CHAPTER 3 : The Day We Met Again
Sekarang sudah tahun 2013 dan mereka berdua, Minho dan Sulli sudah menjadi hallyu star yang terkenal. Minho memulai debutnya pada tahun 2008 sebagai seorang aktor dan mendapatkan ketenaran yang besar, tapi dia pindah ke LA, California karena skandal yang melibatkan dia dengan Entertaiment nya. Dan Sulli juga debut tepat setahun setelah kepergiannya ke Amerika Serikat, pada tahun 2009, dan sukses besar dengan debutnya, dia sangat di sukai semua orang. Dia sekarang telah menjadi Korean's Angel dan merupakan salah satu bintang top, tetapi dia tidak tahu tentang Minho dan ketenarannya setelah Minho pergi meninggalkan Korea.
Minho's POV
Akhirnya, aku bisa kembali ke Korea. Menurut manajer hyungnim, semua orang benar-benar lupa tentang skandalku, jadi sekarang aku ada di pesawat menuju ke Incheon Airport. Beberapa gadis meneriakiku di sudut bandara dan ada beberapa orang juga yang tampak sedikit kesal, jadi untuk menyenangkan mereka, aku memberikan senyum dan melambai-lambaikan tangan.
*BEEP*
"Hey Minho! Aku sudah di depan gate ketika kau mendarat, mereka (fans) sudah sangat ramai dan mungkin sangat senang dengan kepulanganmu!
Manajer Hyung, "
Aku mematikan telfonku, aku mempersiapkan diri untuk kerumunan fans dan pers. Meskipun karena skandal itu, aku tak khawatir karena aku punya cukup banyak fanbase. Aku membuka halaman web Naver dan melihat hal apa yang paling banyak di'search' "Sulli Choi Always Shining at the Fashion Shoot". Aku mengklik artikel itu, lalu jantungku berhenti. Dia tampak seperti Jinri, bagaimana bisa? Apa ini nyata?
Aku tahu Jinri sudah tiada, bagaimana dia bisa hidup dan menjadi seorang selebriti? Aku lelah untuk menelepon hyung, tapi dia memberitahuku untuk mematikan handphoneku saat mendarat.
Incheon
Sambil mendorong troli, aku melihat sekelompok kamera lampu flash dan sekelompok gadis-gadis menjerit. Aku melambaikan tangan kepada mereka, hanya untuk memastikan bahwa mereka tidak membenciku, dan sobat baikku, Taemin meletakkan lengannya di bahuku, dia bilang "Bad luck hyung. Sepertinya aku akan memukulmu lagi dengan fans." aku mendorongnya dan berkata "Oh yaaa!" sambil tersenyum, kemudian kami pergi menuju ke van.
Di perjalanan, aku bertanya kepada manager hyung "Hyung, apakah aku benar-benar memiliki fanbase yang besar?" Dia diam sampai dia menjawab "Ok, mungkin hal itu menurun sedikit semenjak skandal itu, tetapi itu akan tumbuh lagi seiring dengan dengan proyek-proyek baru yang sudah kita rencanakan." Aku duduk kembali, sebenarnya aku bertanya-tanya bagaimana caranya agar aku bisa bertemu gadis ini, Sulli Choi?
Sulli's POV
Setelah menyelesaikan pertunjukan, aku berlari dari panggung ke backstage untuk beristirahat dan kemudian pulang. Setelah aku berada di sana, manajer oppa ada di sana memegang karung besar. "Apa yang ada di dalam itu?" tanyaku.
"Ini adalah sekarung surat dari penggemar laki-lakimu," desahnya. Itu karung keenam minggu ini dan kebanyakan dari mereka hanya mengatakan padaku betapa cantiknya aku dan mereka ingin berkencan denganku, tapi aku hanya membuangnya. "Hei, oppa kita akan ke premier film itukan malam ini?" tanyaku.
"Of course," kata manager oppa padaku. Aku melambaikan tanganku, "annyeong oppa" lalu aku pergi ke van dan kembali ke rumah. Setelah pulang, aku mulai mencari gaun untuk aku kenakan, dan aku menemukan satu yang sempurna. Menata rambutku dan polesan makeup sudah, aku memakai sepasang high heels dan berjalan menuju ke van manager oppa.
Aku kaget, ternyata itu adalah sebuah limusin panjang yang mewah untuk kita berangkat ke premier. Melangkah keluar, sekelompok paparazzi menyorot ke arahku dan berteriak keras, aku bisa mendengar dan sekelompok orang itu meneriakkan "Choi Sulli!" Aku melambai ke arah mereka. Seperti biasa, aku berdiri didepan kamera, kemudian berjalan menyusuri koridor dan menuju ke panggung untuk tampil.
Minho's POV
Aku sedang duduk di salah satu meja, dengan teman-teman baikku, para anggota SHINee. Ketika kami sedang mengobrol, tirai terbuka dan pembuka acara dimulai. Sambil di iringi dengan musik, seorang gadis berdiri di atas panggung, dia adalah Choi Sulli. Dalam full outfit nya, dia mulai tampil dengan lagunya yang berjudul "Gone."
Suaranya begitu menenangkan dan melodinya... seperti ada malaikat yang mengelilinginya, memberikan aura yang dapat membuat para malaikat turun ke bumi. Semua orang di sekitarku juga tampaknya menikmati itu, setelah selesai kita semua bertepuk tangan dan tepukanku yang paling meriah. Turun dari panggung, dia duduk. Tapi sepanjang film, aku tidak memperhatikan filmnya, aku hanya terpaku oleh Sulli. Cara dia mengibas helaian rambutnya ke belakang telinga, cara dia tertawa dan cara dia tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya. Setelah selesai, aku keluar dan mulai berjalan menuju deretan nya.
Sulli's POV
Film ini selesai, jadi aku berdiri dari kursiku dan menuju ke akhir barisan. Ketika itu, seorang pria tinggi sekitar satu meter delapan puluh, ramah tamah, karismatik dan tampan berdiri di depanku, berseri-seri senyum menawan. "Apakah aku mengenalmu?" aku bertanya lembut.
"Tidak, aku tidak yakin begitu. Namaku Choi Minho, aktor terkenal. Kamu mungkin sudah melihatku di film Melodies of Friendship?" katanya.
"Oh, kau aktor yang punya skandal besar dengan Entertaiment itu ya. Maaf, sebelum aku debut, aku tidak benar-benar tahu tentang para aktor. Tapi jika kamu terkenal, aku akan menonton film mu. Oh, maaf aku lupa untuk memperkenalkan diri, namaku Choi Sulli, aku seorang penyanyi," kataku kepadanya.
"Ya, senang bertemu denganmu. Apa kamu ingin kuantar keluar? Aku akan memastikan tidak ada yang melihat kita," Minho tersenyum mengulurkan tangannya. Dalam hidupku, aku tidak pernah memegang tangan orang asing bahkan satu orang pria pun tidak pernah tapi entah bagaimana senyumnya meyakinkanku dan aku memberikan tanganku padanya. Dengan cepat, dia membantuku menaiki tangga dan membawaku keluar dari teater. Tiba-tiba hatiku menjadi hangat ketika melihat wajahnya dan otak ku seperti mengatakan, aku mengingat dia tetapi tidak jelas.
"Jadi, Miss Choi apa kamu suka menonton film, terutama yang romantis?" Tanya Minho.
Aku menatapnya dengan bingung, bagaimana dia tahu aku suka film romantis? "Mr Choi, kau sasaeng fans ku ya? Bagaimana kau bisa tahu aku suka film romantis?" Tanyaku sambil tertawa lembut.
"Kau tampak seperti tipe yang romantis dan kau tampak begitu tertarik pada film," jawabnya.
"Bagaimana kau bisa tahu aku tipe yang romantis?" tanyaku lagi.
"Kau memiliki mata yang romantis dan senyum yang kurva yang menggambarkan kebahagiaan dan cinta. Dan wajah yang mengeluarkan aura kehangatan bagai malaikat," katanya.
"Kau itu tentu tipe puitis," aku tersenyum.
"Terima kasih. Aku berharap untuk bisa melihatmu lagi, sampai jumpa" katanya.
"Aku juga, annyeonghigaseyo!" jawabku melambaikan tangan. Sepanjang aku di limo, aku selalu memikirkan Minho, pria yang membuat jantungku berdetak begitu cepat. Aku rasa aku pernah mengenalnya tapi aku tidak begitu ingat.