“ya kelas kita akan kedatang murid baru hari ini, tadi aku mengintip di ruang guru, dia berasal dari Inggris..atau London?ah aku lupa yang jelas dia itu murid laki-laki dan aku melihat bagian belakang tubuhnya sangat idealis sekali”. Ujar saah seorang murid perempuan angkatan 15.
Tak lama Luhan ketua angkatan 11 masuk ke kelas angkatan 15 diikuti seorang lelaki yang tingginya idealis dan memakai kacamata.
“perhatian semua!perkenalkan dia akan menjadi teman baru kalian di angkatan 15 ini ireumeun...”Luhan.
“annyeonghaseyeo jae ireumeun Chen imnida and I’m from England Art High School, tapi seenarnya aku asli Korea nama Korea ku Kim Jongdae, kalian bisa panggil aku Jongdae atau Chen, keahlianku adalah biola, gamsahamnida”. Chen.
Sementara Chen memperkenalkan dirinya, Luhan malah sibuk sendiri memperhatikan Jaehee yang sibuk menulis di bukunya tanpa mempedulikan keadaan kelas yang kedatangan murid baru.
“ohh..baiklah, teman-teman Jongdae ini akan ada di bagian musik klasik bersamaku dan juga..kami akan jadi satu kelompok nde geurrom..Jongdae-a silahkan kau cari tempat dudukmu ne, baiklah terimakasih atas perhatian angkatan 15”. Luhan kemudian keluar dari kelas angkatan 15 dan kembali ke kelasnya.
“ohh mwoya! Jadi dia spesialis musik klasik, ohh sayang sekali padahal aku mengharapkan dia akan bergabung di bagian musik jazz ohh hilang kesempatanku”. Ujar salah satu murid perempuan.
Di Jeonju Art High School ini ada berbagai macam kelompok jenis musik dan salah satu yang sangat istimewa adalah musik klasik. Bagian musik klasik ini memang sangat diistimewakan di sekolah sebab untuk mendapatkan murid yang bisa bermain musik klasik benar-benar dibutuhkan keahlian yang khusus yang sudah terlatih bertahun-tahun. Maka dari itu di sekolah ini tepatnya di bagian musik klasik hanya terdiri dari 2 murid sampai saat ini yaitu Luhan ditambah Kim Jongdae.
Pulang sekolah Jaehee berencana langsung pulang tetapi baru sampai gerbang ponselnya berdering, “oppa?..ohh..mwo?aku harus ke lab musik?oh nde arrasseo..”kemudian Jaehee menutup ponselnya dan berbalik.
“annyeong pacarku, ayo kita pulang bersama, aku siap mengantarmu”. Tiba-tiba Kris muncul di belakang membuat Jaehee terkejut dia menawarkan pulang bersama.
“gabchagiya! Yakk! Kau ini sungguh tidak bosan menggangguku huh? Minggir aku mau masuk”.
“oh mau kemana?bukankah ini saatnya pulang, apa kau mau menemui selingkuhanmu itu si Murid Special eoh?yaakk! apa hanya aku saja pacarmu itu tidak cukup?”sindir Kris.
“bukan urusanmu....dan kau sudah kuperingatkan jangan menyebutku sebagai pacarmu, karena sampai aku mati pun aku tidak sudi menjadi pacarmu cikk”.
Jaehee sampai di depan lab musik dan dia melihat dari jendela sosok pria yang ia cinta berada di dalamnya bermain gitar, “oh oppa dengan siapa dia?....Luhan oppa!”
“oh wasseo..”. sambut Luhan.
“wae?apa aku harus membantumu lagi untuk mengaransemen musik klasik?” canda Jaehee.
“aniyo, aku menyuruhmu ke sini hmm..ilddan Kim Jongdae, kenalkan dia juga akan bergabung di kelompok kita ireumeun Jaehee..” Luhan memperkenalkan Jaehee kepada Chen.
“oh..kau! sunbae dia itu teman sekelas ku, kau duduk di depan mejaku kan, jadi yang sunbae maksud di kelas juga jadi gadis ini, dia akan bergabung bersama kita?ohh annyeong Jaehee, nan Jongdae”. Chen berjabat tangan dengan Jaehee.
“ne dia ini sangat berbakat, apalagi aransemen musik klasik dia itu jjang! Hahah..selamat bergabung Jaehee”.Luhan.
“oh geundae oppa, bagian musik klasik ini kan hanya khusus murid istimewa,bukankah aku sudah mengatakannya padamu aku tidak ingin..”
“sudahlah...aku tau kau tidak ingin diistimewakan, tapi aku melihatnya dari usahamu juga bakatmu sendiri jadi aku memutuskan untuk memilihmu berada disini, ne..maukan?”
Akhirnya Jaehee menerima tawaran Luhan dan ikut bergabung di kelompok musik klasik.
Beberapa hari kemudian, Luhan dan kelompok musik klasiknya mendapat perintah dari kepala sekolah untuk bermain dalam acara amal yang akan diselengaarakan di salah satu stasiun TV yang acara tersebut bertajuk “Music Make United”.
Luhan dan kelompok musik klasiknya sedang berkumpul di taman sekolah untuk membicarakan konsep yang akan mereka tampilkan di acara amal itu. Tidak jauh dari tempat mereka berdiskusi, salah seorang member geng “wolf” tidak sengaja lewat taman dan melihat Luhan.
“yaa, pacar Kris semakin lama semakin dekat saja dengan si murid special, mereka sedang membicarakan apa sepertinya penting?sebaiknya aku mengungping saja”. Lay memajukan langkah kakinya menuju pohon besar di taman sekolah dan mendengarkan diam-diam diskusi Luhan bersama kelompoknya.
“baiklah konsep yang akan kita mainkan nanti di acara amal “Music Make United” adalah Love..yeay..kita menemukannya, baiklah hari ini sepulang sekolah kita latihan yah...kita harus membuat sekolah kita bangga dan menunjukannya pada publik, kajja”. Luhan.
Mwo?acara amal?apa mereka akan melakukan pertunjukan?hah! aku harus beritaukan kepada Kris...ini pasti menarik! . batin Lay.
Di kelas angkatan 11 Luhan dan Xiumin sedang asik bercandadi bangkunya, “hahaha...ne...itu sangat lucu”.
BRAAKKKK!!!! Kris memukul meja Luhan dan Xiumin, “ya! kau murid special oh ani, ya! selingkuhan gadis payungku, apa benar kepala sekolah menyuruh kelompok musik klasikmu ikut serta di acara amal salah satu stasiun TV eoh?”
Luhan tidak mempedulikan Kris dan melanjutkan candaannya bersama Xiumin. “hey..yakk! Kris sedang bicara denganmu, aigoo berani sekali kau tidak mempedulikannya....aishh” Tao mengepalkan tangannya untuk membela Kris.
“yakk!! Kalian bertiga ini memang tidak pernah habis-habisnya membuat keributan di kelas eoh, aku saja sudah tidak takut lagi sekarang dengan kalian, bosan aku dengan sikap kalian bertiga hahah..benar kata yang lain kalian memang pantas di sebut “kalangan bawah”. Ejek Xiumin.
“Bakpao..pao..pao..pao..aku tidak berurusan denganmu, aku bertanya pada si murid special, jadi apa jawabanmu murid special?”Kris.
“ya memang benar kepala sekolah menyuruh kami ikut dalam acara amal, lalu apa urusannya denganmu?” jawab Luhan dengan sinis.
“ouuhh...kau ini sungguh jahat hihihi, kenapa kau tidak mengikut sertakan kelompok ku hah, kami juga ingin tampil di stasiun TV, hah kepala sekolah sungguh tidak adil mentang-mentang kelompok musik klasik istimewa hahaha...ohh tapi menurutku, malas juga mengikuti acara amal itu tidak memberi keuntungan juga kan aigoo..stasiun TV tidak selevel dengan kelompok musik rock kami..pantas saja mereka memilih musik klasik, itu kan musik yang murahan aigoo hahah”. Sindir Kris.
“terserah kau saja, orang yang tidak mengerti musik sepertimu memang selalu berpikir sempit heuh”. Sindir Luhan.
“mworago?apa kau sedang menantangku sekarang?menurutmu aku itu orang bodoh yang tidak mengerti musik kan, kalau begitu bagaimana jika kita adakan pertarungan, kelompok musik klasikmu melawan kelompok musik rock kami eoddae?dan tentunya pertarungan ini harus ada taruhannya...”.tantang Kris.
“hoh...terdengar menarik, baiklah apa taruhannya bagi pemenang dan yang kalah?”
“yang kalah dari pertarungan ini harus siap menuruti seluruh permintaan si pemenang, bagi pemenang dia akan tampil di acara amal itu dan... *membisikLuhan*mendapatkan Jaehee dan menjadi pacarnya....eoh eoddae?...wooohoho lihat wajahmu, sepertinya kau ketakutan, woohh jika kau tidak berani mundur saja aku hanya menawarkan penawaran menarik, hahah..”Kris melangkah beberapa langkah sampai Luhan memanggillnya kembali.
“baiklah....aku terima penawaranmu, asal kau tetap menepati perjanjian itu”. jawab Luhan dengan sigap.
“baiklah kutunggu kedatangan kelompokmu 2 hari lagi di aula sekolah”. Kris.
Pulang sekolah Luhan langsung meminta kelompoknya Jaehee dan Jongdae untuk bertemu di lab musik untuk memberitau hal tersebut.
“Mwo?si brandal itu menantang kita??lalu apa taruhannya oppa?”tanya Jaehee penasaran.
“yang kalah harus menuruti permintaan si pemenang dan pemenang yang akan tampil di acara amal itu juga.....”ucapan Luhan tersendat.
“juga apa hyung?”tanya Jongdae penasaran.
“yang menang....akan mendapatkan Jaehee dan menjadi pacarnya”.
“mwo???”Jongdae,Jaehee terkejut serempak.
“aisshh jinjja, si brandal gila itu! dia tidak bosan apa selalu menggangguku dan meminta aku menjadi pacarnya, bahkan sekarang aku dijadikannya taruhan berani sekali dia...mana dia oppa biar aku yang menghampirinya dan menghabisinya sendiri dia sudah keterlaluan aishhh”. Amarah Jaehee memuncak.
Jaehee keluar dari lab musik dan mencari keberadaan Kris dengan keadaan amarahnya yang memuncak. Jongdae dan Luhan mengikutinya dari belakang. Tepat di lapangan basket Jaehee melihat orang yang dicarinya.
“yak!! Brandal gila!” Jaehee mempercepat langkahnya menuju Kris.
“ohhoo pacarku datang sendiri mencariku, ya wae?apa kau merindukanku, bilang saja kalau kau merindukanku kau bisa menghubungi aku dan biar aku yang datang sendiri padamu hehe...oh mwoya! Kau membawa selingkuhanmu si murid special ternyata..ya di hadapanku bahkan kau membawa selingkuhanmu..kan ada...”.
PLAAAKKK!!! “berhentilah menggangguku dan jangan panggil aku pacarmu lagi, aku sudah memperingatkanmu berkali-kali agar kau menjauh dari ku, arratji?” Jaehee.
“ohh ini tamparan keduamu, wahh lebih kuat dari tamparan yang pertama aigoo pacarku sungguh tangguh, tapi aku malah makin-makin menyukaimu setelah mendapat tampran yang kedua aku tidak akan pernah berhenti terus menganggumu sampai kau mau menjadi pacarku hmmm”. Sindir Kris.
Tangan Jaehee bersiap untuk melayangkannya lagi dan mendaratinya di pipi Kris, tetapi terhalang oleh tangan Kris, “ohh yak, tanganmu ini sayang sekali kalau di pergunakan untuk terus memukulku hmm...*cup*”. Kris mengecup tangan hgadis itu.
Ketika Kris mencium tangan gadis itu, Luhan yang berdiri di belakang Jaehee melihatnya kemudian mengepalkan tangannya bersiap untuk meninju Kris namun sayang Jongdae menghalanginya.
“andwae sunbae jangan terbawa emosi, biarkan Jaehee yang mengatasinya sendiri kita hanya perlu memantaunya dari sini”. Hibur Jongdae.
“tapi...”
“aku mengerti perasaan sunbae, sunbae menyukai Jaehee kan makannya kau tidak rela jika Jaehee selalu di ganggu oleh Kris sunbae”.
Kembali ke sisi Jaehee, gadis ini kini menatap tajam Kris degan penuh amarah yang terpancar di wajahnya.
Baiklah kali ini aku akan benar-benar akan menghancurkanmu dengan tanganku sendiri Kris, lihat nanti aku akan membuatmu di tendang dari sekolah ini dan lenyap dari pandanganku. Jaehee.
Kris akan kubuktikan padamu kau tidak bisa mengalahkan aku, juga akan kubuktikan kau tidak akan mampu mengambil Jaehee dariku...karena akulah yang lebih dulu menyukainya. Luhan.