CHAPTER 2 : After The Incident
Minho's POV 5 tahun yang lalu
Setelah kehilangan Jinri, aku tidak bisa pergi ke sekolah, melihat orang-orang yang mengenalnya dengan baik dan melihat orang tuaku yang tidak menyetujui hubungan kami dan Jinri yang selalu diperlakukan begitu dingin ketika dia berada di sini. Jadi seminggu kemudian, aku mengikuti audisi untuk sebuah Entertaiment secara diam-diam dan diterima untuk menjadi trainee. Aku tau jadi trainee itu butuh kerja keras dan berat, tapi aku sangat ingin menjauh dari orang-orang yang mengingatkanku padanya.
Sembari aku berkemas-kemas, aku melihat foto Jinri yang aku punya. Foto senyum indah Jinri yang aku ambil darinya secara rahasia, dia cantik dan dia adalah bidadari yang akan selalu ada di dalam hatiku.
Aku memasukkan foto itu kedalam tasku, aku pergi meninggalkan rumah dan menutup gerbang diam-diam. Aku berjanji pada diri sendiri bahwa aku tidak akan kembali ke sini, itu hanya membawa kenangan buruk.
Sulli's POV 5 tahun yang lalu
Ada suara berisik terdengar dari samping tempat tidurku dan cahaya yang sangat amat terang saat aku membuka kedua mataku. "Akhirnya kau bangun?" seorang pria bertanya padaku. Aku mengarah ke wajah pria itu, aku melihat aku berada di rumah sakit dan berada dalam sebuah mesin infus. Dia memiliki dagu yang tajam dan hidung yang mancung, sepasang mata cokelat gelap dan rambut berwarna cokelat tua.
"Duguseyo? (Anda siapa?)" tanyaku padanya.
"Ini ayahmu, sayang. Namaku adalah Choi Min, kami sudah khawatir sejak lama," dia tersenyum.
"Maaf, tapi saya tidak ingat anda. Tapi bisakah kau katakan padaku nama.. Siapa namaku?" jawabku.
"Eotokke, bagaimana bisa kau tak ingat namamu? Namamu adalah Choi Jinri," katanya dengan nada yang setengah kesedihan dan setengah kasihan.
"Apakah saya memiliki seorang ibu?" tanyaku.
"Ya, dia akan datang satu menit lagi. Namanya Park Min Young dan dia sangat khawatir tentangmu," dia tersenyum. Memegang tanganku, dan dia bilang "Aku berharap kau bisa ingat kami, tapi kami akan membantumu untuk sembuh dan kembali menjadi putri kami lagi." dia adalah pria yang baik, aku tidak bisa percaya aku melupakan ayahku sendiri. Tiba-tiba, seorang wanita datang berlari panik lalu bertanya "Apa dia sudah bangun?" dia menoleh padaku dan tersenyum lega, dia mendekat dan mengatakan "Min bilang kau sudah sadar."
"Siapa..ya?" tanyaku.
"Min, apakah dia tidak tahu siapa kita?" tanyanya cemas.
"Aku takut, dia tidak ingat kita. Jinri, dia adalah ibumu," katanya.
"Begitu ya?, senang bertemu denganmu," aku tersenyum. Dia tiba-tiba memelukku dan menangis di bahuku "God bring you back to me, meskipun kau tidak dapat mengingatku, ibu yang paling mencintaimu." air mata mengalir di mataku, aku merasa seperti orang yang tau bagaimana rasa sakit yang dia lalui. Jadi aku mengatakan padanya "Aku akan mencoba mengingat ibu, jangan menangis." Kemudian kami duduk di sana, menangis bersama-sama.
--------------------------------------------------------------------
Sulli's POV dua tahun kemudian
"Eomma! Aku pulang!" teriakku. Sudah dua tahun semenjak air mata dan kenangan itu, aku sudah mengingat hampir semuanya. Aku tidak peduli mengingat tentang teman-teman dan pacar di masa lalu, aku hanya ingin mengingat orang tua dan keluargaku, jadi aku sudah mencapai tujuan yang aku inginkan.
Baru-baru ini, aku diterima audisi untuk sebuah Entertaiment. Aku akan menjadi trainee dan tinggal di asrama. Aku harus meninggalkan orangtuaku. Jadi aku memeluknya, "Aku tahu kita harus berpisah, tapi aku akan mengunjungi kalian sesering mungkin, oke?"
Mereka mengatakan kepadaku "Tidak apa-apa jika itu untuk mencapai impianmu, nak."
Park Min Young's POV
"Sulli, ibu sangat senang, sekarang kau sudah mengingat aku dan ayahmu. Tetapi, kamu kehilangan orang yang sangat mencintaimu, cepat atau lambat kau pasti akan bertemu dengannya. Jadi, pastikan itu tidak terlalu terlambat untukmu mengingatnya dengan baik... "