“Jaehee pergelangan tanganmu merah...gwaenchana?sebaiknya kita obati di UKS, kajja”. Luhan membawa Jaehee ke UKS untuk mengobati memar pergelangan tagannya.
“sepertinya dia itu gila, selalu saja menggangguku bahkan setiap hari dan sekarang tanganku memar gara-gara dia menariknya sangat kuat..eeshh aaww..oppa tolong usap pelan...” eluh Jaehee.
“iya dia memang pria seperti itu, tapi aku merasa ada yang janggal dia memang selalu mengganggu orang bahkan tidak memandang pria atau wanita tapi tadi dia bilang dia menyukaimu, apa kau tidak merasa itu aneh?”
“molla! Aku tidak peduli, sejak awal aku tidak menyukai orang itu, dia brandalan. Menyebalkan sekali dia aaww..uuhh...eesshhh...sakit sekali”.
Apa selama ini Kris mengganggunya karena alasan dia menyukai Jaehee?aku sudah kalah start dari si brandal itu. Tapi mendengar Jaehee bilang dia tidak menyukai Kris, sedikit melegakan bagiku. Luhan.
Sepulang sekolah Jaehee dan Luhan berjalan menuju tempat parkir mobil, ternyata geng “wolf” telah menjegat dekat mobil Luhan.
“mau apalagi orang jahat itu, apa belum puas dia melukai lenganku”.Jaehee.
“apa kau takut?berlindunglah di belakangku”. Ajak Luhan.
“aniiyo aku tidak takut padanya, jika dia berani mengganggu atau menyentuhku lagi, akan kuhajar dia sampai habis, kajja oppa”.
Kris menghampiri mereka, “yakk! Gadis payung....ohh tanganmu...gwaenchana”. Kris melihat lengan Jaehee yang dibungkus perban karena ulahnya.
“jika kau orang jahat tidak berulah menggangguku, tanganku tidak akan dibungkus perban begini, bikkyo!
“kalian dengar, minggir biarkan kami lewat, kalian jangan pernah mengganggunya lagi jika kalian berulah dan terus mengganggu Jaehee kalian akan kulaporkan ke kepala sekolah agar kalian bertiga ditendang dari sini”. Tegas Luhan.
“yakkk! Gadis payung kau belum menjawab ungkapan perasaanku tadi, kau harus mau jadi pacarku, jadi bagaimana kau mau jadi pacarku?” Kris.
“iya kau tidak akan menyesal jika menjadi pacar Kris dan bergabung bersama kami hahaha..”timbal Lay.
“ciikk aku tidak sudi menjadi pacarmu apalagi bergabung dengan kalian mustahil aku menerima tawaran itu, lebih baik aku melihat kalian lenyap dari sini agar aku bisa hidup tenang, Luhan oppa kajja, tinggalkan saja mereka”. Luhan menggandeng tangan Jaehee di hadapan Kris dan berhasil pergi melewati geng “wolf”.
Lihat saja nanti gadis payung, ketika aku mengetahui identitasmu sebenarnya dan mengumumkan kepada semua orang, kau akan bertekuk lutut memohon menjadi pacarku. Aku akan terus memantau dia. Kris.
Beberapa hari setelahnya Jaehee dan Kim Sunhee ibunya pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan Jaehee yang terserang demam karena kehujanan. Dalam waktu yang bersamaan Kris juga pergi ke rumah sakit yang sama untuk melihat kondisi ibunya yang sedang dirawat.
“Jaehee tunggu di sini eomma pergi ke toilet dulu ne, rekam medismu eomma bawa”. Kim Sunhee meninggalkan Jaehee yang terduduk di ruang tunggu.
Di sisi lain Kris memasuki rumah sakit melewati ruang tunggu tapi tidak berpapasan dengan Jaehee karena begitu banyak pasien-pasien yang lain juga pegawai rumah sakit yang sibuk memindahkan pasien.
“brruukk”. Kris bertabrakan dengan seorang wanita paruh baya yang diperkirakan seumur ibunya dan memakai kacamata hitam. Wanita itu juga menjatuhkan sebuah map yang dipegangnya serta kertas yang berceceran keluar dai map tersebut.
“ohh cheosonghamnida imo...biar saya bantu bereskan berkas anda”. Kris menolong wanita paruh baya itu.
“ani gwaenchana..harusnya imo yang meminta maaf menabrakmu..haha terimakasih...geurreom”. wanita paruh baya itu pergi setelah Kris membantunya. Tanpa disadari, satu lembar kertas milik wanita tadi masih terpapar di lantai dan terbalik.
“ohh imo..satu lembar kertas lagi tertinggal...kemana imo itu?oohh...Moon..Moon Jaehee?fotonya tertutup jariku, mwoya??dia..dia si gadis payung?...seolma imo tadi itu ibunya?..nama ibunya Kim Sunhee ayahnya Moon Jaeyong, bukankah mereka berdua ini pasangan musisi terkenal?mwo?jadi si gadis payung itu anak mereka dan dia memang berasal dari kalangan atas, tapi bukankah pasangan itu bilang anak mereka sekolah di luar negeri?ohhoo...yakk! gadis payung sekarang aku mengetahui identitasmu yang sebenanrnya...rahasia terbesarmu ada di tanganku sekarang..sebaiknya aku cari imo tadi dulu siapa tau si gadis payung bersamanya”. Kris mencoba menemukan kembali imo tadi dan berhasil ditemukan.
“nona Jaehee, silahkan masuk dokter sudah menunggu”. Ucap suster. Jaehee memasuki ruangan periksa dengan membawa map rekam medisnya. Ibunya menunggu di ruang tunggu. Tidak jauh setelah Jaehee masuk, Kris berhasil menemukan imo yang dicarinya untuk mengembalikan selembar kertas yang tertinggal.
“imo..maaf sepertinya anda tertinggal selembar kertas milik anda, ini..pasti sangat penting kan”. Kris menyerahkan kertas itu.
“eomma data diriku tidak ada, dokter menanyakannya”. Jaehee keluar menuju eommanya untuk mengambil data diri yang tertinggal yang baru saja dikembalikan oleh Kris.
“oh ini, barusan eomma tidak sengaja menjatuhkannya, untung ada pria baik ini yang menemukannya”.
“nugu?” kemudian Jaehee melihat kebelakangnya, seorang pria bertubuh tinggi yang dikenalinya sedang berdiri sambil tersenyum evil pada Jaehee.
“ayo ucapkan terimakasih padanya”. Perintah Sunhee.
Jaehee sudah tidak berkutik lagi setelah mengetahui dan melihat orang yang mengembalikan data dirinya ternyata adalah Kris, bahkan sekarang ibunya menyuruhnya untuk berterimakasih pada pria itu.
“aisshh!!aisshhh...dia lagi..eottohkke?”.
“annyeong Jaehee hehe..imo aku mengenal anakmu dia adalah teman sekaligus pacarku di sekolah namaku Kris, geutji Jaehee..Moon Jaehee?..” ucap Kris dengan pedenya sambil merangkul Jaehee.
“mwo?kau pacarnya Jaehee putriku?yakk kenapa kau tidak ceritakan pada eomma dan mengenalkan dia..heheh...kau mengenal imo kan aku penyanyi seriosa terkenal itu, aku ibunya Jaehee...”Sunhee dengan polosnya membongkar seluruh kebohongan yang selama 12 tahun Jaehee memintanya untuk menutup mulut.
“mworago?aku sudah bilang aku tidak sudi mejadi pacarmu,aisshh..aa..aniyeo eomma dia bukan pacarku...dia ini pria jahat, brandal yang selalu menyiksaku di sekolah..aniyeo eomma”. Jaehee berusaha menjelaskan tetapi sama sekali tidak bisa dimengerti oleh ibunya karena ucapan mereka yang bertolak belakang.
“ani eommoni, dia ini sebenarnya malu mengakui aku ini pacarnya...aku tidak pernah menyiksanya aku malah sangat menyayangi Jaehee hehe...” timbal Kris sambil mengelus kepala gadis itu.
“aniyeo eomma jinjja anirago! Yaakkk, singkirkan tanganmu dari kepalaku...eomma sebaiknya kita pergi saja dari sini dia itu orang gila eomma, kajja”. Jaehee menarik eommanya dan meninggalkan Kris.
“yakk tapi kau kan harus diperiksa”.
“sudah kita cari rumah sakit lain saja”.
Keesokan harinya di sekolah, Kris masih melakukan hal yang sama menjegat Jaehee di depan pintu gerbang sekolah. Dan ternyata Jaehee masuk bersama Luhan dan bersembunyi dalam mobil Luhan ketika melihat sosok Kris.
“Jaehee wae geurrasseo?”
“sstt..aku sedang bersembunyi, palli kita masuk saja...lihat di sana ada si jahat brandal, dia pasti ingin menjegat ku lagi, maka itu aku tadi menelpon oppa untuk berangkat bersama agar aku tidak terjegat oleh dia”. Jelas Jaehee.
“arrasseo, kita sampai di parkiran, tapi bagaimana keluar dari mobilnya?kau pasti akan ketahuan hhmm...ahh ini pakailah mantel ku dia pasti tidak akan melihatmu, kajja”. Luhan dan Jaehee keluar setelah gadis itu memakai mantel untuk menutupi dirinya.
Kemudian Kris melihat Luhan yang berjalan masuk bersama dengan seseorang yang memakai mantel, “tumben sekali si gadis payung belum tiba, oh jamkan itu Luhan lalu si gadis payung..sebelah Luhan?seolma?aah ternyata dia mau bersembunyi dariku hahaha yaakk murid special!” Kris memanggil Luhan.
Langkah Luhan dan Jaehee terhenti.
“aku mencari pacarku si gadis payung apa kau melihat dia, tumben sekali jam segini belum tiba di sekolah kemana dia?” timbal Kris.
“sudah kubilang kan jangan mengganggunya lagi, kau cari saja dia sendiri aku mau masuk sudah telat”.
“jamkan..sepertinya aku mencium parfum pacarku..ya ini bau parfumnya, lalu siapa orang disebelahmu?” Kris menghampiri Jaehee yang memakai mantel itu.
Jaehee berusaha menutupi dirinya dengan mantel itu dan berlindung di belakang Luhan, sementara Kris mencoba menarik mantel itu tetapi terhalang oleh tangan Luhan.
“dia pacarku, jangan pernah kau berani menyentuhnya jika kau tidak ingin mati, bikkyeo!” Luhan membela.
Jaehee tersenyum di balik mantel itu, merasa senang mendengar ucapan Luhan untuk membelanya berpura-pura sebagai pacarnya. Walaupun pura-pura tetapi terasa nyata baginya.
“oh jinjjayeo, jadi sekarang pacarku berselingkuh dari ku, dia punya pacar baru aahhhahah, yaakk neon, Moon Jaehee anak dari Moon Jaeyong dan Kim Sunhee, Jaehee pacarku, kenapa kau bersembunyi dariku eoh?apa kau tidak takut jika aku membeberkan identitas asli mu?hahah..”ancam Kris.
Jaehee membuka mantelnya dan mengeluarkan kekuatan amarahnya, “yaakk!! Sudah kubilang aku tidak sudi menjadi pacarmu, berhentilah menyebut ku dengan kata itu, dan...jangan pernah berani kau membongkar identitas asliku, jika kau berani kau akan hancur di tanganku sendiri, ingat itu!oppa kajja”. Jaehee dan Luhan masuk meninggalkan Kris.
Jaehee, Kris mengetahui identitas aslinya, bagaimana ini bisa-bisa dia akan terus mengganggunya dan mengancam dia, kemudian Jaehee akan menuruti permintaannya untuk menjadi pacar Kris..apa aku harus jujur tentang perasaanku. Luhan.