.

                “yaakk! Han Soohyung mau kemana kau setelah menciumku tanpa aba-aba eoh, kau curang!” Baekhyun mendekati langkah Soohyung lalu membalikan tubuh gadis itu dan membalas ciumannya tanpa penolakan dari gadis itu lalu memeluknya.

                “mianhae”. Kata itu keluar dari mulut Baekhyun.

                Soohyung memukul-mukul punggung lelaki yang memeluknya itu, “pabbo! Mianhae geurigo....saranghae!”

                “mwo? Bisa kau ulang ucapan itu?”Baekhyun melepas pelukannya.

                Soohyung menutup telinga Baekhyun dan mengucap ulang kata itu dengan isyarat bibirnya, “Sa....rang...hae...!”

                “yak kenapa kau menutup telingaku, biarkan aku mendengarnya lagi, palli ddo malhae!”.

                “tidak mau!” Soohyung menjalarkan lidahnya dan bergegas keluar dari ruangan Baekhyun sebelum lelaki itu menangkapnya lagi. Dia tersenyum-senyum sendiri di meja kerjanya.

                “hei Han Soohyung! Ah cham..gadis itu”               

                Gomawo Soohyung-a kau sudah mengatakannya, mianhae sikapku kemarin malam membuatmu ketakutan.batin Baekhyun.

                Baekhyun, aku tidak bisa berlama-lama marah padanya semalam aku hanya bingung karena aku melihat bayangan Woohyun di dirimu semalam dan itu membuatku sedikit ketakutan, mianhae seharusnya aku bisa melupakannya, mulai saat ini aku akan berusaha melupakan dia dan melihatmu sebagai dirimu bukan bayangan Woohyun. Soohyung.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK