home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > LOVE IS SACRIFICE

LOVE IS SACRIFICE

Share:
Author : NeciJoiz
Published : 28 Jan 2014, Updated : 08 Nov 2017
Cast : -Kim Jong In a.k.a Kai -Lee Taemin -Im Ji Yoon -Lee Gi Kwang -Choi Minho -Kim Woo Bin -Choi Min
Tags :
Status : Ongoing
10 Subscribes |2802171 Views |28 Loves
LOVE IS SACRIFICE
CHAPTER 16 : New Rival (?)

Bunyi ponsel yang terus berdering membuat Ji Yoon berusaha meredam kekesalannya. Pagi ini ada sesi pemotretan lagi di kantor dan matanya tidak mendukung penampilannya. Bengkak dan sembap karna ia jatuh tidur setelah kelelahan menangis semalam.

“Sialan... kenapa harus disaat seperti ini...” umpatnya sambil mengompres matanya dengan es. Sesekali ia meletakkan kain basah itu kedalam mangkok dan lanjut memasukkan peralatannya kedalam tas.

Kemudian ia berlari menuju wastafel dan meletakkan mangkok itu dengan asal. Ji Yoon meraih tas tangannya dan memakai sepatu dengan tergesa-gesa sambil mengunci pintu flatnya.

*&*

Ji Yoon terduduk di bangku kerjanya setelah hampir seharian mengikuti sesi pemotretan untuk majalah fashion edisi minggu depan. Syal yang melingkar dileher di lepaskannya dan diletakkan asal diatas meja kerja. Sembab dimatanya sudah nyaris hilang, ia mengakalinya dengan menggunakan kacamata guna menghindari berbagai pertanyaan yang akan dilontarkan teman kerjanya.

“Yoon-chan, tidak makan?”

Ji Yoon menoleh, menggelengkan kepala sebagai jawaban dan menyunggingkan sedikit senyuman pada teman kantornya.

“Kalau begitu kami tinggal ya, kami mau makan diluar..”

Ji Yoon hanya menggangguk dan meyibukkan diri dengan portofolio di mejanya. Ada banyak desain baju yang dipercayakan padanya untuk dimasukkan ke koleksi musim depan. Ia kemudian memilih menyerah karna tidak bisa fokus pada gambar di depannya. Ponsel yang ada didalam saku segera berpindah ke tangannya dan ia langsung menelepon seseorang.

“Kalian dimana? Apa sedang menikmati liburan?”

“Kami baru keluar. Waeyo? Kau mau gabung?”

“Aniya.. lanjutkan saja jalan-jalannya... nanti aku hubungi lagi.”

Ji Yoon menutup telepon. Ia sebenarnya merasa butuh hiburan atau teman untuk cerita. Tapi ia tidak ingin mengganggu teman-temannya, mengingat Min Hee sangat ingin bersenang-senang di kota ini.

“Ah, mengagetkan saja...”

Ji Yoon mendengus karna ponselnya tiba-tiba berbunyi.

“Wae?” jawabnya ketus.

“Ji Yoon-ah, kau ada waktu luang? Aku belum makan.” Suara Taemin terdengar diseberang.

“Aku tidak bekerja di restoran, tuan...”

“Aku tidak sedang memesan makanan..” suara Taemin terdengar bingung. “Aku mau makan bersama, tadi malam kan tidak jadi.”

“Makan saja sendiri, aku sudah makan.”

“Dengan siapa? Dengan Kai?”

“Yak! Memang kenapa kalau aku makan dengan Kai?”

“Aku tidak senang, kalau kau makan dengannya, berarti kau juga harus makan denganku.”

“Aku tutup teleponnya...” tandas Ji Yoon kesal sambil menekan end call.

“Menyebalkan...” ujarnya sambil mengacak-acak rambutnya.

“Ah, laparr...” keluhnya kemudian

“Ji Yoon-chan.. ada yang menunggumu dibawah...”

Teman sekantornya ada yang masuk keruangan dan memberitahunya.

“Siapa?”

“Tidak tahu, aku hanya kebetulan lewat dan mendengar dia mencarimu.”

“Aahh, arigatou...”

Ji Yoon meraih topi dan syalnya lalu keluar ruangan untuk menemui orang yang diceritakan tadi.

“Kai-ssi... apa yang kau lakukan disini?”

Ji Yoon terlihat bingung.

“Aaa.. aku hanya ingin menemuimu. Kau sedang sibuk?”

“Iya, ah, tidak juga..” jawab Ji Yoon tidak yakin.

“Ah iya, ini untukmu.”

Kai mengeluarkan buket bunga mawar dari balik punggungnya dan membuat Ji Yoon kehilangan kata-kata. Ia tidak menyangka Kai akan membawakan bunga untuknya dan memberikannya dikantor seperti ini. Ji Yoon menggaruk lehernya dengan gugup dan meraih buket bunga itu.

“Gomawo...”

“Ne, kau mau makan bersamaku?”

“Nde? Ah, aku sebenarnya lapar juga. Kalau begitu aku simpan bunganya dulu, tasku juga ada diatas.”

“Hmm, aku tunggu disini..”

Ji Yoon menaiki tangga dengan langkah lebar dan meletakkan bunga itu dengan hati-hati diatas mejanya. Lalu segera meraih tas dan bergegas turun menemui Kai.

“Kajja...” Kai langsung menggenggam tangan Ji Yoon begitu yeoja itu berada disampingnya.

“Ka..Kai-ssi.. waeyo? Kau sakit?”

“Mwo? Kenapa kau bilang begitu?”

“Kenapa kau bertingkah aneh hari ini?”

“Aku bertingkah aneh? Apa yang aneh dari menggandeng tangan yeoja yang aku sukai?”

Kalimat Kai barusan sanggup membungkam Ji Yoon dan ia hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Kai hanya tersenyum kecil saat melihat respon Ji Yoon. Dieratkannya genggaman tangannya dan berusaha mencari tempat makan yang berada di sekitar kantor itu.

 

Taemin yang berada di dalam mobil berusaha memperjelas penglihatannya. Ia memicingkan mata dan membuka kaca mobil karna tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ji Yoon sedang bergandengan tangan. Dengan Kai?! Taemin memukul sandaran bangku tanpa sadar.

“Sialan..” umpatnya.

“Taemin-ssi, ada apa? Apa ada yang salah dengan perkataan saya?”

Taemin tersadar sedang bersama CEO perusahaan lain didalam mobilnya.

“Ah, maafkan saya. Tidak ada yang salah dari Bapak. Saya hanya tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukan orang-orang itu dibelakang ayah saya.” elaknya.

“Ah, orang-orang bisnis saat ini memang susah dipercaya.” Lanjut pria berusia pertengahan 40 itu.

Taemin mengepalkan tangannya meredam rasa panas yang nyaris meledak di dadanya.

 

thanks udah ada yang nungguin kelanjutannya, jangan lupa love, like, sama comment nya ya.. :)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK