home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Memories

Memories

Share:
Author : milldaaa
Published : 12 Feb 2014, Updated : 18 Feb 2015
Cast : Tami (OC), Lee Hyunkyu, Siwon, Chanyeol, EXO
Tags :
Status : Ongoing
9 Subscribes |2231005 Views |32 Loves
Memories
CHAPTER 5 : Airport

Sore itu sepulang sekolah Tami bersiap untuk menjemput orang tuanya. Tami tampak cantik dengan rambut panjang terurai mengenakan jumpsuit pendek bermotif bunga ditambah outer yang panjangnya mencapai mata kaki dan tentunya high heels kesayangannya yang tingginya mencapai 15cm.

 

Tami mengemudikan mobilnya menuju bandara. Sesampainya Tami terkejut di bandara banyak sekali orang.

 

"Ah, pasti ada idola kpop yang berpergian. Aduh tolong ya fans tersayang, tercinta, jangan halangi jalanku. Saranghaeyo."

 

Tami berbicara sendiri sambil berlagak seperti seorang idol melihat kerumunan orang-orang di sana. Tami masuk ke dalam, menunggu di ruang tunggu. Orang-orang yang berkerumun tadi berteriak histeris menyambut kedatangan para idolanya. Tami bersikap cuek, dia tidak peduli siapa idola yang datang. Dia hanya fokus menunggu ayah dan ibunya.

 

Chanyeol bersama para member EXO yang baru tiba dari Jepang menghela nafas melihat banyaknya fans yang telah menunggu kedatangan mereka. Mereka tampak lelah, tetapi karena melihat fans nya mereka tersenyum mencoba menghilangkan rasa lelah mereka. Tak sengaja Chanyeol melihat Tami yang sedang menunggu orang tuanya.

 

"Masih sama seperti dulu, cantik." Gumam Chanyeol dalam hati sambil tersenyum memandangi Tami.

 

"Kenapa kau tersenyum seperti itu Chanyeolie?" Tanya Baekhyun.

 

"Lihat yeoja itu." Chanyeol menunjuk ke arah Tami.

 

"Eoh, bukan kah itu yeoja yang menangis itu kan saat..."

Belum beres Baekhyun berbicara sudah dipotong oleh Sehun.

 

"Kalian sedang melihat apa Hyung?"

Tanya Sehun sambil mengalihkan pandangannya ke arah pandangan Chanyeol dan Baekhyun. Sehun melihat Tami sedang berjalan ke arah seorang laki-laki dan perempuan kemudian memeluk mereka berdua satu-persatu.

 

"Bukankah itu yeoja yang di gosipkan pacaran dengan anaknya presdir? Waktu itu aku pernah melihatnya datang ke gedung SM bersama Hyunkyun-ssi." Ujar Sehun polos.

 

"Benarkah mereka berpacaran?" Tanya Baekhyun.

 

"Entahlah, tapi aku juga pernah melihatnya sedang bersama anaknya presdir. Bahkan dengan Siwon hyung pun akrab." Jawab Chanyeol.

 

"Ini aneh." Ucap Baekhyun.

 

"Aneh kenapa hyung?" Tanya Sehun.

 

"Aneh karena kejadian waktu dulu dan sekarang mendengar gosip dia berpacaran dengan anaknya presdir."

Ucap Baekhyun sambil berjalan meninggalkan Sehun dan Chanyeol. Sehun hanya bengong tanda tak mengerti ucapan Baekhyun.

 

"Kejadian waktu dulu tak ada hubungannya dengan gosip sekarang. Tidak ada yang aneh. Yaaak! Baekhyun-a jangan tinggalkan aku." Chanyeol mengejar Baekhyun.

***

 

“Ayaaaaahh.” Panggil Tami kepada ayahnya sambil memeluknya.

 

“I miss you. Miss you like crazy.” ucap Tami pelan dalam pelukan ayahnya.

 

“I miss you too my love.” Ucap ayahnya sambil membelai lembut kepala Tami.

 

“You don't miss me, do you?” tanya ibu Tami.

 

“oh mom, I miss you.” Tami beralih memeluk ibunya.

Ibunya tersenyum dan balik memeluk Tami.

 

“So, kalian hanya berdua datang kesini?” Tanya Tami heran.

 

“Memangnya kamu menunggu siapa lagi?” Tanya ayah Tami.

 

“Your bodyguard? Your assistant?”

 

“Ayah beri mereka libur selama kami berada disini. You’ll be his bodyguard and his assistant here.” Jawab ibu Tami sambil tersenyum.

 

“Oh my God. It’s such an honour for me to be your bodyguard and your assistant all at once.” canda Tami.

Mereka bertiga kemudian tertawa mendengar ucapan Tami.

 

“Oh ya, kemarin Mr.Lee soo man bilang jika kalian datang harus mengabarinya.”

 

“I already tell him. Sekarang kita akan makan malam bersamanya juga istrinya. Sayang Hyunkyu tidak ada disini.” Ucap ibu Tami.

 

“Benarkah? Jadi kalian akan tinggal dimana selagi disini? Di apartemenku saja please, jangan di hotel.” Tami memelas.

 

“Ayah sudah memesan hotel untuk tinggal disini.” Jawab ayahnya dengan nada menggoda.

Padahal ayahnya memang sengaja tidak memesan hotel dan berencana untuk tinggal di apartemen Tami. Tami mengeluarkan wajah kecewanya.

 

“Ayah hanya bercanda.” Ujar ibu Tami sambil mencubit kecil perut ayahnya Tami.

Wajah Tami kembali ceria. Dia berjalan ke tempat parkir sambil menggandeng tangan ayahnya.

 

“Lihatlah putriku manja sekali.” Ucap ayahnya Tami sambil mencubit hidung Tami. Tami tersenyum bahagia. Dia tidak mau melewatkan momen berharganya bersama sang ayah yang jarang dia temui.

***

 

Seperti yang sudah dijanjikan bahwa kedua orang tua Tami dan Tami akan makan malam bersama orang tua Hyunkyu. Minus Hyunkyu pastinya karena dia sedang berada di Amerika.

 

“Sampai kapan kalian akan ada di korea?” Tanya Lee soo man kepada kedua orang tua Tami.

 

“Sampai lusa kami disini. Kami tidak bisa berlama-lama meninggalkan pekerjaan kami.” Jawab ayah Tami singkat sambil tersenyum.

 

“Sayang Hyunkyu tidak ada disini untuk makan malam bersama.” Ucap Tami.

 

“Hahaha. Ya jika saja dia sedang tidak ada urusan pasti dia berada disini sekarang.” Jawab ayah Hyunkyu.

 

“Oh ya sebelum Hyunkyu berangkat dia mengantarkanku pergi ke sekolah dan membawakan bekal buatan ibu. Rasanya enak sekali. Benar-benar enak. Terima kasih ibu Hyunkyu sudah membuatkanku bekal.” Ucap Tami sambil mengacungkan jempol.

 

“Ah itu biasa saja Tami. Ibu memang ingin sekali membuatkan bekal. Karena Hyunkyu sekolah di luar negeri jadi ibu kapan bisa membuatkan bekal untuknya. Ibu senang sekali bisa membuatkanmu bekal. Kalau kau suka nanti akan ibu buatkan lagi.” Ucap ibu Hyunkyu senang masakannya dipuji oleh Tami.

 

“Benarkah? Kalau begitu ibu harus sering-sering membuatkanku bekal.” Ujar Tami bersemangat.

Semuanya tertawa melihat semangat Tami yang meminta dibuatkan bekal lagi. Mereka berlima berbincang-bincang panjang sekali membicarakan banyak hal. Tak terasa telah menghabiskan waktu sampai hampir 2 jam.

 

“Tuhan terima kasih, aku benar-benar bahagia memliki orang-orang yang menyayangiku. Semoga orang yang menyayangiku juga bahagia memiliku." Ucap Tami dalam hati.

*** 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK