Hall’s room
Chanyeol, Seohyun, Sehun, dan Krystal sampai di depan ruang aula. Mereka mengisi beberapa formulir dan kemudian baru masuk kedalamnya. Jessica sebagai anggota teater senior disana, memberi sambutan hangat ketika melihat adiknya datang. “Adik keciiiillll, kau ini bagaimana. Kemana kau tadi pagi? Aku bingung mencarimu. Harusnya sebelum berangkat sekolah, kita latihan dulu.” Sapa Jessica seraya memeluk Krystal dengan erat.
“Aku malu, jangan perlakukan aku seperti ini di depan umum, eonnie.” Pinta Krystal seraya menggeliatkan tubuhnya, melonggarkan pelukan kakaknya.
“Hahaha arasseo, kita masuk sekarang saja, nanti aku akan minta bantuan Min Seok untuk urusan registrasimu.” Ajak Jessica yang langsung menarik adiknya kedalam aula.
Belum cukup banyak orang, tapi sudah ada beberapa kelas XII yang sudah berada disana. Posisi Jessica yang berjalan mundur dan menarik Krystal membuat ia tidak melihat jalan di depan dan menabrak seseorang.
“Aw… eh, mianhae..” seru Jessica ketika terkejut menabrak seseorang dan segera membalikan badannya melihat siapa yang ia ada di belakangnya barusan. “Eoh, kau Joong Ki, mianhae.”
Joong Ki hanya tersenyum dan seketika memalingkan pandangannya kepada yeoja yang sekarang di belakang Jessica.
“Oh, Joong Ki-ya, kau sudah siap untuk audisi pertamamu?” Tanya Jessica akrab.
“Ne.” Jawab namja itu singkat, kemudian kembali memalingkan pandangannya ke arah Krystal.
Jessica yang meyadari tatapan Joong Ki yang tanpa banyak bicara langsung memecahkan keheningan diantara mereka. “Joong Ki-ya, apa kau mengenal adikku?”
“Aniyo, aku tidak mengenalnya.” Jawab Joong Ki singkat seraya membentuk lekukan manis di sudut bibirnya.
“Ah, Joong Ki, kenalkan, ini adikku Krystal. Dan Krystal, kenalkan, ini teman sekelasku Joong Ki.” Seru Jessica memperkenalkan keduanya.
‘Namja aneh ini…. Tamatlah riwayatku...ia akan melihatku audisi nanti. Eh, tapi sejak kapan dia sekelas dengan eonnie-ku?’ Batin Krystal
‘Hey, ternyata yeoja ini adik Jessica. Pantas parasnya persis. Hanya saja yeoja ini berkepriadian ganda…’ batin Joong Ki .
“Kalian berdua kenapa, eoh?” suara Jessica memecahkan keheningan.
“Aniyo. Aku kesana, eonnie. Ternyata Kai ikut audisi juga. Daaah.” Seru Krystal yang langsung meninggalkan kakaknya.
Setelah Krystal pergi, Joong Ki juga meninggalkan Jessica. “Kenapa mereka berdua?”
---
Krystal berlari menghampiri teman-temannya yang sudah berada di dalam aula. Kai, Chen, dan Baehyun sedikit terkejut ketika meliat Krystal di aula. Pasalnya, mereka belum tahu kalau Krystal ikut audisi teater.
“Kkamjong, Chen Chen….” Panggil Krystal.
“Sedang apa kau disini, eoh?” Tanya Baekhyun yang melihat kedatangan Krystal.
Dengan berat hati ia beri tahu kenapa dia bisa disana. Mendengar penjelasan Krystal, tidak ada yang habis pikir. Gadis seperti dia, bisa-bisanya ikut acara seperti ini.
“Hahahaha aigoo. Krystal mimpi apa aku semalam?! Aku yakin pasti saat tidur kepalaku terbentur kasur!” seru Baekhyun seraya memegangi kepala dan dadanya yang terkejut.
“Sudahlah Byun Baekhyun! Jangan buatku malu. Aku tau ini hal bodoh, tapi dua orang ini memaksaku.” Jelas Krystal seraya menunjuk Seohyun dan Sunny yang ikut tertawa melihat wajah Krystal yang mulai memerah karena malu.
“SEMUANYA MOHON PERHATIAN.” Terdengar perintah dari Mrs. Han memerintahkan agar semuanya memperhatikan dia dengan tenang karena audisi akan segera dimulai.
Segerombolan siswa dari kelas X dan XII Sains mulai duduk dan mendengarkan apa yang Mrs. Han katakan.
“Baik, jika sudah bisa tenang, aku akan segera memulai. Pertama, terima kasih untuk kalian yang turut partisipasi dalam acara ini. Audisi ini adalah hari terakhir karena kelas kalian yang terakhir. Audisi akan kita mulai sekarang. Saya sebagai pembina guru teater dan guru bahasa akan menjadi juri pada audisi kali ini…………..” Mrs. Han menjelaskan panjang lebar apa saja yang akan menjadi penilaian dan peraturan saat audisi berlangsung nanti.
Di sebrang sana, Joong Ki memperhatikan Krystal yang sedang serius mendengarkan apa yang sedang pembina arahkan. Merasa ada yang aneh, Krystal mengalihkan pandangannya ke depan.
Ia mendapati mata Joong Ki yang menatapnya. Tetap acuh, Krystal memalingkan lagi pandangannya ke pembina yang bicara didepan.
“Baiklah, sekarang akan kita mulai audisinya. Kita akan mulai audisi dari kelas X. Jumlah kalian lebih sedikit jadi lebih cepat. Kim Jong Dae, silahkan maju.” Ujar pembina.
“Annyeong. Jeoneun Kim Jong Dae imnida. Saya akan memulai dengan berakting. Oh Tuhan, siapakah gadis bersuara indah dihutan itu. Suaranya menembus hingga hatiku….” Suara tepuk tangan darahkan kepada Chen, untuk pembukaan aktingnya tidak jelek. Kemudian disambung dengan menyanyi dan menari. Tidak diherankan lagi suaranya yang sangat jernih, membuat pembinapun kagum dengan Chen.
Audisi kemudian dilanjutkan oleh Kim Jong In, Seo Joo Hyun, Lee Sunkyu, dan Oh Se Hun.
“Silahkan dimulai, Oh Se Hun.”
Sehun mulai memainkan sebait dialog yang sama dengan Chen. Lalu dilanjutkan dengan menari.
“Selanjutnya, Krystal Jung.”
DEG
Perasaannya mulai berdebar kencang. Krystal berjalan perlahan menuju tengah ruangan yang dikelilingi peserta lainnya. Ia melirik kearah Soo Young yang sudah tersenyum ala evil. Kemudian melirik eonnie-nya yang tersenyum memberi semangat. Lalu kearah teman-temannya yang menahan tawa. ‘Ah, kalian….’ Batinnya.
“Cepat mulai, masih banyak peserta yang ingin audisi.”
“B..Baiklah. Jeoneun Krystal Jung Imnida. Oh pangeran, dimanakah kau berada. Aku sangat merindukan saat-saat menari bersamamu. Bahkan hewan-hewan di hutanpun merindukanmu….”
Melihat ekspresi adiknya, Jessica menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sedangkan teman-temannya menutup hidung mereka untuk menahan tawa saat melihat ekspresi Krystal. Tidak usah ditanya, yang lainpun sama halnya.
Krystal benar-benar merasa terhina hari itu, satu ruangan menertawakannya. Tes selanjutnya bernyanyi, untunglah tidak terlalu mengecewakan, walaupun saat tes menari ia tidak terlalu lihai.
“Ehem, kembali ke tempatmu.”
“Peserta dari kelas XII Sains 1. Kita mulai dari absen bawah. Song Joong Ki, silahkan maju.”
Seluruh siswi menatap kearah Joongki dengan mata berbinar. Jelas saja, ia sangat diimpikan oleh semua siswi. Namja tampan, manis, dan pintar seperti dia sangat diidolakan. Apalagi mahir bermain alat musik. Yeoja mana yang tidak takluk olehnya.
Chen, Kai, Chanyeol, Baekhyun, dan Sehun terus memperhatikan Krystal. Takutnya, ia masih menyimpan dendam dengan sunbae itu dan menyerangnya.
Krystal yang melihat semua siswi, termasuk teman-temannya bertingkah berlebihan hanya menopang dagu. Ia juga melirik eonnie-nya. Ternyata ia juga sangat antusias saat melihat namja itu berdiri di tengah aula.
“Hah, ada apa dengan kalian, melihat namja aneh seperti itu saja sudah gila.” Gerutu Krystal dengan suara kecil tapi cukup terdengar oleh seluruh orang di aula. Seketika aula hening dan menatap Krystal. “Eoh, waeyo?”
“Krys, apa yang kau katakan. Kau sudah gila? Eoh?” seru Sunny yang berada di samping Krystal.
“Hah, baiklah. Kau bisa mulai sekarang, Joong Ki-ssi.” Ujar pembina teater.
Namja itu mulai memainkan perannya sebagai pangeran. “Baiklah, akan saya mulai sekarang.” Joong Ki memainkan beberapa dialog yg sama dengan peserta lain sebelumnya. Dan dilanjutkan dengan bernyanyi dan menari. Tidak salah lagi, kemampuan beraktingnya sangat bagus, apalagi saat dia bernyanyi dan menari juga tidak kalah bagusnya. Seluruh siswi disana tersipu dan mengharap bahwa mereka dan Joong Ki akan menjadi sepasang pemeran utama. Semua orang di ruangan itu memberikan tepuk tangan kepada Joong Ki. Kecuali Krystal.
Sekilas saat semua orang memberikan tepuk tangan, Joong Ki melirik kearah Krystal yang sedang menopangkan kepalanya di bahu Chen.
Audisi terus berlangsung hingga peserta terakhir. “Besok akan kami umumkan untuk pemeran utama yeoja dan namja. Untuk pemeran lainnya, akan kami tempel di papan pengumuman setiap kelas lusa. Jadi kalian tidak perlu berkumpul disatu papan. Okay, saya harap kalian semua bisa bekerja sama. Jadi saya minta semuanya berkumpul pukul empat sore besok disini. Jangan ada yang terlambat.” Ujar pembina teater kepada seluruh peserta audisi.
Seluruh peserta satu persatu mulai meninggalkan aula. Hanya tinggal beberapa siswa yang masih disana.
“Krys, kau mau pulang adik kecil?” Tanya Jessica pada adiknya yang masih bersama teman-temannya.
“Ani, aku pulang sendiri nanti. Kau bisa pulang lebih dulu.” Jawab Krystal. Jessica pamit seraya memeluk adiknya dan meninggalkan mereka.
“Oh, kau beruntung sekali punya eonnie sebaik dia, Krys.” Seru Sunny.
“Ne, dia juga cantik. Aku bisa melihatnya setiap hari jika ia noona-ku.” Sambung Kai yang tidak melepaskan pandangannya hingga Jessica tidak terlihat lagi di balik pintu.
“Hah, yaya ambil saja kalau kalian mau. Tidak bisakah kalian mengerti perasaanku? Aku sangat malu tadi! Kalian juga! Malah menertawakanku. Teman macam apa kalian?!”
“Kau tidak terlalu buruk saat menari, suaramu juga bagus, Krys. Apa yang kau permasalahkan lagi?” ujar Chen.
“Kau ini pura-pura tidak tau! Kau tadi juga menertawakannya saat ia akting ‘kan, Jong Dae?! Krystal, jika kau lihat bagaimana ekspresimu sendiri, kau pasti akan tertawa juga. Tadi kau sangat aneh. Aku tidak bohong, hahahaha.” Seru Baekhyun tertawa seraya memeragakan mimik wajah Krystal.
Sehun, Chanyeol, Chen, Kai, Seohyun, dan Sunny yang awalnya juga mau ikut tertawa, melihat wajah Krystal merah padam sambil menatap Baekhyun, mengurungkan niatnya untuk ikut tertawa.
“Baekhyun-a, berhentilah tertawa, lihat wajah Krystal.” bisik Sehun dengan wajah ketakutan.
“Apa? Apa aku salah bicara?” sahut Baekhyun.
“Tidak, tidak ada yang salah bicara. Yeoja itu memang tidak bisa apa-apa. Dia ikut audisi ini hanya ingin mempermalukan dirinya sendiri. Dasar pabo.” Ujar seseorang dibelakang Krystal.
Krystal yang mendengarnya langsung membalikan badan dan mendapati Soo Young menatapnya penuh dengan hinaan.
Wajah Krystal semakin merah tidak bisa lagi menahan amarahnya. Krystal bangkit dari tempatnya dan menarik rambut Soo Young hingga yeoja itu menjerit kesakitan. Sentak teman- teman Krystal bangun dan berusaha memisahkan mereka.
“KAU BICARA APA? HAH?! AKU YEOJA PABO?! AKU MEMANG JELEK, LALU APA URUSANMU, CHOI!” bentak Krystal tepat di wajah Soo Young seraya mempererat cengkramannya di rambut yeoja itu. Semakin teman-temannya memisahkan, semakin erat cengkramannya.
“Krystal, lepas aku mohon Krys.” Sunny yang tidak tega dengan perkelahian itu menangis, mencoba melepaskan rambut Soo Young dari tangan Krystal yang terus menariknya.
“Krystal, lepaskan, cepat! Ayolah Krystal.” pinta teman-temannya yang terus mencoba melepasakan mereka berdua.
Minhyuk yang kebetulan ikut audisi dan belum keluar dari aula, melihat kejadian itu dan langsung menarik Krystal. Sama halnya dengan teman Krystal yang lain, ia tidak mampu menahan kekuatan amarah krystal.
“Krystal-ya, apa-apaan kau ini. Cepat lepaskan! Krystal, ayolah.” Ujar Minhyuk.
Minhyuk yang gagal memisahkan mereka berdua, mengerahkan seluruh tenaga yang akhirnya membuat cengkraman itu terlepas dari rambut Soo Young, Krystal tersentak dan jatuh ke pelukan Minhyuk.
Soo Young jatuh pingsan dan dibawa ke ruang UKS oleh teman-teman Krystal. Krystal sendiri masih dalam keadaan posisi berpelukan dengan Minhyuk. Ia terus berusaha melepaskan pelukan itu, tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melepaskannya. “Kau tenang dulu. Kau ini kenapa? Eoh? Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Kau juga jangan menyakiti dirimu sendiri. Tenanglah, Krystal.” ujar Minhyuk setengah berbisik ditelinga Krystal.
Beberapa saat setelah kejadian itu, Minhyuk baru melepaskan pelukannya, karena ia merasa Krystal cukup tenang untuk dibebaskan.
Minhyuk menatap wajah Krystal yang sudah lesu dan pandangan yang kosong. “Wajahmu pucat, sekarang sudah malam. Sekolah juga sudah sangat sepi. Aku akan antar kau pulang.”
“Andwae. Aku pulang sendiri.” Ujar Krystal seraya menghempaskan tangan Minhyuk dari bahunya.
“Tidak, kau pulang bersamaku. Rumahmu cukup jauh dari sini. Aku akan mengantarmu. Aku tau rumahmu, kau adik Jessica ‘kan? Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu. Teman-temanmu juga semuanya sudah pulang. Arasseo?” jelas Minhyuk dengan senyumnya yang khas.
Krystal akhirnya menyetujui ajakan Minhyuk, karena apa yang dikatakan namja itu menurutnya ada benarnya juga. Rumahnya cukup jauh, sekarang sudah malam, dan tidak ada tebengan untuk pulang.
“Nah, gitu dong. Kajja, kita pulang.” Ujar Minhyuk seraya menarik lengan Krystal.
Minhyuk melirik ke belakang dengan senyum kemenangan. Ternyata masih ada orang lain didalam aula selain Minhyuk dan Krystal, ia adalah Joong Ki.
Joong Ki membalas tatapan Minhyuk dengan tatapan dinginnya.
***
o0o TBC o0o