home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Cinderella Story

Cinderella Story

Share:
Author : karimaalkaff
Published : 18 Feb 2014, Updated : 24 Sep 2015
Cast : Song Joong Ki, Krystal Jung (fX), Kang Minhyuk (CNBlue), Jessica Jung (SNSD)
Tags :
Status : Ongoing
12 Subscribes |333951 Views |30 Loves
Cinderella Story
CHAPTER 7 : Frog Prince

Hampir seluruh orang di ruangan itu mencibir Krystal. Masih tidak bisa dibayangkan oleh mereka, Krystal lah yang mendapat peran itu. Wajah Krystal juga sangat tampak guratan shock dan bingung harus berbuat apa. Chen, Kai, Sunny, Seohyun, Sehun, Chanyeol, dan Baekhyun menarik Krystal keluar dari ruangan itu ke taman sekolah.

“Ehem, jadi bagaimana sekarang? Krys, kau harus banyak berlatih.” Ujar Chen memecahkan keheningan.

“Ne, tapi apa maksud sunbae itu memilih Krystal? Dia sendiri melihat audisinya Krystal kemarin, ‘kan? Bagaimana menurut kalian?” usut Chanyeol yang juga tidak habis pikir dengan keputusan sore itu.

“Hmm, apa kau mengenalnya, Krys? Apa dia mau balas dendam, tentang kejadian di lapangan basket beberapa hari yang lalu?” seru Sehun.

“Ah? Kejadian apa?” tanya Seohyun.

“Waktu kami bermain di lapangan basket, Krystal tidak sengaja melemparkan bola ke arah sunbae itu.” Jelas Kai.

“Hanya karena itu? Masa hanya karena hal itu, dia balas dendam di acara formal seperti ini? Aku pikir ia punya maksud lain. Tidak mungkin kalau hanya karena hal itu.” Sabung Baekhyun menganalisis permasalahan. Krystal yang menjadi bahan omongan hanya diam karena tidak tahu lagi harus berbuat apa. Yang ia tau hanya, setelah ini hidupnya akan segera berakhir.

Dari kejauhan, terdengar suara yeoja memanggil dengan teriak, “Krystal-ya, kemarilah. Kita jadi ke kedai es krim Kwang Soo ahjussi, ‘kan? Kajja, kita pergi sebelum malam.” Panggil Jessica.

“Aku pergi dulu.” Ujar Krystal lalu bangkit dari tempatnya dan menyusul eonnie-nya. Moodnya hari ini sedang sangat hancur. Saking tidak enaknya, bicara saja dia merasa tidak sanggup.

Selama di perjalanan, tidak ada satupun yang memulai pembicaraan. Akhirnya, Jessica yang membuka percakapan, “Krystal-ya. Bagaimana kondisimu? Apa kau siap menerima peran berat menjadi Cinderella? Aku heran kenapa Joongki begitu memaksa agar kau yang menjadi pasanganya… ehm, maksudku bukannya kau tidak pantas, tapi aku hanya khawatir. Tapi tenang saja. Aku akan membantu adik kecilku agar terus maju. Ara? Fighting!!” seru Jessica seraya memeluk Krystal.  Krystal hanya diam dan memalingkan pandangannya ke jendela mobil.

 

 

***

 

 

Kwang Soo ahjussi’s café

 

Mereka sampai di kedai milik Kwang Soo ahjussi (paman Jessica dan Krystal) yang disambut hangat oleh ahjussi dan istrinya. Keluarga yang sangat ceria dan penuh kehangatan.

“Annyeong haseyo ahjussi…” sapa Jessica dengan hormat, disusul Krystal.

“Annyeong, wahhh keponakanku yang cantik. Kalian ini kemana saja, eoh? Lama sekali tidak berkunjung kemari.” Sambut Kwang Soo ahjussi dan Jae Na ahjumma dengan ceria, “nah kalian duduklah, aku akan membawakan kalian sesuatu. Kalian mau apa?”

“Aku mau es krim stroberi ahjussi, kau mau apa Krys?”

“Es krim alpukat saja. Ahjussi, bolehkah aku ke toilet?”

“Silahkan. Kau ini, anggap saja rumah sendiri. Oya, sebelum Jonghyun berangkat ke Beijing kemarin, ia menitipkan salam untukmu. Dia bilang kalau dia sudah kembali ke Seoul, dia akan mengajakmu berkencan lagi.” Jelas Kwang Soo ahjussi dengan mata yang berbinar-binar.

Krystal yang merasa geli mendengar penjelasan ahjussi-nya langsung bergegas ke toilet. Jessica yang mendengar perkataan ahjussinya hanya cekikikan mengingat adiknya tidak menyukai Jonghyun, anak Kwang Soo dan Jae Na.

Keluarnya Krystal dari toilet, ia membasuh tangan dan wajahnya di wastafel. Setelah selesai, ia langsung keluar. Karena ia jalan dengan tertunduk, ia tidak melihat ada seseorang di depan dan menabraknya. “Ah, mianhaeyo, ahjumma. Aku tidak sengaja.” Ujar Krystal seraya membungkukan tubuhnya.

Ahjumma yang tadi ia tabrak, terpaku ketika melihat Krystal yang ada di hadapannya. Krystal yang ditatap aneh ahjumma itu hanya senyum-senyum tanda tanya.

“Ah, kau sekolah di Seoul High School?” tanya ahjumma itu ketika melihat Krystal dari bawah ke atas.

“Ne, ahjumma. Waeyo? Apa anakmu juga sekolah disana?” tanya Krystal berusaha mencairkan suasana canggung diantara mereka.

“Ne, dia kelas XII. Apa kau mengenalnya?”

Bagaimana aku mengenalnya, tahu namanya saja tidak. Ahjumma ini bagaimana!’ batin Krystal. “Ah, ani, aku tidak banyak mengenal sunbae.”

“Berapa usiamu sekarang?” tanya ahjumma itu lagi. Krystal semakin heran dan curiga dengan ahjumma ini karena pertanyaan dan sikapnya yang seperti sangat kenal dengannya.

“16 tahun? Ahjumma, aku perm….”

“Ah iya, tidak baik berbicara di depan toilet. Kajja, kita bicara di depan.” Ajak ahjumma itu dengan wajah berseri-seri.

Wanita paruh baya itu menggandeng tangan Krystal dan menuntunnya ke kedai. Di depan, Jessica dan Jae Na ahjumma sedang berbincang. Saat Jessica melihat ke arah Krystal, raut wajahnya berubah seketika, yang tadinya berseri, sekarang tampak terkejut.

“Sica-ya, Krystal-ya es krim sudah sia…p.” Kwang Soo ahjussi datang membawa senampan es krim, Kwang Soo ahjussi seketika terkejut saat melihat seorang yeoja menggandeng Krystal. Entah apa yang mereka sembunyikan. “Emma-ssi, s..sejak kapan kau ada disini?” tanya Kwang Soo ahjussi kepada ahjumma yang menggandeng Krystal.

Jessica berdiri dan membungkukan badannya dengan senyum yang sedikit dipaksa. “Ahjumma, an..annyeong.”

“Hm.. Krystal-ssi” ujar ahjumma itu setelah membaca nametag yang ada di seragam Krystal, “apa dia eonnie-mu?”

“Ne.” Suasana menjadi canggung. Krystal semakin bingung dengan kondisi ini. Dia sendiri tidak mengenal ahjumma ini, tapi keluarganya disana mengenal dia. Sebenarnya siapa ahjumma ini?

“A..Sica-ya, aku pikir ini sudah larut malam. Sebaiknya kau pulang sekarang. Adele pasti menunggumu dirumah. Cepat sana, jalan akan macet kalau kau tidak segera pulang.” Ujar Jae Na ahjumma kepada Jessica.

Jessica menuruti apa kata bibi-nya dan segera megajak Krystal untuk pulang. “Krys, kajja, eomma pasti cemas, kita harus segera pulang. Kami pulang dulu, annyeong.” seru Jessica seraya membungkukan badannya dan langsung pergi meninggalkan kedai.

Di perjalanan pulang, Jessica tampak memikirkan sesuatu. Tidak biasanya ia seperti itu. “Eonnie, kau kenal ahjumma tadi?” tanya Krystal.

“A..a.. nde, d..dia kakak perempuan eomma yang tinggal di Kanada.” Jawab Jessica dengan gugup.

“Geundae, aku tidak pernah mengenalnya? Bahkan aku tidak tahu kalau eomma punya kakak.”

“Ahaha soal hal itu, dia pindah ke Kanada saat kau masih sangat kecil.”

“Oh, arasseo.”

Setelah itu, suasana kembali hening di dalam mobil hingga akhirnya mereka sampai di rumah.

“Annyeong haseyo..” seru Krystal dan Jessica sesampainya mereka.

“Kalian darimana, eoh?” tanya appa mereka yang kebetulan sedang di ruang tamu bersama eomma.

“Kami dari kedai Kwang Soo ahjussi, appa. Mian tidak memberi kabar. Oya, appa, eomma, kalian mengenal Emma? Kami bertemunya di kedai ahjussi.” Ujar Krystal. Sentak appa dan eomma terkejut dengan pertanyaan Krystal.

“Hah? Di..dia ada disini? Benarkah itu, Sica-ya?” tanya eomma.

“N..nde eomma. Emma ahjumma kembali ke Korea.” Jawab Jessica.

“Hmm.. apa Emma ahjumma tinggal bersama grandpa saat di Kanada?”

“Ne. Ah, Krys, sebaiknya kau mandi dan makan. Kau sangat bau. Kajja, sebentar lagi ahjumma selesai memasak.” Perintah appa-nya.

Krystal segera menuruti apa kata appa-nya dan disusul dengan Jessica. Sedangkan di ruangan itu, ibu mereka masih dalam keadaan tidak percaya. “Ah, untuk apa dia datang lagi kesini? Bukankah dia lebih memilih kekasih gelapnya?” ujar Adele, ibu Jessica dan Krystal.

“Molla, mugkin ia hanya liburan. Sudah anggap saja hari ini tidak pernah terjadi. Jangan sampai ia bertemu lagi dengan anak-anak.” Seru Jung Ji Yong, appa Krystal dan Jessica.

 

 

***

 

 

Krystal’s pov

 

 

*DRRT..DDRTT*

 

 

Getaran ponsel membangunkanku pagi itu. Dengan malas aku meraih ponsel di atas meja, dan melihat pesan masuk yang membangunkan tidurku yang berharga. Aku melirik jam dan memastikan kalau aku tidak terlambat, “Jam lima pagi, siapa yang mengirim pesan sepagi ini?” gumamku.

Aku membuka isi pesan masuk.

 

From: +82-577-175-185-6

Sepulang sekolah, kau ke ruang musik. Kita akan mulai berlatih disana. Aku sudah mendapatkan naskahnya untuk kita latihan. Kau harus datang, kalau kau tidak datang, aku akan membuangmu ke sungai Han.

Pangeran

 

Aish, orang gila mana yang mengancamku pagi-pagi seperti ini.

Pangeran? Pede sekali orang ini menyebut dirinya pangeran.

Aku masih punya waktu untuk tidur. Sebaiknya aku manfaatkan waktu berhargaku untuk tidur.

 

Krystal’s pov end

 

 

***

 

 

Seoul High School

 

Krystal memasuki ruang kelas, tidak seperti biasa, ruang kelas menjadi ramai selain membicarakan pelajaran atau mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah. Mereka sibuk membicarakan peran yang mereka dapat setelah dua hari yang lalu ikut audisi.

“Krystaaalll, aku menjadi ibumu untuk teater nanti. Haha, kau harus rela punya ibu sepertiku.” Seru Seohyun yang langsung heboh ketika melihat batang hidung Krystal dikelas itu.

“Krys, aigoo mimpi apa aku semalam, aku menjadi suami Joo Hyun dan ayahmu.” Ujar Chanyeol seraya mengusap keningnya. “Sudahlah, Sehunnie. Itu peran yang paling pas untukmu hahahaha.” Sambung Chanyeol seraya menepuk-nepuk pundak Sehun.

“Kau dapat peran, Sehun-a?” tanya Krystal yang duduk di sebelahnya.

“Krystal, kau sangat beruntung! Sekalinya kau terpaksa, kau dapat pemeran utama! Kau lihat sendiri sana!” seru Sehun dengan nada kesal seraya menunjuk mading yang ada di kelas.

Krystal berdiri dan melihat isi mading baru itu. Terdapat lembaran daftar nama siswa yang terpilih dan mendapat peran untuk teater tiga bulan yang akan datang.

 

  • Krystal Jung : Cinderella (Isabella)
  • Song Joong Ki : Pangeran (William)
  • Kang Min Hyuk : (Albus)
  • Choi Soo Young : Penyihir Jahat
  • Lee Sun Kyu : Peri Biru (Kedamaian)
  • Jessica Jung : Peri Pink (Penuh Cinta)
  • Seo Joo Hyun : Permaisuri (Istri Raja)
  • Park Chanyeol : Raja (Suami Permaisuri)
  • Kim Jong In : Pengawal/Asisten setia pangeran William
  • Byun Baekhyun : Kurcaci jahat
  • Kim Jong Dae : Kurcaci baik
  • Oh Se Hoon : Pohon yang menari
  • Etc

 

Ketika melihat urutan nama paling bawah, nama Sehun. Krystal tidak bisa menahan tawa. Apa-apaan peran seperti itu?

“Hahahahaha Oh Sehun, kau menjadi pohon yang menari? Hahaha, aku ingin menebang pohon itu nanti!” Ujar Krystal memukul-mukul bahu Sehun.

“Diamlah, Krystal Jung! Kau sendiri dapat peran Cinderella itu karena hoki, ‘kan! Kalau tidak, kau pasti sudah tereliminasi.”

“Oh Sehun, kalaupun tadinya aku akan tereliminasi, aku tidak peduli karena aku tidak menginginkannya. Tapi lihat, hahaha.”

Krystal terus menggoda Sehun hingga akhirnya suara bel masuk pagi itu berbunyi. Di sela-sela pelajaran saat guru tidak melihat, Krystal menirukan gaya pohon. Sehun yang tadinya sabar, dan kemudian Krystal jadi semakin menjengkelkan. Sehun membuat bola kecil dari kertas dan melemparkan ke kepala Krystal, barulah ia berhenti menggoda Sehun. Good feel, but that’s not for a while..

 

 

***

 

 

*KRIINNGGG*

 

 

Krystal’s pov

 

Suara bel pulang berbunyi di sekolahku. Seharian aku bergurau dengan teman-temanku, aku hampir melupakan sesuatu.

 

 

*DRRTT DRRTT*

 

 

Ponselku bergetar di saku. Aku mengambil dan membaca pesan itu.

 

From: +82-577-175-185-6

Jangan langsung pulang. Aku akan menunggumu untuk latihan sekarang di ruang musik.

Pangeran

 

Aissh, lagi-lagi orang ini dengan tingkat percaya dirinya yang tinggi, menyebut dirinya sebagai pangeran. Nomor ini aku beri nama ‘Frog Prince’.

Setelah itu, aku langsung menuju ruang dimana sang pangeran kodok memintaku untuk datang.

 

---

 

Sampainya aku di ruang musik, aku mendapati seseorang sedang membaca kertas-kertas. Aku tebak, ia sedang membaca naskah teater.

Saat aku masuk.

Namja aneh ternyata!

“Kau pikir waktuku hanya untukmu, eoh, yeoja aneh?” cetus Joong Ki.

“Hey..hey..hey, tunggu dulu. Aku tidak pernah memintamu menghabiskan waktumu bersamaku, ‘kan? Kau sendiri yang memilihku, kau juga yang sudah merelakan waktumu untuk melatihku. Kenapa kau yang marah?”

“Hmm, jadi kau tidak mau?” Joong Ki bangun dari tempatnya berjalan ke arahku, hingga jarak wajahnya hanya sekitar lima senti dari wajahku.

Namja gila. Hanya itu yang ada di otakku. Aku tidak berani bergerak sedikitpun,  karena aku tidak mau wajah namja aneh itu menyentuh wajahku.

“A..aku..”

“Bagus, ayo kita mulai latihan.”

Aiishh, namja ini!

 

Krystal’s pov end

 

 

“Mrs. Han memberi kita kesempatan latihan satu minggu dari sekarang, untuk latihan bersama minggu besoknya, jadi kita masih punya banyak waktu. Baiklah, kita mulai dari yang paling mudah. Kau bisa bernyanyi kan? Dari tiga unsur untuk teater, yang paling kau kuasai hanya bernyanyi. Kita lihat disini, kita akan menyanyikan beberapa lagu. Kau tau lagu A Whole New World? Coba kau nyanyikan sekarang. Aku ingin mendengarmu.” Jelas Joong Ki panjang lebar.

Krystal hanya diam dan menatap Joong Ki dengan tatapan kebencian. “Hey, cepatlah. Kau tidak mau disini sampai subuh, ‘kan?”

“Aish, arasseo, pangeran kodok! Tapi aku tidak hafal lirik.”

“Igeo, disini ada liriknya. Kau bisa baca. Tapi besok, kau sudah harus hafal semua lagu yang ada disini. Sekarang, nyanyikan yang ini.”

Krystal mulai menyanyikan lagu yang diperintahkan Joong Ki. Sebenarnya suara Krystal sangat bagus dan lembut, tetapi ketika melihat mimik wajah Krystal yang aneh, membuat Joong Ki tidak bisa menahan tawanya. “Eoh, kau ini, tadi suruh aku bernyanyi, sekarang kau malah tertawa! Ada yang salah?!”

“Hahaha aniyo, suaramu bagus, Krys, hanya wajahmu. Tidak usah dibuat-buat mellow seperti itu, santai saja. Kita belum latihan ekspresi.”

Awalnya, Krystal sangat kesal berlatih dengan Joong Ki, tapi setelah suara mereka berhasil digabungkan, entah , seperti ada sedikit semangat yang membuat Krystal bersemangat latihan vokal.

Setelah itu, mereka melanjutkan latihan hingga pukul tujuh malam. Berkali-kali mengulang lagu, sampai lagu yang akan mereka nyanyikan berdua. Lelah latihan, akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri latihan saat itu.

“Oke, aku rasa cukup latihan vokal hari ini. Kau tidak sulit dalam vokal. Besok, kita akan latihan menari.”

“Arasseo. Aku pulang dulu, supirku sudah menunggu. Annyeong.” Jawab Krystal, padahal di dalam hatinya, dia sudah mengangkat bendera putih, tanda menyerahnya dia dalam hal menari. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia harus tetap maju agar penampilannya tidak memalukan. Dia sudah di tengah jalan, dan itu artinya, tidak akan mundur sebelum perang selesai.

Joong Ki tersenyum ketika melihat mobil Krystal melaju menjauhi pekarangan sekolah yang sudah sepi.

Annyeong…….

 

***

 

o0o TBC o0o

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK