home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > SPECIAL WEDDING SERIES

SPECIAL WEDDING SERIES

Share:
Author : YunaArataJJ
Published : 09 Feb 2014, Updated : 22 Oct 2015
Cast : Young Min & All Member Boyfriend, Choi Shi Na (OC)
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |22822 Views |7 Loves
SPECIAL WEDDING SERIES
CHAPTER 4 : SPECIAL WEDDING SERIES ||SERIES B :: Part. 2.2||

============READY~FF~SPECIAL WEDDING SERIES============

 

SERIES B :: part.2.2

 

Cip...cip...

Shi Na berjalan tertunduk keluar dari kamarnya di sambut Kimchi yang dari semalam menunggunya di luar.

“mianhe kimchi...” ucap Shi Na sambil membelai kepala Kimchi, kemudian beranjak menuju kamar mandi sambil berfikir lirih,’semalaman aku tak bisa tidur..., lebih baik aku meninggalkan tempat ini sebelum Young Min bangun..., kami tak bisa tinggal lebih lama lagi...’ jerit batin Shi Na lalu terdiam. Langkahnya terhenti saat membuka pintu kamar mandi dan  menatap Young Min yang juga menatapnya dengan wajah basah sehabis mencuci wajah.

“hai...”sapa Young Min dengan wajah lesu.

“Yo...Young Min...”

“aku akan pergi ke suatu tempat..., ikut aku...” Young Min mengambil selembar handuk lalu menyeka wajahnya dan tanpa perduli lagi menarik Shi Na keluar dari apartemen.

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Young Min hanya diam sepanjang jalan dan sibuk mengayuh sepedanya menuju suatu tempat.

Shi Na yang tak tau apa yang harus dia katakan hanya diam dan sibuk bertanya di dalam hatinya sendiri,’mau kemana? Dari tadi hanya diam saja..., dia benar-benar marah padaku..., wajar saja...aku sudah sangat keterlaluan dan menyakitinya...’ucap Shi Na dengan nada sedih. Shi Na tersadar dan menatap jalan yang di kenalnya,’loh..., jangan-jangan ini...’

Keduanya tiba di sebuah tempat di mana keduanya pernah mengikat janji pernikahan setengah tahun yang lalu.

Young Min menarik tangan Shi Na masuk ke dalam dengan tanpa berbicara sepatah katapun. Setibanya di dalam Young Min melepas genggamannya dan berjalan ke altar dengan langkah tegap memunggungi Shi Na lalu berbalik dan menatap Shi Na yang masih diam tak mengerti.

“sedang apa kau? Ayo ke sini...” ucap Young Min membuyarkan lamunan Shi Na.

Shi Na berjalan ragu mendekat ke arah Young Min lalu berdiri di sebelah Young Min.

“waktu datang ke sini dulu...”Young Min memulai,” kita mengucapkan ikrar pernikahan bohongan..., tapi hari ini..., ku tarik semua kata-kataku...”

Shi Na terdiam menatap Young Min, air matanya kembali menetes,’semuanya sudah usai ..., pernikahan pura-pura ini sudah berakhir...’ jerit hati Shi Na.

“aku meenyukaimu Shi Na..., dan itu bukanlah sebuah kebohongan...” Young Min melanjutkan kata-katanya dan membuat Shi Na melotot tak percaya pada apa yang di dengarnya,”mulai saat ini aku ingin bersamamu ..., kali ini aku bersungguh-sungguh sebagai seorang namja yang jatuh cinta padamu...,sebagai namja...kuucapkan janji ini agar kau percaya padaku ...”Young Min berbalik dan menatap Shi Na yang masih terkejut.

“wa...waeyo? aku...aku sudah melukai perasaanmu...” tuntut Shi Na.

Young Min tersenyum lembut pada Shi Na,”tapi aku tidak tau alasannya kan? Mungkin aku geer..., tapi aku yakin kau juga menyukaiku kan? Itu sebabnya aku tak akan menyerah sampai aku mendengar alasan yang tepat darimu..., aku tak akan melepaskanmu Shi Na...” yakin Young Min dengan tatapan kuat dan penuh percaya diri.

Shi Na balas menatap Young Min dengan tatapan tak percaya, hatinya benar-benar tak kuasa menahan debarannya,’dia benar-benar namja yang baik..., meskipun aku sudah melukainya dia tetap menyukaiku..., aku begitu bahagia rasa sayangku padanya membuat air mataku tak terbendung lagi...’ Shi Na memeluk Young Min erat sambil menangis pilu.

“Shi Na...”ucap Young Min bingung sambil menyeka air mata Shi Na lembut,”apa aku bersalah? Atau melakukan hal yang salah?”

Shi Na menggeleng kuat sambil menggenggam tangan Young Min di pipinya lembut,’aku bukan lagi gadis yang pantas menerima cintanya, jika dia tau kejadian yang sebenarnya dia pasti menginginkan berpisah dariku..., tapi aku... aku tak bisa lagi mengingkari perasaanku... aku nggak akan menyerah aku harus tegar...’yakin batin Shi Na lalu menatap Young Min yang masih khawatir padanya,”mian...jeongmal mianhe...saat ini aku tidak bisa mengatakan alasannya..., tapi tunggulah... suatu saat nanti aku akan menjelaskan semuanya padamu...” Shi Na menggenggam tangan Young Min dengan erat kemudian melepaskannya dan berlari pergi.

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Shi Na terus berlari menuju pusat kota sambil terus menekan nomor di ponselnya.

‘meskipun cintaku harus kandas..., aku ingin mengatakan pada Young Min jika aku mencintainya..., sangat mencintainya...’

[“yoboseyo...”] ucap suara Kwang Min di sebrang.

“ini aku Shi Na..., aku ingin berbicara denganmu...bisa kita berbicara berdua saja?” pinta Shi Na dengan nada lelah.

[“ah..., sungguh suatu kejutan ipparku yang mengajakku bertemu..., kalau begitu bagaimana bila di tempat kerjaku malam ini?”] ucap Kwang Min dengan nada sinis.

“arasseo aku akan datang..., kirimkan saja alamatnya..., nae...” Shi Na menutup ponselnya dan menggenggam frustasi. Dia harus mendapatkan penjelasan dari Kwang Min mengapa dia melakukan semua itu.

“Shi Na?” pekik Rae Ah.

“Rae Ah? Kau...”

“aish..., kemana saja kau? Aku menelpone k apartemenmu kata Young Min kau sedang pergi..., aku lupa meminta nomer ponselmu...” pekik Rae Ah dengan wajah bahagia,”ada apa? Kenapa wajahmu terlihat pucat?”tanya Rae Ah.

Shi Na menggeleng dan mencoba tersenyum,”ania..., gwencana...,lalu...kau mau kemana sekarang?” tanya Shi Na mengalihkan pembicaraan.

“aku ingin menjenguk Dong Hyun...kata temannya dia sakit..., namja pabo...semalaman membaca majalah tata rias...” gerutu Rae Ah,”kau sendiri mau kemana? Mana Young Min?”

“ah..., ani...dia...dia ada di rumah...”

Rae Ah berfikir lama lalu berkata,“hemb..., bagaimana jika kau menemaniku berbelanja, aku ingin memasak bubur untuk Dong Hyun..., tapi aku parah dalam hal memasak (^_^!!) (ngapain mau masak Rae Ah, yang ada ntar si oppa nambah sakit ~di lempar cabe ma Rae Ah)...”

Shi Na menimbang dan akhirnya mengangguk setuju,hingga waktu janjian dia tak boleh kembali ke apartemen,”arasseo...”

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Keduanya mampir ke pusat perbelanjaan dan membeli semua kebutuhan untuk memasak bubur, Shi Na terdiam saat tiba di stand kroket instan (emang ada?). Tatapannya nanar dan kembali memikirkan Young Min.

“ada apa? Kau ingin berbelanja kroket juga?” tanya Rae Ah mengerutkan alisnya ke arah tatapan mata Shi Na terarah.

“a...ania...”geleng Shi Na perlahan,”kajja...kita lanjutkan...”

Keduanya selesai berbelanja dan berhenti di sebuah kedai coffe dan creps.

“lalu..., kapan kalian akan mempunyai anak?” tanya Rae Ah tiba-tiba.

BRUSH..., Shi Na yang sedang meminum coffenya tersedak mendengar kata-kata Rae Ah barusan,”a...apa maksudmu?” tanya Shi Na sambi memukul dadanya pelan.

“aish..., kau ini... begitu saja sudah kaget...” Rae Ah membantu Shi Na memukul bagian punggungnya,”aku hanya bertanya, lagi pula kalian sudah lama menikah kan? Apa Young Min yang menundanya?”

“ya..., sudahlah... kami masih terlalu muda untuk memiliki anak...” keluh Shi Na tak suka,”kau sendiri kapan menikah dengan pacarmu?”

Kali ini Rae Ah yang terdiam dengan pertanyaan Shi Na dan tertunduk sedih,”si maniak tata rias itu..., dia lebih memilih pekerjaannya dari pada menikah denganku...”

“...” Shi Na terdiam merasa tak nyaman dengan kata-katanya,”mian...”

“gwencana...,oh ya...ku dengar semalam ayah Young Min datang...”

Shi Na terdiam dan tertunduk hanya mengangguk lemah.

“dia pasti sedih sekali ya..., aku mendengar dari Dong Hyun semalam adalah peringatan hari kematian ibunya...” ucap Rae Ah sedikit pelan.

“mwo?” Shi Na mendongak terkejut dengan kata-kata Rae Ah barusan.

“kenapa kau terkejut? Kau tak tau? Bukankah seharusnya Young Min mengatakannya pada mu?” Rae Ah mengerutkan alisnya.

Shi Na menggeleng kuat, dia bahkan tak tau hal itu.

“aish..., namja pabo... kau istrinya apa bukan sih..., aku juga mengetahuinya dari Dong Hyun..., ibu Young Min mengalami kecelakaan setelah mengantarkan Young Min ke agency untuk melakukan syuting..., setelah ibunya meninggal dia berhenti dari dunia keartisan..., hanya itu yang ku tau...”jelas Rae Ah.

Shi Na terdiam, jadi apa yang telah di lakukannya semalam? Shi Na benar-benar merasa dirinya pabo.

“Shi Na?”

“ah mian Rae Ah...”ucap Shi Na dengan nada lesu.

“mian aku tak tau jika Young Min tak mengatakannya padamu...”

“gwencana..., aku tak apa..., ah sudah sore, aku harus pergi...”ucap Shi Na dengan senyum tipis di bibirnya.

“ah, kau benar... kau akan kembali?”

“ani..., ada tempat yang harus ku kunjungi...” geleng Shi Na dengan nada lemas dan kembali tersenyum lalu menunduk pada Rae Ah,”gomawo..., aku pergi dulu...annyeong...”

“nae annyeong..., sampai jumpa...” Rae Ah melambaikan tangannya pada Shi Na yang telah berlalu pergi.

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

Shi Na membaca sekali lagi alamat di layar ponselnya dan mengingat tempat menyebalkan itu, tempat di mana segalanya hancur berantakan.

“selamat datang...”ucap Kwang Min yang menyambut kedatangan Shi Na dengan senyum aneh,”ah kau lebih cepat dari waktu yang di janjikan..., apa kau merindukanku?” tanya Kwang Min sedikit menggoda.

“berhenti membual, aku ingin berbicara padamu...”geram Shi Na.

“arasseo...,Kim... aku ingin beristirahat sebentar...”ucap Kwang Min pada temannya,”kajja ikuti aku...” Kwang Min menarik Shi Na ke ruang staf tempat biasanya karyawan beristirahat,”katakan apa yang ingin kau bicarakan denganku? Atau jangan-jangan kau menyukaiku dan berpaling padaku?” Kwang Min menyentuh pipi Shi Na yang langsung di tangkisnya.

“hentikan semua ini..., dan jangan ganggu kami...”bentak Shi Na.

Kwang Min tersenyum sinis dan membuat Shi Na harus mundur hingga tersudut ke dinding,”aku sudah memegang kelemahanmu..., mana mungkin aku melepaskannya begitu saja...” Kwang Min menghentakkan tangannya ke dinding di sebelah Shi Na dan menatap Shi Na tajam,”jadi sekarang apa maumu? Mau bicara jujur pada suamimu? Haha...menyenangkan sekali memnggenggam kelemahan Young Min yang bahkan dia tidak mengetahuinya..., istrinya mencium saudara kembarnya sendiri...”

PLAK...Shi Na memukul pipi Kwang Min dengan keras,”ania... itu bukan kelemahannya... karena...” Shi Na terdiam sejenak dengan kata-kata yang akan di ucapkannya,”karena kami tidak menikah sungguhan..., ada urusan mendesak yang membuat kami harus berpura-pura menikah...itu sebabnya apapun yang ku lakukan tak ada hubungannya dengan Young Min...”pekik Shi Na.

Kwang Min sempat terdiam kemudian tertawa tertahan,”aigoo..., ternyata begitu... pantas aku merasa pernikahan ini tak wajar..., dan aku suka karena appa ku memukulnya semalam..., ini menyenangkan hahaha...” Kwang Min mengusap pipinya lalu kembali menatap Shi Na,”tapi tetap tujuanku tak akan berubah..., dia harus merasakan apa yang sempat aku rasakan..., aku tau Young Min menyukaimu kan?”

“a...”

Tok...tok...tok...,”Kwang Min kau ada di sinikan? Aku Young Min..., kata temanmu kau ada di sini...”

DEG... Shi Na terdiam panik,’kenapa..., kenapa dia di sini? Dia bisa melihatku dengan Kwang Min..., habislah sudah...’ Shi Na memejamkan matanya pasrah.

Klek...,”Kwang Min..., ada apa kau memanggilku?” ucap Young Min yang langsung masuk.

“ah...kau...sorry lagi asyik nih..., di resepsionis ada barang yang tertinggal, bisa tolong ambilkan?” ucap Kwang Min yang menutupi Shi Na seperti posisi orang sedang berciuman (ini bayangin sendiri, tapi g ciuman beneran loh).

“arasseo...”jawab Young Min dengan wajah kesal lalu pergi.

Blaaam...

“fuh..., dia pergi juga...” ucap Kwang Min.

Shi Na terdiam dan menatap ragu,’apa dia..., melindungiku? Kenapa?’ Shi Na bertanya ragu di dalam hatinya lalu menatap Kwang Min,”gomawo...kau...”

“kau fikir begitu ya?” senyum sinis Kwang Min menyela kata-kata Shi Na yang membuatnya sedikit terkejut.

Di saat yang sama...

“Kwang Min apa maksudmu hah?! Kenapa ada tas Shi Na di meja resepsionis?! Shi Na...” Young Min terdiam dan menjatuhkan tas di tangannya saat melihat Shi Na dan Kwang Min bersama,”Shi...Shi Na... apa yang kau lakukan? Jadi ...kau bermesraan dengan Kwang Min?”

Shi Na terdiam gemetar, tak ada kata-kata yang bisa di ucapkannya..., bibirnya terasa kelu dan lumpuh. Benar-benar menyesakkan.

“kau sudah melihatkan Young Min? Bagaimana rasanya ketika yeojamu berpaling darimu?”ucap Kwang Min sinis,”aku tak ingin kau mengganggu kami lagi...” Kwang Min mendorong Young Min keluar ruangan lalu mengunci ruangan itu dengan cepat.

“YA! Kwang Min...buka pintunya...heii...” Young Min terus menggedor (?) pintu itu dengan tak sabar.

“a...apa yang kau lakukan..., wa...wae...” Shi Na bertanya dengan nada gemetar menahan amarah dan ketakutannya.

“waeyo? Kau masih ingin bertemu dengannya? Di matanya kau sudah berselingkuh...” tambah Kwang Min dengan tajam.

Shi Na terdiam tak tau apa yang harus dia lakukan lagi, ketukan pintu Young Min masih terdengar jelas, hatinya benar-benar hancur sekarang,’dia menatapku dengan pandangan tak percaya..., hujaman sinar matanya begitu tajam, dadaku sesak...apa apa yang harus ku lakukan? Ada lubang begitu besar di hatiku sekarang...’ jerit hati Shi Na.

Kwang Min tersenyum sinis menatap kebingungan Shi Na lalu menarik Shi Na,”ikuti aku...” keduanya keluar dari pintu emergency di ruangan itu menuju keluar,”ahahaha..., itu menyenangkan sekali..., wajahnya benar-benar lucu...” tawa Kwang Min ketika keduanya tiba di luar,”dia pasti mengira kau kabur denganku...”

PLAK...Shi Na menepis tangan Kwang Min dan bergetar berteriak padanya,”AKU TAK SUDI KABUR DENGANMU...” Shi Na menatap Kwang Min dengan tatapan nanar, kemarahannya teramat memuncak,”jangan menganggapku seperti apa yang kau fikirkan..., kau jahat bahkan dengan saudaramu sendiri..., kau tak tau apapun..., gara-gara kau Young Min...argh...” dengan cepat Shi Na berlari pergi. Hatinya benar-benar sakit, tak ada harapan lagi, dan segalanya benar-benar hancur..., hancur dalam sekejap.

Shi Na terus berlari dan berlari melangkahkan kakinya tanpa tujuan.

Jalannya gontai dan tertunduk lesu, air matanya seperti tak ada habisnya keluar, dia benar-benar merasa masuk ke dalam lubang dan tak bisa kembali.

Shi Na terus berjalan tak tentu arah tanpa memperdulikan siapa yang dia tabrak dan makian orang-orang padanya. Jeritan hatinya benar-benar menyesakkan,’aku sudah tak punya tempat lagi untuk bersandar...’ Shi Na terduduk penuh penyesalan tanpa memperdulikan orang-orang yang terus menatapnya.

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Langkah Shi Na tiba di sebuah tempat yang hanya menjadi fikirannya saat ini..., tempat di mana dia pernah mengikat janji dengan Young Min.

Kenangan itu kembali di fikirannya, kenangan indah bersama Young Min,’di sini...penuh dengan aura Young Min, saat mengucapkan ikrar palsu, dia menciumku sekali kemudian...”aku menyukaimu Shi Na..., sebagai namja kuucapkan janji ini agar kau yakin padaku...” dia mengutarakan perasaanya padaku di sini, aku sangat ingin menyambut perasaannya..., akhirnya aku memiliki keberanian untuk mengatakannya, tapi aku tak bisa kembali ke sisinya...’ Shi Na jatuh terduduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Hatinya hancur berkeping-keping, fikirannya kosong dan tak tau apa yang harus dia lakukan.

“Shi Na...” pekik seseorang di lorong luar.

Dengan terkejut Shi Na segera bersembunyi di balik tumpukan kursi di sudut ruangan.

Young Min masuk dengan tergesah menatap sekeliling dan tak menemukan sosok yang dia cari,”brengsek..., dia juga tak ada di sini...”maki Young Min. Drrrrttttt... ponsel Young Min berbunyi dengan cepat dia mengangkatnya dan menjawab dengan tergesah,”ah, mian aku sedang sibuk saat ini Dong Hyun ..., aku akan membicarakan itu nanti..., ya...” Young Min menutup ponselnya dan kembali memasukkan ke sakunya tanpa menyadari scraft tali handphonnya lepas dan jatuh.

Shi Na keluar dari persembunyiannya dan mengambil scarft itu,”mian...”hanya itu yang dapat di ucapkannya,”aku pabo..., seharusnya kau tak usah mencariku ..., tak usah perduli lagi padaku...” Shi Na mencium tali scarft itu dan ingat sebuah dongeng saat dia kecil, jika jari kelingking telah diikat oleh seutas benang merah dengan pasangan hidup kelak, Shi Na melilitkan tali scraft itu di kelingkingnya dan menciummnya sekali,’tapi meskipun berusaha ku sambung lagi...,benang merah ini...’

Shi Na hanya dapat menghentak lemas, benar-benar tak ada harapan lagi.

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Shi Na kembali berjalan ke pusat kota, dia hanya dapat berharap teman-temannya bersedia menerimanya tinggal sementara. Tanpa menyadari seseorang di belakangnya.

“Shi Na...”

‘suara ini...’ Shi Na berusaha mengelak, dia tau sekarang siapa dia.

“akhirnya aku menemukanmu...ikut aku..., aku sudah mencarimu kemana-mana..., bukankah kau tak memiliki tempat tinggal lagi bukan?” Kwang Min menarik Shi Na untuk mengikutinya.

“ANIA...”PLAk..., Shi Na menampik tangan Kwang Min,”aku tak ingin lagi bertemu denganmu..., tinggalkan aku Kwang Min..., aku tak ingin lagi bertemu denganmu...” dengan cepat Shi Na berlari tapa menyadari ke mana arah larinya.

“SHI NA AWAS!!” pekik Kwang Min yang mengejar Shi Na.

Shi Na terdiam kaku di tengah jalan saat sebuah mobil bergerak ke arahnya dengan cepat.

CIIIITTTT....

Brughh...

Shi Na terjatuh setelah Kwang Min berhasil menariknya sebelum sempat terjadi tabrakan.

“paboya...apa yang kau lakukan? Kau ingin mati? Kau tak apa?” tanya Kwang Min dan menatap orang-orang yang berkumpul di sekeliling mereka,”gawat kakimu terluka...” pekik Kwang Min setelah melihat darah mengalir di kaki Shi Na.

“jangan sentuh aku..., aku ..., ini hanya lecet saja...biarkan aku sendiri...” ucap Shi Na tegas.

“ck..., apa yang bisa kau lakukan? Sudahlah...taxi...”panggil Kwang Min menghentikan sebuah taxi,”ikut aku..., aku tak akan membiarkan orang terluka begitu saja...apalagi itu karena kau mencoba kabur dariku..., aku berjanji padamu... aku tak akan mencelakai orang yang sedang terluka...” janji Kwang Min yang membuat Shi Na hanya diam menurut, entah mengapa kata-kata itu seperti Young Min yang mengucapkannya.

 

 

“ini bengkel kerja appaku..., ayo masuk aku akan menceritakan hubunganku dengan Young Min...”Kwang Min menuntun Shi Na ke sebuah ruangan.

Shi Na menatap sekeliling ruangan yang penuh dengan buku film, piala penghargaan dan perlengkapan kamera lainnya.

“kenapa kau heran? Appaku seorang sutradara film...” ucap Kwang Min lalu menarik Shi Na ke sebuah kursi dan meletakkan kotak p3k di meja,”kau tau kan Jo Kyu Min (maaf namanya ngasal ^^v)..., aku dan Young Min memang kembar, tapi kami di lahirkan dengan sifat yang berbeda..., appa tak ingin dia jadi seorang artis..., tapi Young Min bersikeras ingin menjadi seorang artis agar bisa bermain di film ayahku..., eommaku..., tentu saja... Young Min anak kesayangannya..., dia selalu mendukung apapun keinginan Young Min..., sampai saat di mana eommaku...mengalami kecelakaan hanya gara-gara mengantarkannya untuk syuting drama bodoh itu...” Kwang Min menghentak marah, dengan cepat dia mengambi pembersih luka dan menyerahkannya pada Shi Na.

Shi Na hanya diam sambil membersihkan lukanya.

“bukan hanya itu..., aku tau dia memiliki segala bakat hingga eomma sangat menyayanginya..., termasuk bakat merebut yeojaku..., gara-gara dia... yeojaku meninggalkanku...dia mengatakan bahwa menyukai Young Min dari pada aku..., dia bahkan mengira aku adalah Young Min..., dia meninggalkanku karena tau aku bukanlah Young Min..., dasar brengsek...” maki Kwang Min dan membuat Shi Na sedikit terkejut.

‘jadi...itu masalahnya...’ bisik hati kecil Shi Na.

“sudahlah..., kau bisa mengobati lukamu sendiri kan? Aku akan tidur di kamar lain...”ucap Kwang Min. Dia meninggalkan Shi Na sendiri di kamar itu.

‘ani..., bukan Young Min yang bersalah sepenuhnya..., soal yeoja itu...aku yakin dia tak akan berbuat seperti itu..., tapi aku tak tau apa-apa tentang Young Min..., padahal aku sudah merasa begitu dekat dengannya...’ Shi Na tertunduk dan menatap jari kelingkingnya, tali itu masih ada di sana. Tangannya bergerak menuju sakunya dan menatap layar ponselnya yang sengaja di matikan. Shi Na menerima banyak voice mail dari Young Min yang terdengar panik.

“Shi Na..., ini aku... Young Min...kau di mana sekarang?” pesan pertama dari Young Min.

“apa kau bersama Kwang Min? Kau baik-baik saja kan?” pesan kedua.

“jawab aku..., kau ada di mana sekarang? Aku akan menolongmu..., hei Shi Na...apapun yang terjadi antara kau dan Kwang Min..., apapun itu yang belum aku ketahui..., aku tetap mencintaimu Shi Na...” pesan Ketiga dari Kwang Min membuat air mata Shi Na kembali mengalir.

Kata-kata itu benar-benar...,’aku tak bisa berbuat apa-apa lagi...,benang merah yang telah terputus..., tak mungkin bisa tersambung lagi...,tapi meskipun tak akan tersambung lagi... ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padanya hanya Young Min yang ada di benakku saat ini..., namja itu sudah menempati setiap posisi di hatiku...aku benar-benar mencintainya...’

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Cip...cip...cip...

Shi Na membuka matanya dan menatap selimut yang menutupi tubuhnya,”aku ketiduran? Ish..., pabo...”maki Shi Na sambil mengetuk kepalanya, setalah lelah menangis semalam dia tertidur di sofa. Shi Na kembali menatap tali yang melingkar di jarinya dengan penuh harap,’sudah kuputuskan aku akan kembali ketempat Young Min..., aku akan mengatakannya langsung..., jika bertemu dengannya akan kuutarakan semua perasaanku padanya..., aku ingin mengatakan bahwa aku mencintainya...’ ucap hati Shi Na dengan tegas.

“selamat pagi Shi Na...” ucap Kwang Min yang datang dengan sekantung plastik penuh sandwich dan juice,”aku beli sandwich dan juice untukmu...”

“ah..., gomawo...” ucap Shi Na dengan nada tertegun, dia akan mengatakan bahwa dia ingin pulang namun ragu apakah Kwang Min akan menghalanginya lagi.

“boleh aku pinjam ponselmu? Aku harus menelphone appaku..., batrai ponselku habis...” ucap Kwang Min dengan nada meminta.

“ah nae...” ucap Shi Na tanpa curiga menyerahkan ponselnya.

Kwang Min sibuk mengetik sesuatu lalu tersenyum penuh kemenangan,”ya..., aku ingin lihat apa yang ku tulis?”

Shi Na terdiam menatap layar ponselnya di tangan Kwang Min.

SELAMAT TINGGAL , begitu pesan yang di ketik Kwang Min.

“ya...apa yang kau lakukan? Kembalikan ponselku...”perintah Shi Na marah.

“coba saja ambil dariku...”senyum Kwang Min lalu mengunci Shi Na di kamar itu.

“ya...apa lagi yang akan kau lakukan!!!, buka pintunya!!!!!”teriak Shi Na.

“ani...”balas Kwang Min dari luar,”sampai hubungan kalian benar-benar berakhir...kau baru boleh keluar dari ruangan itu..., aku akan mengirim pesan ini pada Young Min..., jadi bersantailah dan makan sarapanmu...”

“JANGAN...ku mohon hentikan...HENTIKAN!! lepaskan aku Kwang Min..., izinkan aku bertemu Young Min sekali saja...aku mohon...Jangan!!” Shi Na jatuh terduduk lemas. Kenapa dia harus kembali terseret ke lubang hitam yang gelap. Kenapa selalu begini? Kenapa dia harus kembali terjebak? Ini salah... ini salah...

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

Seharian Shi Na berteriak dan memukul pintu berharap Kwang Min melepaskannya tapi percuma, hingga malam datang tak ada yang bisa dia lakukan, jendela di kamar itu telah di pasangi terali besi agar tak ada pencuri masuk, sedangkan pintu di kamar itu hanya dapat di buka dari luar. Benar-benar tak ada celah untuk keluar.

Shi Na menatap hujan badai di luar. Miris... dia benar-benar seperti burung dalam sangkar (waduh ngedangdut xD) .

Krek...krek...

Shi Na menatap ke atas,’ada sesuatu di atas..., di loteng...’ yakin Shi Na.

Dengan cepat Shi Na menarik sebuah meja lalu menumpukkan kursi di atasnya. Dia berusaha menarik pengait,”aish...belum sampai...” Shi Na berusaha melompat namun dia terjatuh ke bawah,”ouchh...” Shi Na meremas kakinya yang terluka. Sepertinya bukan hanya luka kakinya terkilir,”ania aku tak boleh menyerah...” yakin Shi Na..., dia kembali naik ke atas kursi dan melompat,’aku mohon aku mohon...’ jarinya berhasil menarik pengait dan sebuah tangga otomatis terjulur keluar.

‘ah benar ada ruangan di sana...’ Shi Na berusaha naik perlahan ke atas loteng. Tempat itu sangat gelap, namun dengan susah payah Shi Na berhasil menemukan Jendela kecil menghadap halaman depan di sana.

“ommona..., akhirnya..., akhirnya kau bisa keluar...” pekik Shi Na tertahan. Saat Shi Na membuka jendelanya angin badai di sertai hujan membuatnya sedikit terpekik,”o...ommona..., gelap sekali tempat ini..., dan dan...., ani...aku bisa melompat..., Young Min... aku harus bertemu Young Min...” yakin Shi Na. Dengan perlahan Shi Na berjalan keluar. Dia berusaha hati-hati saat menginjakkan kaki di atap rumah itu, hujan membuatnya cukup licin jika tidak berhati-hati,’ ini satu-satunya jalan..., tenang saja anggap saja aku berjalan di tengah taman , ayo Shi Na...’ Shi Na berusaha menyemangati dirinya sendiri perlahan Shi Na menuju pinggir atap dan menatap ke bawah,’aku bisa melompat..., ini tak setinggi yang ku bayangkan...’ fikir Shi Na lagi.

“Shi Na...!! jangan bergerak!!” pekik seseorang yang membuat Shi Na panik.

‘a...andwe.. dia dia tau...’ Shi Na yang akan berbalik terpeleset jatuh,”GYAAAAAAAA...”

BRUGH...

“hup...” Shi Na yang menutup matanya merasakan tubuhnya ringan tak terhempas, dia memberanikan diri membuka matanya setelah dia mengenali suara itu,”ah tertangkap...Shi Na...” Shi Na berada di pelukan Young Min sekarang, namja itu menangkapnya tepat sebelum Shi Na terjatuh ke tanah.

“Yo...Young Min...” pekik Shi Na tak percaya, Shi Na mengusap matanya agar apa yang di lihat tak salah lagi,”bu...bukannya kau sudah membaca pesan itu?”

Dengan lembut Young Min tersenyum dan mengangguk,”bagiku..., itu isyarat SOS darimu...aku sudah mengatakannya bukan..., kau menerima pesan dariku?”

Shi Na mengangguk dan memeluk Young Min erat,’wa...waeyo...waeyo kau masih baik padaku? Jangan sia-siakan kebaikanmu untukku, meskipun aku sangat mencintaimu...’

“Shi Na...”

“mian...mian...jeongma mianhe...aku merahasiakan sesuatu darimu...”ucap Shi Na di sela tangisnya. Keduanya tak memperdulikan hujan yang turun dengan derasnya saat itu,”di hari sewaktu kita berpisah di taman hiburan, dalam perjalanan pulang Kwang Min menelponeku, karena mengira itu kau... aku menurutinya... dan...”Shi Na menjelaskan segala akar persoalan yang membuatnya menjadi aneh selama ini..., dan juga soal ciuman itu,”..., tapi aku tak bisa mengatakannya padamu, aku takut kau akan membenciku...”ucap Shi Na dengan jujur,”aku...”

Young Min mencium bibir Shi Na membungkam kata-katanya,”jangan bicara lagi...” ucap Young Min pelan melepas ciumannya,”biarkan semua itu terbawa di dalam derasnya hujan hari ini...,itu sebabnya aku ingin tau perasaanmu sekarang ini...” senyum Young Min yang tulus mengembang lembut sambil menatap Shi Na.

Shi Na membalas senyum itu, hujan saat itu bagaikan meluluhkan hati Shi Na yang tertutup rapat, sekarang dia bertemu namja itu..., namja yang sangat ingin di temuinya... dan yang paling ingin dia katakan bila bertemu namja itu,”nae..., aku mencintaimu Young Min...”

Keduanya kembali saling tersenyum bahagian, dan kembali saling berciuman di antara derasnya hujan saat itu...

 

 

================FF~SPECIAL WEDDING SERIES ================ 

 

 

“kenapa kita ketempat ini lagi?” tanya Shi Na saat Young Min membawanya ke tempat di mana mereka pernah mengikat janji.

“sudahlah..., kita berteduh dulu...” jawab Young Min menuntunya masuk kedalam. Perawat tempat itu menyapa keduanya dengan ramah.

“ada apa kenapa kalian basah?” tanya laki-laki tua itu.

“nae kami kehujanan saat pulang tadi...,boleh kami berteduh?” pinta Young Min.

“tentu saja..., aku akan membawakan handuk untuk kalian, mari ke ruang ganti...” ucapnya ramah.

“gomawo tuan...” balas Shi Na lalu menatap Young Min.

“kau saja yang ke sana aku akan menunggu di sini...”

“tapi...” ucap Shi Na ragu.

“aku akan menyusul nanti...” yakin Young Min. Shi Na memngangguk dan mengikuti laki-laki itu ke ruang ganti yang cukup hangat. Setelah menerima handuk dan secangkir coffe laki-laki itu menyerahkan cangkir lain pada Shi Na.

“ini untuk kekasihmu..., berikan padanya...”

Shi Na mengangguk dan mengambil cangkir itu, dengan tertatih Shi Na berusaha menghalau rasa sakit di kakinya, senyumnya terkembang bahagia,’kini...bolehkah aku menganggap, kami bukan pasangan bohongan lagi? Pernikahan bohongan kami telah usai..., kami jadi sepasang kekasih sekarang’.

Shi Na tiba di ruangan di mana Young Min menunggu. Langkahnya terhenti saat mendengar suara lain di ruangan itu.

“kenapa kau tiba-tiba memanggilku?” tanya Kwang Min dengan wajah tak suka.

Prang... Shi Na terdiam gemetar dari celah pintu hingga cangkir di tangannya terhempas jatuh.

“Kwang Min...,ada yang ingin ku perkenalkan padamu..., pacar baruku yang sesungguhnya..., orang yang kucintai saat ini...” Young Min beranjak dari tempatnya dan membuka pintu sambil menatap Shi Na lembut. Tangannya dengan erat menggenggam dan menarik Shi Na masuk ke ruangan itu,”Shi Na...”

“MWOYA..., Shi Na apa yang kau lakukan di sini? Tak ingatkah kau...” Pekik Kwang Min terkejut.

Greb..., Young Min menarik kerah Kwang Min dan menatapnya tajam,”jangan mengancamnya lagi Kwang Min..., apa yang kau lakukan semuanya hanya sia-sia saja..., sebetulnya aku sangat ingin menghajarmu...tapi di bandingkan memukulmu tugasku membahagiakan yeojaku jauh lebih penting...”jawab Young Min sambil melepaskan genggamannya,”aku tau kau masih marah padaku karena aku yeojamu pergi..., tapi aku berani bersumpah aku tak pernah merebutnya darimu...,dan soal eomma..., aku tau aku bersalah..., karena itu aku mengutuk diriku sendiri...”

“brengsek kau...”

“mianhe Kwang Min..., kali ini aku benar-benar serius..., maafkan aku...” Young Min menunduk pada Kwang Min yang hanya dapat menggeram marah,”tuan boleh aku minta waktu?” tanya Young Min saat lelaki tua itu lewat di tempat mereka mendengar keributan yang terjadi.

“ya..., ada apa?”

“aku ingin saudara kembarku dan tuan menjadi saksi janji kami...”ucap Young Min sambil menggenggam tangan Shi Na,”kami akan memesan tempat untuk upacara pernikahan kami tanggal 24 april, di hari ulang tahunku yang ke 20..., aku ingin mengadakan upacara pernikahan yang sesungguhnya dengan Shi Na..., aku berjanji akan selalu mencintainya dan melindunginya...” kwang Min hanya dapat terdiam tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Sementara Shi Na terdiam tak percaya, air mata bahagia kembali mengalir di pelupuk matanya. Namja itu...

“Shi Na...”ucap Young Min dengan senyum manis,” maukah kau..., memakai gaun pengantin sekali lagi untukku...?”tanya Young Min.

Shi Na menyeka air matanya dan tersenyum pada Young Min dan mengangguk.

Young Min mengeluarkan sesuatu dari sakunya, cincin pernikahan mereka dia membawanya,”dengan cincin pernikahan ini, aku bersumpah..., kita akan bahagia selamanya...” Young Min memasangkan cincin itu di jari manis Shi Na.

“nae...nae...” Shi Na memeluk Young Min erat, kali ini air mata kebahagiaan yang keluar dari matanya, sebentar lagi, Shi Na akan menjadi pengantin yang sesungguhnya untuk Young Min.

 

‘Perlahan...pernikahan kami dahulu mundur selangkah menjadi sebuah pertunangan..., tapi aku tetap bahagia...karena sampai kapanpun...aku akan selalu jatuh cinta pada Young Min...’

 

===========FF~SPECIAL WEDDING SERIES  B -Finish ============

Next Series..

 

Special Wedding Series C

 

Shi Na dan Young Min memulai hubungan mereka dari pernikahan pura-pura. Mereka telah melalui banyak masalah, kini mereka berdua saling mencintai.

Mereka tinggal menunggu hari pernikahan sesungguhnya itu datang. Suatu hari, Kim Ri Ri rekan Young Min datang dan mengatakan pada Shi Na bahwa Young Min mendapat undangan untuk menghadiri festival film di Hongkong. Tapi sepertinya Young Min enggan pergi ke sana. Series C merupakan bagian ketiga dari special wedding series.

Ikuti akhir kisah Shi Na dan Young Min di series D “Honeymoon X Honeymoon”;) ~wink....

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK