Aku berada di tengah-tengah mereka kini. Mereka menatapku dengan tatapan aneh. Manager oppa juga ada di sini bersama kami. Apa aku melakukan sebuah kesalahan? Aku rasa tidak. Tapi ini sudah lima menit berlalu dan tak satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.
“Oppa, ada apa sebenarnya?” aku menarik lengan baju oppa-ku. Seperti anak kecil yang merengek meminta permen pada kakaknya.
“Mulai besok kau kembali menjadi adikku, In Hae.”
“Aissh,jinjja..Sejak kapan aku berhenti menjadi adikmu oppa? Berhentilah bercanda.” Jawabku.
“Mulai besok, semua orang akan tahu kau adalah adikku In Hae.”
Aku mengerutkan keningku. Aku mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini dan alasan kenapa mereka semua ada disini.
“Jungshin-ah, aku lelah. Ayo antar aku pulang.”
Aku beranjak dari dudukku. Aku ingin pulang dan tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini. Namun, tak ada satupun dari mereka yang mau mengantarku pulang.
“In Hae-ah ! Duduk ! Kita harus menyelesaikan ini.” Jonghyun oppa membentakku sesaat sebelum aku hendak pergi.
Aku pun menurut. Entah kenapa, aku tak pernah bisa menolak apa yang Jonghyun oppa minta padaku.
“Kami hanya ingin bisa menemui dan menjagamu, In Hae. Jika fans kami melihat kami bersamamu tanpa mengetahui siapa dirimu sebenarnya, bukankah itu menyulitkan untukmu In Hae?” tanya Jungshin padaku.
“Tapi nyatanya, selama ini penyamaran kalian berhasil kan? Tidak satupun yang mengetahuinya, lalu apa masalahnya?”
“Itu semua karena kami menyayangimu In Hae. Kami ingin menemuimu dan bersamamu sesering yang kami mau.” Jawab Minhyuk.
“In Hae, aku tahu ini sulit. Meskipun kau akan kembali hidup dalam bayang-bayangku, tidakkah kehadiran kami cukup untuk menghiburmu? Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpamu, In Hae-ah. Kau adikku satu-satunya. Aku sangat menyayangimu.”
Aku menangis. Hatiku merasa perih mendengar pernyataan mereka semua. Aku merasa berdosa karena selama ini tak pernah menyadari betapa mereka menyayangiku.
“Mianhae, oppa. Lakukanlah apa yang menurutmu yang terbaik.” Aku memeluk Yonghwa oppa dengan erat. Semoga setelah ini, aku bisa memeluknya lebih sering tanpa seorang pun mencurigai hubungan kami.
***