home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > SPECIAL WEDDING SERIES

SPECIAL WEDDING SERIES

Share:
Author : YunaArataJJ
Published : 09 Feb 2014, Updated : 22 Oct 2015
Cast : Young Min & All Member Boyfriend, Choi Shi Na (OC)
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |22806 Views |7 Loves
SPECIAL WEDDING SERIES
CHAPTER 3 : SPECIAL WEDDING SERIES ||SERIES B :: Part. 1.2||

===========READY~FF~SPECIAL WEDDING SERIES ============

 

SERIES B :: part. 1.2

 

 

Tuing...tuing...
Shi Na tersenyum sendiri menatap apartemennya bersama Young Min,’mug kesayangan..., 2 sikat gigi, yang satu berwarna biru dan yang satu pinko...,dan 2 jenis shampo di kamar mandi..., tapi yang membuat ku paling bahagia adalah...’

TING TONG...

Ceklek...,”aku pulang...”

Shi Na tersenyum menyambut kedatangan namja itu,”selamat datang...”

‘aku bahagia...bisa berada di sisi Young Min kembali...’teriak hati Shi Na.

“ya..., kau meniru drakor lagi? Ck... kau ini mulai belajar sebagai istri yang baik ya...”goda Young Min yang mendekat ke arah Shi Na hingga Shi Na terjebak ke tembok,”kau ini..., baik sekali deh...” Young Min mendekatkan wajahnya ke arah Shi Na yang menutup matanya tegang,”ada apa dengamu? Hahahaha...” Young Min tertawa terpingkal-pingkal(?) menatap ekspresi tegang Shi Na.

“YA! Kau mempermainkanku..., napeun namja...” ringis Shi Na keki lalu mengambil spatulanya dan kembali ke dapur.

Young Min tertawa tertahan sambil mengikuti Shi Na,”kau ini begitu saja malu...”

Shi Na berbalik kesal dan hanya menjulurkan lidahnya.

“sudahlah..., makan malam hari ini apa nyonya Jo?” Young Min menatap ke arah meja makan dengan senyum cerah,”kroket dan jajangmyun... asik...” Young Min mengambil kroketnya dan memakannya dengan ekspresi berbeda.

“bagaimana? Tak enak ya? Aku baru saja mencobanya...” tanya Shi Na khawatir lalu meletakkan panci jajangmyun di tengah meja makan.

Young Min menggeleng dan tersenyum,”ani..,sangat enak...”

~Blushhh... (bunyinya aneh bener ya??) Shi Na tertunduk malu hatinya kembali berbisik,’meski sebal tiap hari aku merasa jatuh cinta pada namja ini...’

TING TONG...

“ya...”ucap Young Min yang akan beranjak dari tempatnya, namun Shi Na menyela.

“ani..., biar aku saja..., kau makan saja duluan...” Shi Na segera mendahului Young Min dan membuka pintu. Seorang kurir pengantar barang tersenyum pada Shi Na.

“kiriman barang untuk nyonya Jo Shi Na...”ucap si kurir menyerahkan kotak besar pada Shi Na yang hanya mengangguk bingung. Setelah si kurir pergi Shi Na membalik kotaknya dan menemukan alamat si pengirim,”a...appa...” Shi Na segera berlari kekamarnya dan membongkar kado itu lalu menemukan sepucuk surat dari appanya.

 

**Dari Appamu...

Shi Na, kau rukun-rukun sajakan dengan Young Min? Akhirnya akta pernikahan kalian sudah keluar, kekeke..., appa menyuruh teman appa untuk mengirimnya pada appa..., kau tak perlu khawatir ne..., appa akan menyimpannya baik-baik..., setelah mengurus surat-surat dan kepindahan appa di sini appa akan mengambil cuti sebentar, appa akan meresmikan pernikahan kalian...gyahahaha... appa tak sabar untuk membuat resepsi untukmu..., memang terlambat tapi terimalah kado gaun dari appa ini..., appa merindukanmu... dan appa akan mencoba untuk mendapatkan cuti itu secepatnya... gyahahaha...**

 

JDEERRRRR...

‘APPAAAAAAAA..., kenapa lagi-lagi kau seperti ini ><’ teriak hati Shi Na kesal,’begitu appa di pindah tugaskan appa memintaku untuk menikah, menjodohkan aku padahal aku belum siap, akhirnya aku bertemu dengan Young Min yang bersedia menolongku..., tapi...gara-gara itu...sekarang aku dan Young Min harus berpura-pura menjadi suami istri...’, gubragh..., Shi Na merosot lemas bersandar ke dinding dan membiarkan surat itu terlepas begitu saja,’walaupun dia bersedia menolongku sejauh ini..., ini karena aku setuju bermain di film buatannya, tapi..., appa... tahukah kau... aku tak tau akan melanjutkan pernikahan ini atau tidak...,gyaaaaaaaaaa appa pabo...’Shi Na mengacak rambutnya sendiri dengan perasaan frustasi yang teramat. Shi Na kembali mendongak dan mengepalkan tangannya dengan kuat,’apapun yang terjadi aku harus membuat Young Min jatuh cinta padaku sebelum appa kembali..., yosh...’ tekad Shi Na dengan mata menyaratkan semangat.

Meong...meong..., Kimchi mencakar pita yang ada di kotak itu dengan senang dan membuat Shi Na tersadar.

Shi Na menatap kotak gaun itu dengan penasaran,”kimchi jangan...” Shi Na membuka kotak itu dan menatap gaun cantik di dalamnya,”gyaaa... cantik sekali...” Shi Na mengangkat gaun berwarna pink milkshake itu, gaun pendek selutut dan lengan pendek berpita dengan motif sederhana namun elegan,”yah..., kimchi... bagaimana jika aku mencobanya? Aku yakin gaun ini tidak hanya untuk resepsi...kekeke...” Shi Na tersenyum penuh arti pada kimchi yang hanya mengeong setuju.

 

 

 

15 menit kemudian...

“yah..., kau tak makan Shi Na...”Young Min terpaksa mengtuk kamar Shi Na yang terlalu lama tak kembali.

“ne...”Cklek..., Shi Na membuka kamarnya sambil tersenyum.

Young Min terdiam kaget menatap Shi Na yang...yah...sangat cantik,”ke...kenapa kau berdandan seperti itu?”

“a...appa mengirimkan gaun ini ehehehe...” ringis Shi Na keki,”tak pantas ya??”

Young Min menggeleng pelan dan terdiam sejenak menatap Shi Na dari atas hingga bawah,”yah..., kau mau keluar sebentar? Kau kan sudah berdandan cantik..., mau berkendara bersamaku?”

Shi Na mengerutkan alisnya pada kata-kata,’Berkendara’ seingat Shi Na Young Min tak memiliki mobol atau motor... tapi...

 

 

 

Ngik...Ngok... Ngik...Ngok...

Wuzhhh..., suara hembusan angin menerpa Shi Na yang terlihat kesal.

“yang benar saja... yah... Young Min!...BERKENDARA APA INI!!” pekik Shi Na kesal. Kata ‘Berkendara’ itu berarti ‘bersepeda’ yang membuatnya berkali-kali merapikan rambutnya yang berantakan akibat tertiup angin malam.

“inikan mobil cintaku..., memangnya kenapa...”balas Young Min sambil terus menggenjot(?) sepedanya.

‘pabo...’ Shi Na menyadarkan kepalany ke punggung Young Min,’tapi sebetulnya aku bahagia... :P’

“yah..., coba kau lihat ke belakang...” perintah Young Min yang membuat Shi Na terkejut,”apa yang kau lakukan..., cepat lihat...”

Shi Na berbalik dan menatap dengan pandangan terpana. Inikah Seoul? Seoul yang gemerlap bagaikan hamparan bintang. Tak jauh dari apartemen Young Min terdapat taman di dataran tinggi, Shi Na tak pernah menyangka jika malam tempat itu benar-benar indah.

“indahnya...”puji Shi Na setelah Young Min menghentikan sepedanya dan ikut menatap hamparan lampu kota Seoul yang gemerlap.

“ini pemandangan yang paling aku sukai..., ini seperti beribu butiran bintang berjatuhan dari langit...” senyum Young Min terkembang indah.

Shi Na terdiam dan terpana menatap senyum itu. Hatinya kembali berdegup kencang dan berbisik,’dia...dia mengajakku untuk melihat pemandangan ini? Ini...inikah sihir Young Min untukku? Kami bagaikan di tengah taburan bintang...’ keduanya terdiam menatapi pemandangan indah itu.

Tak lama Young Min menatap Shi Na dan membuat yeoja itukembali kikuk,”Shi Na...ada yang ingin ku katakan paamu...”

Deg...Deg... Deg...

Jantung Shi Na berdegup kencang,’inikah? Ap...apa dia akan...’

Young Min menatap mata Shi Na dengan pandangan mematikan(?) lalu berkata.“mulai besok aku tak bisa pulang...”

GEDUBRAGH....PRANG..., pupus sudah rasa berdegup kencangnya tadi,”yak..., kenapa begitu?”

“yah aku kan sedang editing film untuk sementara ini aku menginap di rumah teman, aku tak tau kapan bisa pulang...” jawab Young Min santai dan kembali menaiki sepedanya,”kajja..., ayo kita pulang, hari ini ada film heundai yang ingin ku tonton...”

‘Mwooooo..., yak DASAR MANIAK FILM!!!’ jerit hati Shi Na kesal.

 

==============~FF~SPECIAL WEDDING SERIES =============

 

Hari pertama..., kedua...hingga hari ketiga setelah Young Min tak pulang-pulang (bang toyib kali...ckckck). kebiasaan aneh Shi Na jika dia sedang marah adalah,’Membersihkan rumah’ yah..., aneh bin ajaib sih..., tapi sekali sabet dua tiga kegiatan bisa membuatnya sedikit sibuk. Tentu aja di iringi nada sumbang ketukan 4/4 omelan seriosa by Shi Na~plak ~di lempar pelan ama Shi Na.

“sebel...”ucap Shi Na sambil membersihkan karpet dengan vacum cleaner,”kapan sih napeun Namja itu pulang...menyebalkan..., suami macam apa dia?meninggalkan istrinya selama berhari hari...”Brak. Shi Na menghentikan kegiatannya dan mematikan penyedot debu itu.

DRRRRRRTTTTTTTTTT...

“ne annyeonghaseo..., Rae Ah? Ah ne aku ingat tenang saja, mwo? Belanja? Ani...ani aku bisa ne... dalam 15 menit...ne...”Shi Na segera meletakkan pekerjaannya begitu saja dan tergesah menuju kamarnya.

 

 

 

“hyah.... sepertinya sudahlama aku tak refresing seperti ini..., aku ingin belanja sepuasnya...” pekik Shi Na setibanya Myeongdong down town.

“sepertinya kau senang syukurlah aku meminta nomormu dari Young Min..., aku kesal... si maniak make up itu pergi dengan Young Min dan belum juga kembali...”keluh Rae Ah.

“ya..., maniak film itu juga belum juga pulang sekarang..., kajja..., aku ingin membeli pakaian...”Shi Na menarik Rae Ah menuju toko pakaian. Selama seharian penuh mereka berkeliling toko pakaian, cosmetic, hingga parfume.

Puas berbelanja keduanya menuju sebuah cafe dan memesan makanan favorit masing-masing.

“jadi..., bagaimana kalian berkenalan? Yang ku kenal selama ini Young Min tak pernah membawa seorang Yeoja bahkan saat santai atau sekedar datang ke tempat Dong Hyun..., aku sempat berfikir untuk menjodohkannya pada temanku..., ah mian...” tunduk Rae Ah merasa bersalah saat raut wajah Shi Na berubah asem kkkkk.

“ania..., gwencana eonni, yang terpenting sekarang Young Min adalah suamiku...” jawab Shi Na setengah meringis dan meminum limunnya.

“mian...” tunduk Rae Ah merasa bersalah, matanya kemudian tertuju pada seorang namja yang melewati caffe tempat mereka makan,”yah...yah Shi Na..., bukan kah itu Young Min?”

Shi Na menoleh pada namja yang di maksud, dan tanpa di sadarinya tubuhnya berlari menghampiri namja itu sambil menutupnya dari belakang,”ayo tebak siapa aku...”

“Yahhhh...”bentak namja itu,”siapa kau?” namja itu berbalik dan menarik tangan Shi Na.

‘omo..., dia... dia bukan Young...’jerit hati Shi Na.

“ah..., kau pasti ingin merayu namja lewat ya...,sebetulnya kau ingin mengajakku kencankan...”namja itu menarik dagi Shi Na seperti akan menciumnnya.

BRAK...,Shi Na mendorong namja itu hingga terjengkang ke belakang,”YA! napeun namja, aku yang bodoh mengiramu itu Young Min..., maaf aku bukan yeoja murahan, dan mian aku sudah salah mengeali orang...” Shi Na berlari pergi menghampiri Rae Ah yang menatapnya terkejut.

“yah Shi Na ada apa? Kau tak apa kan?” tanya Rae Ah yang langsung membawakan tas belanjaan mereka kemudian pergi dari tempat itu.

“gwencana Rae Ah..., aku hanya salah mengenali orang...”

“kau terlalu merindukan Young Min rupanya...” Rae Ah tersenyum hingga keduanya tiba di stasiun.

 

 

 

Keduanya berpisah di stasiun berikutnya.

Shi Na jalan tertunduk menuju apartemennya dengan langkah gontai,’di jahili namja pabo..., dan sekarang aku harus kembali ke rumah sepi itu..., aku memeang sial hiks...’ rintih hati Shi Na.

“ya...mana ada istri yang pulang selarut ini..., kau gila atau apa? Keluyuran hingga jam segini...” omel Young Min dengan jengkel, selama satu jam dia berdiri khawatir di depan lobi apartemen sambil melipat tangannya.

“mi..., mian...” tunduk Shi Na antara shock dan bahagia(loh?).

“ish..., kajja... aku sudah kedinginan di sini..., aku ingin mengambil beberapa barang yang lupa aku bawa...” Young Min berjalan terlebih dahulu kemudian berhenti dan membuat Shi Na yang masih jalan tertunduk menabrak Young Min.

“yah... kenapa kau berhenti mendadak...” pekik Shi Na jengkel sambil mengusap kepalanya.

“aku hanya ingin memberitahumu...,jika kemungkinan besok aku sudah bisa kembali...” Young Min menguspa pelan rambut Shi Na.

Dengan mata berbinar Shi Na menatap Young Min tak percaya,”benarkah? Kau besok bisa pulang?”

“ne..., editingnya sudah rapi dan kemungkinan besok filmnya sudah siap...” angguk Young Min pasti,”kajja...”

“ne...” Shi Na mengejar langkah Young Min lalu menggapai lengannya,”yah, kalau begitu besok kita rayakan berdua..., aku akan memasak makanan enak untukmu...”

Young Min tersenyum dan mengangguk,”baiklah..., aku akan pulang sebelum makan malam...”janji Young Min dan keduanya melangkah menuju apartemen mereka.

 

 

 

“meja siap bunga akan segera siap...fufufu...” ucap Shi Na sambil memeluk buket bunga yang baru saja di belinya. Tiba-tiba Shi Na terdiam menatap namja di depannya,”ka...kauuu...”

“ah kau masih mengingatku rupannya...” ucap namja itu.

“mau apa kau? Kau menguntitiku?” ucap Shi Na dengan nada marah.

Namja itu tertawa lalu menarik tangan Shi Na yang langsung menepisnya,”yak..., kau ini judes sekali...dasar kakak ipar...”

“m...mwooo..., a...apakah yang ka... kau...”

Namja itu tertawa keras dan membuat Shi Na mengkeret ketakuta (?), “nae..., aku lupa memperkenalkan diriku padamu kakak ipar..., aku Kwang Min...saudara kembar Young Min...”

“MWO!!!”pekik Shi Na tak percaya menatap namja itu.

 

 

 

“boleh aku masuk kan kakak ipar ...”goda namja bernama Kwang Min itu dengan nada jahil setibanya di apartemen. Kwang Min bersikeras meminta agar ikut ke apartemen Young Min dan jadilah Shi Na luluh atas permintaannya, toh dia saudara Young Min, fikir Shi Na.

“n...ne...” Shi Na meletakkan buketnya di bufet dekat pintu masuk lalu memeluk Kimchi erat.

“jadi ini apartemen kalian..., apartemen pengantin baru...”

Shi Na terdiam mengamati Kwang Min dengan seksama,’benar-benar hampir tak dapat di bedakan..., tapi namja ini...’

“ya..., ada apa denganmu? Tak perlu menjaga jarak denganku...” Kwang Min mengerutkan alisnya saat menatap Shi Na yang memeluk Kimchi di sudut pintu,”aku mengerti..., kau pasti belum percaya padaku...,mianhamnida atas kejadian kemarin...” Kwang Min menunduk pada Shi Na yang diam tak percaya,”sebetulnya aku merasa bersalah...”

Shi Na terdiam sejenak lalu mengangguk,”g...gwencana..., tak apa...aku juga minta maaf aku tak tau kau saudara kembar Young Min...”

“benarkah? Kau memaafkan aku? Ania..., aku yang bersalah padamu..., ah salam kenal lagi kakak ipar aku Kwang Min, hanya berbeda beberapa menit dari Young Min...” senyum Kwang Min terkembang cerah pada Shi Na yang membalas senyumnya.

“ah ne..., aku Shi Na , salam kenal...”Shi Na menunduk sopan setelah melepaskan kimchi yang masih berputar di kakinya berusaha melindungi Shi Na.

Kwang Min tersenyum pada Shi Na dan menatap sekeliling apartemen,” hmm..., aku penasaran, seperti apa sih kekasih Young Min, terus terang saja selama aku mengenalnya dia berwatak egois, mau menang sendiri, sombong , dan terlalu percaya diri...”

(^__^!!) “ah ne...” Shi Na mengangguk agak setuju kekeke...

“aku bersyukur ternyata dia menemukan gadis yang baik, tolong jaga Young Min ya...”senyum Kwang Min terkembang tulus dan membuat Shi Na balas tersenyum padanya. Tiba-tiba ekspresi Kwang Min berubah panik,”aku lupa..., ada yang harus ku katakan pada kalian makanya aku ke sini..., ayah kami..., ayah kami akan datang ke sini...”

“MWO?!”pekik Shi Na.

“Yong Min tak pernah bilang pada appa kami bahwa dia sudah menikah..., aku yakin Young Min bingung menjelaskan pada appa tentang pernikahan mudanya...” keluh Kwang Min.

‘bagaimana ini..., tentu saja Young Min tidak mengatakan pada appanya..., kita hanya...kita hanya...’ ungkap hati Shi Na yang berteriak panik.

“tenang kakak ipar bukan hari ini kok datangnya mungkin besok atau lusa..., tenang saja aku berpihak pada kalian kok...”Kwang Min menarik tangan Shi Na dan menggenggamnya,”nae..., aku mendukung kalian percayalah...”

Shi Na menatap Kwang Min dengan tatapan tak percaya dan terdiam hingga tak menyadari Young min datang dan menatap terkejut kedatangan Kwang Min.

“apa yang kau lakukan...” Young Min mendekat dan menarik kerah baju Kwang Min dengan kasar,”kamu apakan Shi Na hah...”

“berhenti...” Shi Na bergerak di antara keduanya menjadi tameng,”ya... Young Min..., Kwang Min ke sini untuk memberitahukan kalau appamu akan datang kesini...”

Young Min terdiam dan menatap Shi Na tak percaya,”apa? Appa?” Young Min kemudian bergantian menatap Shi Na kemudian Kwang Min dengan raut kesal.

“ya..., appa akan segera datang ..., aku hanya bermaksud memperingatkan kalian saja..., kau tak mengatakannya pada appa kan?” ucap Kwang Min dengan nada sinis.

“Ka..., pergi kau..., tinggalkan tempat ini...”usir Young Min dengan nada tinggi.

“y...YAAA...”pekik Shi Na tak percaya akan sikap Young Min pada saudaranya.

“baiklah aku akan pergi..., yang penting aku sudah memberi tahu kalian..., sampai jumpa lagi kakak ipar...” ucap Kwang Min kemudian meninggalkan apartemen Young Min dengan senyum sinis tersungging di bibirnya.

“apa yang kau lakukan namja pabo...”bentak Shi Na,”diakan hanya memperingatkan kita, bahwa ayahmu akan datang kesini...lebih baik kau kejar dia...”

“INI TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN MU...” bentak Young Min,”jangan dekati Kwang Min lagi, mengerti?” tambah Young Min dengan nada tegang.

“ya..., namja pabo..., kau jahat! Tak seharusnya kau berbicara seperti itu!” balas Shi Na dengan nada tak kalah kerasnya,”akutak ingin lagi berbicara denganmu!!” Shi Na berlari meninggalkan Young Min yang terdiam menuju kamarnya, dan dengan menghentak keras Shi Na menutup pintu.

 

 

Cip...cip...cipp... => ceritanya suara burung di pagi hari =.=a

“akh menyebalkan sekali..., aku tak bisa tidur semalaman”desah Young Min sambil menggaruk kepalanya menuju kamar mandi.

Young Min terdiam saat menatap sikat gigi yang ada hanya tinggal 1.

“jangan...jangan...” Young Min dengan cepat berlari ke kamar Shi Na dan menemukan kamar kosong tanpa penghuninnya.

“aish...yeoja pabo...”pekik Young Min sambil mengepalkan tangannya kesal.

 

 

“Shi Na pabo...”pekik Shi Na yang duduk di taman di tengah kota saat itu. Orang-orang menatapnya aneh dan membuat Shi Na sedikit keki. Isi hati Shi Na kembali berbisik,”bagaimana ini..., aku sudah mengemasi barangku tapi..., kemana aku harus pergi...,untuk sementara waktu aku tak akan bisa kembali, aku tak tau kapan ayah Young Min datang..., Young Min...” Shi Na menatap lurus kedepan sambil menyebut nama Young Min pelan. Tatapan matanya terarah pada seoarang namja yang di kenalnya sedang berlari ke arahnya dengan tergesah...,”namja itu sperti Young Min..., Young Min? YOUNG MIN?!” pekik Shi Na setelah Young Min benar-benar ada di hadapannya.

“yak! Yeoja pabo..., sedang apa kau di sini..., kajja ... kembali ke apartemen...”perintah Young Min dengan nafas tersengal.

“aniaaa..., maksudku..., aku aku ingin main ke tempat teman..., kau pulang saja duluan, mungkin aku akan kembali malam...” Shi Na mengelak dan kembali mengambil tasnya.

“pabo..., kau mau main kemana dengan membawa tas, beserta sikat gigi, mug dan boneka? Kau berniat mengungsikan?” tebak Young Min yang membuat wajah Shi Na memerah semerah delima alibaba~di tampol Shi Na.

“ba..., bagaimana dia tau...”bisik hati Shi Na keki lalu menatap Young Min yang tersenyum tampan padanya.

“permisi..., kami kami sedang meliput untuk majalah remaja..., kalian bersedia di potret dan di masukan dalam majalah?” ucap seorang wanita dengan tampang ramah menghampiri keduanya bersama dengan seorang laki-laki dengan tas besar di pundak kanannya.

“eh...a...apa?” tanya Shi Na mengulang.

“iya judul artikelnya ‘PASANGAN MESRA YANG KITA TEMUKAN DI JALAN’ (apaan nih =.=a)” tambah wanita itu dengan tatapan penuh harap, tenang saja kalian serasi kok...”

“Ta...tapi...”

Young Min meletakan lengannya di bahu Shi Na dan berkedip manis hingga membuat Shi Na diam kikuk,”sudahlah..., kita lakukan saja...”

“m...mwo...!!”

 

 

 

15 menit setelah pemotretan...

“kamsahamnida...”ucap wanita itu, dia kemudian mengeluarkan lembaran kertas dan menyerahkan pada Young Min,”ini untuk kalian...,sebagai tanda terimakasih..., tiket ke taman hiburan...”

Young Min menerimanya dan tersenyum sambil mengangguk,”kamsahamnida...”

“cheonmaneyo..., ah... semoga kalian terus awet hingga menikah..., kalian benar-benar cocok...kami pergi dulu..., sekali lagi terimakasih...” wanita itu dan temannya meninggalkan Young Min dan Shi Na yang masih saling terdiam.

“kajja..., mumpung gratis...kita pergi ...” Young Min tersenyum pada Shi Na kemudian menggenggamnya dan menarikanya pergi sambil membawa tas Shi Na.

“arasseo...” senyum Shi Na dan mengimbangi langkah Young Min dengan riang.

Suara hati Shi Na,’meskipun aku tahu kami Cuma pura-pura..., sekali ini saja, kami bagaiakan sepasang kekasih sungguhan..., aku ingin...terus begini...’

 

 

 

“aisshh..., sebentar lagi di tutup..., aku tak menyangka akan bermain hingga malam seperti ini..., sudah lama rasanya tidak pergi ketempat ini..., yah...Shi Na..., kajja kita naik wahana terakhir...” ucap Young Min dengan penuh semangat.

“eh?”

Young Min menarik Shi Na menuju wahana bianglala..., keduanya saling diam dan menatap ke luar.

“indah...”ucap Shi Na memulai pembicaraan.

“untung kita naik bianglala ini...,hei lihat..., itukan restaurant tempat aku melarikan mu dari perjodohan paksa...”pekik Young Min menatap sebuah gedung yang bersinar terang.

“benarkah? Aku ingin lihat”, dengan cepat Shi Na berbalik dan membuatnya oleng jatuh ke arah Young Min yang menangkapnya dengan sigap.

“pabo..., itu bahaya kau tau..., kau tak apa-apa kan?” tanya Young Min menatap Shi Na yang terdiam.

“a...ani...”tanpa di sengajanya air matanya menetes,’tak pernah terpikir oleh ku saat pertama kali bertemu dengannya aku akan menikah dengan namja ini..., aku tak pernah terfikir akan mencintainya... seperti ini..., aku tak ingin pulang, tolonglah... biarkan aku bersama namja ini lebih lama...’ bisik hati Shi Na yang terus meneteskan air matanya.

Young Min menatap Shi Na dengan tatapan sedih lalu memeluknya erat,”Shi Na..., ada yang kau inginkan? katakanlah padaku..., apa yang bisa kulakukan untukmu...”

Shi Na hanya mengangguk di pelukan Young Min dengan air mata yang tak kunjung berhenti,’yang ku inginkan adalah cintamu Young Min...’ bisik hatinya tertahan perih.

 

 

‘pabo...pabo...’Shi Na memukul kepalanya sambil berjalan di belakang Young Min dengan tatapan malu telah menangis di hadapan namja itu.

“Shi Na..., aku akan mampir ke suatu tempat..., kau berani pulang sendirikan?”tanya Young Min tiba-tiba dan membuat Shi Na sedikit terkejut.

“nae..., tentu saja...” angguk Shi Na,”ada apa? Kau tak ingin pulang?”

Young Min menggeleng lalu berkata,“Begitu aku pulang...ada yang ingin ku bicarakan padamu...tentang permintaanmu...akan kucoba untuk untuk memenuhinya..., jadi tunggulah aku...”senyum Young Min sambil mengusap rambut Shi Na pelan kemudian berjalan pergi.

Shi Na menatap punggung Yong Min dengan perasaan bahagia yang aneh,’namja ini..., yang ku inginkan hanya cintamu Young Min...,tapi perbandingan antara yang ku rasa..., tak mungkin akan bisa dia wujudkan...ania...’

 

 

Shi Na jalan tertunduk ke arah apartemennya, fikirannya masih terbayang dengan kata-kata Young Min barusan, ‘benarkah? Apa yang dia maksud?’

Ponsel Shi Na berbunyi dan membuatnya sedikit terkejut,” yoboseyo?”

[“Shi Na..., ini aku... Young Min...”] ucap suara di sebrang.

“ya... ada apa?”

[“ini gawat..., appaku ada di apartemen kita sekarang...”]

“mwo?!”pekik Shi Na panik.

[“tenang saja..., untuk sementara kau mengungsi saja di karaoke box di depan stasiun, setelah semuanya selesai aku pasti akan menjemputmu...”] tambah suara di sebrang.

“ah..., arasseo...” angguk Shi Na mengerti.

Setelah telpone di tutup dengan segera Shi Na berjalan ke arah tempat yang di maksud dengan langkah penuh harap,’ya..., Young Min...cepatlah jemput aku...kata-katamu yang mengatakan akan memenuhi permintaanku yang bahkan belum ku sebutkan..., aku ingin mengetahuinya...’

 

 

Di tempat lain...

Kwang Min menutup ponselnya dengan senyum tipis di bibirnya,”sayang sekali Young Min..., tidak kusangka dia akan mudah ku jebak seperti ini...”

 

 

==============~FF~SPECIAL WEDDING SERIES =============

 

 

“aisshh..., sudah setengah jam aku di sini..., kemana namja itu..., apa kami ketahuan oleh appanya?”Shi Na meremas handphonenya dengan perasaan galau tingkat tinggi (?),”ania...ania...aku tak boleh egois..., dia pasti menjemputku..., kalau begitu aku nyanyi saja deh...” Shi Na meletakkan ponselnya dan mengambil mic di depannya kemudian memilih lagu.

“yaaa..., BOYFRIEND..., let’s Sing...woooo...” lantunan nada I’ll be there – Boyfriend segera mengalun, dengan semangatnya Shi Na menyanyikan lagu itu tanpa memperdulikan sekita (dia emang sendirian jadi sebodo amat xDD),”Byol byol senggakesoo..., manma...manmaa... waoooo...”

Shi Na terus bernyanyi hingga menghabiskan waktu satu jam. . .

“hoam..., di mana dia..., apa appanya benar-benar marah atau..., aish... sudahlah Shi Na...” Shi Na menggaruk kepalanya dan bersandar ke sofa,”fuaah.., aku mengantuk pabo...”gerutu Shi Na menguap lebar. Tanpa di rasanya mata Shi Na terpejam dan tertidur di ruangan itu. Shi Na benar-benar kelelahan setelah seharian bermain dan semalaman kurang tidur akibat membereskan barangnya agar tak terlihat oleh appa Young Min.

Klek...,di antara setengah sadar Shi Na mendengar pintu ruangan karaokenya di buka. Shi Na mendengar panggilan lembut di telinganya memanggil namanya, suara yang dia kenal dan sangat dia inginkan saat ini,”Shi Na...”

“Young Min...”Shi Na memeluknya dengan erat di antara ketidak sadarannya,”aku nggak bermimpikan? Kamu benar-benar datang menjemputku kan?”

“ani..., kau tidak bermimpi Shi Na..., aku datang menjemputmu agar aku bisa selalu bersamamu, mulai sekarang dan selamanya...”bisiknya lembut sambil memeluk Shi Na erat.

“benarkah?”

“Shi Na..., tahukah kamu bagaimana cara membangunkan putri tidur dari tidurnya?” tanya suara itu dengan lembut. Perlahan Shi Na merasakan sebuah kecupan di bibirnya, lembut...

“kau sudah sadar..., kakak ipar?” kata-kata itu membuat Shi Na membuka matanya dan menyadari siapa di hadapannya sekarang,bukan Young Min... ani...dia...

“Kwang Min...”

Kwang Min menyeka bibirnya dan tersenyum miring,”aku cukup terkejut..., tapi itu ciuman lugu untukku...”

“a...apa yang kau lakukan?” pekik Shi Na dengan perasaan tak karuan.

“kau tak sadar?” Kwang Min memencet tombol di handphonennya dan bersamaan dengan bunyi ponsel Shi Na,”apa suara kami begitu mirip?”

“apa yang kau lakukan?” Shi Na mundur ketakutan saat Kwang Min mendekat ke arahnya.

“bagaiaman rasanya? Mencium saudara kembar sekaligus?” sindir Kwang Min dengan senyum mirirngnya dan membelai pipi Shi Na.

“kau bilang akan membantu kami...”tanya Shi Na dengan nada gemetar menahan amarahnya.

“ani..., aku berbohong..., yang sebenarnya aku ingin menghancurkan Young Min..., aku membencinya...aku sangat membencinya..., lalu bagaimana dengan bibirku..., katakan saja pada Young Min apa yang terjadi..., yang jelas..., tak ada seorang lelaki yang sudi pacarnya berciuman dengan saudaranya sendiri...” jelas Kwang Min dengan nada memperingatkan.

PLAK..., Shi Na menampar wajah Kwang Min kemudian berlari meninggalkan Kwang Min yang tersenyum sinis sambil membelai pipinya.

 

 

 

Shi Na terus berlari dan berlari. Genangan air mata di pelupuk matanya membuat langkahnya terhenti di tengah hiruk pikuk kota di malam hari.

‘hikz...hikz..., itu bukan ciuman yang sesungguhnya..., padahal aku begitu bahagia..., ku kira dia Young Min...pabo...pabo kau Shi Na..., Young Min sudah memperingatkanmu untuk waspada tapi kau terlalu pabo...kau tertipu karena terlalu mengharapkannya..., sadarlah Shi Na...hikz hikz...’ Shi Na memukul kepalanya dengan kuat  hingga seseorang menghentikannya.

“apa yang kau lakukan di sini? Kenapa belum kembali ke apartemen?” ucap Young Min dengan nada khawatir,”kau menangis lagi? Ada apa? Tak mungkin kau tersesat kan? Aku mencarimu dari tadi...”

Shi Na menatap namja itu tak percaya, kali ini benar..., dia Young Min... namja yang sangat ingin dia temuai saat ini,”kajja...kita kembali...” tanpa menunggu jawaban Shi Na, Young Min menarik Shi Na menuju apartemen keduanya.

Keduanya tiba di apartemen, dengan kikuk Shi Na sibuk merangkai kata agar terlihat bersikap biasa,”yah Young Min aku...” Shi Na terdiam ketika baru menyadari lebam di pipi Young Min,”apa yang terjadi denganmu?”

“oh ini...” Young Min menyentuh pipinya dengan sedikit menahan sakit.

“aish..., kajja aku akan mengobatimu...” Shi Na menarik Young Min ke sofa kemudian mengambil kotak p3k dan mengobati lebam di wajah Young Min,”kau habis berkelahi?, ya ampun kenapa bisa seperti ini...”

“...” Young Min hanya diam selama Shi Na merawat lukanya.

Hingga Shi Na menyadari degup jantungnya yang kuat saat menyentuh Young Min,”se...selesai...” ucap Shi Na kikuk.

Keduanya kembali terdiam bingung hingga Young Min angkat suara,” Shi Na...,aku sudah mengatakan yang sebenarnya pada appaku..., aku tinggal bersamamu dan menikah denganmu...”

“MWO!? Kau gila atau pabo?” pekik Shi Na terkejut,”jadi lebam itu, karena kau di pukul appamu? Karena aku yah, kau gila...”

“tenanglah..., aku mengatakannya karena aku ingin melakukannya..., aku tak ingin berbohong lagi tentangmu Shi Na...” Young Min mencengkram kedua bahu Shi Na lembut dan menatap tajam Shi Na agar mendengarkan penjelasannya dulu,”kita mulai hubungan ini dengan kebohongan, tapi aku tulus saat berikrar akan menjagamu..., aku tidak ingin lari dan bersembunyi lagi..., aku ingin menjagamu... Shi Na...Aku menyukaimu...”

Shi Na terdiam dengan kata-kata Young Min barusan, dia seperti berputar di tempat yang terang tapi jatuh ke dasar yang gelap.

“aku berjanji mulai sekarang akan selalu bersamamu...” Young Min melanjutkan kata-katanya kemudian menatap Shi Na yang menatapnya balik.

“benarkah?” desah Shi Na pelan.

“nae..., aku menyukaimu...” Young Min mengangguk pelan dan pasti dan terus menatap Shi Na dengan tatapan cinta o.Oa.

Young Min menarik Shi Na semakin dekat dan dekat, bibir keduanya hampir bertemu saat Shi Na mengingat peristiwa itu. Peristiwa yang membuatnya hampir tak berani menemui Young Min lagi, kata-kata Kwang Min kembali teringat,’Tak ada seorang lelakipun yang sudi pacarnya berciuman dengan saudaranya...’ Shi Na mendorong Young Min cepat,”Mianheo..., jeongmal mianheo...aku tidak bisa lagi..., aku tidak bisa lagi menerimanya...” air mata Shi Na kembali keluar.

“Shi Na ..., kau kenapa?” tanya Young Min bingung.

“mian..., jeongmal mianhe...” tangis Shi Na yang terus mengatakan maaf.

“ ya..., Berhenti!, ada apa denganmu? Aku tidak mengerti maksudmu!” pekik Young Min.

Shi Na terdiam dan menatap Young Min penuh perasaan bersalah.

“mian..., jeongmal mianhe...mian...” Shi Na berlai ke arah kamarnya dan mengunci rapat.

Sementara Young Min hanya dapat terdiam bingung Shi Na hingga hilang di balik kamarnya.

 

 

Shi Na bersandar lemah di pintu kamarnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya,”aku tak bisa bilang..., kata-kata itu..., tak pantas lagi aku ucapkan..., tak pantas...”tangis Shi Na pecah, Shi Na merosot jatuh dan terduduk frustasi.

Hatinyaberteriak miris,’padahal... akhirnya dia menyatakan perasaannya padaku..., aku begitu mencintai Young Min...,kini tak ada harapan lagi, bahkan kami tak bisa bersatu..., pabo Shi Na..., kau pabo..., kau tak pantas bersama Young Min..., kau hanya dapat bermimpi sekarang...dan mimpi itu kau hancurkan sendiri...aku menghancurkan kebahagiaanku sendiri...’.

Shi Na meremas rambutnya dengan kesal,’mian...jeongmal mianhe..., aku tak bisa lagi mengucapkan isi hatiku padamu Young Min..., aku sudah tak pantas mengucapkannya...’ Shi Na menyeka air matanya keras dan tertunduk dengan keputus asaan yang di pikulnya,’arasseo...,  aku sudah bertekat... aku akan melepaskan cinta ini...’

 

============TBC...FF~SPECIAL WEDDING SERIES  ============

 

Bersambung ke SWS Series B part 2.2

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK