Eunhyuk's Sides
Aku tak habis pikir! kenapa orang tuaku dengan polosnya membreikan sewaan kamar kepada iblis jelek ini! apa orang tuaku tidak sadar, betapa mengerikannya pria ini?! lihat dia gaya makannya yang sok sopan! sangat licik!
"Ibu, kita perlu bicara sebentar," kataku pada ibu sambil meletakkan sumpitku.
"Ya! kau tidak sopan sekali. meninggalkan meja makan saat tamu kita berada di sini," kata ibuku sambil tersenyum ke arah Kyuhyun. ia hanya tersenyum bego seolah ajakanku pada ibu tak ada sangkut pautnya dengannya.
"Ibu benar. kau tidak boleh begitu, eunhyuk-ah." kata ayahku menimpali.
"Kyuhyun-ah habiskan nasimu. kau membutuhkan tenaga yang banyak untuk sekolah besok," What the.... Bapak!! Ayah!! Aboji!! Dad!! Father!! Appa!! kau bahkan tidak pernah mengatakan itu padaku! teganya dirimu. sungguh... sungguh tega.... kau membuat anakmu yang tampan ini kecewa.
aku hanya diam dengan gigi yang bergemeletuk menahan dan menanggung amarah yang meluap-luap ini. kepalaku benar-benar panas! ingin ku usir dan kutendang serta ku buang ia ke rawa-rawa kalau saja dia bukan seorang iblis. jika saja orang tuaku tahu kedok pria tepung ini-aku menyebutnya tepung karena kulitnya putih dan pucat- ku yakin mereka sama sekali tak akan mengijinkan pria itu menginjakkan kaki di rumah ini! kembali ku suap nasiku dengan garang! saat marah aku benar-benar menjadi sangat lapar. aku menyuap makananku penuh emosi. ingin menangis melihat orang tuaku juga condong membuangku seperti yang dilakukan Hyojin. tega!
setelah makan aku langsung menggotong ibuku untuk berbicara enam mata-ibuku pakai kacamata-. kuutarakan niatku yang tidak menyetujui keberadaan Tepung di sini. kulihat pertukaran raut wajah ibuku, ah... ku tahu kelanjutannya..
"Kau Eunhyuk! aku melahirkanmu bukan untuk membiarkan orang lain dalam kesusahan. kau tahu? kyuhyun itu anak yang pintar! ibu pikir ia bisa membantumu belajar! lagipula ia sopan dan tampan.."
"ibu! jangan singgung soal ketampanan! atau pun kelebihannya! aku tidak tertarik! yang ku inginkan si tepung itu pergi menjauh, menghilang, atau kalau bisa jangan di ciptakan saja! kalau saja dia sampah aku sudah mendaur ulangnya..."
"kenapa kau jadi begini? waktu itu ibu menyewakan kamar pada tukang pemulung kau tidak marah!"
"karena dia itu Kyuhyun ibuu! jika pemulung jelas bau keteknya langsung tercium, kalau dia bau busuk hatinya tidak mudah di deteksi bu..." kataku berusaha sekuat tenaga melawan opini ibuku ini.
"Ayo keluarin lagi opini terbaikmu. apa yang bisa meyainkan ibu untuk membatalkan sewa ini kepada kyuhyun? apa motif kamu? apa yang membuatmu melakukan sejauh ini. yakinkan ibu" kata ibuku diplomatis. aku ciut. aku seperti di interview. aku bahkan belum lulus SMA tapi sudah di suruh-suruh meyakinkan orang seperti pelamar kerja! aku diam. kajian ilmuku belum sampai kesana. akupun mengambil jalan pintas. bersikap stay cool berharap ibuku luluh seperti yeoja di sekolah. tapi...
"Tet.. Tet... waktu habis. gagal, ibu tidak akan mengusir kyuhyun. ngomong-ngomong kau sedang apa? kau seperti ingin buang air," kata ibuku sambil berlalu.
Jdeerr...!!! Mission Fail! dan lagi! sikap stay coolku di bilang seperti ingin buang air? ibu... bunuhlah aku di rawa-rawa ibu..... aku sukses menderita 24 jam...