Pagi-pagi sekali, Joongki datang ke rumah Krystal untuk mengantarnya ke rumah sakit khusus yang berada di Busan. Appa Krystalpun sudah mengijinkan Joongki untuk mengantar Krystal, ia yakin bahwa Joongki bisa menjaga Krystal dengan baik.
Krystal, Joongki, dan Jessica berangkat dari Seoul menuju Busan dengan menggunakan KTX. Hanya memakan waktu dua jam untuk sampai disana. Selama perjalanan Joongki tidak melepaskan tangannya yang berhasil menggenggam tangan Krystal selama yeoja itu tertidur di sebelahnya.
‘bisakah kita terus seperti ini? aku sekarang bahkan terasa sangat berat karena akan meninggalkanmu. Kenapa aku jadi sangat menyayangimu seperti ini, Krystal-ya??’ batinnya yang semakin mempererat genggamannya.
“Joongki-a, apa kau menyukai adikku?” tanya Jessica yang sedaritadi melihat tangan adiknya yang tidak dilepaskan oleh namja didepannya ini.
Joongki mengalihkan pandangannya dari jendela ke Jessica. “Eoh, waeyo?”
“Bagaimana bisa? Bukankah kau dulu sangat membencinya? Kau bahkan selalu memarahinya di depan banyak orang saat teater dulu.”
“Molla. Semua itu terjadi begitu saja. Hhh, I can’t explain what I feel, Sica-ya.”
“Tapi, bagaimana dengan Krystal. Apa dia juga menyukaimu?”
“Aku tidak tau. Aku harap iya.”
“Joongki, look..” lanjut Sica, “Krys tidak pernah bercerita apapun denganku. Tapi aku eonnie-nya. Aku mengerti perasaannya. Aku yakin ia menyukaimu juga. Aku harap, kau bisa jaga dongsaeng-ku dengan baik. Aku sangat menyayanginya. Aku tidak mau dia terluka. Kau namja pertama yang berhasil membuatnya seperti ini. Jaga dia, jaga perasaannya. Arasseo?”
Joongki membalas dengan anggukan dan senyuman, lalu mengalihkan pandangannya ke arah yeoja yang masih terlelap di sebelahnya. Jessica percaya, bahwa adiknya akan baik-baik saja dengan temannya ini.
***
Krystal bangun tepat saat kereta berhenti di stasiun Busan. Jessica, Krystal, dan Joongki segera meninggalkan stasiun menuju Wooridul Hospital, tempat dimana Krystal akan menjalankan chemotherapy.
Sampai disana, Krystal langsung di bawa ke ruang periksa untuk memastikan kondisi Krystal. “Kami tunggu di luar. Ikuti saja semua apa yang dokter katakan, arachi?” ucap Jessica saat Krystal mulai memasuki ruang periksa.
Krystal membalas jawaban Jessica dengan senyuman diiringi pelukan yang diberikan oleh Sica.
Setengah jam kemudian, Krystal keluar dari ruang periksa dan dibawa ke ruang rawat untuk istirahat. “Gwaechana?” tanya Sica seraya mengelus punggung adiknya yang sudah duduk di sofa dalam ruangannya.
“Tentu. Aku baik-baik saja.” Jawab Krystal seraya menebarkan senyumnya. “Apakah ada sesuatu yang bisa aku makan? Aku sangat lapar.”
“Kau lapar? Aku akan belikan sesuatu untukmu. Joongki-a, tolong jaga Krystal, aku akan kembali.” Seru Sica yang segera menghilang dari ruang rawat Krystal.
Joongki yang sedaritadi hanya diam berdiri, mulai mendekat dan duduk di sebelah Krystal. Ia terus menatap yeoja di hadapannya, mengerahkan seluruh doa untuknya agar ia dapat terus melihat wajah cantik itu.
“Wae?” tanya Krystal memecahkan keheningan.
“Ani.” Jawab Joongki singkat disertai dengan senyumnya yang menawan.
Tetap tidak bisa mengendalikan perasaannya, lagi-lagi jantung Krystal berdegup kencang karena namja yang dihadapannya sekarang. “Jangan terus menatapku seperti itu!”
“Kau harus kuat. Aku yakin kau bisa sembuh. Ini hanya penyakit biasa. Kau yakin, ‘kan?”
“Eoh, tentu! Aku tidak akan kalah dengan hal seperti ini. Maukah kau berjanji sesuatu, sunbaenim?”
“Mwo?”
“Janji.. kau akan menemuiku saat kau kembali nanti dari Amerika.”
“Kau tau, rencana awalku setelah aku kembali nanti?” ujar Joongki seraya meraih tangan Krystal ke genggamannya.
“Mwo?”
“Menemuimu.”
***
Next day
Joongki menemani Krystal di ruangannya karena satu jam lagi proses chemo Krystal akan dimulai. Jessica masih tertidur pulas di sofa karena semalaman tidak bisa tidur. Krystal menelfon teman-temannya pada jam istirahat di sekolah dengan video call.
“Annyeooonnngg.” Sapa Krystal ketika melihat panggilannya sudah tersambung dengan teman-temannya.
“Woah! Annyeong Krystall!!! Cepat sembuh, kami merindukanmu!!” seru teman-temannya yang memberikan semangat pada Krystal dari layar ponsel Krystal.
“Apa yang kalian lakukan selama aku tidak masuk?”
“Kami? Ya seperti biasa, hanya duduk-duduk.” Jawab Sunny yang wajahnya paling jelas terlihat di layar Krystal.
‘yak, Sun Kyu, aku ingin bicara dengan Krystal. ini penting!’ terdengar suara Baekhyun yang berusaha merebut ponsel dari tangan Sunny. “Krystal-ya, annyeong!” sapa Baekhyun dan Chanyeol bersamaan.
“Annyeong Chanyeollie, Baekhyunnie. Kalian merindukanku? Haha ada berita penting apa?! Cepat beri tau aku!!”
“Krys, dengar baik-baik. Joongki sunbae…” terdengar suara Baekhyun. Mendengar namanya disebut, Joongki mengalihkan pandangannya ke ponsel Krystal. Krystal sendiri sedikit terkejut karena Baekhyun membicarakan orang yang berada di depannya.
Pasalnya, teman-teman Krystal tidak ada yang tau kalau Joong Ki ikut mengantar Krystal untuk berobat. Ia sengaja merahasiakannya, karena ia tau teman-temannya pasti akan heboh dan satu sekolah akan tau kalau sunbae favorit di Seoul High School pergi bersamanya.
“Krys, Joongki sunbae menyukaimu! Dia sendiri yang bilang pada kami!” seru Chanyeol yang bersemangat memberi tahu berita itu. Di seberang sana, tiba-tiba saja semua jadi heboh karena Baekhyun dan Chanyeol menyimpan sendiri yang menurut mereka sebuah ‘informasi penting’.
Krystal yang terkejut mendengar perkataan temannya itu sampai lupa menutup mulutnya. Perasaannya langsung menggejolak, entah apa yang merasuki jiwanya. Ia sangat senang sampai-sampai ia sendiri terpaku pada layar ponsel dihadapannya.
Joongki melihat reaksi aneh Krystal, langsung mengambil ponsel dari tangan Krystal dan mengarahkan kamera 3G ke hadapannya. “Kalian sedang membicarakanku, eoh?!”
Ponsel yang di genggam Baekhyun sentak terjatuh karena ia sendiri kaget, tiba-tiba sunbaenya muncul di layar. Chanyeol dan yang lainnya mengelilingi ponsel yang masih memampang jelas wajah Joongki. “Itu Joongki sunbae?” ujar Kai yang masih membulatkan matanya.
“Kenapa namja itu ada disana?!” sambung Chen yang sama kagetnya.
“Wae?! Kalian terkejut? Ya, aku menyukai Krystal, waeyo?!”
Krystal yang mendengar perkataan sunbaenya itu langsung memegang dadanya yang hampir copot. Tidak percaya apa yang baru saja ia dengar dari orang didepannya ini. Dan yang pasti saat ini ia sangat senang, ingin rasanya lompat dan memeluk namja didepannya, tapi saking senangnya, tubuhnyapun tidak bisa bergerak. Rona wajahnyapun memerah saking senangnya.
Joongki yang masih memegang ponsel milik Krystal, ia merangkul Krystal dan menampakan diri berdua Krystal di hadapan teman-temannya melalui ponsel. “Aku sedang bersama Krystal sekarang.” Ujarnya seraya menebarkan senyum. Krystal tetap diam dengan mulut terbuka sambil menatap namja yang sekarang sudah disebelahnya. “Kenapa terus menatapku? Lihat, teman-temanmu menunggu jawabanmu.”
“Krys, aigoo. Apa yang kalian berdua lakukan disana?!” seru Sehun yang matanya masih terjaga dari layar ponsel Sunny.
“Nde, jelaskan pada kami! Sunbaenim, kenapa kau bisa ada disana?!” tanya Seohyun.
“Kau tuli? Mereka semua bertanya, Krys.” Ujar Joongki menyadarkan lamunan Krystal.
“Ah, aku tidak tau. Kepalaku sakit. Aku harus tidur. Sebentar lagi kelas masuk, kalian harus bersiap. Annyeong!” seru Krystal yang langsung mematikan panggilan di ponselnya.
Tak kuasa menahan senang, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. ‘sungguh! Sekarang pasti aku sudah gila?! Krystaaalll kenapa kau bisa seperti ini!!’ batin Krystal seraya meremas-remas bagian selimut yang ia genggam.
“Krys, gwaechana? Kau harus segera minum obat jika kepalamu sakit.” Ucap Joong Ki.
“Ani, kepalaku tidak sakit, aku hanya mengantuk.” Jawab Krystal tanpa membuka selimut di wajahnya.
Joongki yang melihat tingkah Krystal hanya tersenyum. ‘Yeoja ini kenapa? Hahaha ada ada saja. Tapi.. apa kau juga menyukaiku?’ Batinnya. Joongki mengambil kursi dan duduk tepat di hadapan Krystal yang masih menutup wajahnya dengan selimut.
***
Hampir satu jam berlalu, Joong Ki masih terjaga dalam posisinya. Ia merebahkan kepalanya tepat didepan wajah Krystal yang masih tetap tidak membuka selimutnya sejak tadi.
Hening. Krystal yang sudah cukup tenang memberanikan diri untuk membuka selimut dari wajahnya, karena ia pikir kondisi disana aman tanpa keberadaan Joong Ki. Ia membuka selimut dari wajahnya secara perlahan dan mendapati wajah namja itu justru tepat di depannya.
“Yak! Apa yang kau lakukan?!” seru Krystal yang setengah shock melihat namja itu.
“Ani.” Jawab Joong Ki singkat seraya menebarkan senyumnya yang indah. “Krystal-ya…”
“Eoh, wae?”
“Aku menyukaimu.. ah ani, aku mencintaimu. Bolehkah?”
Krystal sangat terkejut dengan apa yang namja didepannya ini katakan. Sentak ia membulatkan matanya dan mencengkram kuat selimut yang masih ia pegang. Jantungnyapun terasa sakit karena sering berdetak cepat karena namja ini. Krystal hanya terpaku, tidak merespon apapun. Ini pertama kali dalam hidupnya ada namja yang membuatnya seperti ini. ‘bagus! Sebentar lagi aku akan mati karena jantungan! Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan. Bahkan aku tidak bisa mengendalikan tubuh dan pikiranku saat ini. ah eottokkae!!!!!??!’ batin Krystal.
“Krys…”
Krystal benar-benar berusaha mengendalikan emosi dan berusaha bersikap sewajar mungkin, walaupun sekarang pasti wajahnya sudah merah matang.
Tepat saat Krystal ingin menjawab pertanyaan Joong Ki, seorang malaikat (menurut Krystal) datang untuk menjemputnya menuju ruang chemo. “Permisi, Krystal Jung-ssi. Jadwal terapi akan dimulai, bisa kita menuju ruang terapi sekarang?” ujar seorang perawat yang memasuki ruangan Krystal. Jessica yang mendengar kedatangan seseorang langsung bangun dari tidurnya.
‘aigoo! Kenapa perawat ini baru datang?! Syukurlah!!!’ batin Krystal seraya menghela napas dengan kasar.
“Ah, nde. Krystal-ya, kajja, kita bersiap untuk terapi.” Seru Joong Ki yang membantu Krystal bangun dari tempat tidur Krystal.
“Eoh, Joong Ki sunbae, kenapa kau berkeringat?” tanya Krystal saat Joong Ki membantunya untuk bangun.
“Ah, jinjja? Mungkin hanya cuacanya yang sedang panas. Cepatlah, doktermu sudah menunggu.” Balas Joong Ki. Sebenarnya Joong Ki sendiri sangat gugup saat menyatakan perasaannya pada Krystal. Ia pun baru pertama kali mengungkapkan perasaannya pada seorang gadis.
***
Krystal, Joong Ki, dan Jessica memasuki ruangan dimana Krystal akan menjalankan proses chemo pertamanya. Jessica tidak melepaskan pelukan pada adiknya, ia takut terjadi sesuatu pada dongsaengnya.
Krystal sendiri sebenarnya sedikit takut, tapi demi kesembuhan, apapun ia lakukan. Toh ini hanya sebuah terapi.
“Krystal-ssi, apa kau sudah siap?” tanya seorang dokter yang akan melakukan chemo pada Krystal.
“Nde, aku siap.” Jawab Krystal lantang disertai dengan senyuman di wajahnya yang membuat Joong Ki dan Jessica semakin khawatir dengan Krystal.
“Daebak! Bagus kalau kau tidak takut. Sakitnya hanya sebentar. Kalau kau sekuat ini, aku yakin sakitnya tidak akan lama. Baiklah, kau bisa tiduran.” Ujar dokter memerintahkan Krystal untuk tidur di kasur rawat. “Sekarang miringkan tubuhmu ke kiri dan peluk lututmu. Ya seperti itu.”
Dokter itu lalu ke bagian ruangan yang lainnya, dan kembali membawa alat-alat untuk chemo.
Jessica yang melihat peralatan dokter itu langsung berlari keluar sambil menahan tangisnya. Ia tidak akan kuat melihat adiknya. “Aku tunggu di luar.”
Joong Ki meraih tangan Krystal dan menggenggamnya erat. “Gwaechana.” Bisiknya di telinga Krystal.
“Baiklah, kami akan mulai. Krystal-ssi, usahakan tetap berada pada posisi seperti ini, ara?”
“Nde.” jawab Krystal seraya memejamkan matanya dan mempererat genggaman tangan Joong Ki.
Dokter membuka pakaian bagian punggung Krystal dan memulai pengobatannya. Awalnya Krystal masih merasa baik-baik saja, sampai akhirnya dokter memberikan suntikan dengan alat suntik berukuran besar khusus untuk chemotherapy.
Krystal menjerit kesakitan dan menangis karena tidak bisa menahan sakitnya. Ia tidak pernah merasakan sesakit itu, dan pertama kalinya ia menjerit ketika di rumah sakit. “Omo!” Krystal mencengkram lebih kuat lagi tangan namja yang sedaritadi memeganginya dan kembali teriak kesakitan.
Joong Ki yang melihat proses tersebut sentak membulatkan matanya. Ia sedikit shock alat suntik sebesar itu.
Mendengar jeritan Krystal, Joong Ki membungkuk dan memeluk Krystal yang masih terbaring dan menjerit kesakitan. “G..gwaechana Krys, kau akan baik-baik saja. Bertahanlah.” Bisik Joong Ki seraya mencium puncak kepala Krystal. Ia sendiri hampir menumpahkan air matanya.
Jessica yang berada di luar, mendengar jeritan Krystal. Tidak tahan mendengarnya, di luar iapun menangis. Menangis karena khawatir dan ketakutan akan kondisi adiknya. “Omo, apa yang terjadi?! Krystal-ya, bertahanlah.”
***
After chemo
“Nah, sudah selesai. Apa kau baik-baik saja?” tanya dokter pada Krystal yang masih terisak kecil.
Mendengar pertanyaan dokter, rasanya Krystal ingin bangkit dan memukul kepala dokter itu, ‘apa yang dokter ini tanyakan?! Apakah jeritanku tadi kurang keras?!’ batinnya.
“Perlahan saja, sebentar lagi sakitnya juga akan hilang.” “Suster, tolong bawa pasien ke ruang rawat, ia harus istirahat setelah ini.” ujar dokter memberi perintah seorang perawat untuk membawa Krystal ke ruang rawat.
“Gamsahamnida, dok.” Ucap Joong Ki yang segera membantu Krystal untuk pindah ruangan.
---
Krystal bersandar di tempat tidur ruang rawatnya, seorang perawat yang lain membawakan makanan untuk Krystal.
Joong Ki mengambil kursi dan duduk di sebelah Krystal yang masih terdiam sejak proses chemo tadi. Ia menatap wajah lesu yeoja itu dengan senyum dan menggenggam tangan Krystal. “Semua akan baik-baik saja, kau yakin ‘kan?”
Krystal mengalihkan pandangannya ke arah Joong Ki yang masih tersenyum padanya. “Eoh, aku akan baik-baik saja. Tapi tadi sangat meyakitkan.”
“Begitulah caranya agar lekas sembuh. Sekarang kau harus makan, dan setelah itu minum obat. Aku akan menelfon teman-temanmu setelah ini, kau pasti bosan, eoh?” ujar Joong Ki seraya menaruh nampan berisi makanan ke meja Krystal.
Entah obat apa yang terkandung di dalam wajah dan suara namja di depannya ini. Rasanya begitu saja ia melupakan rasa sakitnya. Ia tersenyum dan langsung melahap makanan yang ada di depannya, sesekali ia bergurau dengan namja itu. ‘gomawo sunbaenim. Nado…nado saranghae…’
***
Three days later
Jessica dan Joong Ki membereskan barang-barang karena Krystal akan segera di bolehkan kembali rawat jalan setelah tiga hari masa perawatan rumah sakit di Busan.
Krystal sangat senang dan bersemangat hari itu. Tidak seperti hari-hari kemarin.
Dokter mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Krystal untuk kembali memastikan kondisi Krysta. “Annyeong Krystal-ssi.”
“Oh, annyeong dokter Cha.” Jawab Krystal seraya memberikan senyumnya pagi itu pada dokter yang menanganinya.
“Woah, kau bersemangat sekali hari ini.”
“Hahaha, aku hanya terlalu senang. Hari ini aku boleh pulang, bukan?”
“Nde, kau boleh pulang. Jangan lupa minum obatnya, arachi?” ujar dokter Cha. “Ah, aku akan memeriksamu sebentar.” Dokter Cha memeriksa Krystal.
“Aku yakin kau akan pulih total jika kau terus semangat dan yakin sembuh seperti ini. Setiap hari kau menunjukkan perkembangan positif.”
“Jeongmalyo? Ah aku sangat senang. Gamsahamnida dokter Cha. Krys, dengar! Kau akan cepat sembuh, tapi ingat, jangan lupa minum obat dan check up rutin!” seru Jessica yang sangat senang mendengar kabar gembira dari dokter seraya memeluk adiknya.
“Baiklah, kalau begitu hati-hati di jalan. Saya kembali ke ruangan. Annyeong.” Ucap dokter Cha seraya keluar dari ruangan Krystal.
“Ah, aku akan keluar sebentar. Aku ingin beli makanan untuk perbekalan di perjalanan nanti, Joong Ki-a, tolong jaga Krystal.” ujar Jessica yang segera keluar dari ruangan Krystal.
Krystal bangkit dari duduknya dan menghampiri Joong Ki yang masih sibuk berkemas dan berdiri di sebelahnya dengan senyum yang masih mengembang.
Joong Ki yang menyadari seseorang berdiri di sebelahnya, mengalihkan pandangan dan berdiri tepat di hadapan Krystal. Ia sangat bahagia melihat senyum indah dari yeoja itu dan membalasnya dengan senyuman.
Tidak bisa menahan rasa bahagianya, ia menarik lembut lengan Krystal dan memeluknya. Joong Ki mengelus lembut rambut Krystal yang terurai.
Bahagia. Itu yang di rasakan Krystal sekarang, kondisinya membaik dan seseorang yang ia cintai ada di sampingnya, membantunya mengobati rasa sakit. Krystalpun membalas pelukan Joong Ki. Ia merasakan kehangatan dan bisa merasakan debaran jantung Joong Ki yang cepat.
“Kau pasti sembuh.. bertahanlah.. aku sangat menyayangimu, Krystal-ya..”
o0o TBC o0o
terima kasih untuk readers^^ seneng banget rasanya bisa nulis disini. aku harap kalian ga bosen sama ff ini ya.
maaf kalo upload chapternya kelamaan...
sekali lagi terima kasih banyak buat readers^^
mohon tinggalkan jejak berupa komentar, kalo bisa LOVE wkwk :*{}
annyeong <3