home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Memories

Memories

Share:
Author : milldaaa
Published : 12 Feb 2014, Updated : 18 Feb 2015
Cast : Tami (OC), Lee Hyunkyu, Siwon, Chanyeol, EXO
Tags :
Status : Ongoing
9 Subscribes |2231012 Views |32 Loves
Memories
CHAPTER 13 : Tami's Power

Hari ini Hyunkyu sudah pulang dari Jepang dan merupakan hari pertama latihan untuk pertunjukkan di acara ulang tahun ayah Tami. Tami berada di sebuah studio mencoba memainkan lagunya ditemani dengan Chanyeol yang tadi dimintai Hyunkyu untuk menemani Tami selama dia pergi sebentar untuk sebuah urusan, sambil menunggu kedatangan D.O yang masih ada jadwal.

 

"So, you broke up with your girlfriend huh? Again?" Tanya Tami mencoba memecahkan kesunyian di studio yang di dalamnya hanya ada dirinya dan Chanyeol.

 

Chanyeol bengong dengan pertanyaan Tami.

"Eotteoke arraseo?" Tanya Chanyeol dalam hati.

 

"Gimana aku bisa tahu? Matamu mengatakan semuanya." Tami melakukan v-sign

 

=Flashback=

“Kau sudah bertemu dengan Chanyeol hyung?” Tanya Kai kaget.

 

“Tadi sebelum menemui kalian disini aku bertemu dengannya terlebih dahulu. Dia sepertinya sedang sakit.”

 

“Sakit hati.” Celetuk D.O dan Kai langsung menyenggolnya.

 

“Benarkah? Sepertinya sakit sekali sampai-sampai dia terlihat akan mati.”

 

“Tentu saja, ini kedua kalinya dia diputuskan oleh wanita yang sama.” Jawab D.O kemudian menutup mulutnya.

 

“Tenang saja, aku tak akan memberitahukannya kepada media. Cukup kita saja yang tahu bahwa kau membeberkan rahasia Chanyeol padaku.”

Mereka tertawa, meneruskan kegiatan bergosipnya sambil memakan makanan yang dibawa Hyunkyu.

=Flashback end=

 

"Jinjja?" Chanyeol mengucek-ngucek matanya.

 

"Of course not. Your eyes don't have a lip anyway. How can they tell me?"

 

"So?"

 

"Aku sebenarnya punya kelebihan yang sama dengan Edward Cullen."

 

Chanyeol terdiam beberapa detik, mencoba mengartikan perkataan Tami.

"Can you read my mind?"

"Maldoandwaeeee!!" Chanyeol terkejut, lalu lari meninggalkan Tami.

 

Tami tertawa sampai perutnya terasa sakit. Hyunkyu lalu datang dengan muka penasaran.

 

"Kau apakan Chanyeol sampai dia berteriak sambil berlari seperti itu?"

 

"Just tell him about my power. Hanya saja dia keterlaluan mengungkapkan ekpresinya." Tami memegangi perutnya yang sakit karena kebanyakan tertawa.

 

"Heol, ku pikir kau menakutinya dengan mengancam akan membunuhnya. Atau menendangnya keras?"

 

"Tadinya aku ingin menakutinya dan mengancamnya, tapi baru segitu dia udah ngacir."

 

"Emang kekuatan apa yang kau katakan padanya?"

 

"Ku bilang aku bisa membaca pikiran orang."

 

"Lalu kenapa dia langsung melarikan diri?"

 

"Entahlah, akupun tak mengerti. Tapi dia terlihat lucu sekali tadi."

***

 

"Apakah dia benar-benar bisa membaca pikiran orang? Eotteoke? Bagaiamana dengan kejadian kemarin? apakah dia juga membaca pikiranku ketika aku bersamanya?" Chanyeol memegangi dadanya. Dia mulai mengatur nafasnya yang tak beraturan. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

 

"Yak Chanyeolie, kau sedang apa di dalam lama sekali. Kau sedang tidak sakit kan?" Tanya Baekhyun dari luar toilet.

 

"Aniyo." Chanyeol keluar dari toilet.

 

"Kau kenapa?"

 

"Kau ingat yeoja yang di bandara waktu itu? Yang digosipkan pacaran dengan anaknya presdir?"

 

"Eoh, kenapa dia? Menangis lagi? Cengeng sekali."

 

"Bukan itu. Tadi dia bilang dia bisa membaca pikiran orang."

 

"Kau bertemu dengannya? Hahaha impossible. Mana ada orang seperti itu. Memangnya dia dukun?"

 

"Apakah dia benar dukun?"

 

"Aku tak tahu. Kau yang mengatakan dia bisa baca pikiran orang."

 

"Tadi dia tiba-tiba bertanya aku putus dengan pacarku. Padahal aku tak pernah bercerita apapun kepadanya."

 

"Benarkah? Itu sedikit menakutkan."

 

"Makanya tadi aku langsung melarikan diri. Bukankah sedikit menakutkan jika orang lain bisa membaca pikiran kita?"

 

"Tapi itu keren juga. Aku seharusnya meminta dia bertemu dengan yeojachingu ku dan membaca pikirannya. Apakah dia ada pikiran berselingkuh atau tidak." Baekhyun senyum-senyum sendiri.

 

"Yaaaaak!" Chanyeol menjitak kepala Baekhyun. Baekhyun meringis kesakitan lalu menendang pantat Chanyeol.

***

 

Lama berada di dalam studio membuat Tami merasa bosan, dia melirik Hyunkyu yang sedang asyik skype-ing dengan pacarnya. Tami lalu memutuskan pergi ke ruangan latihan exo.

 

"Hyunkyu-a, aku pergi mencari D.O juga sekalian melihat kai. Jika kau sudah selesai temui aku disana."

 

"I got it." Jawab Hyunkyu kencang.

 

Ketika Tami sampai ternyata disana hanya ada kai, sehun, dan D.O

 

"Yak D.O-ya, aku menunggumu di studio ternyata kau disini. Yang lain kemana?" Tanya Tami begitu masuk sambil langsung duduk di sofa.

 

"Mana ku tahu." Jawab Sehun santai. D.O lalu menjitaknya.

Tami tertawa kecil melihat kelakuan mereka.

 

"Aku bosan sekali. Aaaarrrggghhhh." Tami mengacak-ngacak rambutnya.

 

"Kau terlihat jelek noona." Ucap Sehun.

 

"Terima kasih telah jujur padaku." Tami merapikan kembali rambutnya.

 

"Ini bukan seperti dirimu Tami-a." Ucap D.O sambil duduk disamping Tami.

 

"Benarkah? Mungkin hari ini kau bertemu dengan bayanganku. Bukan diriku yang asli."

 

"Lelucon tentang kau bisa menggunakan jurus kagebunshin sudah basi." Ucap Kai sambil tertawa dan masih melakukan gerakan-gerakan tariannya.

 

"Apa-apaan ini. Kalian akrab sekali." Ucap Sehun lalu  berhenti latihan dan malah tiduran di lantai.

 

"Kau cemburu?" Tanya D.O

 

"Aniyo." Jawab Sehun singkat.

 

Mereka berempat tertawa bersama. Kai menghentikan latihannya lalu beristirahat dan duduk di sofa di samping D.O. Lalu tiba-tiba datang Baekhyun dan Chanyeol. Mereka berdua tampak terkejut melihat Tami ada disana.

 

"Yak hyung darimana saja kalian?" Tanya Sehun.

 

"Kau ingin tahu jawabannya? Coba tanyakan Tami-ssi, kata Chanyeolie dia bisa membaca pikiran orang." Ucap Baekhyun lalu duduk disamping Tami.

 

"Tolong baca pikiranku." Baekhyun mengeluarkan aegyo nya.

 

Sontak Tami tertawa kencang mendengar permintaan Baekhyun. Begitupun Kai dan D.O yang mengetahui itu pasti lelucon yang dibuat Tami.

 

Sehun, Baekhyun, dan Chanyeol kebingungan melihat Tami, D.O dan Kai yang sedang tertawa. Tampak Tami dan Kai memegangi perut mereka yang sakit karena tertawa.

 

"Setelah kagebunshin no jutsu, sekarang membaca pikiran? Buahahahhahaha." Tawa Kai makin meledak.

 

"Kagebunshin no jutsu apa? Yaaak ceritakan padaku sebenarnya apa yang terjadi?" Muka Baekhyun sudah seperti yang akan mati penasaran karena kesal melihat mereka terus-terusan tertawa.

 

Handphone Tami berdering, lalu dia mencolek D.O yang duduk disebelahnya mengisyaratkan untuk berhenti tertawa dan diam. D.O dan Kai pun berhenti tertawa, lalu Tami menerima telponnya.

 

"Hello Hyunkyu-a... Kau sudah selesai?... Iya aku masih berada di ruang latihan EXO... Tidak usah, aku saja yang kesana... Tidak ada yang dikerjakan lagi kan? Mari kita pulang, aku lapar dan kau harus memasak untuk bayaranku kali ini... Arraseo." Tami menutup telponnya lalu berdiri. Baru saja berdiri beberapa detik Hyunkyu datang.

 

“eiiy, sudah ku bilang aku saja yang kesana.” Ucap Tami.

 

“Aku sedang berjalan kesini ketika menelponmu tadi.” Jawab Hyunkyu.

 

"Aku pergi dulu, terima kasih telah membuatku tertawa Baekhyun-ssi. Hati-hati dengan yang kau pikirkan Kai-a, D.O-ya aku bisa baca pikiran kalian." Tami mengacak-ngacak rambut D.O dan Kai. Lalu melambai-lambaikan kedua tangannya.

"Bye-bye"

 

"Anyeong Tami-a." Ucap D.O dan Kai serempak. Baekhyun dan Chanyeol memandangi Sehun. Sehun melakukan gerakan-gerakan yang mengisyaratkan kalau dia tak tahu apa-apa.

 

“Kenapa kau lakukan itu?” Tanya Hyunkyu.

 

“Apa?” Tami balik bertanya. Kemudian Hyunkyu mengacak-ngacak rambut Tami. Tami mengerti masksud Hyunkyu.

 

“Kalian lihat, dia cemburu aku mengacak-ngacak rambut kalian.” Ujar Tami sambil mengacak-ngacak rambut Hyunkyu. Semua yang ada di ruangan itu tertawa kecil melihat ulah Tami dan Hyunkyu.

 

“Aku hanya bercanda. Terima kasih telah berkerja keras. Anyeonghaseyo.” Ucap Hyunkyu sambil membungkukkan badannya. Semuanya membalas salam perpisahan Hyunkyu, termasuk Tami.

 

“Yak! Kenapa kau melakukan itu? Kau tak akan pulang?” Hyunkyu menjitak kepala Tami.

 

“Tentu saja aku akan menginap disini.” Jawab Tami dengan nada bercanda sambil kemudian melingkarkan tangannya di lengan Hyunkyu.

 

“Anyeong D.O, Kai, Sehun, Baekhyun, Chanyeol. See you tomorrow.” Tami melambai-lambaikan tangannya kemudian pergi bersama Hyunkyu menuju tempat dimana mobilnya di parkir.

 

Kali ini yang menyetir adalah Tami bukan Hyunkyu. Ini sengaja Tami lakukan sebagai terima kasihnya kepada Hyunkyu yang sudah menjemputnya tadi.

 

“Hyunkyu-a, sebenarnya ada yang mengganjal di hatiku. Bolehkah aku mengatakannya padamu?”

 

“Ada apa?”

 

“Aku merasa ada yang aneh dengan hubungan ibuku dan ayahmu.”

 

“Apanya yang aneh? Kedekatan mereka?”

 

“Eoh?” Tami kaget mendengar ucapan Hyunkyu.

 

“Kau ini lupa atau bagaimana? Mereka kan dulunya satu sekolah, sama seperti kita, mereka berteman baik ketika sekolah dulu.”

 

“Benarkah? Aku tidak tahu itu. Ibu tak pernah bercerita.”

 

“Eoh kau baru tahu? Aku tahu karena ayahku menceritakannya kepadaku ketika melihat kedekatanku denganmu.” Jelas Hyunkyu.

 

Tami mengangguk-angggukan kepalanya, padahal hatinya terasa perih.

"Ibu bahkan menyembunyikan tentang hal itu kepadaku." Ucap Tami dalam hati.

 

“Sekarang kan kau sudah tahu. Tidak ada yang aneh dengan kedekatan mereka. Mereka sama seperti kita, berteman dekat.” Hyunkyu tersenyum.

 

 “Apakah kau masih akan berkata seperti ini jika kau melihat kejadian kemarin? Benarkah yang dengan yang dikatakan Hyunkyu? Apakah hanya sebatas teman?” Batin Tami sambil tersenyum canggung membalas senyuman Hyunkyu.

***

 

Sementara itu di ruang latihan EXO….

 

"Kenapa harus Hyunkyu, kenapa tidak aku saja noonaaaa~" teriak Kai setelah melihat kepergian Tami dan Hyunkyu.

 

"Jadi benar mereka berdua pacaran?" Tanya Baekhyun.

 

"Sepertinya begitu." Jawab Kai.

 

"Jangan berkata yang tidak-tidak." Ucap D.O

 

"Hyung, kau lihat sendiri yang barusan? Dia bilang cemburu? Waktu itu juga dia bilang cemburu terhadap kedekatan Tami dan Siwon Hyung. Lalu waktu itu Hyunkyu juga membawakan makanan yang dibuat ibunya untuk Tami noona. Dan Tami noona bahkan menyuapi Hyunkyu. Bukankah dengan melihat itu saja sudah jelas?" Jelas Kai.

 

"Tapi Tami juga kan menyuapi aku dan kau."D.O menjitak kepala Kai pelan.

 

"Apa-apaan kalian makan-makan dan bahkan disuapi. Woaaaahh. Kapan? Hah? Aku tidak diajak." Ucap Sehun setengah berteriak.

 

"Yak! Seberapa jauh kalian mengenalnya? Berapa kali kalian makan dengannya tanpa mengajak kami?" Baekhyun terpancing ucapan Sehun.

 

"Lain kali jika kalian bertemu dengan Tami noona pikirkan lah kalian sedang lapar dan ingin di traktir Tami noona dan hati-hati dengan tidak memikirkan yang lain. Kau tahu kan, Tami noona bisa membaca pikiran orang." Ucap Kai sambil berdiri meneruskan latihan menari.

 

D.O tersenyum mendengar perkataan Kai. Dan disana tampak Chanyeol yang semakin cemas mendengar Kai mengatakan Tami bisa membaca pikiran orang.

 

"Woaaah, berarti aku harus mendekati Tami-ssi dan memintanya bertemu yeojachingu ku." Gumam Baekhyun. Chanyeol yang mendengarnya lalu memukul lengan Baekhyun.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK