“Aku dimana?” Tanya Tami ketika siuman.
“Kau di rumah sakit noona.” Jawab Sehun.
“Eoh, apa yang terjadi?” Tami memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit pusing sambil mencoba duduk.
“Kau tadi tiba-tiba pingsan dijalan. Kau tidak apa-apa?” Tanya Sehun.
“Aku baik-baik saja.”
“Syukurlah jika baik-baik saja.” Ujar Suho.
“Kau memberitahu siapa saja aku ada disini?” Tami melirik Sehun.
“Hanya Manager hyung. Lalu mereka datang kesini bareng manager hyung.” Sehun menunjuk Suho, Baekhyun dan Kris.
“Syukurlah. Terima kasih atas bantuan kalian.” Tami turun dari kasurnya.
“Kau mau kemana? Kami antar?” Tanya Chanyeol memegangi lengan Tami.
“Entahlah. Bagaimanapun terima kasih atas bantuan kalian. Aku tak tahu harus membalasnya bagaimana. Tapi bolehkah aku meminta sesuatu kepada kalian?”
“Apa?” Tanya Kris.
“Tolong jangan beritahu siapapun tentang ini. Siapapun itu, keluargaku, teman-temanku, bahkan teman-teman kalian. Hanya kita disini yang tahu. Bisakah?”
“Memangnya kenapa noona?” Tanya Sehun penasaran.
Tami hanya tersenyum lalu melangkah pergi meninggalkan mereka berlima. Suho, Kris, Baekhyun dan Sehun langsung melirik ke arah Chanyeol setelah melihat Tami pergi.
“Apa? Kenapa kalian memandangiku?” Tanya Chanyeol. Semuanya lalu mengalihkan pandangannya.
“Manager hyung kenapa lama sekali sih?” Tanya Sehun.
“Iya benar kenapa lama sekali. Bagaimana jika tiba-tiba banyak fans datang kesini.” Ujar Suho khawatir.
“Ini sudah larut malam hyung, lagipula lihatlah disini itu penuh dengan orang sakit.” Ucap Baekhyun.
“Aku lelah. Sampai kapan kita akan menunggu manager hyung? Tami sendiri sudah pergi dari tadi.”
“Haruskah kita pulang naik taksi saja?”
“Lalu kau akan meninggalkan manager hyung sendirian sehun-a? Kau itu jahat sekali.” Ujar Suho.
Baekhyun menelpon manager mereka.
“Hyung kau dimana? Kenapa lama sekali? Ayo kita pulang.”
Beberapa menit kemudian manager datang.
“Mian, tadi aku bertemu dengan teman sekolahku dulu jadinya mengobrol. Bagaimana keadaan yeoja itu? Apa dia sudah siuman?”
“Tami? Tami sudah pergi setengah jam yang lalu. Kami disini menunggu manager.” Jawab Baekhyun.
“Ah benarkah? Maafkan aku. Kajja.”
Mereka berenam lalu beranjak pergi. Baru sampai pintu keluar dari UGD, tampak ambulan datang dan menurunkan seseorang yang berlumuran darah.
“Kecelakaan? Menyeramkan sekali malam-malam begini melihat yang berlumuran darah seperti itu.” Sehun bergidik.
Chanyeol, Suho dan Baekhyun bahkan tak ingin menoleh ke arah ambulan itu. Sedangkan Kris malah memandangi pemandangan berdarah di depannya.
“Tunggu dulu, Sehun-a bukankah itu…” Kris mengguncang-guncangkan badan Sehun sambil menunjuk-nunjuk ke arah seseorang yang kecelakaan di bawa masuk ke dalam UGD. Lalu berlari mengikuti kemana yeoja itu dibawa.
Sehun terdiam setelah melihat wajah yeoja itu. Badannya mematung saking kagetnya melihat wajahnya yeoja itu.
“TAMI NOONA!” Teriak Sehun histeris.
Manager, Suho, Baekhyun dan Chanyeol yang jalan duluan langsung menoleh ke arah Sehun dan menghampirinya setelah mendengar Sehun berteriak.
“Mana Tami?” Tanya Chanyeol.
“Kenapa kau berteriak seperti itu Sehun-a? Kau terlalu mencolok. Bagaimana jika ada yang mengenalimu.” Suho khawatir dengan status mereka sebagai artis.
“Kau melihat Tami? Mana dia? Dan Kris hyung mana?” Tanya Baekhyun.
“Ah anak itu kemana sih? Ini sudah malam ayo kita pulang.” Ajak manager.
“Hyung, Tami noona hyung...” Ucap Sehun terbata-bata sambil menutupi mulutnya dengan tangan kanannya.
“Tami kenapa? Mana dia?” Tanya Chanyeol lagi.
Sehun tak langsung menjawab. Badannya gemetaran, tangannya masih menutupi mulutnya. Di sudut mata terlihat sedikit mengeluarkan air.
“Kau kenapa Sehun-a.” Suho menguncang-guncangkan badan Sehun.
“Kembali pada kesadaranmu Sehun-a. Kau ini kenapa sih?” Ucap Baekhyun kesal.
“Yang tadi turun dari ambulan itu hyung. Yang banyak darahnya.” Pekik Sehun.
“Siapa?” Tanya Chanyeol pelan. Hatinya sudah merasa tidak enak mendengarnya kata-kata yang keluar dari mulut Sehun barusan.
“Tami noona. Eotteoke hyung?”
“Mwo?” Ucap Chanyeol, Suho dan Baekhyun bersamaan.
“Lalu Kris pergi kemana?” Tanya manager.
“Dia pergi ke dalam mengkuti Tami noona.” Jawab Sehun sambil beranjak pergi masuk kembali ke dalam rumah sakit diikuti dengan yang lainnya.
Di dalam tampak Kris sedang berdiri di samping seorang yeoja yang tergeletak lemah di atas kasur. Lalu datang dokter dan para suster membawa yeoja itu pergi.
“Hyung, apakah itu benar Tami?” Tanya Baekhyun kepada Kris.
“Eoh.” Jawab Kris pelan.
“Dia mau dibawa kemana?” Tanya Suho.
“Ruang operasi.”
“Dia harus di operasi? Bukankah harus ada persetujuan dulu dari walinya?” Tanya Manager.
“Aku tadi mengatakan aku walinya. Dan susternya percaya karena tadi sempat melihat kita disini sebelumnya. Tapi hyung, bisakah kau yang menjadi walinya dan menandatanganni berkasnya? Jika aku yang menandatanganninya nanti bagaimana jika media tahu? Tolong hyung, aku minta bantuanmu.”
“Yaaaak kalian ini, lalu bagaimana dengan wali aslinya. Bagaimana mengontak mereka?” Tanya manager.
“Haruskah kita menelpon Siwon hyung? Hyunkyu? Presdir? Bukankah Tami dekat sekali dengan mereka?” Tanya Chanyeol.
“Ani. Hyung, kumohon kau saja yang jadi wali dan menandatanganni berkasnya. Aku yang akan bertanggung jawab biaya dan lain-lainnya.” Jawab Kris.
“Kau ini kenapa hyung? Kita tetap harus memberitahu wali aslinya. Mereka pasti khawatir sekali.” Ucap Suho.
“Jebal! Ini permintaan Tami sebelum dia tak sadarkan diri tadi. Dia akan baik-baik saja.” Ucap Kris dengan sedikit membentak.
Mendengarnya managernya langsung pergi meninggalkan mereka menuju tempat administrasi untuk menandatanganni persetujuan operasi berkas-berkas lain.
=Flashback=
“Yak Tami! Tami-a!” Kris mengguncang-guncangkan badan Tami.
“Kris?” Ucap Tami pelan.
“Eoh, kau kenapa bisa seperti ini? Kepalamu berdarah banyak sekali.” Tanya Kris khawatir.
“Mana yang lain? Chanyeol? Sehun?”
“Mereka di luar.”
“Oppa, berjanjilah untuk tidak memberitahu siapapun tentang keberadaanku dan kondisiku sekarang. Semuanya, keluargaku, teman-temanku, bahkan keluargamu dan teman-temanmu. Seperti yang kau janjikan tadi. Apapun yang terjadi jangan beritahu siapapun.”
=Flashback End=
“Hyung yang benar saja. Meskipun Tami yang memintanya kita tetap saja harus memberitahu walinya.” Ucap Suho.
“Tami akan baik-baik saja.” Jawab Kris pelan.
“Bagaimana kalau tidak?” Tanya Suho lagi.
“Sudahlah hyung, bukankah tadi ketika Tami pingsan pun dia meminta kita tak menceritakan kepada siapapun.” Ucap Baekhyun mencoba meyakinkan Suho.
“Tapi ini beda lagi ceritanya.”
“Dia meminta hal yang sama seperti ketika dia pingsan tadi. Sudahlah nanti kalau dia sudah beres operasi dan siuman baru tanyakan keinginannya bagaimana.”
“Tapi kau benar-benar yang akan bertanggung jawab atas segalanya hyung? Biaya rumah sakit?” Tanya Baekhyun.
“Eoh wae?” Ujar Kris sambil mengeluarkan sebuah dompet dari sakunya.
“Kau ganti lagi dompet hyung?” Tanya Sehun.
“Ini bukan milikku.”
“lalu?”
Kris menceritakan apa yang terjadi tadi.
=Flashback=
“Tanganmu kena darahku oppa. Mian. Ini, pakailah semua ini untuk urusan rumah sakit. Aku mohon bantuanmu.”
Tami merogoh saku jaket yang dia kenakan. Mengambil sebuah dompet dan sapu tangan miliknya memberikannya kepada Kris.
“Apa ini?”
Kris mengambil dompet dan sapu tangan dari tangan Tami. Tanpa Kris sadari, Tami sedang berusaha duduk dengan sisa tenaga yang dia miliki dan kemudian terjatuh dari atas kasur. Kepala Tami membentur tabung oksigen yang ada di pinggir kasur. Suaranya keras sekali. Kris kaget melihat Tami sudah tak sadarkan diri. Kris lalu berteriak-teriak memanggil dokter.
=Flashback End=
“Ah jinjja?” Baekhyun meraih dompet yang dipegang Kris.
“Wow daebak. Dia menyimpan banyak sekali uang cash. Tak hanya mata uang won, tapi juga dollar.” Ucap Baekhyun setelah melihat isi dompetnya.
“Yak! Mau kau apakan itu!.” Ucap Kris sambil mengambil dompet yang dipegang Baekhyun.
“Aku hanya melihatnya.” Dengus Baekhyun
“Yak hyung! Kenapa kalian berdebat tentang hal itu. Harusnya mendoakan Tami yang sedang berada di ruang operasi.” Ucap Sehun.
“Kalian pasti lelah. Pulanglah, biar aku dan Kris hyung yang disini hingga Tami beres operasi.” Ucap Suho.
“Tidak hyung. Kau ini kan leader, kasihan member yang lain yang menunggu di dorm. Pulanglah. Aku saja yang menunggu Tami.” Jawab Chanyeol.
“Iya, kalian pulanglah. Biar aku dan Chanyeol disini bersama manager hyung.” Timpal Kris.
“Baiklah kalau begitu. Kalau ada apa-apa langsung beritahu aku.”
Suho, Baekhyun dan Sehun pergi meninggalkan Kris dan Chanyeol.
***