Krystal’s House
Krystal’s pov
Akhirnya aku sampai di rumah. Baru hari petama latihan, lumayan juga, tapi besok aku sudah harus mulai berlatih menari. Heol!
*DRRTT DRRRT*
Ponselku bergetar.
Aku lihat di layar ponselku dan mendapati pesan masuk disana. Ternyata dari pangeran kodok.
From : Frog Prince
Jangan lupa, besok kita harus latihan menari. Istirahatlah sekarang. Ingat! Jangan kabur!
Em, teryata dia tidak seburuk yang aku kira. Walau di sangat bawel dan terlalu mengatur.
Ah entahlah. Sebaiknya malam ini aku harus istirahat untuk perang besok.
Krystal’s pov end
***
Seperti biasa, sampai di koridor depan, Krystal berpelukan dengan eonnie-nya sebelum berpisah.
Tidak lama setelah berpisah, Kai menyapa Krystal dari belakang. “Annyeong, Krys. Kau berangkat dengan Sica noona lagi hari ini?”
“Ne, waeyo?”
“Ah, aniyo. Kau mau menolongku? Tolong berikan ini ke eonnie-mu, ya? Kau maukan?” ujar Kai seraya memberikan sebuah kotak kecil kepada Krystal.
“Ne. Apakah semua orang yang jatuh cinta sepertimu, Jonginnie?”
“Molla, setiap orang menyampaikan perasaan dengan caranya sendiri, Krys. Oya, kemarin kau berlatih dengan Joong Ki sunbae? Eottae? Apakah ia terluka? Hahaha”
“Kau pikir aku apakan namja aneh itu. Kami hanya berlatih teater Kim Jong In, bukan bergulat.”
“Hahaha, arasseo Krystal Jung. Aku masuk dulu. Sampai jumpa..”
***
Krystal’s pov
Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Entah sejak kapan, aku jadi berniat untuk ke kelas eonnie-ku. Mungkin karena hadiah dari Jongin untuk eonnie ini.
Aku sudah berdiri di depan kelas eonnie-ku, berharap ia ada di kelas, jadi aku tidak perlu mencarinya lagi. Aku melirik ke dalam kelas lewat pintu yang terbuka, mencari eonnie-ku.
“Krystal-ya, sedang apa kau disini?” seru Minhyuk dari belakang yang membuatku sedikit terkejut.
“Ah, aniyo. Aku mencari eonnie-ku. Bisakah kau memanggilnya sebentar, sunbaenim?”
Minhyuk tersenyum padaku. Ya, senyum yang sangat manis. “Kau masuk saja. Ia pasti senang dapat kunjungan darimu. Dia sering menceritakanmu di kelas. Dia sangat menyayangimu, Krys.” Tapi entah aku tidak tertarik pada orang-orang yang berlabel famous. Okelah, aku memang tidak tertarik pada namja manapun, atau mungkin belum?
Tunggu dulu. Sering cerita di kelas?
Aigoo, kenapa aku punya eonnie seperti dia, Tuhaaaan??!
“Ah, arasseo.” Aku mengikuti Minhyuk di belakangnya. Tangannya tiba-tiba menggandeng tanganku. Shock. Aku hanya bisa membulatkan mataku ke arah tangan yang sedang menggandengku ini.
Krystal’s pov end
---
Krystal memasuki ruangan secara bergandengan dengan Minhyuk. Di pojok ruangan itu, Joong Ki yang sedang membaca buku, seketika mengalihkan pandangannya kepada dua sosok yang baru saja masuk ruangan itu.
Minhyuk melepaskan tangannya dan tersenyum. “Itu dia. Aku keluar lagi.” Minhyuk berjalan keluar dan melemparkan senyum kemenangannya ke arah pojok kelas yang sedaritadi memperhatikannya.
“Krystal-yaaa, adik kecilku. Sedang apa kau disini?” sapa Jessica ketika melihat adiknya masuk.
“Ah, eonnie, igeo. Jongin memberikan ini untukmu.” Ujar Krystal seraya memberikan kotak kecil berwarna pink kepada Jessica.
Jessica meraihnya dan melihat kotak tersebut. “Apa ini?”
“Molla, kau buka saja. Eonnie, aku rasa ia menyukaimu.”
“Jongin? Jongin temanmu? Ahaha, anak manis itu. Aku buka ya.”
‘Semua orang kau bilang manis!’ Batin Krystal.
Jessica membuka kotak yang ia dapat. Ternyata isinya sebuah cincin perak yang indah, dihiasi dengan satu buah mata batu kristal.
Ya, Jongin memang berasal dari keluarga berada. Ia bisa memiliki apa yang ia mau. Beruntungnya, ia tidak seperti anak-anak kalangan atas yang suka menunjukkan identitasnya di depan semua orang sebagai konglomerat.
“Aigoo, ini sangat cantik. Aku sangat menyukainya. Aku harus berterima kasih dengannya nanti.”
“Ne, sangat cantik. Eonnie, aku pergi dulu.” Ujar Krystal pamit seraya berjalan keluar.
“Krystal-ya..” seru Joong Ki memanggil Krystal tanpa beranjak dari tempatnya.
“Ne, waeyo?”
“Jangan lupa. Pulang nanti kau harus berlatih.”
“Ne.” balas Krystal dan tersenyum ke arah Joong Ki. Sedikit terkejut ketika tau ada Joong Ki disana. Entah sejak kapan, ada setitik rasa senang ketika ia bisa melihat namja itu.
***
After class
Entah kenapa hari itu Krystal bersemangat untuk latihan, padahal ia tau, kalau ia tidak suka menari.
Tepat setelah bel pulang berbunyi, ia langsung berkemas dan keluar dari kelas.
“Krystal-ya, kau mau kemana? Buru-buru sekali.” Seru Chanyeol saat Krystal beranjak dari tempatnya.
“Eoh, aku mau latihan.”
“Latihan? Latihan apa?” sambung Sehun.
“Teater. Waeyo?”
“Latihan teater bukannya dimulai senin depan?” tanya Seohyun yang mendengar percakapan teman-temannya di belakang.
“Eoh, tapi Joong Ki sunbae bilang, kalau kita mulai latihan minggu ini, agar aku tidak terlalu canggung saat latihan bersama senin besok.” Jelas Krystal.
Mendengar penjelasan dari Krystal, Chanyeol dan Sehun saling melempar pandangan.
“Aish, waeyo?!”
“Ahahaha aniyo. Sebaiknya kau segera latihan, kami mau pulang. Annyeong.” Seru Chanyeol dan Sehun seraya beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangan.
“Mereka aneh.” Ujar Seohyun yang melihat dua orang aneh yang baru saja keluar dari ruangan itu.
“Eoh. Joo Hyun, aku harus pergi sekarang. Aku duluan, ne? Annyeong.” Seru Krystal seraya keluar dari ruang kelas itu.
---
Music’s room
Ternyata Krystal datang lebih dulu. Beberapa saat kemudian, barulah Joong Ki datang.
Krystal menyambut kedatangan Joong Ki denga senyum. Begitu juga Joong Ki.
‘Senyum namja ini. Manis sekali. Eoh? Tunggu dulu! Manis? Apa-apaan aku! Pabo!!’ batin Krystal tidak melepaskan pandangannya dari namja itu.
“Yak, kau kenapa? Eoh? Aku tau senyumku sangan menawan, tidak usah seperti itu melihatnya.” Seru Joong Ki memecahkan lamunan Krystal.
“What?! Menawan? Yak, kau menawan sekali, sama seperti pangeran kodok! Sudahlah, kita mulai sekarang, aku tidak mau pulang malam hari ini.”
“Baiklah. Kita mulai dari yang paling mudah. “ Joong Ki mulai memberikan latihan dasar berdansa.
Entah kenapa jantung Krystal berdegup ketika Joong Ki menggenggam tangan dan menyentuh pinggangnya. ‘Ah, Krystal pabo! Ini hanya latihan!’ batinnya.
“Akh. Appo! Perhatikan langkahmu! Jangan menatapku seperti itu!”
“Siapa yang menatapmu? Pede sekali kau! Yak, seperti ini bukan?” seru Krystal memperagakan kembali apa yang telah dipraktekan Joong Ki kepadanya.
“Nde, sekarang, kita latihan pakai musik. Di dalam naskah, kita akan berdansa diiringi lagu Yoon Mi Rae, Touch Love. Di lagu ini kita tidak perlu bernyanyi. Oke, jadi kau berdansa ikuti iringan musiknya, ara? Kau mengerti ‘kan?” jelas Joong Ki panjang lebar.
“Ne. Arasseo.”
Lagu diputarkan dan mereka mulai menari.
Krystal berusaha menutupi kegugupannya dengan memperhatikan langkahnya agar tidak menginjak kaki Joong Ki. Tapi lama kelamaan, pandangannya berubah. Ia memalingkan pandangannya ke arah wajah seseorang yang tidak melepaskan pandangan darinya.
Jantungnya mulai beregup kencang. Entah rasanya tidak seperti saat latihan tadi.
*BRUUKK*
“AWWWW….!”
Terdengar jeritan orang dari luar. Seketika itu juga mereka menghentikan latihan mereka saat itu.
Joong Ki dan Krystal langsung menuju ke asal suara itu berada.
Ternyata teman-teman Krystal! Mereka mengintip Krystal dari jendela. Kursi yang mereka pakai untuk mengintip rusak karena tidak dapat menampung tujuh orang sekaligus di atasnya.
“Kalian sedang apa??!!!!” ujar Krystal terkejut ketika melihat teman-temannya berusaha bangun dari posisi terjatuh mereka.
“Hehehe annyeong Krys, kami..eoh..” seru Chanyeol terbatah-batah.
“Kami khawatir dengan Joong Ki sunbae! Takut kalau kau menyakitinya!” seru Sunny memasang wajah memelasnya.
“Menyakitinya? Kau pikir aku jig saw? Kalian ini!! Aigoo! Sunbaenim, mianhae..”
Joong Ki hanya tersenyum melihat teman-teman Krystal dan wajah Krystal yang langsung memerah karena malu.
“Ah! Aku tau kalian tidak mau kami ganggu. Krystal Jung! Kau ini bagaimana, latihan saja di tempat tersembunyi seperti ini. Hahaha, tapi aku mengerti bagaimana perasaan orang yang sedang jatuh cinta. Maunya punya dunia sendiri seperti kalian tadi, iya, ‘kannn??” ujar Baekhyun asal.
“Mwo? Menyukainya? Aku hanya berusaha profesional, Byun Baekhyun. Kalau aku berlatih, dan ada kau….” Seru Krystal seraya mendorong kening Baekhyun dengan telunjuknya, ”saat latihan, kau pasti akan menertawakanku.”
“Sudahlah, Krystal, Joong Ki sunbae, kami minta maaf. Kami tidak bermaksud mengganggu kalian.” Sahut Chen menenangkan suasana.
“Nde, jadi, kalian mau bergabung bersama kami?” ujar Joong Ki disusul dengan senyum manisnya.
“Ah, aniyo. Kami akan pulang sekarang dan tidak mau mengganggu kalian. Kalian terlihat sangat menikmatinya tadi haha, seperti tidak sedang latihan.” Sahut Kai.
“Ne, kami permisi, sunbaenim. Annyeong haseyo.” Seohyun, Sunny, Kai, Chanyeol, Baekhyun, Kai, dan Chen memberi salam dan beranjak dari tempat itu sambil berbisik-bisik tentang apa yang ia saksikan di ruang musik tadi.
“Ehm.. kita lanjut latihan?” ujar Joong Ki memecahkan kecanggungan diantara mereka.
“Nde.. kajja..”
***
Setiap hari Krystal dan Joong Ki berlatih bersama, dan sekarang sudah menginjak H-31 acara teater akan dilaksanakan. Krystal sendiri sudah banyak kemajuan. Ia sudah bisa berdansa, bahkan kemampuan aktingnya bisa dibilang bagus.
Latihan gabunganpun sudah dilaksanakan dua bulan yang lalu, tanpa mereka sadari, dari kejauhan Minhyuk selalu memperhatikan Krystal dan Joong Ki. Terutama saat adegan berpelukan, berdansa, dan ciuman. Walaupun ciuman itu tidak sungguhan, hatinya terasa seperti ada yang menombak dari belakang.
‘Hh, apa-apaan namja itu! Sekarang kau boleh senang, tapi lihat saja nanti…!’ batin Minhyuk saat Joong Ki dan Krystal memperagakan adegan ciuman antara Cinderella dan pangeran.
***
“Perhatian semuanya…” seru Mrs. Han menenangkan suara para siswa yang sedang berlatih, “Latihan hari ini saya anggap selesai. Saya sangat berterima kasih atas partisipasi kalian. Satu bulan lagi acara yang kita tunggu-tunggu akan terlaksana. Jadi mohon usahanya lebih keras lagi, ara? Baiklah, saya rasa cukup sampai disini. Besok kita latihan lagi. Istirahat yang cukup agar besok kalian kembali segar. Annyeong.”
Para siswa langsung berhamburan keluar aula besar itu untuk segera pulang, karena hari itu mereka berlatih cukup lama.
“Krys, kau mau pulang?” tanya Jessica kepada adiknya.
“Ne, tapi aku ke toilet dulu.”
“Arasseo, aku tunggu kau di depan sekolah, Yong Geok ahjussi sudah menunggu di depan.”
“Eoh. Aku akan ke sana.”
Krystal ke toilet sendiri. Dalam waktu sekejap setelah jam pulang latihan, ternyata sekolah langsung sepi senyap. Mungkin karena mereka sudah sangat letih, jadi mereka langsung pulang.
Keluarnya Krystal dari toilet, ada seseorang yang menarik tangan Krystal dan membawanya ke belakang sekolah.
“Sunbae! Kau.. apa-apaan kau ini!” bentak Krystal seraya berusaha melepaskan genggaman dari tangan Minhyuk.
“Andwae, aku tidak akan melepaskanmu, Krystal-ya, kenapa kau terima ancaman Joong Ki pabo itu untuk jadi Cinderella, eoh? Dia hanya ingin mempermainkanmu dan membuatmu malu di depan banyak orang!”
“Apa pedulimu? Itu urusanku! Lepaskan aku sekarang!”
“Aku tidak suka melihatmu di dekatnya!”
Krystal tersentak kaget ketika mendengar kata-kata Minhyuk dan menghentikan perlawanannya.
“Krystal-ya, saranghae..” Minhyuk mendekatkan wajahnya dan wajah Krystal, ia mencoba mencium Krystal. Saat itu juga Krystal langsung memalingkan wajahnya dan meninggalkan Minhyuk.
***
Latihan terus diperketat seiring berjalannya waktu menjelang hari H. Dari latihan drama musikal, hingga adegan perkelahian sudah mereka jalankan.
“Albus, William, giliran kalian sekarang. Aku ingin melihat lagi perkembangan latihan berkelahi kalian. Ingat, kalian saling pukul jangan menggunakan emosi, terutama kau, Albus.” Ujar Mrs. Han menunjuk Minhyuk, sebagai Albus.
“Arasseo, Mrs. Han.”
“Baiklah, kalian bersiap sekarang. Dan, action!”
Albus: Kau tidak akan pernah mendapatkan Isabella! Kau terlalu lemah untuk memiliki putri seperti dia!
William: Kau lebih tidak pantas, Albus! Kau hanya menginginkan hartanya, bukan cintanya!
Albus: Kau pangeran munafik! Rasakan ini!
Mereka melakukan adegan berkelahi dengan menggunakan pedang kayu. Adegan Minhyuk, Krystal, dan Joong Ki menjadi adegan paling mendebarkan walau hanya sekedar berlatih. Para siswa yang lainpun memperhatikan mereka dengan penuh keseriusan.
Terlihat garis dendam di wajah Minhyuk,ditambah dengan cara ia memainkan senjatanya. Iapun berhasil menjatuhkan pedang Joong Ki dan menjatuhkan Joong Ki dengan sekali pukul.
Dan pukulan itu, bukanlah pukulan latihan.
Minhyuk mengacungkan pedangnya di leher Joong Ki yang masih terbaring di tanah, seakan ia akan menusuk Joong Ki dengan pedangnya.
“Cut!”
Semua siswa memberikan tepuk tangan untuk adegan yang baru saja mereka lihat dan langsung kembali kesibukan mereka masing-masing.
Sementara Minhyuk, ia meninggalkan Joong Ki yang masih berbaring menahan sakit di dada dengan tatapan dinginnya.
***
o0 TBC o0
terima kasih untuk yang sudah baca^^ mohon komentarnya untuk memperbaiki chapter atau fanfiction yang akan datang.
jangan lupa klik LOVE.
baca juga ff "Baby Don't Cry" http://www.dreamersradio.com/fan-fiction/180/baby-dont-cry
감사합니다^^:*