RING..RING
New Message
From: Nicole
Subject: Festival Kyung Hee
Hyunnie~ bogosiposo. Kau masih marah padaku? Mian. Aku tahu aku sudah keterlaluan kemarin. Maafkan aku Hyunnie. Aku tidak bisa hidup tanpamu.. hehe. Oke, aku tahu sekarang kau sedang tersenyum jadi kau sudah memaafkanku kaan?! By the way Hyunnie, kau benar-benar tidak akan datang ke festival Kyung Hee? Bagaimana dengan misi mencari jodoh untukku? Haha oke, kau harus balas pesan ini kalau tidak aku akan memakan hamburger sekarang!
Ahaha! Nicole..Nicole. dia selalu tahu bagaimana cara membuatku tertawa. Aku membalas pesannya yang menyuruhnya untuk jangan pernah memakan burger lagi. Karena makanan itu dapat membuatnya mati muda. Ugh, kenapa sih orang-orang menyukai makanan berlemak, mematikan seperti itu?! melihatnya saja aku sudah kehilangan selera makan. Aku jadi teringat waktu Nicole menanyakan pertanyaan yang paling sulit dalam hidupku.
“Hyunnie.. bagaimana kalau YongHwa-ssi menyukai hamburger? Apa kau tetap menyukainya?”
Aku terdiam sebentar memikirkan kemungkinan itu. yah, aku tahu bahwa namja selalu menyukai makanan junkfood. “aku akan menyuruhnya berhenti memakan makanan sampah seperti itu.” jawabku kalem.
Nicole menaikkan sebelah alisnya “bagaimana kalau dia tidak mau? Bagaimana kalau dia lebih memilih hamburger dari pada dirimu Hyunnie..”
DEG. Mungkinkah? “ugh. Tidak mungkin. Masa dia lebih memilih makanan jahat seperti itu dari pada ...” loh, YongHwa kan belum tentu suka padaku. Kenapa aku yakin sekali kalau dia akan memilihku dari pada makanan itu.
“kau saja lebih memilih goguma dari pada namja-namja yang menyatakan cinta padamu. Sebelum kau bertemu dengan ‘coffee prince’ itu, yang ada didalam kepalamu hanya goguma Hyunnie! Hahaha.” Aku hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya.
Yah, itu memang pertanyaan yang sulit untukku jawab. Dulu. Tidak untuk sekarang. Sekarang aku tidak mau berharap lebih, sudah cukup rasa sakit yang aku rasakan karena ketidakpastian ini semua. Karena itu, aku mengambil ponselku dan mencari namanya di contacts ponselku, dan aku menuliskan sebuah pesan.
To: Jung YongHwa
Subject: Festival Kyung Hee
Annyeong haseyo YongHwa-ssi. Ini Seo JooHyun. Maaf! Tiba-tiba aku sakit perut. sepertinya aku tidak bisa datang ke festival kampusmu. Semoga penampilan band-mu sukses yaa. Selamat bersenang-senang. Fighting!
Aku melemparkan ponselku ke kasur, merebahkan kepalaku ke tumpukkan bantal. Tidak lama ponselku berbunyi, aku membuka sebuah pesan baru.
From: Jung YongHwa
Subject: non-title
Sayang sekali. mungkin lain kali kamu bisa melihatku tampil. Semoga cepat sembuh ya..
Sigh. Aku ini pengecut. Padahal aku senang bisa makin dekat dengannya. Tapi aku tidak berani untuk menanyakan perasaannya. Aku takut ditolak lagi. Mungkin saat ini YongHwa sedang tertawa dengan yeoja yang bernama Park ShinHye. Tiba-tiba ponselku berbunyi tanda ada pesan masuk, aku membukanya.
From: Jung YongHwa
Subject: non-title
Perutmu masih sakit? Sekarang aku sedang ada di stasiun dekat rumahmu. Apa kita bisa bertemu sebentar?
Ya, ampun! Aku berlari sepanjang jalan menuju stasiun kereta. YongHwa..
Sesampainya aku distasiun aku mencari sosoknya diantara kerumunan orang yang memadati stasiun. Aku melihatnya. Dia berdiri membelakangiku, sedang memandang lurus kearah ponselnya. Aku berjalan menghampirinya, sambil memandang sosoknya dari belakang.
“... YongHwa-ssi..”
Seperti gerakan lambat. Dia membalikan badannya, ekspresi mukanya sedikit terkejut melihatku berdiri dihadapannya. Kami saling tatap cukup lama sebelum dia meruntuhkan dinding pertahanan yang telah aku bangun dengan susah payah. Dia tersenyum dengan lembut dan menyebutkan namaku.
“Hai JooHyun-ssi.”
“... kenapa..” nafasku tercekat, aku tidak dapat berkata apa-apa.
“maaf aku memintamu kesini tiba-tiba.” Dia menatapku lurus-lurus, mengamati ekspresi di wajahku. “bagaimana perutmu, masih sakit?”
“ke-kenapa.. kenapa tiba-tiba kamu kesini?”
“ah.. i-iyaa maaf aku sudah menganggumu.” Wajahnya tampak terluka.
“bu-bukan! Bukan begitu maksudku. Bukankah kamu akan manggung sebentar lagi? Apa tidak apa-apa kamu kemari?” sekuat tenaga aku menggeleng-gelengkan kepala.
“aku cemas..” dia mengalihkan pandangan matanya dariku, “aku takut kamu menghindariku.”
Dia tahu. Dia menyadarinya. Baru pertama kalinya aku mendengar suaranya yang lemah.. matanya yang gelisah. Kenapa kamu memperlihatkan ekspresi seperti itu padaku? Apa yang kamu rasakan terhadapku?
RING..RING
Tiba-tiba ponsel YongHwa berbunyi, “YongHwa-ssi, ponselmu..”
“yeobse...” tiba-tiba terdengar teriakan dari ponselnya.
“YongHwa hyung! Kau dimana sekarang?! Kenapa belum sampai?? Kita harus check sound dulu kan sebelum tampil!!” YongHwa menjauhkan ponselnya dari telinganya karena volume suara orang yang berbicara itu sangat kencang.
“ah! JongHyun-ah, mian. Aku segera menuju kesana sekarang. Ne. Arraso..arasso.” KLIK. Dia menoleh kearahku. “mianhaeyo JooHyun-ssi. Sepertinya aku harus pergi sekarang.”
“ah ne. Kau sudah ditunggu oleh anggota band-mu YongHwa-ssi, maaf sudah menahanmu disini.”
“... setelah acara ini selesai bolehkah aku menemuimu lagi? Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu JooHyun-ssi..”
Aku menatapnya. Dia tersenyum kemudian berlalu pergi.
Dalam perjalanan pulang, ponselku berbunyi tanda ada pesan masuk.
From: Jung YongHwa
Subject: non-title
Aku lega ternyata kau baik-baik saja. Nanti aku akan menghubungimu lagi soal yang tadi aku janjikan.
Cinta sering kali dibodohi dengan kata-kata. Mana yang mestiku percaya? Kata atau mata?
# # #