home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Planning Love

Planning Love

Share:
Author : nisaexofan12
Published : 24 Feb 2014, Updated : 11 Mar 2014
Cast : Han Soohyung (Main Cast), Byun Baekhyun (Main Cast), Nam Woohyun (Soohyung's Boyfriend)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |72463 Views |4 Loves
Planning Love
CHAPTER 4 : Planning Love 4

Hari ke lima menjadi yang terakhir di pulau Jeju Woohyun telah menyiapkan kejutan untuk kekasihnya, mengajaknya makan malam di pesisir pantai pulau Jeju.

                “Woohyun-a kenapa mataku harus ditutupi kain seperti ini?”

                “turuti saja....oke sekarang kau duduk”. Woohyun membuka penutup mata Soohyung.

                Soohyung perlahan membuka matanya dan terkejut melihat sebuah pemandangan indah sebuah meja, 2 bangku, makanan enak yang sudah tersedia juga sebuah panggung kecil yang sudah Woohyun dekor dengan penuh bunga mawar putih bunga yang Soohyung suka.

                “oh my god! Woohyun-a kau menyiapkan semua ini untuk kita?”

                “heheh...joha?...aahh sebentar ada satu hal yang tertinggal, aku sudah memanggil pemain musik, kalian silahkan masuk”.

                2 orang pria memasuki area makan malam kemudian menaiki panggung kecil itu, terdiri dari pemain biola dan harpa. Lalu mereka memainkan musik klasik romantis yang mengiringi suasana romantis antara pasangan kekasih itu.

                Woohyun dan Soohyung saling menyuapi, bercanda tawa, membuat suasana malam di pantai begitu indah. Kemudian Woohyun beranjak dari kursinya menuju panggung kecil, dia mengambil sebuah mike dan meminta para pemain musik mengiringnya bernyanyi.

                “Soohyung-a, lagu ini adalah lagu spesial untukmu, dengarlah”.

                Midursu itnayeo noeui kkum sogesseo

                Neonun mabobe pajing gongjuranhgeol

                Onjena noru hyanghan momchisen

                Sumanin oryoun punijiman

                                                                                Geurona eonjaena gadeun ttajin punijyo

                                                                                Ttashin noreul gu agumal georanhgo

                                                                                Ttusoneul mowa gideo hejwo

                                                                                Geudeoun hyeonggiwa jiheul dallago

                Malbobe soneuljina neolpulgono

                Odeummae tongorson molli geudaega boyeo

                Ije naeui soneul jaba boayo

                Uriye momi to oreuneun geoseul neukkijwo

                                                                                Jayureopgae johaneureul

                                                                                Naragado nollaji malhayeo

                                                                                Uri aphe pyeol cheojul sesangi

                                                                                Neomuna seojunghae hamkkae ramyon

                Woohyun meneteskan air matanya setelah menyanyikan lagu kesukaan Soohyung “Magic Castle” lagu yang menyatukan mereka berdua. Soohyung memperhatikan air mata yang jatuh di pipi kekasihnya itu, dia tersentuh.

                “Woohyun-a?”

                “ahh...ani...lagu ini mengingatkan ku masa SMA, air mataku sampai menetes heheh...Soohyung-a...aku mencintaimu, bahagialah jangan pernah bersedih semua impianmu pasti akan terwujud..mau berdansa?” Woohyun menawarkan tangannya.

                Soohyung menerima tawaran kekasihnya untuk berdansa diiringi musik romantis. Soohyung tertawa kecil menatap Woohyun begitu juga Woohyun, kemudian Woohyun mendekatkan wajahnya ke wajah Soohyung. Semakin dekat...lebih dekat lagi..hidung mereka sudah bersentuhan...bibir merah Woohyun mendarat di bibir mungil Soohyung, sementara gadis itu memejamkan matanya.

                Woohyun meneteskan air matanya lagi ketika mencium bibir kekasihnya, lalu tiba-tiba saja kepala Woohyun kembali kambuh sehingga dia menghentikan ciuman yang baru berlangsung sebentar.

                “Soo...Soohyung-a aku ke toilet dulu, kau tuggulah di situ eoh”. Woohyun berlari meninggalkan Soohyung di tempat itu sementara. Belum sempat sampai toilet Woohyun merasa hidungnya meneteskan cairan dia mengusapnya.

                “darah?hah! ya Tuhan...sekarang kanker ini bahkan membuat hidungku mengeluarkan darah”.

                Setelah Woohyun membersihkan darah di hidungnya, dia kembali ke tempat Soohyung menunggu. Gadis itu sedang berjalan di pinggir pantai sampai air laut menyentuh kakinya, lalu Woohyun memeluk gadis itu dari belakang dengan memakaikan jasnya pada Soohyung.

                “dingin, kenapa kau bermain dengan airnya?”

                “ani, ini hangat, karena pelukanmu hhmm...hanya pelukanmu yang membuat ku hangat”.

                “benarkah?apa kau yakin?bagaimana jika di masa mendatang bukan pelukanku lagi yang membuatmu terasa hangat”.

                Soohyung mencoba membalikan tubuhnya untuk menatap Woohyun, lelaki itu menahannya dan tetap memeluknya dari belakang.

                “kenapa kau terus saja bilang  masa mendatang apa kau bisa meramal masa depanku? saat ini, besok, tahun depan juga masa mendatang aku ingin kau tetap di sisiku”.

                Woohyun mentertawakan ucapan Soohyung tetapi dalam hatinya dia bersedih.

                Saat ini aku masih bisa bersamamu, masa mendatang  aku sudah mengetahui,  mungkin aku tidak di sisimu lagi..kau harus tetap hidup dan bahagia walau tanpa aku. Batin Woohyun.

                Hari-hari terakhir Woohyun bersama Soohyung telah dijalankannya, kemudian mereka kembali pulang ke Seoul setelah berlibur di pulau Jeju. Soohyung kembali bekerja di restoran Chicken Han sambil menunggu pekerjaan barunya, sementara Woohyun diam-diam pergi tanpa sepengetahuan kekasihnya dari Korea untuk menjalani sisa-sisa hidupnya sendiri di Amerika menghadapi terapi-terapi  yang harus di laluinya, yang membuatnya jatuh dalam keadaan koma.

                Belakangan ini Soohyung mencoba menghubungi Woohyun melalui ponselnya bahkan datang ke apartmentnya, tapi orang yang dicari telah menghilang begitu saja tanpa sebab dan tanpa kabar.

                “dimana dia hilang begitu saja?” Soohyung segera menutup ponselnya karena seorang pelanggan telah muncul di hadapannya.

“Selamat datang....oh Baekhyun”.

                “ah Soohyung, kau bekerja di sini”.

                “nanti ku jelaskan, mau pesan apa?”

                “Chicken special”.

                Soohyung duduk menemani Baekhyun makan.

                “ya aku memang bekerja disini sebelum nanti memasuki perusahaanmu, aku disini hanya membantu oppa saja”

                Sungjae melihat Soohyung yang sedang berbincang dengan seorang pria, “Soohyung! Kembalilah bekerja”.

                “oh ne oppa, Baekhyun aku harus kembali bekerja, silahkan nikmati makanmu sampai jumpa nanti”. Soohyung meninggalkan Baekhyun dengan senyumannya.

                Alasan Woohyun hyung menyerahkan padaku untuk membahagiakan gadis itu, dia tidak ingin gadis itu menangis, untuk itu aku sudah putuskan aku akan turuti permintaan terakhir Woohyun hyung untuk menggantikan posisinya ketika dia sudah tiada, aku akan berada disisi gadis itu sama seperti yang dilakukan hyung. Batin Baekhyun.

                “hyung nan yaksok, gadis itu akan selalu kubuat bahagia dan tertawa sepanjang waktu”.

                Sejak saat itu Baekhyun perlahan-lahan mulai mendekati Soohyung sesuai permintaan Woohyun, mereka mulai semakin dekat. Baekhyun juga sudah mengetahui seperti apa Soohyung dari cerita Woohyun, apa yang disukainya, apa yang tidak dia suka, sampai lagu favoritnya Woohyun menceritakan segala hal tentangnya bersama Soohyung kepada Baekhyun melalui sebuah diary sampai akhirnya Baekhyun benar-benar jatuh cinta pada Soohyung.

                Soohyung mencoba  lagi menghubungi Woohyun bahkan datang ke kantornya, sayang kekasihnya itu sudah jarang sekali terlihat menghubungi Soohyung pun tidak karyawan kantornya pun tidak ada yang tau kemana perginya bos mereka sehingga perusahaan sudah mendapatkan pemilik barunya, dia menghilang begitu saja tanpa sebab Soohyung mengira Woohyun benar-benar pergi meninggalkannya seperti yang dia katakan beberapa waktu lalu saat di pulau Jeju.

                Waktu berlalu begitu cepat sudah melewati 3 tahun, Soohyung sedang berjalan untuk mimpinya menjadi penyiar. Sekarang dia merasa nyaman mulai memiliki banyak teman di perusahaan, dia bahkan bisa melupakan kekecewaannya ditinggal Woohyun tanpa sebab.

                Soohyung baru selesai siaran, pesan masuk ke ponselnya berasal dari lelaki yang sekarang sedang dekat dengannya, siapa lagi selain Baekhyun.

                Soohyung apa kau sedang sibuk? ayo kita pergi ke Gyeonggi Land, aku sudah menjemput Minji dari sekolahnya kami di depan perusahaan sekarang, Minji ingin mengajakmu, apa kau mau ikut bermain dengan kami?

                Tidak pekerjaanku selesai, baiklah aku ikut tunggu aku segera ke situ. Balas Soohyung.

                Soohyung keluar dari perusahaan, Minji memanggil namanya.

                “Soohyung imo!” anak ini berada di sisi Baekhyun memegang tangannya.

                “Minji-a, kau ingin bermain di Gyeonggi Land eoh, baiklah kajja kita bermain disana”.

                “Minji-a bagaimana kalau kita ke restoran ice cream dulu sebelum bermain?” ajak Baekhyun.

                “iya ssamchon aku mau, belikan aku ice cream cokelat hihi”. Minji.

                “uri Minji, sangat menyukai ice cream cokelat eoh heheh...baiklah kajja”. Baekhyun mengacak-acak rambut anak itu.

                Baekhyun,Soohyung dan Minji bersenang-senang hari itu, pergi ke restoran ice cream serta bermain di Gyeonggi Land. Selesai bermain Baekhyun mengantar Soohyung juga Minji sampai rumahnya, Minji tertidur di bangku belakang mobil Baekhyun, sehingga lelaki itu menggendongnya sampai masuk rumah.

                “kami kembali, oppa bawalah Minji ke kamarnya”. Soohyung .

                Baekhyun menyerahkan Minji pada appanya yang langsung menggendong anak itu sampai kamarnya. Kim Mirae menuangkan teh hangat untuk Baekhyun dan Soohyung.

                “aku heran dengan kalian berdua, apa kalian mulai berkencan sekarang”. sindir Mirae kemudian dia pergi meninggalkan mereka berdua di ruang keluarga.

                Baekhyun hanya tertawa kecil menerima sindiran dari Mirae sementara Soohyung meneguk tehnya dengan tatapan mata kosong membuat Baekhyun yang memperhatikannya sedikit merasa kurang nyaman.

                “Soohyung-a apa kekasihmu masih belum memberi kabar?” sontak Baekhyun menanyakan hal yang sebenarnya ingin dilupakan gadis itu.

                “o...mianhae aku tidak bermaksud...”timbal Baekhyun.

                “ini sudah sangat larut sebaiknya kau pulang kau pasti lelah kan”. Soohyung berdiri diikuti oleh Baekhyun mereka keluar.

                Soohyung mengantar Baekhyun sampai mobilnya yang di parkir di depan rumahnya.

                “gomawo untuk hari ini kau sudah membuat mood-ku baik, hati-hati di jalan sampai besok”. Soohyung melangkah kembali ke rumahnya lalu berhenti mendengar Baekhyun memanggilnya.

                “Soohyung...Han Soohyung...saranghae, nan kalkkae”. Baekhyun pergi, Soohyung baru membalikan tubuhnya setelah Baekhyun menancapkan gas mobilnya.

                Baekhyun....geu saram....kenapa aku selalu merasa dia sangat mirip dengan Woohyun, perasaanku jadi tidak karuan karena dia. Woohyun-a dimana kau sekarang, apa kondisi mu baik?kau jahat hilang  tanpa sebab begitu saja kau bilang mencintaiku, sudah3 tahun berlalutidak ada kabar darimu  dan yang ada di sisiku hanya Baekhyun orang itu selalu ada tiap aku membutuhkan seorang yang membuatku tertawa. Aku merasa ada sosok dirimu dalam diri Baekhyun, Woohyun aku merindukanmu. Batin Soohyung.

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK