Papan pengumuman Seoul High School dipenuhi oleh para siswa yang merapat di dalamnya. Terpampang besar dan jelas pengumuman pencarian bakat akting untuk acara teater SMA itu. Dengan langkah gontai, Krystal melewati kerumunan tanpa memperdulikan pengumuman yang menarik banyak perhatian siswa disana.
Sambil membawa tasnya dengan rambut cokelat kemerahan yang dikuncir kuda, ia jalan masuk ke ruang kelas yang sudah dihuni oleh teman- temannya, Sunny dan Seohyun.
“Krystal, kau lihat papan pengumuman hari ini? Teater sekolah kita akan mengadakan teater akbar dan membutuhkan pemeran. Kau ingin ikut? Aku sudah membawakan formuirnya.” Tanya Seohyun yang langsung menanyakan tentang pengumuman di mading pagi itu.
“Aish, jinjja? Apakah harus? Aku tidak berminat.” Jawab Krystal dengan singkat seraya membuka salah satu halaman novel yang ia bawa.
“Kau harus ikut! Jebaaalllllll, setidaknya kau ikut audisi dengan kami. Masalah masuk atau tidak, itu urusan nanti. Ayolah Krys, jebal.” Pinta Sunny seraya memasang wajah aegyo andalannya.
“Aku sama sekali tidak bisa akting, menari, apalagi bernyanyi. Aku bisa malu nanti.”
“Ayolah Krys, untuk kali ini. Kami selalu mengalah denganmu. Kau kan juga sahabat kami, jadi kau juga harus mendengarkan kami. Ara?” lanjut Seohyun.
Krystal yang mendengar permohonan dari kedua sahabatnya menarik nafas dalam dan berfikir sejenak hingga akhirnya memberikan jawaban. “Arasseo, aku akan ikut audisi. Tapi kalau tidak masuk, jangan paksa aku.”
Sunny dan Seohyun tersenyum gembira dan memeluk sahabat mereka yang cantik, tapi sedikit maskulin itu. “Ara! Krys. Saranghae.” Ujar mereka serempak.
***
Sabtu sore merupakan rutinitas yang dilakukan Krystal berlatih basket bersama teman- temannya. Sayangnya, dalam tim mereka hanya Krystal yang seorang yeoja. Menurutnya bermain dengan sesama yeoja tidak menantang. Jadi ya gitu deh. Akhirnya ia bermain dengan teman namja.
Krystal dan teman- temannya duduk menikmati semilir angin yang berhembus di wajah mereka saat sedang istirahat. “Sore ini sangat cerah, bukan?” ujar Sehun memecahkan keheningan.
“Ne, aku juga merasa seperti itu. Hari ini hangat.” Sambung Baekhyun yang berbaring di tengah lapangan.
“Aku ingin mencoba permainan baru. Bagaimana kalau kita main kucing- kucingan? Kita ’kan berenam, nanti kita tentukan satu orang yang kalah, ia harus mengejar bola yang kita oper satu sama lain, jika ia berhasil menyentuh bola itu, orang terakhir yang mengoper bola itu harus jaga. Eottae?” seru Chanyeol yang sedang bersemangat diiringi dengan sorakan persetujuan dari yang lainnya.
“Yak, Kai, kau yang jaga. Bersiaplah.” Teriak Chen yang sudah siap mengoper bolanya kepada kawan mainnya.
Kai dengan focus memperhatikan bola yang ada di tangan Chen dan akhirnya dilempar ke Chanyeol, ia terus berlari megikuti arah lemparan bola yang dilempar Chanyeol kearah Sehun. Sehun yang panik dengan kedatangan Kai yang cepat langsung melemparkan ke Baekhyun yang akhirnya dioper kearah Krystal.
Dengan semangat Krystal menangkap bola itu, mencoba mempermainkan Kai yang sedang berlari kearahnya, sama paniknya dengan Sehun, ia lemparkan bola basket itu sangat jauh hingga akhirnya mendarat tepat mengenai seseorang yang sedang bersama sebuah gitar dengan kopi panas ditangannya.
“Habislah kau, Krys.” Bisik Kai yang melihat ekspresi orang itu.
Krystal yang terkejut langsung berlari kearah namja itu dengan membawa handuk yang ia punya seraya meminta maaf. “Mianhae, jeongmal mianhaeyo. Aku tidak sengaja.” Krystal mengelap wajah dan pakaian namja itu dengan tangan gemetar.
“Sudahlah, apa-apaan kau ini. Kalau kau tidak bisa main, jangan main! Kau tidak tahu apa rasanya tersiram air panas, eoh? Yeoja pabo!” sahut orang itu dengan emosi. Wajahnya memerah karena marah bercampur panasnya air yang terkena wajahnya tadi.
Krystal yang tidak terima dengan perkataan namja itu membalas dengan celotehanya. “Heh, aku ‘kan sudah minta maaf, kau kasar sekali. Kalau disini ada air panas, akan kusiram lagi wajahmu itu!”
Kai, Chanyeol, Chen, Baekhyun, dan Sehun yang melihat kejadian itu langsung menarik lengan Krystal untuk menghindari perkelahian. Karena mereka tahu Krystal tidak akan mengalah begitu saja. “Heh, kau ini yeoja. Bersikap manislah sedikit.” Seru Chen memegangi lengan Krystal yang menunjuk-tunjukan jarinya kewajah namja yang sedang marah di hadapannya.
“Sudahlah, maafkan kami. Kami tidak sengaja sunbaenim. Maafkan dia juga, dia sangat emosional.” Jelas Chanyeol yang mencoba mengalihkan pandangan Krystal dari namja itu.
“Mwo? Sunbae apa! Dia orang asing yang tidak bisa menjaga ucapannya!” ujar Krystal yang amarahnya semakin memuncak.
“Aigoo, lihat wajah Krystal sudah memerah, sebaiknya bawa ia pergi jauh dari sini. Kami minta maaf sunbae, kami permisi.” Seru Sehun seraya menarik Krystal dengan dibantu yang lain.
***
Setiap tiga hari sekali papan pengumuman diperbaharui dan ada topik hangat diantara para siswa. Hampir setiap hari ia lalui begitu saja kerumunan orang yang bergantian melihat mading.
Krystal duduk di bangku yang ada di koridor tidak jauh dari ruang kelasnya dengan bacaan wajibnya sehari-hari. Seperti sudah hafal bunyi gerakan kedatangan sahabatnya, ia memberikan tanda agar mereka duduk di sebelahnya tanpa menoleh. “Duduk saja. Hm, aku tau pasti kalian ingin membicarakan teater itu, kan?”
“Wah kau sakti! Ne, kami ingin membicarakan itu, besok audisi untuk kelas X dan XII Sains. Noona-mu juga ikut teater, bukan? Kau harus belajar banyak dengan dia. Dia sangat cocok menjadi artis.” Seru Sunny dengan mata penuh hayalan.
Seohyun menyerahkan selembar peraturan dan syarat penilaian yang harus ditampilkan semaksimal mungkin besok. “Igeo, pelajari ini, ne? Aku harap kau serius, Krys.”
Krystal merahi selebaran itu dan membacanya hingga selesai. Terlihat garis wajah bosan setelah membaca selebaran itu diwajahnya yang putih merona. “Haah, aku tidak yakin, Joo Hyun-a. Kau tahu aku sangat buruk dalam menari.”
“Tapi kau bisa bernyanyi. Aku pernah mendengarmu bernyanyi.” Sambung Sunny meyakinkan sahabatnya.
“Kau hanya mendengarku bernyanyi di kamar mandi, Sunkyu. Bagus apanya.”
“Hehehe setidaknya kau berpengalaman ‘kan, Krystal Jung.” Ujar Seohyun yang ikut memberi semangat.
“Heoh, ne arasseo…”
***
Krystal’s room
Krystal membaca kembali peraturan untuk audisi besok dengan sangat terperinci. Dilihatnya tema, peran-peran, dan sedikit potongan naskah untuk disertakan dalam audisi esoknya.
“Temanya Cinderella? Hah, yang benar saja.” Gerutu Krystal setelah membaca penuh isi berkas itu.
*KLEK*
Pintu kamar Krystal terbuka. Terlihat seorang yeoja manis, mirip Krystal masuk dan duduk disamping Krystal.
Krystal berusaha menyembunyikan berkas teater itu darinya, “Ah, eonnie.”
“Tidak usah kau sembunyikan, aku sudah tau kalau kau ikut audisi teater besok, ‘kan? Angin apa yang membuatmu ingin ikut? Hahaha.” Ujar kakak perempuan Krystal, Jessica, diiringi dengan tawa meledek adik tomboynya itu.
“Haaahhh kau tau darimana kalau aku ikut audisi teater?”
“Seohyun dan Sunny yang memberitahuku. Mereka memintaku agar aku mengajarimu akting untuk besok.”
‘Aisshh mereka memang tidak bisa menjaga image-ku didepan eonnie’ batin Krystal
“Haah sudah nanti saja memikirkan image-mu, sekarang kau harus latihan untuk besok. Aku sangat mendukung adik kecilku.” Seru Jessica seraya menarik tangan adiknya ke depan cermin besar dan mulai berlatih.
Krystal nampak tidak tertarik dengan acting dan bernyanyi yang ia lakukan, tapi Jessica terus mendorong adiknya agar ia mau berusaha dan berlatih. Ia sangat berharap Krystal akan satu panggung dengannya nanti, karena Jessica sudah pasti akan tampil, ia salah satu anggota teater terbaik di Seoul High School.
o0o TBC o0o
