home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Memories

Memories

Share:
Author : milldaaa
Published : 12 Feb 2014, Updated : 18 Feb 2015
Cast : Tami (OC), Lee Hyunkyu, Siwon, Chanyeol, EXO
Tags :
Status : Ongoing
9 Subscribes |2231004 Views |32 Loves
Memories
CHAPTER 4 : Delivery Service

Pertama masuk sekolah Tami terlihat begitu lesu. Sejak kemarin moodnya memang sedang tidak bagus. Ditambah lagi ibunya yang harusnya sudah ada di Korea ternyata mengundur kedatangannya. Belum lagi Hyunkyu mengatakan kalau dia pergi ke Amerika hari ini karena ada urusan yang mendesak. Jadi tadi dia hanya mengantarkan Tami berangkat ke Sekolah dan tidak akan menjemputnya.

Sekolah telah selesai dari sejak satu jam yang lalu, tapi Tami belum juga pulang. Dia masih duduk manis di bangku taman. Setelah merasa bosan, Tami memutuskan pulang. Dia berjalan menuju halte bis. Di perjalanannya menuju halte, ada seorang namja yang memanggilnya.

 

“Hai cewe.” sapa seorang namja sambil memegang pundak Tami.

 

“Kyaaaaaaaaa!!!” Tami berteriak histeris sambil berlari kencang.

Namja itu kaget melihat reaksi Tami kemudian lari mengejar Tami.

 

“Hey tunggu dulu. Heeey!” teriak namja itu.

 

Tami berhenti berlari.

“Aaarrgh PERGI! JANGAN MENDEKAT!” Tami berteriak kemudian melemparkan sepatunya kepada namja yang mengejarnya. Sepatunya kena tepat di kepala namja itu.

 

“Aw sakit. Aiiish.” Namja itu meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya.

 

“Hyung, are you okay?” Tanya seorang namja dibelakangnya.

 

“Yaaaaak! Apa yang kau lakukan pada hyungku?”

 

Tami ketakutan melihat namja itu berteriak kepadanya dengan muka marah. Otaknya tidak dapat berpikir dengan benar. Saking takutnya Tami berlari meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang tidak karuan.

 

“Tunggu dulu, mukanya terlihat familiar. Kenapa dia tadi memanggilku ya? Apakah dia seseorang yang aku kenal? Bagaimana kalau iya? Aiiisssh tadi aku terlalu takut, yang kupikirkan hanya orang jahat yang akan menculikku. Tapi untuk apa juga mereka menculikku? Aaaaahhh sepatuku!”

Tami meracau dalam hati. Merutuki dirinya sendiri karena perbuatannya. Orang-orang tampak memperhatikan Tami yang berjalan hanya dengan sepatu sebelah.

 

“aiiish seharusnya tadi aku bawa mobil sendiri tak usah diantar Hyunkyu. Padahal sudah tahu kalau Hyunkyu tidak akan menjemputku.” Sesal Tami.

 

Sesampainya di apartemen Tami langsung membaringkan badannya di kasur. Dia merasa sangat lelah dan kesal karena kejadian tadi.

 

To : Mom

"What are you doing mom? Please call me if you have a free time. I miss you, a lot!" Message sent.

 

To : Hyunkyu

"Kau sudah sampai? I miss you already. Cepat pulang." Message sent.

 

To : Siwon

"Oppa, kau punya nomer telepon restaurant yang mempunyai delivery service?" Message sent.

 

Handphone Tami bergetar tanda ada pesan masuk.

From : Hyunkyu

"Aku sudah sampai dari tadi. I know you miss me, tenang saja pasti nanti ku belikan oleh-oleh untukmu."

 

Tami tersenyum membaca balasan Hyunkyu. Hyunkyu mengerti betul maksud Tami.

 

To : Hyunkyu

"Aku tak sabar menunggu kau pulang dengan koper penuh oleh-oleh untukku."

 

Handphone Tami bergetar lagi. Kali ini bukan balasan dari Hyunkyu, tapi dari Siwon.

 

From : Siwon

"Aku sudah memesan makanan untukmu. Tunggu dengan manis ya anak manja."

 

Tami tersenyum melihat isi pesan dari Siwon. Rasa kesalnya yang didapatnya tadi menghilang seketika.

 

"Terima kasih Tuhan, kau memberiku orang-orang yang menyenangkan. Aku bahagia." Tami mengucap syukur dalam hati tak melepas senyuman di bibirnya yang manis.

 

"Ding dong ding dong"

Bell apartemen Tami berbunyi. Tami membuka pintu apartemennya dan mendapati Siwon berada tepat di depannya.

 

"Delivery service." Ucap Siwon sambil mengembangkan senyumannya.

 

"Boleh aku ikut makan bersamamu?"

Siwon bertanya tanpa menunggu jawaban nyelonong masuk ke dalam apartemen Tami. Tami hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Siwon dan mengikuti langkah Siwon. Siwon menyimpan makanan yang dia bawa di meja depan TV kemudian mengedarkan pandangannya, mengamati poto-poto yang tertata rapi di dinding tembok ruang tamu sekaligus ruang nonton. Dia tersenyum melihat ada salah satu poto dirinya dan Tami sedang duduk berdua.

 

"Ini semua kau yang atur? Itu poto waktu kapan? Aku lupa." Ujar Siwon sambil menunjuk potonya.

 

"Ibu yang mengaturnya. Ketika aku sampai disini semuanya sudah seperti ini. Aku bahkan tak tahu ibu mendapatkan poto itu dari mana. Aku tak ingat bahwa aku pernah berpoto dengan deliveryman."

Jawab Tami sambil memakan makanan yang dibawa Siwon.

Siwon menaikan alisnya sebelah.

Kemudian duduk disebelah Tami dan ikut makan.

 

"Deliveryman itu pekerjaan sampinganku. Kau pasti bosan sendiri disini. Hyunkyu kan tadi pergi ke Jepang."

 

"Hah? Dia bilang ke Amerika. Pantas saja tadi dia bilang sudah sampai. Bocah nakal."

 

"Hahaha. Kau ini lucu sekali Tami-a. Kau tahu, di SM tersebar gosip bahwa kau pacarnya Hyunkyu."

 

"Aku sudah kebal dengan gosip itu. Dulu ketika kuliah pun tersebar gosip seperti itu. Mungkin mereka iri dengan persahabatanku dengan Hyunkyu."

 

"Aku juga dulu berpikir bahwa kau pacarnya Hyunkyu."

 

"Kami memang sangat dekat. Wajar jika kami di gosipkan berpacaran. Bahkan pacarnya sering marah kepadaku gara-gara itu. Tapi sekarang pacarnya sudah mengerti tentang kedekatanku dengan Hyunkyu. Hyunkyu itu walaupun usianya dibawahku tapi dia sangat dewasa. Aku sudah menganggapnya seperti kakakku, kadang seperti adikku."

 

"Pacarnya Hyunkyu siapa? Ku pikir dia tak punya pacar."

 

"Kau salah besar jika menyangka Hyunkyu tak punya pacar. Kalau masalah wanita dia udah paling jago deh."

 

Siwon tertawa mendengar jawaban Tami. Dia membelai rambut Tami lembut.

 

"Terus, uri yeodongsaeng pacarnya mana?" Goda Siwon.

 

"OPPA!"

 

Tami berteriak sambil mencubit perut Siwon. Siwon meringis kesakitan sambil tertawa. Dia memang paling senang sekali menggoda Tami. Siwon memegang kepala Tami dengan kedua tangannya. Lalu, CUP! Siwon mengecup kening Tami lembut. Tami sedikit terkejut dengan ulah Siwon, tapi dia malah tersenyum dan memeluk Siwon. Siwon balik memeluk Tami.

 

"Thank you for being here oppa. Kau tahu, tadi aku sangat kesal sekali. Tapi sekarang aku senang."

Ucap Tami pelan. Siwon mendengarnya tersenyum dan membelai rambut Tami.

 

“Apa kau ingin bercerita sesuatu?” Tanya Siwon.

 

“Sepertinya tidak sekarang. Hatiku sedang dalam keadaan baik. Aku tak ingin kembali menjadi kesal karena harus mengingat kejadian tadi.”

 

Tami melepaskan pelukannya dan kembali tersenyum. Siwon lega melihat Tami seperti ini. Dan inilah yang Siwon suka dari Tami.

Handphone Tami bergetar. Ada panggilan masuk dari ibunya.

 

"Tami sayang, kau sedang apa?"

 

"Baru selesai makan bersama Siwon oppa di apartemen. Ibu sedang apa?"

 

"Ibu sedang istirahat. Lusa siang ibu berangkat kesana bersama ayah."

 

"Benarkah?" Tanya Tami girang.

 

"Tentu saja. Ngomong-ngomong kamu hanya berdua saja dengan Siwon disana?"

 

"Iya mom, tadi Siwon oppa membawakan makanan untukku. Dan aku kesal dengan Hyunkyu yang berbohong padaku. Dia bilang mau ke Amerika, ternyata ke Jepang."

 

"Iya ibu tahu. Tadi ibu bertemu dengan Hyunkyu disini."

 

"Loh ibu sedang ada di Jepang?"

 

"Iya sayang,  Hyunkyu tidak berbohong padamu. Dia hanya sehari berada disini. Besok dia berangkat ke Amerika."

 

"Oh jadi seperti itu. Sepertinya dia sedang rindu pacarnya."

 

"Sepertinya begitu, soalnya tadi dia bersama wanita. Ya sudah sayang, besok jangan lupa jemput ibu dan ayah. I love you."

 

"I got it. I love you too."

 

Tami menutup teleponnya dengan perasaan senang. Dia tak sabar menunggu ayah dan ibunya tiba di korea.

 

"Itu ibumu? Apakah dia akan kesini?" Tanya Siwon.

 

"Ibu bilang sih besok dia akan kesini bersama ayah. Aku tak sabar menunggu kedatangan mereka."

 

"Kau terlihat bahagia Tami-a"

 

"Hidup terlalu pendek, sayang jika hanya dihabiskan untuk bersedih. YOLO! Love your life and enjoy the show." Ucap Tami sambil menghela napas berat.

 

"Are you okay?"

 

"Geogjonghajima. Nan gwenchana."

 

"Really?"

 

"I'm not sure." Tami tersenyum getir.

Siwon menatap Tami dengan tatapan serius, mengerti apa yang Tami rasakan.

 

"Oppa, kau tahu aku bisa mengendalikan perasaanku. Meskipun terasa sakit mengingat yang telah pergi tapi aku harus tetap tersenyum. Benarkan?" Tami tersenyum lebar.

 

"Inilah yang ku suka darimu." Ucap Siwon dalam hati.

 

"Look, everything gonna be okay Tami-a." Siwon memeluk Tami erat.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK