Title : Love In Cheongdamdong [Part 6 - End]
Author : Monie Akakuro
Rating : PG -17
Genre : Romance
Length : Chaptered
Main Cast :
- Lee Jonghyun CNBLUE
- Choi Hyurin [OCs]
Other Cast :
- Semua member CNBLUE
- Semua member FT Island
- Yang punya FNC Entertainment: Han Sung Ho
Disclaimer : ff ini murni dari otak aku. Gara-gara nonton variety show Cheongdamdong 111 jadi ke inspirasi deh pen buat ni ff :D
Note : akhirnya tamat juga! hahahahha
***
Hyurin kau dimana?
Ada apa sebenarnya? Kenapa Siwon hyung membawa mu secara tiba-tiba?
Hyurin-a? Kau baik-baik saja kan? Secepatnya kau harus membalas pesanku ini.
Jonghyun belum beranjak juga dari tempat ia berdiri tadi. Tangannya masih terus sibuk mengetik di ponsel mengirim pesan untuk Hyurin. Ia juga tidak perduli dengan beberapa bunyi kamera sedang mengarah kepadanya. Orang-orang yang dicari Hyurin tadi sudah bermunculan. Ini sangat menguntungkan untuk mereka karena salah 1 artis FNC sedang berdiri mematung di depan gedung yang sudah menjadi objek para turis khususnya fansgirl dari luar negeri jika berkunjung ke Korea Selatan.
Jari Jonghyun mencoba menekan nomor Hyurin sekali lagi dan menempelkan ponselnya ke telinga. Namun tetap saja hanya nada sambung yang terdengar tanpa dijawab oleh wanita itu.
Hyurin kau dimana?! Batin Jonghyun frustasi tidak mengetahui dimana keberadaan kekasihnya itu.
Seharusnya ia tidak perlu merasa cemas seperti ini. Hyurin pergi dengan Siwon hyung. Keakrabannya dengan member Super Junior membuat ia sudah sangat mengenal dengan baik seorang Choi Siwon. Tapi ada yang terasa berganjal di hati Jonghyun. Walaupun itu Siwon hyung, tetap saja orang yang dibawanya adalah Hyurin kekasihnya. Ia merasa tidak rela jika tadi Hyurin dibawa pergi didepan matanya secara tiba-tiba. Kecemburuan Jonghyun mulai muncul melihat Hyurin bersama pria lain selain dirinya.
"Ya Lee Jonghyun! Kenapa kau masuk kedalam?"
"Lee Jonghyun boleh kulihat wajahmu.."
"Fighting oppa!"
Badan Jonghyun berbalik dan melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang. Terdengar suara dibelakangnya semakin ramai meneriakan dan memanggil namanya. Tapi diotak Jonghyun masih saja sibuk memikirkan tentang keberadaan Hyurin.
***
"Ya oppa! Aku mau dibawa kemana!??" Tanya Hyurin bingung setelah ia duduk dengan nyaman di dalam mobil disamping Siwon.
"Kenapa kau tidak menjawab telepon ku?" Siwon berbalik bertanya tanpa menolehkan wajahnya karena dia masih konsen menyetir dengan sedikit mengebut.
"Eoh? Kau menelepon ku? Kapan?" Hyurin mengambil ponsel didalam tas nya untuk mengecek panggilan Siwon tadi. Sejak tadi Hyurin memang tidak mengecek ponsel nya. Apalagi tadi dia sibuk sekali mengurusi kekasihnya itu.
"Aish jinjja!" Tangan kanan Siwon menjulur ke arah Hyurin dan menjitak kepalanya. Ia melakukannya masih tidak memalingkan wajahnya dari jalanan yang ada di depan. Ternyata anak ini tidak tahu ia sedari tadi menelepon nya terus menerus. "Tadi pagi halmeoni jatuh pingsan! Kita semua disuruh segera untuk kesana! Kau tidak tahu nenek mu sedang sakit eoh!? Ahjussi meneleponku untuk segera menjemput mu karena kau juga tidak mengangkat teleponnya, untung saja aku masih disekitar sini dan bisa menjemput kau dikantor!"
Bibir Hyurin mengerucut sebal mendengar Siwon lancar sekali ngomel-ngomel ke dirinya. "Aku sibuk oppa... Makanya aku tidak menjawab telepon kalian"
"Sibuk? Kulihat tadi kau sedang tertawa-tawa bahagia dengan Lee Jonghyun." Sindir Siwon karena ia masih sebal terhadap adik sepupunya ini. Anak tunggal dari adik ayahnya. Siwon sudah menganggap Hyurin seperti adiknya sendiri.
"Memangnya aku tidak boleh tertawa-tawa bahagia dengan pacarku sendiri?" Gumam Hyurin pelan. Ia memalingkan wajahnya melihat pemandangan di luar mobil.
"Mwo!? Kau berpacaran dengan Lee Jonghyun!?" Hampir saja Siwon mengerem secara mendadak mendengar gumaman Hyurin. Dan ia tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Wae!? Oppa kenapa kau tertawa!?"
"Ani... Hanya saja kenapa kau berpacaran dengan artis agensi mu sendiri?" Siwon masih belum bisa menghentikan tawanya.
"Molla~ aku sangat mencintai Lee Jonghyun. Itu saja" Jawab Hyurin sambil tersenyum. Entah kenapa saat mengucapkannya muncul di hatinya perasaan bahagia.
"Apa kau mencintainya karena dia seorang artis yang tampan? Makanya kau bekerja di kantor agensi hanya untuk melihat artis-artis??"
"Ya oppa!! Kau kira aku seorang fansgirl dan mencoba jadi stalker dengan bekerja disana!??"
"Mungkin saja.." Siwon terkekeh melihat Hyurin tersulut karena godaannya. Ia senang jika melihat sepupunya marah-marah seperti ini. Lucu sekali.
"Tidak tahu saja sebenarnya Jonghyun yang sudah menjadi stalkerku.." Gumam Hyurin pelan agar Siwon tidak mendengarnya.
"Tapi Hyurin-a, kau yakin tidak ingin mengambil tawaran yang diberikan oleh ayahmu?" Tawa Siwon semakin pelan dan suaranya sedikit agak serius.
"Mengambil alih perusahaan otomotif nya? Oppa aku tidak suka dengan bidang itu..."
"Tapi kau tidak harus bekerja dari awal seperti ini Hyurin-a. Kau kabur dari rumah, bekerja kesana kemari dan membiayai kuliah mu sendiri.."
"Tapi aku suka seperti itu. Mendapatkan apa yang aku inginkan dengan tanganku sendiri, tanpa bantuan dari appa..."
"Ya terserah kau lah... Kenapa kau tidak mencoba seperti ku? Menjadi seorang artis?" Siwon memamerkan cengiran andalannya ke arah Hyurin. "Kau cantik, kau pintar dan apakah orang-orang dikantor mu tahu kau mempunyai suara yang bagus jika kau menyanyi?"
Kepala Hyurin menggeleng. "Aku lebih senang seperti ini. Bekerja dengan tenang, tidak seperti kalian yang selalu saja disibuki segala hal. Termasuk masalah pribadi.."
"Kalian? Maksudmu aku dengan pacarmu yang pecinta game itu?" Ulang Siwon lagi dengan nada meledek.
"Pecinta game?"
"Kau tidak tahu kalau pacarmu itu maniak game? Sama seperti si Kyuhyun. Kalau dia sudah datang ke dorm, aku pasti langsung segera keluar. Mereka pasti berisik sekali. Sungguh kekanakan."
Hyurin mendenguskan tawanya. Tenyata bukan dia saja, Siwon oppa juga menganggap kelakuan Jonghyun seperti anak-anak jika sudah melakukan apa kesukaannya.
"Wae? Kenapa kau tertawa?"
"Ani... Oppa, kuharap kau tidak memberitahu siapa pun kalau aku berpacaran dengan Lee Jonghyun, ya?" Pinta Hyurin memandang wajah tampan Siwon dari samping dengan sedikit memohon.
"Memberitahu siapa? Appa mu atau media publik?"
"Keduanya! Dan apalagi saat nanti keluarga kita semua berkumpul dirumah Haelmoni. Jangan pernah kau singgung tentang hal ini... Awas kau. Aku belum siap diceramahin oleh mereka." Ancam Hyurin memicingkan matanya ke arah Siwon.
"Ne arra arra.. Memang kau menganggapku sebagai tukang gosip apa?" Siwon mendelik sebal.
"Kadang mulutmu tidak setampan wajahmu oppa, jadi aku khawatir.."
"Ya!! Anak ini!!" Siwon langsung menjitak kepala Hyurin. Tapi Hyurin malah tertawa merasakan sakitnya jitakan Siwon dikepalanya. "Kalau begitu akan aku beritahu ke semua media siapa sebenarnya pacar Lee Jonghyun! Anak jelek tukang kabur dari rumah!"
"Beritahu saja! dan akan aku sebarkan juga semua rahasiamu, hampir semua wartawan media di Korea aku kenal!" Hyurin menyeringai melihat wajah Siwon. Semua kartu kejelekan Siwon hampir Hyurin punya.
"Ya ya ya! Awas kau!" Tangan Siwon mencoba mencari kepala Hyurin untuk menjitaknya lagi. Namun gagal karena Hyurin terus menghindar dari tangan Siwon yang mencoba menggapai-gapai kepalanya sambil tertawa.
"Oppa! menyetir lah dengan benar!" Tawa Hyurin masih belum bisa berhenti. Sudah lama sekali ia tidak bercanda dengan Siwon oppa seperti ini. Hal yang jarang ia rasakan semenjak mereka sudah dewasa dan mempunyai kesibukan pekerjaan masing-masing.
***
Mianhae aku baru baca pesan-pesanmu. Nenekku jatuh pingsan tadi pagi, ia memanggil semua keluarga untuk datang menjenguknya. Karena aku sibuk denganmu sejak pagi aku tidak mengangkat telepon dari Appa, jadinya Siwon oppa yang datang menjemputku. Oh iya aku belum memberitahu mu, Siwon oppa adalah kakak sepupuku.
Malam ini aku akan pulang diantar olehnya.
Apakah kau sudah makan malam? Sekarang tidurlah, jangan begadang lagi untuk membuat lagu, awas kau!
Jadwal kau besok padat sekali, apalagi besok malam kau harus menghadiri acara award.
잘자요~♥︎
"Hyung.. Hyung..."
"Wae???" Tanya Jonghyun kesal karena Jungshin yang duduk disampingnya terus mencolek-colek badannya. Ia menggeser pantatnya dilantai menjauhi Jungshin masih tidak melepaskan pandangannya dari layar ponsel membaca pesan dari Hyurin.
"Berikan aku remote tv nya kalau kau sudah tidak mau menonton lagi.." Pinta Jungshin sambil menjulurkan tangannya ke arah Jonghyun yang ada disampingnya.
Ck! Jonghyun mendecakkan lidahnya merasa terganggu dan menggeser remote tv yang ada didekatnya dengan sebelah kaki ke arah Jungshin. Karena saat ini kedua tangannya sedang sibuk mengetik pesan balasan untuk Hyurin.
"Aisshh jinjja!" Desis Jungshin kesal melihat kelakuan Jonghyun memberikan remote tv kepadanya dengan menggunakan kaki. Ia menggetok kaki Jonghyun dengan remote tv itu setelah mengambil.
Tapi Jonghyun tidak memperdulikan rasa sakit yang ada di kakinya yang sudah kembali ke tempatnya karena digetok Jungshin, ia malah senyum senyum sendiri dengan ponselnya sambil menggeser kaki Minhyuk yang duduk diatas sofa agar ia bisa menyenderkan kepala dan punggungnya dengan nyaman karena ia sedang duduk dilantai.
"Sudah selesai uring-uringannya? Kau sudah tahu dimana Hyurin sekarang?" Celetuk Yonghwa tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi setelah melihat kelakuan Jonghyun.
Hanya dalam hitungan detik setelah ponsel Jonghyun tadi berbunyi, Yonghwa melihat aura Jonghyun langsung berubah cerah. Karena sejak ia kembali lagi ke dorm tadi siang, aura anak itu sudah dipenuhi kegelapan. Uring-uringan tidak jelas karena ia bilang Hyurin diculik didepannya oleh Choi Siwon. Dan ia merasa cemburu dengan member tampan Super Junior itu.
"Eoh.." Kepala Jonghyun mengangguk menjawab pertanyaan Yonghwa. Senyumannya masih belum terlepas menghiasi wajahnya.
"Kalau sudah tahu dimana dia sekarang kau tidak menjemputnya, Hyung? Ini sudah malam. Apa kau tidak cemburu lagi jika Siwon hyung yang mengantarnya pulang?" Ujar Minhyuk memanas-manasi.
"Kau tahu? Ternyata Choi Siwon adalah kakak sepupu dari Choi Hyurin. Mereka 1 keluarga." Beritahu Jonghyun mendongakan kepalanya ke atas. Perkataan Minhyuk tadi tidak mempan lagi untuknya. Karena ia sudah tidak cemburu lagi sekarang.
"Jinjja!??" Tanya mereka bertiga bersamaan mengetahui ini.
"Pantas saja wajah kau sudah sumringah lagi.." Ujar Jungshin.
"Makanya jangan main cemburu saja kepada orang lain, untung kau tidak langsung memukul Siwon hyung seperti yang kau inginkan saat tadi Hyurin noona dibawa pergi.." Timpal Minhyuk.
"Benar.. Betapa memalukannya nanti ketika kau tahu dia adalah oppa nya.." Tambah Jungshin sambil cekikan.
Yonghwa hanya mendenguskan tawanya tanpa ikut menimpali.
"Kalian berisik sekali, awas aku mau tidur!" Tangan Jonghyun menepuk kaki Minhyuk yang menghalangi tubuhnya beranjak bangun. Lebih baik ia masuk ke kamar menghindari ocehan para dongsaengnya. Dan untung saja ponselnya kembali berbunyi yang membuat hati Jonghyun semakin cerah karena tertera di layar ponsel nama Hyurin memanggilnya.
"Hyurin-a~" Jawab Jonghyun dengan nada yang membuat ketiga orang didepan tv menjulurkan lidahnya geli setelah mendengar. Dan mereka langsung bersyukur tidak mendengar suara manja Jonghyun lagi setelah pintu kamar ditutup rapat dengan kencang.
***
"Album korean version, mini album japan version dan beberapa konser di negara asia untuk album terbaru..." Hyurin mengangkat wajahnya dan sekarang menatap Han sajangnim yang sedang duduk didepannya. "Itu semua ketiga plan yang sudah aku buat sesuai permintaan sajangnim kemarin. Bagaimana? Terlalu banyak atau masih ada yang kurang?"
"Mmhhh..." Han Sajangnim mengelus-elus dagu nya berpikir melihat laporan yang dikasih Hyurin. "Sepertinya cukup segini dulu, ini untuk rencana mereka tahun depan. Aku tidak mau mereka stress lagi karena terlalu banyak kegiatan. Oh iya, kulihat sekarang Lee Jonghyun sudah sedikit berbeda sekarang. Lebih sering tersenyum. Kemarin kan dia yang paling tinggi tingkat stress nya, apa kau sudah tahu penyebabnya?"
"Eoh?" Hyurin bingung harus menjawab apa untuk pertanyaan bos nya kali ini. Bagaimana mungkin ia memberitahu kalau yang sudah membuat Jonghyun seperti ini adalah dirinya.
"Penyebabnya? Itu..."
Terdengar suara singkat ketukan pintu dari luar. Dan Lee Hongki sudah masuk kedalam sebelum Han sajangnim menyuruhnya masuk. Membuat Hyurin sedikit lega setidaknya dia tidak harus menjawab pertanyaan tadi karena kedatangan Hongki kesini.
"Hyurin-ssi~ kau juga ada disini?" Sapa Hongki mendekatinya sambil tersenyum senang melihat adanya Hyurin.
"Ya ya ya kebiasaan sekali kau langsung masuk begitu saja, kau tidak lihat aku sedang berbicara dengan Hyurin-ssi?" Tegur Han sajangnim melihat tingkah Hongki. Tapi itu hanya teguran tidak serius. Baginya ini sudah hal yang biasa.
"Mianhae~" Ucap Hongki singkat kepada CEO pemilik perusahaan ini dan pandangannya teralih ke Hyurin lagi. "Boleh aku ikut dalam perbincangan kalian?" Senyumnya lebar menatap Hyurin.
Hyurin memutarkan kedua bola matanya melihat senyuman lebar Hongki untuknya. "No!" Tolak Hyurin sambil menjulurkan sedikit lidahnya. Menyebalkan sekali harus melihat wajah Hongki disini. Hanya mengganggu pekerjaannya saja.
"Sudah berapa kali aku bilang jangan pernah membuat wajah menggemaskan lagi didepankuuuu~~" Kedua tangan Hongki sudah berada di pipi Hyurin mengusap-usapnya gemas.
"Ya Hongki-ssi! Han sajangnim kau lihat? Artis mu melakukan tindakan tidak menyenangkan kepadaku." Hyurin menepis tangan Hongki. Dan meminta pembelaan dari Han sajangnim. Lagi-lagi Hongki mengusap-usap pipinya seperti ia anak kecil saja. Dan sekarang di hadapan Han sajangnim. Memang sudah tidak punya otak orang ini.
"Han sajangnim aku mau protes!" Kata Hongki setelah Hyurin mendorongnya menjauh.
"Kau mau protes apa lagi?" Tanya Han sajangnim malas. Ia kembali membaca laporan Hyurin dibanding harus melihat wajah Hongki yang sedang mengarah kepadanya.
"Kenapa Hyurin-ssi tidak kau tugaskan untuk FTIsland saja? Kita semua disana membutuhkan sosok seorang Hyurin-ssi!"
Han sajangnim menghela nafas sebentar mendengar protesan Lee Hongki. "Aku tidak mau Hyurin-ssi menjadi gila gara-gara mengurusi kalian.." Ujarnya menatap Hongki.
Hyurin tidak bisa menahan tawanya lagi mendengar jawaban Han sajangnim. "Han sajangnim terima kasih! Kau sangat pengertian sekali terhadapku!"
"Ya Hyurin-ssi kenapa kau senang sekali??" Bibir Hongki cemberut melihat Hyurin yang terus saja tertawa.
"Tentu saja Hyurin-ssi senang, kalian pasti akan membuat dia repot jika aku menugaskannya bersama kalian. Ja! Hyurin-ssi, laporan mu sudah ku tanda tangan. Bawa ini ke Director Kim untuk dilanjuti karena sekarang aku harus berbicara dengan anak tidak sopan ini.." Han sajangnim memberikan laporan ke Hyurin sambil tertawa menatap Hongki.
"Terima kasih sajangnim. Minggir kau.." Hyurin menyenggol bahu Hongki karena menghalangi dia jalan. Hyurin merasa senang kali ini karena mendapat pembelaan dari Han sajangnim tadi. Cengirannya ia pamerkan ke Hongki dengan sangat puas membuat artis itu memelaskan mukanya.
"Hyurin-ssi~ jangan pergi~~" Ucap Hongki mendramatisir karena meninggalkan dirinya diruangan ini hanya berdua dengan Han sajangnim.
Hyurin semakin tidak bisa berhenti tertawa melihat tingkah Hongki sampai ia menutup ruangan Han sajangnim.
***
Diluar Hyurin masih menyengir setelah menutup pintu. Terkadang ia patut bersyukur mempunyai bos seperti Han sajangnim. Sering bercanda dengan mereka. Tidak memberikan jurang pembatas antara dia dengan para artis dan karyawan.
Hyurin mengatur nafasnya setelah tadi didalam banyak tertawa. Sekarang ia harus keruangan Kim sunbae memberikan laporan yang ia pegang dan setengah tugas dia hari ini akan selesai.
Baru saja Hyurin berbalik namun matanya melihat punggung Jonghyun sedang jalan di koridor ke arah sebaliknya. Pasti ia tidak melihat dirinya disini.
Bibir Hyurin menyunggingkan senyum menatap Jonghyun dari belakang. Dan sebuah ide terbesit muncul diotaknya.
Ia berjalan ke arah yang berlawanan dengan ruangan Kim sunbae. Dengan perlahan Hyurin melangkahkan kakinya mengikuti Jonghyun dari belakang.
Sebisa mungkin Hyurin memelankan jalannya berhati-hati agar suara high heels nya tidak terdengar oleh Jonghyun. Ia akan memberinya kejutan. Sambil tersenyum-senyum Hyurin mengendap-endap mengikuti Jonghyun berjalan dikoridor yang masih tidak menyadari ada Hyurin mengikutinya dari belakang.
Langkah Hyurin semakin cepat saat melihat Jonghyun sudah berbelok masuk ke ruangan studio rekaman milik CNBLUE. Ia menengok ke kanan kiri sebelum masuk dan merasa lega tidak ada orang diluar yang melihatnya mengendap-endap seperti ini.
Klik.
Jonghyun menengok kebelakang mendengar suara pintu tiba-tiba terkunci sendiri karena ia merasa tidak menguncinya. Tapi Ia terkejut melihat Hyurin sudah ada didalam bersamanya sambil menggigit bibir dan senyum-senyum kearahnya.
"Wae? Kau terkejut melihatku?" Tanya Hyurin sambil tersenyum menggoda. Tangannya masih kebelakang memegang kenop pintu memastikan ia sudah mengunci pintunya dengan benar.
"Hyurin-a, kenapa kau ada disini?" Bibir Jonghyun pun tak kuasa tersenyum juga melihat senyuman Hyurin yang paling ia cinta terlihat dihadapannya.
Tidak ada orang. Hanya ia dan Jonghyun saja yang berada diruangan ini. Hyurin melangkahkan kakinya mendekati Jonghyun. Masih menggigiti bibirnya karena ia tadi seperti tersihir melihat betapa tampannya Jonghyun mengenakan kemeja putih dan celana jeans seperti ini. Karena itulah terbesit ide ini di otaknya.
"Geunyang... Bogosipheo~" Hyurin mengalungkan kedua lengannya dileher Jonghyun saat sudah dekat. Wajahnya hanya beberapa senti saja dari wajah Jonghyun ketika mengucapkan rasa rindu kepada kekasihnya ini.
Hembusan nafas Jonghyun berasa candu diwajah Hyurin saat Jonghyun tertawa mendengar pengakuan Hyurin tadi. Sungguh menggoda.
"Na do... Kau tahu? Betapa aku sangat cemas sekali saat kemarin kau tiba-tiba pergi begitu saja.."
Tubuh Hyurin semakin menempel ke tubuh Jonghyun setelah kedua tangan Jonghyun memeluk pinggang Hyurin dengan erat.
"Mianhae~ baru tadi malam aku memberitahu mu." Hyurin bisa melihat dengan jelas bibir Jonghyun yang merah dan penuh itu ada didekatnya saat ia mendongak berbicara dengannya.
"Aku cemburu sekali dengan Siwon hyung sebelum aku tahu dia keluargamu..." Tatapan Jonghyun begitu intens sekali menatap kedalam bola mata Hyurin.
"Kau cemburu?" Hyurin terkekeh pelan. "Berarti kau sangat mencintaiku, awas kau jika diacara nanti malam kau bertemu dengan Siwon oppa jangan marah terhadapnya.."
Hyurin menekan kepala Jonghyun semakin dekat agar bisa menyentuh bibir penuh itu dibibirnya. Ia sudah tidak tahan lagi menatap bibir itu terus menerus. Sungguh manis sekali melumat bibir bawah Jonghyun yang penuh itu.
Semakin nikmat saat merasakan bibir Jonghyun mulai membalas melumat bibir atas Hyurin.
Gerakan perlahan Jonghyun mencium bibir Hyurin membuat Hyurin mengikuti irama berciumannya yang semula sangat bernafsu pada bibir Jonghyun. Ternyata begini lebih enak. Bisa merasakan lebih dalam manisnya ciuman pria ini.
Jonghyun sungguh pintar membuat kenyamanan untuk Hyurin saat berciuman. Tangannya yang semula ada di pinggang Hyurin kini sudah naik keatas mendekap erat punggung Hyurin kedalam hangat tubuhnya. Seperti tidak ingin melepaskan Hyurin.
Laporan yang Hyurin pegang sejak tadi pun terjatuh dari tangannya karena ia ingin meraih kepala Jonghyun agar semakin menekan ke bibirnya.
Kedua bibir mereka seperti sudah saling terhubung satu sama lain seperti magnet. Ciuman mereka begitu sangat menyatu. Menuntut untuk dicium, menghisap lebih dalam, melumat terus menerus tanpa ingin berhenti.
Terlebih lagi sikap Hyurin kali ini. Ia langsung mengerang pelan saat Jonghyun menghentikan ciumannya untuk menghirup udara sebentar. Masih memejamkan matanya ia mencari keberadaan bibir Jonghyun yang tiba-tiba terlepas dari mulutnya. Membuat Jonghyun gagal menghirup udara sebanyak mungkin karena sikap Hyurin yang semakin agresif seperti ini. Dan kini bibirnya sudah kembali mencium bibir Hyurin lagi.
Setelah lama mereka berciuman akhirnya Hyurin melepaskan ciumannya. Keduanya terengah dan saling menghirup nafas dalam-dalam sebanyak mereka bisa.
Saling menatap dan tertawa bersamaan.
"Saranghae..." Jonghyun mengecup pipi Hyurin masih mendekap punggung wanita itu erat. Membuat Hyurin menempelkan kepalanya didada Jonghyun. Ia bisa mendengar jelas suara cepat detak jantungnya. Nyaman sekali dipeluk oleh Jonghyun seperti ini.
"Kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini? Ini dikantor..." Tanya Jonghyun sambil mengelus rambut Hyurin karena masih penasaran dengan sikap Hyurin yang tiba-tiba menjadi agresif.
"Molla~ saat tadi aku keluar dari ruangan Han sajangnim dan melihat kau jalan, entah kenapa aku ingin memelukmu.."
Jonghyun tertawa pelan mendengar alasan Hyurin. Akhirnya Hyurin bisa merasakan perasaannya selama ini jika ia melihat Hyurin. Ada dorongan kuat untuk selalu mencium dan memeluknya.
"Oh iya aku lupa!" Hyurin mendorong tubuh Jonghyun saat ia menyadari sesuatu.
"Wae??" Tanya Jonghyun melihat Hyurin tiba-tiba mendorongnya dan ia sedang mencari sesuatu dibawah.
"Ah ini dia!" Hyurin memungut laporannya yang tadi terjatuh. Ciuman Jonghyun sudah membiusnya melupakan pekerjaan sesaat.
"Aku harus menyerahkan ini keruangan Kim sunbae!" Hyurin mengecup singkat bibir Jonghyun sebelum ia pergi.
Namun sebelum ia membuka pintu, Hyurin berbalik lagi menghadap Jonghyun. "Bagaimana penampilanku? Berantakan tidak?" Tanya Hyurin sambil merapikan rambut dan mengusap-usap wajahnya agar tidak ketahuan ia habis berciuman.
Jonghyun mendenguskan tawanya dan segera menggelengkan kepala menjawab Hyurin. "Tidak, penampilan mu masih sempurna.. Ka!"
"Jinjja!? Aaahh seharusnya aku memberikan laporan ini dulu tadi.." Ujar Hyurin merapikan dirinya lagi sambil mendesah menyesal kemudian membuka kunci pintu.
Jonghyun masih tertawa melihat Hyurin sudah keluar. Kelakuan kekasihnya itu semakin Jonghyun suka. Melupakan pekerjaannya hanya untuk mencium dan memeluk dirinya.
***
Sudah agak lama Jonghyun tidak membuat lagu dikantor. Biasanya ia selalu membuat lagu berada dikamarnya sendirian. Dan lagu yang ia hasilkan menjadi lagu mellow semua. Tapi sekarang setelah mendapatkan kejutan dari Hyurin tadi, di kepalanya muncul sebuah irama yang ingin ia jadikan sebuah lagu.
Sebetulnya ia keruangan ini untuk mengambil rekaman yang tertinggal. Ide memang bisa muncul kapan saja. Sekarang ia terduduk didepan sebuah alat musik digital dan tangannya sibuk menekan dan mengatur nada di beberapa tombol yang ada dihadapannya. Sesekali ia berhenti dan memejamkan matanya menilai nada yang ia ciptakan sesuai yang ia harapkan atau tidak.
"Kau masih disini?"
Mata Jonghyun terbuka saat mendengar suara Hyurin dibelakangnya.
"Eoh? Kau sudah selesai dengan pekerjaanmu?" Jonghyun membenarkan duduknya.
Hyurin mengangguk kemudian menarik bangku disebelah Jonghyun dan duduk disampingnya. "Kau sedang membuat lagu?"
"Eoh, kau mau dengar? Sebentar.. aku ulang dari awal" Jonghyun dengan semangat menekan tombol lagi mau memamerkan lagunya ini kepada Hyurin. "Aku mendapat ide lagu ini baru saja. Ide yang aku dapatkan darimu..."
"Jinjja!?" Hyurin tertawa mendengar lagu ini tercipta karena darinya.
"Ja, bagaimana?" Tanya Jonghyun ketika lagu intro sudah terdengar.
"Christmas carol?" Terka Hyurin mendengar nada lagu nya sangat bertema natal.
"Eoh, lagu untuk natal nanti.."
Hyurin memejamkan matanya menikmati alunan lagu. "Aku suka. Iramanya sangat ceria. Ah aku ingin natal segera tiba!"
Senyuman tersungging di bibir Jonghyun mendengar Hyurin menilai lagunya. Merasa sedikit bangga pada dirinya karena lagu yang baru saja ia buat disukai Hyurin. "Iramanya sesuai dengan hatiku sekarang. Ceria karena kau ada disampingkuuuu" Jonghyun mencubit pipi Hyurin dengan gemas kemudian tertawa.
"Appo!" Hyurin memukul tangan Jonghyun dari pipinya setelah merasa kesakitan.
"Ah mian mian.." Tangan Jonghyun mengusap-usap sayang pipi Hyurin yang sudah memerah. Namun tawanya masih terus terdengar melihat Hyurin mengerucutkan bibirnya sebal.
"Ya~ mau ku kecup bibirmu jika mengerucut seperti itu terus?" Ancam Jonghyun.
Ancaman manis yang pernah Hyurin dengar. Dan ia sangat menyetujui ancaman ini.
Hyurin mendelik ke arah Jonghyun. Bibirnya semakin ia kerucutkan. Menagih ancaman yang tadi ia katakan.
"Ah jinjja.." Jonghyun mendengus tawa kemudian mencondongkan tubuhnya mendekati Hyurin dan langsung mengecup bibir kerucut itu.
Bibir Hyurin rata kembali dan senyumannya sudah menghiasi wajahnya lagi.
"Coba kau ulang lagi. Aku suka sekali.." Pinta Hyurin.
Lagu christmas carol Jonghyun terputar lagi. Hanya sebuah irama yang belum ada liriknya. Hyurin mengetuk-ngetuk jarinya mengikuti alunan lagu. Dan mencoba menyanyikan sebuah lirik yang ia karang sekenanya.
"When the scent of winter spreads in the street, the white snow falls Without knowing, my feet step toward you.."♪
Baru pertama kali Jonghyun mendengar Hyurin bernyanyi. Mulut Jonghyun terbuka sedikit mendengar suara Hyurin. Ia sungguh terkejut dan tidak menyangka Hyurin mempunya suara yang sangat bagus.
Tidak merasa Jonghyun sedang memperhatikannya dengan mulut ternganga, Hyurin terus saja bernyanyi mengikuti irama lagu. Entah kenapa lirik bahasa inggris yang ada di otaknya.
Secara sembunyi, Jonghyun menekan tombol rec. Merekam suara Hyurin yang belum pernah ia dengar. Ia mendengus tawa lagi terpesona melihat Hyurin yang ada didepannya. Hal apa lagi yang masih disembunyikan oleh wanita ini yang membuat Jonghyun semakin jatuh cinta terhadapnya.
"Snow falls, love falls, it falls whitely Like a Christmas gift, I have met you, baby The love I always dreamed of The love I always thought of It’s you~" ♪
Telunjuk Hyurin mencolek hidung Jonghyun sambil menyengir lebar setelah ia selesai mengarang bebas sebuah lirik yang ia anggap buruk namun menjadi sebuah lirik yang sangat berharga dan indah bagi telinga Jonghyun.
***
Nafas. Hyurin membutuhkan udara yang banyak agar ia bisa bernafas sekarang.
Kaki Hyurin mundur selangkah setelah ia selesai memakaikan Jonghyun dasi hitam. Mata nya masih menatap kepada pria yang baru saja selesai ia dandani. Entah karena ia terlalu pintar dalam menstylist artis atau memang kekasihnya itu sudah memiliki wajah yang sempurna? Jonghyun terlihat semakin tampan dimatanya.
"Bagaimana penampilanku?" Tanya Jonghyun berdiri di depan cermin besar setelah ia di dandani oleh Hyurin yang kini sedang mematung didepannya.
"Sempurna..." Ucap Hyurin pelan tapi lebih terdengar berupa bisikan saja. Matanya tidak bisa terlepas dari ketampanan kekasihnya itu.
Ia berjalan mendekati Jonghyun lagi. Masih belum sadar kalau dihadapannya itu adalah kekasihnya padahal dia sendiri yang baru saja mendandani pria itu. Memakai setelan jas yang Hyurin pilih di butik kemarin. Rambut belah pinggir tersisir rapi. Dan wajah Jonghyun yang terlihat segar dan penuh senyuman. Kini Jonghyun telah siap menghadiri acara award malam ini.
"Hyurin-a wae?? Kenapa tidak menjawabku?" Tangan Jonghyun membelai pipi Hyurin saat ia mendekatinya. Ia bingung kenapa Hyurin menjadi kaku seperti ini.
"Kau sangat sempurna..." Ucap Hyurin dengan pelan lagi.
Jonghyun terkekeh melihat sikap Hyurin. Ia menjulurkan tangannya meraih tubuh Hyurin masuk kedalam pelukannya. "Jinjja? Segitu tampannya kah diriku sekarang?" Bisik Jonghyun ditelinga Hyurin. Lebih tepatnya mencium singkat kepala Hyurin kemudian ia berbisik.
"Ya ya ya bukan saatnya kalian bermesraan! Noona, sekarang giliranku. Tolong bantu aku memasang dasi ini.." Sela Jungshin merasa iri setelah melihat penampilan Jonghyun sudah sempurna di tangan Hyurin.
Mendengar suara Jungshin membuat kesadaran Hyurin kembali. Ia melepaskan pelukan Jonghyun dan membalikan tubuhnya untuk melihat Jungshin. Namun tangan Jonghyun kembali terjulur kearahnya memeluk Hyurin lagi sehingga wajah Hyurin berada didadanya tidak melihat ke arah Jungshin.
"Andwae~ kau tidak boleh diurus oleh Hyurin. Dia hanya milik ku..."
"Ya!" Hyurin melepaskan pelukan Jonghyun lagi mendengar perkataan pelit nya ia tidak mau membagi Hyurin untuk member CNBLUE. Padahal dia ada disini untuk CNBLUE tapi sudah terambil alih hanya untuk Lee Jonghyun seorang.
"Jungshin kemarilah, dasi mu belum terpasang dengan benar. Aku akan membuatmu tampil mempesona malam ini" Panggil Hyurin setelah lepas dari Jonghyun.
"Ya ya ya! Kau sengaja kan tidak memasang dasi mu dengan benar?" Tuduh Jonghyun saat melihat Jungshin kegirangan mendekati Hyurin.
"Kau jangan berprasangka buruk seperti itu! Kenapa kau menyebalkan sekali sih?" Hyurin menginjak kaki Jonghyun kemudian memasang dasi Jungshin dengan benar tanpa perduli dengan Jonghyun yang sedang mengaduh kesakitan.
"Rasakan!" Cibir Jungshin menjulurkan sedikit lidahnya dan langsung mendapatkan kepalan tangan dari Jonghyun yang mengarah untuknya.
Yonghwa dan Minhyuk pun sudah terlihat sempurna memakai pakaiannya tanpa harus Hyurin benarkan lagi. Karena mereka telah ditangani oleh Park Min Ra, stylist mereka sejak tadi. Ke empatnya sudah siap untuk menghadiri acara award malam ini.
"Selain kalian nanti memberikan performance, kalian juga masuk nominasi. Jadi sekarang kalian sudah bisa berangkat ke red carpet untuk berfoto dengan nominasi lainnya.." Perintah Hyurin memberi instruksi kemudian dijawab oleh anggukan mereka berempat.
"Ka ja! Berikan yang terbaik untuk fans kalian!" Teriak Hyurin memberikan semangat dan disambut teriakan oleh mereka.
***
Jonghyun merasa malam ini banyak sekali yang menatap dirinya saat ia jalan di karpet merah bersama member CNBLUE. Apalagi di tambah teriakan para fans wanita nya yang berdiri di sepanjang jalur karpet ini.
"Lee Jonghyun! Kau tampan sekali!!"
"Jonghyun-ssi tolong lihatlah kemari!!"
"Lee Jonghyun! Malam ini kau terlihat mempesona!"
Lee Jonghyun. Jonghyun-ssi. Jonghyun. Hanya nama itu yang terdengar di telinga Jonghyun selama CNBLUE melintasi jalur karpet ini. Segitu sempurnanya kah penampilan ia malam ini? Pantas saja tadi Hyurin mematung sesaat melihat hasil kerjanya. Jonghyun tersenyum simpul karena bingung hanya namanya saja yang terdengar dan sedikit beberapa nama CNBLUE lainnya yang mereka teriakan. Ia memberikan seulas senyuman dan lambaian tangan sebagai tanda terima kasih dan teriakan di depannya semakin kencang saat ia melakukan itu.
Sepertinya Hyurin melakukan pekerjaannya dengan luar biasa. Ia telah merubah Lee Jonghyun menjadi sangat mempesona dan sempurna malam ini. Dan rasanya Jonghyun ingin sekali kembali lagi ke ruangan tadi bersama Hyurin yang jaraknya sudah jauh beberapa mil dari sini hanya untuk memeluk dan mencium wanita itu. Memikirkannya saja sudah membuat Jonghyun menjadi sedikit frustasi karena ia sangat ingin kembali kesana namun sekarang ia harus melakukan tugasnya 'memamerkan' hasil karya Hyurin dan memberikan senyuman tanda terima kasih nya kepada para fans dan beberapa media. Jonghyun sangat berharap acara ini cepat selesai.
Malam ini memang malam istimewa bagi Jonghyun. Ia keluar sebagai pemenang dalam kategori Artis Pendatang Baru Terbaik. Usahanya selama ini telah membuahkan hasil.
Senyumannya tak pernah lepas dari semenjak ia datang kesini. Walaupun ia sudah melakukan performance dengan bernyanyi dan bermain gitar secara solo di atas panggung dia tidak merasa lelah sedikitpun.
"Jonghyun-ah! Kemarilah!"
Jonghyun melihat Cho Kyuhyun memanggilnya dari meja Super Junior saat ia baru kembali dari backstage dan mau ke arah meja CNBLUE lagi yang ada di depan panggung setelah melakukan performance.
"Chukkae! Chukkae!! Uri dongsaeng daebak!!" Teriak Kyuhyun lagi saat Jonghyun menghampiri mereka. Terlihat ia sangat senang melihat Jonghyun keluar menjadi pemenang.
Keadaan tempat duduk disana sudah berantakan. Sudah bukan para member Super Junior lagi yang duduk disana. Ia melihat member Kyuline nya sudah berkumpul.
"Aigooo~ chukkae Jonghyuna!" Changmin menarik Jonghyun mendekat dan langsung memeluknya sambil tersenyum lebar memberi selamat.
"Daebak! Chukkae!!!" Kim Jonghyun Shinee pun juga ada disana memeluknya yang langsung dilepas oleh Kyuhyun.
"Gomawo hyungnim!" Ucap Jonghyun sambil tertawa setelah Kyuhyun melepas pelukannya.
Hiruk pikuk di meja Super Junior untuk memberikan ucapan kepadanya tidak membuat Jonghyun melupakan seseorang yang masih duduk disana. Choi Siwon bangkit dari kursi saat matanya melihat lirikan Jonghyun ke arahnya. Ia pun menghampiri ke lingkaran keributan yang dibuat para Kyuline.
"Chukkae Jonghyun-a!" Choi Siwon menjabat tangan yang disambut hangat oleh Jonghyun. Senyuman Jonghyun semakin lebar saat Siwon memeluknya dan berbisik pelan sehingga hanya mereka berdua saja yang dapat mendengar. "Ku harap kau bisa menjaga Hyurin dengan baik.."
"Itu pasti Hyung..." Jawab Jonghyun menepuk pundak Siwon sambil mengeratkan pelukannya.
Akhirnya hasil kerja keras Jonghyun selama ini terbayarkan. Sekarang di Korea ia tidak hanya diakui sebagai musisi saja, namun bidang akting pun ia disukai oleh masyarakat. Kini ia harus bekerja lebih keras lagi sebagai seorang entertainer demi untuk meraih impiannya menjadi musisi yang disukai oleh semua orang. Dan sekarang Jonghyun ingin sekali merayakan kemenangannya dengan seseorang. Seseorang yang ia cinta yang telah membuatnya menjadi sesempurna ini.
***
next: Part 6 b (kepanjangan setengahnya kaga bisa ke post T^T)