Masih menahan malunya, Krystal duduk di bawah salah satu pohon di belakang sekolahnya saat jam istirahat. “Ah, igeo eottokae?!. Frustasi sekali rasanya! Aku tidak bisaaaaa!!! Ah eottokae.” Gumamnya sendirian.
“Kau kenapa?” sapa seseorang dari belakang.
“Ah, sunbae. Aniyo. Aku hanya sedang malas. Tidak mau diganggu.” Jawab Krystal.
Orang itu duduk di sebelah Krystal dan menyenderkan tubuhnya di bawah pohon. Seketika itu juga Krystal mengangkat tubuhnya berdiri. Dengan cepat orang itu menarik tangan Krystal, dan memberi tanda agar Krystal tetap duduk di sampingnya.
“Waeyo? Tetaplah disini, aku hanya ingin menemanimu saja. Tidak boleh?”
“Aku sedang tidak ingin diganggu sunbaenim. Kalau kau disini, aku yang pergi.” Ujar Krystal yang kemudian mencoba berdiri, tapi lagi-lagi tangannya ditarik.
“Haah, arasseo. Kau tetap disini, aku yang akan pergi. Tapi sebelumnya, aku ingin menanyakan sesuatu.”
“Wae?”
“Jika ada seseorang yang menyukaimu, apa yang akan kau lakukan?” Tanya orang itu seraya menatap wajah Krystal dalam-dalam.
“Umm, bagaimana ya. Terserah dia saja. Aku ti….” Belum selesai ia mengucapkan kalimatnya, seseorang memanggil namja yang berada disebelah Krystal.
“KANG MINHYUK, KEMARILAH. NILAI SEJARAH SUDAH KELUAR…” teriak teman Minhyuk dari jarak yang cukup jauh.
“BAIKLAH, TUNGGU SEBENTAR.” Balas Minhyuk kepada temannya. “Aku pergi sekarang, nanti beri tahu aku jawabannya.” Ujar Minhyuk kepada Krystal seraya meninggalkannya.
Apapun yang dikatakan namja itu barusan sama sekali tidak digubris oleh Krystal. Yang ia pedulikan saat ini adalah bagaimana caranya agar ia tidak tampil dengan memalukan di audisi nanti. “Ah, God, eottokkae?!”
***
Class
Krystal terus menatap jarum jam yang ada di kelasnya. Pikirannya sudah entah kemana, membayangkan waktu audisi nanti yang memalukan. “Matilah aku….” Batinnya seraya menundukkan kepalanya di meja.
*KRRRIINNGGG*
Deru suara bel berbunyi menandakan jam pulang di SMA ternama itu. Seohyun yang tidak mau sahabatnya itu kabur dari jarak pandanganya langsung menghampiri Krystal di mejanya.
“Chanyeollie, Sehunnie. Kalian juga ikut audisi teater, ‘kan? Kita pergi bersama. Ara?” ujar Seohyun kepada Sehun dan Chanyeol. “Kita panggil Krystal.”
“Lihatlah, dia suram sekali sejak pagi. Kenapa anak itu?” Tanya Sehun kepada dua temanya.
“Mungkin dia nervous, makanya jadi aneh seperti itu. Ah, kajja!” seru Chanyeol yang langsung berdiri dan menghampiri Krystal bersama Sehun dan Seohyun.
“Krystal-ya, bangunlah. Kita akan audisi.” Seru Sehun seraya menggoyangkan sedikit tubuh Krystal.
Seohyun yang melihat tidak ada respon dari Krystal, mengangkat bahu Krystal hingga ia terduduk. “Aigoo, Krystal, wajahmu pucat. Saking takutnya kah kau sampai seperti ini, eoh?”
“Aku sudah bilang, aku juga demam panggung. Aku sangat malu Joo hyun-a.” Jawab Krystal dengan suara parau.
“Hah? Sejak kapan kau jadi pemalu??? Aigoo, ternyata kau punya urat malu, eoh?” cetus Chanyeol yang matanya sudah terbelalak mendengar kata-kata Krystal.
Rona wajah Krystal berubah dari pucat pasi, menjadi merah merona mendengar kata-kata Chanyeol yang meledek. Ingin sekali Krystal menerkam wajah namja itu. Tapi kejadian tadi pagi di toilet membuatnya sangat down.
“Ah sudahlah, cepat kita ke aula. Hari semakin sore.” Ujar Seohyun yang kemudian menggandeng Krystal jalan menuju aula.
***
o0o TBC o0o