home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Planning Love

Planning Love

Share:
Author : nisaexofan12
Published : 24 Feb 2014, Updated : 11 Mar 2014
Cast : Han Soohyung (Main Cast), Byun Baekhyun (Main Cast), Nam Woohyun (Soohyung's Boyfriend)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |72462 Views |4 Loves
Planning Love
CHAPTER 3 : Planning Love 3

Woohyun mengunjungi restoran Chicken Han tempat kekasihnya bekerja. Sementara Soohyung sibuk dengan pekerjaannya melayani pelanggan, lelaki itu hanya memperhatikannya sambil tersenyum. Soohyung membalas senyuman kekasihnya.

                Senyum itu yang menjelaskan padaku bahwa kau bahagia, aku ingin terus melihatmu tersenyum, Soohyung-a... mari kita habiskan waktu bersama aku ingin puas melihatmu tersenyum bahagia sebelum..... kepergianku. Batin Woohyun.

                “akhirnya selesai, hah..lelah sekali”. Soohyung duduk di hadapan Woohyun.

                “aigoo, kekasihku sangat keren  hahah sungguh pekerja keras, setelah kau mulai bekerja di perusahaan radio apa kau akan tetap membantu Sungjae hyung di sini?”

                “hah...sebenarnya aku hanya ingin bekerja di perusahaan dan keluar dari restoran ini, tapi aku merasa kasihan jika oppa mengurus restoran seorang diri, aku akan mencari orang yang menggantikan ku kerja di sini”.

                “ya itu keputusan yang baik, apa oppamu tau kau sudah melamar di perusahaan?”

                “belum, aku baru akan memberitaunya setelah wawancara selesai, aku bereskan meja dulu ya setelah itu kita pulang bersama”. Soohyung meninggalkan Woohyun di bangkunya.

                “aak!” Woohyun merasa kesakitan dikepalanya dan berusaha menutupi dari Soohyung.

                Tuhan, tolong jangan biarkan Soohyung mengetahui keadaanku yang sebenarnya, sampai waktunya tiba nanti buatlah dia tidak mengetahuinya, aku ingin membahagiakannya dulu menjelang kepergianku. Baekhyun...dia akan menggantikanku untuk membahagiakan  dan berada di sisi Soohyung setelah kepergianku.batin Woohyun.

                Mulai dari hari itu Woohyun selalu mengajak Soohyung pergi bersama menghabiskan waktu berdua, salah satunya mereka berencana pergi ke pulau Jeju berdua setelah selesai wawancara kerja Soohyung dan menyelesaikan urusannya dengan oppanya Han Sungjae.

                Seminggu kemudian, Soohyung pergi ke perusahaan radio tempatnya melamar untuk memenuhi panggilan wawancaranya. Bersamaan dengan Soohyung, Baekhyun pun tiba di perusahaan dan terkejut ketika melihat Soohyung yang berdiri di depan gedung.

                “ah..itu Soohyung, bagaimana ini?...aku tau!...oh Han Soohyung!”

                “oh Baekhyun, apa yang kau lakukan di sini...o seolma?”

                “nde, aku bekerja disini tepatnya aku pemilik perusahaan ini”. Jelas Baekhyun.

                “mwo o...hehehe...annyeonghaseyo sajjangnim”. Soohyung menundukan wajahnya memberi hormat pada Baekhyun.

                “hahah kau ini lucu sekali, kalau begitu kajja kita masuk bersama sebentar lagi kau wawancara kan jangan sampai telat di hari baik ini heheh”.

                Soohyung dan Baekhyun memasuki perusahaan, lelaki itu mengantar Soohyung secara khusus ke ruangan wawancara. Setelah selesai wawancara Soohyung mencari Kim Mirae ke ruangannya.

                “Mirae eonni!”

                “oh Soohyung, bagaimana wawancaranya?”

                “hhmm...sukses heheheh...aku tinggal menunggu untuk mulai 3 tahun lagi sesuai perintah bos-mu, eonni boleh aku bertanya?”

                “eoh, apa yang mau kau tanyakan?”

                “bos-mu itu, orang seperti apa dia?aku ingin tau dulu sebelum aku bergabung di sini, apa dia itu galak..atau dia seorang dermawan seperti apa eoh?jika dia orang yang tegas, aku takut akan terpengaruh dengan pekerjaanku”

                “haha kau ini, tenang saja bos-ku tidak seperti yang kau bayangkan, aku jamin kau pasti betah bekerja disini lihat buktinya...aku tetap dipertahankan di posisiku sebagai manager selama 4 tahun, wae?”.

                “aniyeo, aku hanya bertanya karena kami pernah bertemu sebelumnya”. Jelas Soohyung.

                Baekhyun menghubungi bagian HRD di ruangannya untuk memastikan kelancaran wawancara kerja Soohyung.

“semua selesai?.....gomapseubnida Park Hyunsik-sshi aku akan membalas kebaikan mu dengan gaji tambahan..ne”.

                Soohyung menirim pesan kepada Woohyun.

                Woohyun-a wawancaraku sukses, aku menagih janjimu kita pergi berlibur ke pulau Jeju berdua.

                Wah nona Soohyung ku kau yang terbaik haha…baiklah aku akan tepati janji itu, tapi kita harus meminta ijin kepada Sungjae hyung sekaligus memberitaukan berita baikmu, kita bertemu di restoran. Balas Woohyun.

                “ada apa ini kalian berdua ingin menemuiku?...wajah kalian seperti menunjukan ingin mengatakan sesuatu yang penting”.

                “Hyung…aku mewakili Soohyung ingin meminta izin padamu untuk mengajaknya pergi berlibur ke pulau Jeju”.jelas Woohyun.

                “oh jadi itu yang kalian ingin katakan, ya baiklah aku mengizinkannya aku percaya padamu kau bisa menjaganya hahah…sudah kan aku masih ada pekerjaan lagi”. Sungjae beranjak dari kursinya.

                “oppa…jamkan, ada satu hal lagi yang ingin kukatakan”.

                Sungjae kembali duduk mendengar adiknya memanggil, “mwo?”.

                “aku…aku diterima di perusahaan Mirea eonni, aku ingin mengejar mimpiku menjadi penyiar dan 3 tahun lagi aku akan memulai kerja disana, jadi aku ingin memohon padamu agar oppa tidak menghalangiku lagi untuk menjadi penyiar”.

                “mworago?yakk Han Soohyung!” Sungjae memukul meja.

                “hyung, jangan emosi dulu..tenanglah, dia ingin mengejar impiannya hyung, dengan impian itu dia bahagia harusnya hyung sebagai oppanya membiarkan dia memilih jalan hidupnya sendiri. Selama ini dia selalu menuruti keinginan hyung kali ini biarkan dia mengikuti kata hatinya…aku sebagai kekasihnya ingin melihatnya bahagia”.

                “Woohyun-a  kau tidak mengerti, sejak kepergian orangtua kami aku lah yang menjadi kepala keluarga, aku berhak mengaturnya dan dia…ah apa yang kau pikirkan tentang impianmu yang tidak jelas itu hah, apa dengan menjadi penyiar akan menghasilkan uang hah? Memangnya kau bisa hidup dengan baik menjadi penyiar?”

                “oppa! Aku mengerti, aku sangat berterimakasih padamu karena kau telah membesarkanku seorang diri  maka itu selama ini aku mengikuti semua keinginanmu dan menuruti yang kau perintahkan, tapi untuk impianku itu berarti untuk hidupku oppa, tolong mengertilah aku oppa jebal”.

                Woohyun menganggukan kepala kepada Sunngjae menandakan untuk bisa mempercayai dan mengerti adiknya.

                “apa kau bisa menjamin hal itu?...baiklah aku tidak akan menghalangi mimpimu lagi, aku hanya ingin yang terbaik untukmu, hah mungkin perjuanganku selama ini sudah sia-sia…asal kau bisa memegang janjimu bahagia karena impian itu, aku izinkan”.

                Wajah sedih Soohyung berubah menjadi ceria setelah mendapat izin untuk mengejar impiannya menjadi penyiar.

                Keesokan harinya Soohyung menyiapkan barang-barang yang akan dibawa selama dia berlibur di pulau Jeju bersama Woohyun.

                “chgaiya! Kajja kita berlibur, aku sudah beli keperluan untuk kita disana”.

                “ohh hahah kekasihku yang terbaik, kajja go to Jeju Island”.

                Beberapa jam kemudian mereka sampai di tempat tujuan, sampai di sana Woohyun mengajak Soohyung ke pantai.

                “wah bada! Ahhh...Woohyun-a kemarilah”. Kemudian Soohyung menyiramkan air laut pada kekasihnya itu dan mereka saling bermain air begitu bahagianya mereka berdua.

                “chagiya, aku senang melihat kau tertawa....tertawa dan bahagialah setiap hari ne”.Woohyun mengelus rambut Soohyung.

                “Woohyun-a aku hanya akan tertawa dan bahagia jika bersamamu heheh...jadi kau harus selamanya berada di sisiku eoh.”Soohyung berlari dan memeluk Woohyun.

                “aniyeo...walaupun aku tidak di sisimu, aku mohon tetaplah tertawa dan bahagia...”

                Soohyung menatap curiga kepada Woohyun dan melepaskan pelukannya.

                “maksudku...kita ini hanya manusia biasa, tentunya tidak selamanya kita berada di dunia ini, mungkin saat ini akulah yang membuatmu bahagia entah di masa depan apa itu masih tetap aku?mungkin saja orang lain yang akan membahagiakanmu di masa mendatang”.

                “mwoya?tidak mau aku hanya ingin kau yang membahagiakan aku, saat ini kau di sisiku dan untuk masa mendatang aku akan membawamu agar kau tetap di sisiku, kau tidak boleh menolakku arra hehehe”.

                Soohyung aku pun ingin tetap disisimu membahagiakanmu selamanya, tapi itu akan terwujud jika ada keajaiban untukku tetap hidup di sisimu kita bersama. Seandainya saja kanker mematikan ini pergi dari tubuhku, mungkin...kita masih bisa bersama...mianhae Soohyung. Batin Woohyun.

                Baekhyun berbaring di kamarnya sambil menatap langit-langit kamarnya merenungkan pembicaraan beberapa waktu lalu saat menemui Woohyun di kafe, pembicaraan yang sangat serius dengan perencanaan yang matang.

                juga...aku punya satu permintaan terakhir, bantu aku membahagiakan Soohyung ketika aku tidak di sisinya dan pergi dari dunia ini.Woohyun.

                apa maksud hyung? Baekhyun.

                Aku...hidupku...tidak akan lama lagi, dalam diriku ada kanker yang mematikan yang sudah menempati tubuhku sangat lama, dokter sudah memfonisku kanker ini sudah mencapai stadium 3, Baekhyun-a kau mau mengabulkan permintaanku kan, bantu aku untuk membahagiakan Soohyung ketika aku tidak ada di sisinya.Woohyun

                Tapi hyung....Baekhyun

                Baekhyun, aku percaya padamu aku mempercayakan Soohyung akan bahagia jika bersamamu saat aku sudah tidak dunia ini lagi...berdirilah di sisinya buat dia tersenyum ceria. aku tidak bisa percaya orang lain.Woohyun

                Hyung...lalu apakah Soohyung tau tentang penyakitmu? Baekhyun

                Tidak aku merahasiakannya, aku tidak ingin dia menangis, untuk itu aku akan menghabiskan waktuku yang tidak lama lagi di sisinya setelah itu aku akan pergi meninggalkannya. Woohyun.

                “aahh apa yang harus kulakukan? Haruskah aku menuruti permintaannya itu?” Baekhyun mangacak-acak rambutnya karena memikirkan ucapan Woohyun.

 

 

                               

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK