home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Memories

Memories

Share:
Author : milldaaa
Published : 12 Feb 2014, Updated : 18 Feb 2015
Cast : Tami (OC), Lee Hyunkyu, Siwon, Chanyeol, EXO
Tags :
Status : Ongoing
9 Subscribes |2230985 Views |32 Loves
Memories
CHAPTER 3 : Rooftop

"Kamu dimana? Aku ada di apartemen kamu tapi tidak ada siapa-siapa."  

 

"Aku di cafe sebrang apartemen. Kamu.."

Belum beres Tami berbicara, telpon terputus. Beberapa menit kemudian Hyunkyu datang menghampiri Tami yang sedang duduk sendirian di cafe.  

 

"Kau sedang apa disini?" Tanya Hyunkyu.  

 

"Makan. Aku malas masak."  

 

"Kajja!" Hyunkyu menarik tangan Tami. Tami hanya menurut mengikutinya.  

 

Tak terasa sudah satu minggu Tami tinggal di Korea. Selama itu Tami menghabiskan waktunya hanya dengan berjalan-jalan mengelilingi kota Seoul dengan sahabatnya Hyunkyu. Besok adalah hari senin yang merupakan hari masuk sekolah dan Hyunkyu sudah berjanji akan mengantar dan menjemputnya di hari pertama Tami masuk sekolah. 

 

"Kamu tak akan bertanya aku akan membawamu kemana?" Tanya Hyunkyu kepada Tami yang dari tadi hanya duduk manis disebelahnya.  

 

"I'm not in a good mood. Entahlah. Kosong rasanya. Aku harap kau membawaku ke tempat yang membuat moodku menjadi bagus." Jawab Tami dengan muka datar.

 

"Aku tak tahu ini akan membuat moodmu menjadi bagus atau malah bertambah buruk."  

 

"Wae?"

Tanya Tami penasaran. Hyunkyu menghentikan mobilnya. Tami menatap Hyunkyu dengan wajah bingung. Hyunkyu membuka sabuk pengaman yang dipakai Tami. Tami bertambah bingung. Lalu ia melirik ke samping.  

 

"SM Entertainment. Kenapa kau membawaku kesini?"  

 

"Ayo masuk ke dalam. Aku butuh bantuanmu."

 

Tami memandang Hyunkyu dengan tatapan kosong. Hyunkyu menghela nafas.  

 

"Ayah memintaku memeriksa kembali berkas, kali ini banyak sekali berkasnya karena sedang mempersiapkan world tour. Jadi aku butuh bantuanmu. Aku traktir es krim sebagai gantinya. Hehe."

 

Hyunkyu mengeluarkan aegyonya. Tami tersenyum melihat kelakuan Hyunkyu kemudian mengikuti Hyunkyu masuk ke dalam gedung SM.

***  

 

Sudah hampir 2 jam Tami dan Hyunkyu memeriksa berkas yang diberikan ayah Hyunkyu. Tami merasa bosan, dia melirik Hyunkyu yang sedari tadi menguap terus.  

 

"Hyunkyu-a, semalam kamu gadang?"  

 

"Abis nonton bola." Jawab Hyunkyu pelan kemudian kembali menguap.  

 

"Tidur siang dulu sana, ini biar aku yang kerjakan."  

 

"Ga usah." Ucap Hyunkyu sambil membaringkan badannya di sofa.  

 

"15 menit aja cukup. Nanti bangunkan aku ya."  

 

Tami tersenyum melihat Hyunkyu tertidur, melanjutkan memeriksa berkas. Tinggal sedikit lagi berkas yang belum diperiksa.

"Fighting!" Ucap Tami dalam hati.  

 

20 menit telah berlalu. Berkas-berkas telah selesai dikerjakan. Tami tidak tega membangunkan Hyunkyu. Ia memutuskan pergi ke rooftop. Sampai di rooftop dia mencari tempat yang enak untuk duduk. Tami memasang earphone dan mendengarkan lagu di handphonenya. Begitu tenang disana. Tami melihat langit dengan tatapan kosong.  

 

"Kenapa hari ini begitu kosong?" Batin Tami.   Tiba-tiba ada sms masuk. Ternyata sms dari Siwon.  

 

"I saw you come to SM building, but I only can find Hyunkyu. Where are you?"

 

Tami membalas sms Siwon singkat.

"Rooftop."  

Tak lama kemudian Siwon datang menghampiri Tami di Rooftop.  

 

"Hey girl, what are you doing here?"  

 

"Duduk. Kau sedang tak sibuk oppa?" Tanya tami sambil melepas earphonenya. 

 

"Eoh, I'm free right now. Kau terlihat sedang tidak baik. Sakit?" Tanya Siwon sambil memegang kening Tami.  

 

"I'm okay oppa." Tami tersenyum, menyingkirkan tangan Siwon dari keningnya.  

 

"Oppa, apa kau tahu kemana perginya awan hari ini? Kenapa langit terlihat begitu kosong tanpa awan? Matahari tampak kesepian."  

 

"Mungkin awan sedang mengejar mimpinya, cintanya, karirnya."  

 

"Aku benar-benar sedang membicarakan awan, bukan yang lain-lain." Tami memukul lengan Siwon.  

 

"Hahaha. Ku pikir kamu sedang galau karena pacarmu. Kamu baru diputuskan pacarmu? Atau pacarmu sedang tidak ada kabar? Atau jangan-jangan pacarmu selingkuh?" Siwon bertanya dengan nada menggoda Tami.  

 

"Oppa please. I even don't have a boyfriend." Tami memutar bola matanya.  

 

"Oh My! Impossible! 2 tahun menjomblo? Woaaaahh." Siwon setengah berteriak terkejut.  

 

"Impossible is nothing." Tami tersenyum melihat muka Siwon.  

 

"Should I ask you to be my girlfriend? Hahaha." Siwon tertawa lepas meledek Tami.  

 

"That's not funny oppa. Huh."  

 

Tami manyun-manyun diledek Siwon. Tawa Siwon semakin meledak melihat raut muka Tami yang tidak senang. Tami kembali melihat langit dengan tatapan kosong.

 

"I'm sorry." Siwon mengikuti Tami melihat langit.  

 

"Lihat, meskipun tidak ada awan langitnya biru tampak begitu indah. Terkadang kosong lebih menyenangkan daripada ramai."

Ucap Siwon menunjuk-nunjuk langit. Kemudian menunjuk-nunjuk muka Tami.

 

"Tapi ini jangan dibiarkan kosong terlalu lama. Life too short to thinking nothing. Cheer up girl."  

 

Siwon memegang kepala Tami dan menyenderkannya di pundaknya. Mereka berdua lama terdiam tanpa bicara dengan posisi seperti itu. Terdengar suara Tami menghela nafas berat. Siwon mendengarnya ikut-ikutan menghela nafas.  

 

"Rasanya menjadi lebih baik. Thank you oppa." Tami tersenyum ke arah Siwon. Siwon ikut tersenyum melihat Tami.  

 

"Kau ingat pertama kali kita bertemu? Seperti ini. Di rooftop." Siwon membelai rambut Tami.  

 

Tami teringat kejadian beberapa tahun lalu ketika ada acara sebuah acara di London. Acaranya meriah dan banyak sekali orang. Sebenarnya Tami tidak suka berada dikeramaian, makanya ia melarikan diri dari acara itu ke rooftop. Tak disangka Siwon juga datang ke rooftop untuk mencari udara segar. Disitulah mereka berdua bertemu dan berkenalan dan menjadi akrab.

 

Tami tersenyum mengingatnya. Dia tak menyangka bahwa Siwon adalah artis dibawah naungan ayahnya Hyunkyu. Tami baru tahu itu ketika Hyunkyu mengajaknya menonton konser Super Junior. Handphone Tami berdering.  

 

"Eoh Hyunkyu-a, kau sudah bangun? Aku sedang di rooftop. Aku kebawah sekarang." Tami tak membiarkan Hyunkyu berkata sepatah kata pun dan menutup telponnya.  

 

"Itu Hyunkyu? Dia sudah bangun?" Tanya Siwon.  

 

"Iya. Ayo kebawah. Angin disini makin kencang. Oppa tak ingin masuk angin kan?" Canda Tami. Mereka berdua pun turun ke bawah.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK