home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > I Give My First To You

I Give My First To You

Share:
Author : babyblue
Published : 27 Jan 2014, Updated : 27 Jan 2014
Cast : Seo JooHyun SNSD, Jung YongHwa CNBLUE, Nicole KARA, CNBLUE, Lee HongKi FT.Island, Lee Joon MBLAQ,PSH
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |17269 Views |2 Loves
I Give My First To You
CHAPTER 7 : I Give My First To You

TUT..TUT..TUT..

“yeobseyo..” jawab Nicole yang dilatari oleh suara-suara yang lumayan berisik.

“Nicoleee!! Kau dimana sekarang?” saat ini aku berada di stasiun kereta lagi dan sedang menunggu kereta yang akan mengantarku ke Kyung Hee University. Karena setelah membaca pesan yang YongHwa kirimkan aku membulatkan tekad untuk bertemu dengannya disana.

“Hyunnie? Eh,i-itu.. a-akuu.. kenapa memangnya Hyunnie?” suara Nicole terdengar panik dari ujung sana.

“kenapa ramai sekali suara di sekelilingmu Nicole? Aku.. aku akan pergi ke festival Kyung Hee sekarang! Apa kau bisa menyusulku kesana? Aku mohon Nicole.”

“... baiklah. Kalau kau sudah sampai sana, sms aku saja yaa.”

“ne. Gomawo Nicole..” KLIK. Aku memasukkan ponselku ke kantung celanaku, dan bergegas naik karena kereta sudah tiba.

Sesampainya didepan gerbang Kyung Hee University aku mencoba berkali-kali menghubungi Nicole tetapi tidak bisa, mungkin karena sinyalnya. Jadi aku memberanikan diri masuk kedalam sendirian. Walaupun disana sangat ramai, tetapi aku merasa asing, jadi aku sedikit takut. Karena banyaknya orang yang lalu-lalang aku merasa pusing sedikit sehingga jalanku sedikit sempoyongan dan akibatnya aku menabrak seseorang.

“jeosohamnida. Maaf. Apa kamu tidak apa-apa?” seseorang mengulurkan tangannya kepadaku, sebelum aku menyambut uluran tangan itu, “SeoHyun-ssi??”

“ShinHye-ssi..” kenapa disaat seperti ini? Aku enggan bertemu dengannya.

“SeoHyun-ssi kau datang sendirian? Sedang mencari YongHwa yaa?”

Aku hanya bisa terdiam mendengarnya menyebut nama YongHwa. Tiba-tiba ShinHye menggenggam tanganku, lantas aku langsung memandangnya bingung.

“SeoHyun-ssi.. apa kau tahu kalau dulu aku dan YongHwa pernah pacaran?” dia menatapku lurus-lurus membuatku enggan menatapnya langsung.

Aku hanya menganggukkan kepala. Ya, apa lagi yang bisa aku lakukan? Apa dia ingin bilang kalau dia masih mencintai YongHwa dan mereka berdua balikan?

“SeoHyun-ssi, aku ingin memberitahukan sesuatu yang bagus kepadamu..” dia tersenyum dan mengeratkan genggaman tangannya. “YongHwa yang menolakku.. hehe. Dia memutuskan hubungan kami yang baru berjalan sebentar itu. tapi supaya aku tidak terluka.. dia bilang pada semua orang kalau aku yang memutuskannya.” ShinHye tertawa kecil, “dia namja yang baik. Dan aku juga ingin melihatnya bahagia SeoHyun-ssi.. jadi, apa kau mau menemuinya sekarang? Aku yakin dia menunggumu..” ShinHye tersenyum tulus kepadaku, membuatku menitikkan airmata.

“iya! A-aku ingin menemuinya!”

“si babo itu ada di ruang tunggu bandnya. Sepertinya masih keburu. sebelum dia tampil, kau harus menemuinya SeoHyun-ssi..” dia menggepalkan kedua tangannya, memberikan aku semangat.

“terima kasih ShinHye-ssi ah, aniyo ShinHye unnie.. boleh aku memanggilmu begitu?” aku bertanya malu-malu padanya.

Dia sedikit terkejut, tetapi raut wajahnya kemudian berubah tersenyum “ne. Gwenchanayo SeoHyun-ah. Fighting!”

Aku langsung berbalik, berjalan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh ShinHye unnie. Sesampainya didepan ruang tunggu, ternyata disana terlalu ramai dan aku tidak melihat tanda-tanda keberadaan sosok YongHwa dimanapun. Aku sibuk melihat kesana-kemari, tidak berani bertanya kepada siapapun disana.

“kau.. bukannya kau yeoja yang dekat dengan YongHwa?”

Tiba-tiba ada seorang namja yang menunjukku. Aku bingung, apa dia sedang berbicara denganku? Atau dia menunjuk orang lain?

“a-aku?” aku menatapnya takut.

“Joon! Ya, Lee Joon-ya! Cepat kesini!!” namja itu berteriak memanggil seseorang yang bernama Lee Joon.

“wae HongKi-ya? Sebentar lagi giliranku tampil.. jangan memanggilku untuk urasan yang tidak penting ya!” namja yang bernama Lee Joon itu menghampiri namja yang sepertinya bernama HongKi.

“dia..” namja yang pertama menunjukku lagi, “bukankah dia yeoja yang sedang dekat dengan YongHwa? Yeoja kereta itu?”

Kini kedua namja itu menatapku. Ugh, kenapa mereka menatapku seperti itu sih? Apa mereka teman-temannya YongHwa? Tapi sepertinya muka mereka tidak asing.

“ya benar HongKi-ya! Dia yeoja yang biasa di kereta itu!! sedang apa dia kemari?” namja yang kedua menatapku penuh minat.

“... mungkin dia sedang mencari YongHwa. By the way, dimana YongHwa? Kenapa dia tidak menemui yeoja ini?”

Huh tidak sopan! Kenapa mereka berdua membicarakanku sambil menunjuk-nunjuk seperti itu sih? Tapi iyaa.. dimana YongHwa? Aku tidak melihatnya disini.

“kau mencari YongHwa?” namja yang bernama HongKi menghampiriku dan bertanya langsung.

“Ne. Aku Seo JooHyun imnida. Apa kalian tahu dimana YongHwa-ssi sekarang?”

“chakamannyo.” Dia memintaku untuk menunggu sebentar sebelum dia berteriak kembali, “ya MinHyuk-ah!” dia melambaikan tangannya memanggil namja yang sedang duduk dibelakang sebuah.. drum?

“ne Hongki-hyung waeyo?”

“kau lihat dimana YongHwa?”

“YongHwa hyung? Umm, tadi sih dia sedang bersama JongHyun hyung.. tapi sepertinya dia sedang ditempat itu deh. Seperti biasa sebelum tampil..” jawab namja yang bernama MinHyuk.

“ah! yayaya.. aku lupa kalau dia punya kebiasaan itu!” lalu HongKi menolehkan tatapannya kembali kepadaku. “SeoHyun-ssi.. apa kau mau aku antarkan ketempat YongHwa berada sekarang?” tanyanya langsung.

Aku diam. Berpikir sejenak, apa tidak apa-apa aku mengikuti orang asing seperti mereka? Tapi mereka teman YongHwa, jadi tidak mungkin mereka berbuat macam-macam kan? Aku meyakinkan diriku sendiri.

“haha.. tenang. Kami tidak akan menculikmu kok.” Namja itu tertawa geli, “kami hanya akan mengantarmu ketempat YonHwa sekarang berada.”

Aku menunduk malu, lalu mengikuti kemana mereka pergi.

“ah ya! Aku Lee HongKi imnida dan yang satu ini Lee Joon. Kami bisa dibilang teman dekatnya Jung YongHwa. Apa kau tahu kita akan menuju kemana SeoHyun-ssi?”

“aniyo HongKi-ssi..” aku mengikuti mereka berdua dalam diam, menebak-nebak kemana mereka membawaku. Saat ini kami sudah berjalan melewati panggung pertunjukkan, melewati beberapa stan-stan makanan, dan akhirnya kami sekarang berjalan menuju tempat yang tidak banyak orang lalu-lalang disitu. Sepertinya kami akan menuju taman, dan benar saja saat HongKi mulai berbicara kembali.

“sebentar lagi kita sampai SeoHyun-ssi. Biasanya YongHwa kalau mau menenangkan diri atau beberapa jam sebelum pertunjukan berlangsung dia pasti akan melarikan diri ketempat ini. Sepertinya tidak ada yang spesial dari tempat ini, hanya saja dia memang senang mengasingkan diri beberapa saat. Ohya.. bukankah tadinya kau tidak jadi datang ke festival ini SeoHyun-ssi?” kali ini mereka berdua berjalan beriringan denganku.

“ah, bagaimana kau tahu HongKi-ssi? Yaa, aku berubah pikiran.. dan jadilah sekarang aku berada disini..”

“kau kesini untuk menemui YongHwa? Kau menyukainya?” mereka berdua menoleh memandangku dan berhenti sesaat.

Oh ottokhae? Apa yang harus aku katakan.. pertanyaan itu membuatku salah tingkah.

“ya HongKi-ya! Sudah jangan bertanya seperti itu padanya.. kau membuatnya tidak nyaman kau tahu?!” namja yang bernama Lee Joon memukul kepala HongKi pelan. “aku tahu kenapa akhir-akhir ini YongHwa berubah. Haha kau hebat SeoHyun-ssi bisa membuat YongHwa menjadi seperti sekarang..”

Aku menatap mereka bingung. “maksud kalian?” belum sempat mereka menjawab pertanyaanku, mereka berdua berteriak dan menunjuk kearah gazebo yang tempatnya sedikit tersembunyi.

“ya Jung YongHwa!!” sahut mereka bersamaan.

Aku menatap kearah yang mereka tunjuk dan mendapati dia.. YongHwa sedang duduk sambil menyenderkan kepalanya. Dia menoleh kearah kami dan balik melambaikan tangannya. Kami berjalan menghampirinya.

“wae? Kenapa kalian kesini? Tidak biasanya..” dia menatap kedua temannya secara bergantian. Sepertinya dia belum menyadari keberadaanku, aku memang sengaja berjalan lambat di belakang kedua temannya.

“kami kesini bukan untuk bertemu denganmu. Kami hanya mengantarkan dia..” HongKi menunjukku sehingga untuk pertama kalinya YongHwa melihatku.

“... JooHyun-ssi?” dia terlihat terkejut, “kenapa? Bukankah kamu sedang sa..” kata-katanya terpotong dengan suara kedua temannya.

“ehm. Oke oke kami pergi dulu. Kalian lanjutkan berdua saja yaa..” kedua namja itu menatap kami secara bergantian, “nah SeoHyun-ssi kami sudah membawamu ke YongHwa, jadi kami pamit pergi dulu..” aku menundukkan badan dan mengucapkan terima kasih kepada HongKi dan Joon.

Kami saling menatap satu sama lain. Dan aku setelah bertemu dengannya malah kehilangan semua kata-kata yang tadinya inginku sampaikan padanya.

“bagaimana keadaanmu, apa sudah baikkan?” dia mulai berbicara.

“ah ya, aku sudah baik-baik saja. Terima kasih.” Kami berdua kembali terdiam.

“kau tahu.. sebenarnya aku sangat menanti-nantikan hari ini.” Dia menatapku, “karena kau berjanji akan datang melihatku bermain band.. tapi saat kamu mengabarkan kalau tidak jadi datang, rasanya seperti ada yang salah. Dan aku baru menyadarinya kalau..” dia berhenti berbicara dan menatapku lama.

Apa? Kenapa? DEG.DEG.DEG.

“JooHyun-ssi.. aku menyukaimu.”

Aku menatapnya tak percaya. Membekap mulutku dan sepertinya airmataku akan segera tumpah.

“mungkin aku sudah menyukaimu sejak berhari-hari yang lalu. Tapi aku baru menyadarinya sekarang. Dan aku sempat putus asa karena mengira kau menghindariku JooHyun-ssi..” dia tersenyum lembut menatapku, “apa aku sudah terlambat? Apa kau masih menyukaiku Seo JooHyun-ssi? Aku mencintaimu.. maukah kau menjalin hubungan denganku?”

Airmataku mengalir. Aku tidak dapat mengeluarkan suaraku, padahal aku sangat ingin bilang bahwa aku menyukainya.. bahwa aku mencintainya. Aku mengangguk-anggukan kepalaku, menatapnya dengan senyuman bahagiaku. Aku tidak tahu apa itu cukup untuk menjawab pernyataan cintanya, tapi dia menatapku dengan senyuman bahagianya yang baru pertama kali aku lihat. Sepertinya dia mengerti, dan saat ini tangannya terulur mengenggam tanganku. Aku merasakan kehangatan gengaman tangannya yang membuat airmataku makin mengalir deras.

“terima kasih. Terima kasih karena telah menungguku..” ucapnya lembut.

Aku menggelengkan kepalaku, “tidak. Aku yang harusnya berterima kasih kepadamu. Terima kasih karena sudah mencintaiku.. terima kasih karena kau yang menjadi cinta pertamaku.” Kami berdua kemudian tertawa bersamaan.

“kajja, sebentar lagi aku akan tampil. Kau mau melihatku tampilkan? Aku akan menampilkan yang terbaik untukmu JooHyun-ssi..” kami berdua beriringan meninggalkan tempat itu dengan bergandengan tangan.

Sesampainya di ruang tunggu, aku melihat Nicole sedang berbicara dengan seorang namja disana. Sepertinya dia tidak melihatku memasuki ruangan, sehingga aku memanggilnya.

“Nicole!” dia mengalihkan tatapannya dari namja didepannya dan menatapku, lalu tatapannya beralih ke tanganku yang masih dalam genggaman YongHwa.

“Hyunnie!! Kemana saja kau? Aku mencarimu. Dan.. apa kau dan YongHwa-ssi sudah...” aku buru-buru membekap mulutnya, setelah melepaskan genggaman tangan YongHwa yang sebenarnya sangat aku sayangkan.

“ssht. Jangan berbicara disini. Aku tahu kalau suaramu akan menggelegar diruangan ini Nicole. Aku yang harusnya tanya, dari tadi aku menghubungimu tapi tidak kau jawab! Dan sekarang kenapa kau bisa ada diruangan ini?” Nicole menatapku dengan tatapan jahil khasnya yang membuatku ingin membawanya pergi dari tempat itu sekarang juga.

“oh oke oke. Tadi aku mencarimu. dan karena tidak juga bertemu denganmu aku bertanya dengan beberapa orang dengan menanyakan keberadaan YongHwa-ssi. Sepertinya YongHwa-ssi cukup terkenal disini, karena setiap aku bertanya pasti mereka mengenalnya, sampai teman band-nya yang akhirnya membawaku ketempat ini.” Kali ini dia tersenyum jail dan mengalihkan pandangannya ke arah YongHwa.

“hai YongHwa-ssi.” Nicole dan YongHwa sama-sama bertukar senyum dan sedikit membungkukkan badan. “YongHwa-ssi.. apa kau dan SeoHyunnie akhirnya pacaran?” dan benar saja dengan suara Nicole yang cukup.. ah bukan tetapi sangat besar itu membuat perhatian seisi ruangan menoleh kearah kami.

“Nicole!” aku tidak tahu harus berkata apa, rasanya aku ingin membawa kabur Nicole saat ini juga dan membungkam mulutnya dengan hamburger.

YongHwa menatapku sesaat, mengamati ekspresi wajahku sebelum ia menjawab perkataan Nicole. “ya. Baru saja aku menyatakan perasaanku padanya Nicole-ssi..” dia tersenyum. Dan dalam sekejap seisi ruangan ramai dengan teriakan-teriakan yang tertuju kearah YongHwa.

“ya hyung! Kau pacaran? Dengan siapa?” ucap salah satu temannya.

“YongHwa-ya, kau harus berterima kasih kepada kami yang telah membawakan bidadarimu itu dengan selamat kehadapanmu..” ucap HongKi yang terlihat merangkul YongHwa.

Dan masih banyak lagi suara-suara yang membuatku makin salah tingkah dan rasanya ingin menghilang dari ruangan itu. melihat ekspresiku yang panik, seketika YongHwa berteriak meredam suara bising teman-temannya.

“ya! Kalian kenapa berisik sekali sih! JongHyun-ah, tolong bungkam mulut kedua maknae-mu itu. dan HongKi-ya, Joonie.. aku tahu aku berhutang budi pada kalian tapi bisa tolong tidak membuatnya..” dia menunjukku “tidak nyaman seperti itu? kalau kalian masih bersikap seperti itu.. liat saja nanti.” YongHwa menatap kedua temannya dengan tatapan tajam.

Akhirnya mereka semua meninggalkan YongHwa, aku dan Nicole, tetapi mereka masih berbicara bergerombol disudut-sudut ruangan.

“aish, dasar mereka.” Akhirnya dia kembali menatapku, “maafkan aku, kau jadi tidak nyaman  seperti ini.”

“ah aniyo. Aku hanya malu, karena aku belum mengenal semua temanmu..” aku menatapnya malu-malu.

“ohya, aku harus bersiap-siap untuk tampil sekarang. Kalian akan menonton kan?”

“ya, kami akan menontonnya dari depan panggung ya.” Aku tersenyum.

“JongHyunnie, MinHyukkie, JungShin-ah.. kajja!” YongHwa memanggil ketiga member bandnya untuk mengikutinya, sebelum dia meninggalkan ruangan aku memanggilnya.

“YongHwa-ssi.. semoga sukses! Fighting!” dan dia berlalu dengan senyum dan lambaian tangannya.

Aku dan Nicole berhasil mendapatkan spot yang bagus untuk menonton penampilan YongHwa dan bandnya. Akhinya band mereka tampil dan mengenalkan diri mereka masing-masing serta menyebutkan nama band mereka yaitu ‘CNBLUE’. Mereka sudah membawakan 2 lagu sejauh ini dan penampilan mereka sungguh menakjubkan, sungguh membuatku terhipnotis. Suara YongHwa yang powerfull membuat suasana menjadi memanas dan bergairah, aku dan Nicole saja ikut berjoget-joget mengikuti irama. Dan saat ini mereka akan memasuki lagu ketiga yang juga lagu terakhir yang akan mereka bawakan.

“... lagu ini, aku persembahkan untuk dia yang saat ini hadir untukku. Dan aku bersyukur karena aku bisa bertemu denganmu.. let’s rock ‘Y,Why’!!”

Aku membekap mulutku seakan tidak percaya apa yang sudahku dengar, menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan senyum penuh kebahagiaan.

 

Hari ini aku persembahkan cinta pertamaku padamu. Manisnya dari rasa cinta pertama yang kam u berikan, tidak akan aku lupakan seumur hidup.

 

# # #

 

Saat ini aku sedang menunggu di stasiun kereta. Menunggu kereta itu menjemputku untuk segera bertemu dengannya. Karena di kereta ini aku bertemu dengannya, membuat hari-hariku menjadi semakin berwarna karenanya. Suara percakapan, derap langkah, dan suara deru mesin kereta yang memenuhi satasiun itu sudah menjadi keseharianku dan aku menyukainnya.

“hai.” Dia menyambutku yang baru memasuki kereta. Seperti biasa dia dengan teman-temannya dan aku dengan Nicole. Tetapi beberapa hari ini aku dan dia duduk terpisah dengan teman-teman kami, yaa mereka memang masih menatap kami dengan tatapan jahil tapi akhirnya kami mulai terbiasa dan mengacuhkan mereka.

“hai YongHwa-ssi.” Aku tersenyum padanya.

“emm.. karena kita sudah mulai pacaran, bagaimana kalau kita berbicara dengan nyaman sekarang. Kau boleh memanggilku dengan namaku saja kok.”

Aku kaget mendengarnya, aku tidak begitu terbiasa berbicara informal. Tapi mungkin dia ada benarnya, kami terlihat kaku memanggil satu sama lain.

“Yo~ong...” belum selesai aku berbicara dia mulai tertawa.

“ahaha, apa aku terlihat seperti naga? Tapi panggilan itu terdengar bagus. Kau boleh memanggilku seperti itu dan.. aku kan memanggilmu, Hyu~un? Bagaimana?” dia masih tertawa, tapi aku suka saat dia menyebut namaku seperti itu.

“Yo~ong oppa? Karena kau lebih tua dariku..” aku tersenyum malu-malu.

“Hyu~unnie..” dia menggenggam tanganku lembut. Kami berdua tertawa bersamaan.

 

Di kereta ini aku bisa melihat laut. Disinilah untuk pertama kalinya aku bertemu denganmu. Mengenal patah hati. Mengenal airmata. Dan dari tempat inilah cintaku dan kamu dimulai.

 

-END-

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK