Luhan sedang membuka ponselnya dan membaca pesan dari Marsha. Luhanpun tersenyum melihat Marsha mengirimkan pesan untuknya, namun perlahan senyumnya menghilang. Iapun mengurungkan niatnya untuk membalas pesan Marsha.
"Aku ingin menemuimu, tapi, aku tidak ingin jika seperti ini ", kata Luhan sambil berusaha menahan amarahnya untuk menghubungi.
“Ada apa denganmu ?", kata Kris tiba - tiba menghampiri Luhan.
Akhirnya Luhanpun menceritakan masalahnya pada Kris.
"Kamu yakin itu dia ? kamu tak salah orang ? tapi kedengar dia pulang lebih larut darimu ", kata Kris
"Apa kamu yakin dia pulang lebih larut dariku " , tanya Luhan heran
"Ya, kudengar saat Bekhyun mengatakan itu ", jawab Kris
“Apa yang dilakukan Do, kenapa dia pulang lebih larut dari padaku saat itu. ? Kulihat dia pergi terlebih dahulu saat didepan Gereja, kemana dia ?”, batin Luhan
“Ya!! Luhan ! Kajja, waktunya kita kembali ke Korea, Kamu banyak melamun, sungguh menyedihkan “, ajak Kris sambil menarik Luhan.
***
Do telah meninggalkan Luhan dan Marsha , lalu Do berpapasan dengan seseorang yang membuatnya penasaran karena menyebut nama Marsha dan sebagian lagi menggunakan bahasa asing. Mendengar itu, Do mencoba mengikuti orang tersebut . Sampai akhirnya orang itu benar - benar berdiri didepan rumah Marsha. Orang itu terlihat mengamati rumah Marsha, hanya mengamati. ketika orang itu membalikkan badan, orang itu terkejut karena melihat Do berada didepannya.
“Siapa kau?", kata Do tajam sambil memandang lelaki itu
"Ah,aku,aku hanya mengamati rumah ini ", kata lelaki itu terbata -bata
Dopun langsung memegang tangan lelaki itu kuat - kuat dan ingin menghajarnya.
"Tunggu aku bukan orang jahat, aku keluarga Marsha ", mendengar itu Dopun langsung menghentikan niatnya untuk memukul.
"Mwo, apa maksudmu ?", kata Do heran, lelaki itupun akhirnya mengajak Do kesebuah kedai.
"Maaf sudah bertindak lancang padamu ", kata Do sambil menunduk
"Wajar jika kamu bertindak seperti itu, itu karena kamu temannya kan ?", kata lelaki itu
"I..ya, saya Do ", kata Do sambil menunduk
"Ya, kamu sangat terkenal di Korea. Aku Park shi on, aku adalah saudara lelaki Marsha. ", kata Shion
"Kupikir dia tidak memliki saudara di Korea, lalu apa yang kamu lakukan ? kenapa kamu seperti mengintainya ?", kata Do penasaran
"Aku mengintainya karena ibuku yang menyuruhnya. Kudengar ia datang di Korea untuk menemui ibuku, tapi dia hanya berdiri didepan rumahku tanpa masuk lalu pergi begitu saja. Aku yang melihatnya pun langsung mencoba mengikutinya dan dia tak menyadari jika aku mengikutinya ", jawan Shion
"Jadi seperti itu, jika saya boleh tahu, apa yang membuatnya menjadi seperti itu ? kulihat tadi dia sangat menyedihkan '', kata Do
"Dia hidup keras dan dilingkungan yang keras dan belum lama ini dia mengalami sesuatu hal yang membuatnya berubah, sangat berubah ", kata Shion dengan mimik wajah sedih
"Jadi, aku mohon jagalah dia dan jangan katakan. walaupun aku dan saudaraku juga mengawasinya diam - diam. Aku mohon . ini kuberi nomor ponselku, jika Marsha terlihat membutuhkan sesuatu, hubungi saja aku ", kata Shion.
Merekapun mengakhiri percakapan mereka dan pergi
***
Semua member EXOpun berkumpul, mereka sedang membicarakan tentang acara reality show mereka dan sedang mencari ide apa yang sebaiknya mereka dilakukan.
"Bagaimana jika jalan - jalan di pasar tradisoinal saja", celetus Lay
"Ya, aku suka jajanan kaki lima dari pada makanan instan ", kata Sehun
"Tapi sebaiknya malam saja, aku tak suka panas ", kata Kris dengan gaya cool
"Baiklah kalau begitu mari kita bagi sub unit", kata Suho sambil melihat para member
“Kita bagi Subunit !! “, teriak Chanyeol tiba – tiba.
Terlihat Suho yang menutup matanya dan menarik nafas dalam – dalam.
“Ya Chanyeol aku sedang berkata, kalian semua harus mendengarkan aku “, omel sang Leader yang sering tidak dianggap namun realitanya belum ada yang meresponnya dengan sepenuh hati.
“Kris hyung , aku denganmu ya ?”, rengek Tao
“Ani “, jawab Kris singkat dengan gaya tetap cool.
"Kalian benar – benar tak mendengarkanku, ah, baiklaha kau bagi ya, Kai, Sehun dan Tao, Lay , Xiumin dan Chanyeol, Baekhyun , Do dan Luhan, Suho Chen & dan Kris , setuju ?", kata Suho
"setujuuuuu !!!! ", kata Baekhyun keras
“Ani, ani ani !!!! aku ingin dengan Kris hyung “, rengek Tao lagi.
“Ya Tao ah, aku tidak ingin denganmu, encamkan itu “, jawab Kris dengan bergaya ingin memotong leher Tao.
“Hyunggggg!!!! “, teriak Tao dan semua memberpun tertawa melihat tingkah Kris dan Tao.
"Aku sungguh bosan, suster juga belum pulang. aku ingin jalan - jalan ", kata Marsha sambil melempar bantalnya.
"Aku akan jalan - jalan ya, aku harus keluar. aku bosan ", Marshapun bersiap - siap untuk pergi.
Para member EXOpun sudah berada dipasar tradisonal dan memulai acaranya. Mereka bercanda tawa dan menikmati jalanan pasar.
"Mari kita berjalan - jalan ", kata Baekhyun sambil menggandeng Do dan Luhan
"Ya akhirnya aku sampai", kata Marsha sambil memegangi sepedanya lalu memparkirkannya
"Aku harus bahagia, aku harus bahagia, aku harus bahagia ", kata Marsha untuk dirinya sendiri sambil berjalan .
Iapun membeli berbagai makanan tradisonal korea dan tak lupa mencicipi kuliner pedas khas negri ginseng.
"Ah aku bahagia, aku bebas lepas'', kata Marshapun tak bisa menutupi rasa bahagianya .
Ia berjalan mengitari jalanan itu berulang kali, sampai jalanan itu terlihat sepi.
"Ah, kenapa aku merasa sedang diintai ? aku yakin sekali ", katanya sambil menatap arah dibalik punggungnya. Ia pun mengamati sekitarnya sambil meminum air mineral yang dibawanya sambil berjalan dan tiba tiba ia menabrak seseorang
''Ya, bajuku!!! ", kata Sehun sambil membersihkan bajunya karena air yang dibawa Marsha
"Oh sorry", kata Marsha sambil menunduk, Sehunpun memandangi Marsha
“Kenapa banyak sekali orang yang mengikutinya ? apa dia artis? ”, batin Marsha sambil mengamati sekitar , lalu menatap ke arah Sehun dengan polosnya.
"Dia sepertinya bukan orang Korea, ah bajuku mahal ini.W ah benar benar ia tak punya mata ", kata Sehun kesal
"Maaf maafkan saya, saya punya mata ", kata Marsha singkat. Sehun , Kai dan Taopun terkejut mendengar perkataan Marsha.
"Apa ada yang salah ? ", kata Marsha binggung melihat respon mereka
"Aku akan tanggung jawab, lepaskan bajumu sekarang, biar aku cuci dan aku kembalikan padamu ", kata Marsha dengan santai.
"Apa yang kamu bicarakan? kamu pasti ingin mendapatkan keuntungan darikukan ? ", kata Sehun dengan tatapan mata tajam, dia terlalu percaya diri.
"Hey apa kamu gila, keuntungan? memang kamu ini siapa? tau kamu saja tidak ", kata Marsha datar sambil melirik ke arah Sehun
"Ah gadis benar benar ", kata Sehun mulai frustasi
"Kupikir kita cukup populer tapi kenapa ia tidak tau kami ", kata Tao kepada kai
"Lihatlah dia, dia tidak tampak seperti orang Korea, jadi wajar saja jika dia tidak tau ", kata Kai sambil mencoba tersenyum ke arah Marsha, Marshapun membalas senyuman Kai.
"Tapi kitakan sudah terkenal diluar negri ", kata Tao
"Apa harus wajib aku mengetahui siapa kalian? Jadi bagaimana, kamu mau melepaskan bajumu atau tidak ? aku ini orang penting, jadi tidak punya waktu ", kata Marsha datar sambil perlahanberjalan meninggalkan mereka.
“Habis aku, habis aku, kupikir mereka benar – benar artis, tatapan fans mereka, ahh, habis aku “, batin Marsha sambil berjalan cepat.
Melihat kelakuan Marsha, mereka hanya bisa diam membatu.
"Ah yang benar saja dia , ciaa !!!", kata Sehun setengah berteriak.
“Sudah – sudah “, tegur Kai pada Sehun. Sungguh umur yang sama, namun sikap yang sangat berbeda.
Marshapun berjalan dan ia melihat musisi jalanan yang sedang bernyanyi di pinggir jalan, lalu ia mndekat untuk menikmati suara indah sang musisi itu.
"Hm bolehkah saya bernyanyi ?", kata Marsha pada musisi jalanan itu
"Baiklah,silahkan ", kata musisi itu
Marshapun mulai memetik gitar dan bernyanyi.
Langit begitu gelap , hujan tak juga reda
Kuharus menyaksikan, cintaku terengut tak terselamatkan
Ingin kuulang hari
Ingin kuperbaiki
Kau sangat kubutuhkan
Beraninya kau pergi dan tak kembali
(Marsha menatap salah satu bintang dilangit , dengan mata berkaca - kaca )
Dimana letak surga itu
Biar kugantikan tempatmu denganku
Adakah tangga surga itu
Biar kutemukan untuk bersamamu
Apalah artinya hidup tanpa kekasihku, percuma ku ada disini
“Aku tak mengerti maksud lagu itu, namun dilihat dari cara bernyanyi unnie itu, terlihat lagu itu sangat menyedihkan “, kata seorang gadis yang menonton penampilan Marsha
Para penontonpun bertepuk tangan mendengarkan suara serak khas milik Marsha, Marshapun memberi hormat dengan menunduk kepada penonton. Marshapun tersontak kaget saat melihat Do yang berdiri diantara penonton sambil bertepuk tangan , iapun mencoba menutupi wajahnya tapi tak berguna sama sekali, sudah jelas ketahuan. Tiba - tiba terdengar teriakan para remaja putri dan terlihat 2 lelaki berjalan santai menuju arahnya. Marsha mencoba melihat orang itu tapi tak terlihat jelas.
"Anneyong,", teriak Baekhyun pada penonton
Marsha terkejut dengan kehadiran Bekhyun dan................... Luhan. Marsha mencoba perlahan berjalan mundur untuk pergi dari tempat itu.
“Habis aku, kenapa mereka bisa ada disini? Sempit sekali duniaku, ahhh, sungguh seperti drama – drama”, batin Marsha saat melihat kehadiran para Flower boy .
"Saya ingin menyanyikan sebuah lagu", kata Do tiba - tiba
"Kami akan menyanyikan sebuah lagu untuk gadis yang sudah bernyanyi indah ditempat ini, karena ternyata mempunyai suara yang sangat indah dan khas", kata Do sambil menatap Marsha
"Mari kita bernyanyi bersama ", kata Baekhyun sambil menarik tangan Luhan.
"Sebuah lagu dari Bruno Mars, just the way you are ", kata Do sambil tersenyum
Mereka sedang menyanyikan sebuah lagu, Marsha yang mendengar lagu itu merasa terkejut. Semua orang ikut bernyanyi bersama mereka tapi hanya Marsha yang masih terdiam. Ia mulai menitikkan air matanya.
“Oh apa ini, lagu ini, sungguh. aku merasakan kehadiranmu. datanglah padaku saat ini juga”, kata Marsha dalam hati sambil menatap bintang. Entah kesekian kalinya, Marsha kembali hanyut dalam kenangannya.
"Ah yang benar saja ,kenapa aku begitu mudah hanyut seperti ini, itu hanya lagu, hanya lagu, lagu yang tidak menyedihkan. Harusnya kamu bahagia seperti dulu saat ada seseorang yang menyanyikan sebuah lagu padaku Ah kenapa aku menjadi begitu melow ", kata Marsha dengan senyum dan tangis diwajahnya lalu meninggalkan kerumunan tempat itu.
"Tante An....na ", kata Marsha membatu setelah melihat tantenya berada disebrang jalan. Ia lalu berlari untuk bersembunyi agar tak terlihat dari tantenya itu. sampai akhirnya ia sampai di sebuah taman.
"Ahhh, yang benar saja. aku belum siap bertemu dengannya, ottoke, ahhh ! ", kata Marsha dengan nafas yang berat, iapun memilih untuk beristirahat namun hanya sesaat ia kembali merasakan jika dia seperti diintai. Iapun hanya bisa menghindar dengan cara berjalan cepat meninggakan taman itu.
"Apa ini saatnya aku menemuinya? tapi aku belum cukup berani , apa aku harus berpindah tempat saja?apa aku harus pindah ? Busan? Jeju? ah tapi terlalu jauh, ah bagaimana ini ? aku hanya bisa bersembunyi dirumah , ahhhhhhh ", kata Marsha pada dirinya sendiri sambil mengacak – acak rambutnya.
Iapun mengayuh sepedanya sampai tiba dirumahnya dan ia melihat seseorang terlihat mengendap - endap dengan menggunakan penutup wajah.
"Ha!maling? eh kamu maling, beraninya kamu mencuri ", kata Marsha dengan berani sambil mendekati sosok lelaki itu tanpa rasa takut .
Mendengar teriakan itu, lelaki itu secepat kilat berlari dan Marsha mengejarnya, namun tenaga Marsha kalah dan ia terhenti.
"Haa,diiaa berlari sangat kencang.haahh, aku harus segera kembali untuk melihat barang - barangku ", kata Marsha lalu kembali berlari menuju rumahnya.
Ia masuk rumahnya dan matanya melotot ketika melihat sebuah sofa mewah, penghangat ruangan, mesin cuci, pembersih ruangan, baju baju mahal dan sepatu sepatu sangat mahal.
"Wee apa ini? aku harusnya kehilangan barang tapi kenapa aku malah mendapatkan barang banyak? apa ini dari suster minah ? bukankah ini berlebihan? ah yang benar saja", kata m
Marsha lalu ia menuju rumah suster Minah.
"Suster,suster,suster", kata Marsha sambil mengetok pintu rumah suster namun tak ada jawaban, ia mencoba membuka pintu dan ternyata tidak dikunci dan ia berkeliling di rumah suster untuk mencarinya. Namun tidak ada siapapun.
Lalu terdengar nada pesan singkat di ponsel Marsha dan ia membacanya .
Tadi aku menyanyikan sebuah lagu yang indah kan ? -Luhan
“Mboya ? kenapa Luhan tiba – tiba berkata seperti ini, apa dia mengantuk ? “, kata Marsha sambil menatap pesan dari Luhan
Ya,sangat indah. terima kasih - Marsha
Hm, apa kamu sibuk sekarang - Luhan
Tidak, aku hanya sedang menikmati sofa baru entah dari mana asalnya - Marsha.
Tiba - tiba terdengar ketukan pintu rumahnya. Marshapun mencoba mengambil penggorengan untuk bersiaga, ia takut jika itu seorang pencuri lagi. Lalu ia mengintip dari jendela, dilihatnya seorang laki laki mengunakan sweater hitam dan bermasker.
"Oh pencuri", kata Marsha dalam hati lalu ia berjalan pelan dan membuka pintu dan mengayunkan wajan pengorengannya kearah................... Luhan.
"Auuuuuuuuuuwwwww ", teriak Luhan
"Omo, L uhan,maafkan aku !! ", kata Marsha terkejut melihat orang yang dihantamnya
"Oh kamu mimisan, ah maafkan aku!! ", kata Marsha berkaca - kaca lalu menarik Luhan masuk ke dalam rumahnya.
"Ya,! kamu kenapa ? kamu pikir aku penjahat? ", kata Luhan sambil memegangi hidungnya
"Kamu diam saja ,aku kan mengobatimu, sungguh aku minta maaf ", kata Marsha sambil menahan tangisnya. Marshapun mengambil kotak obatnya dan mulai membersihkan darah Luhan.
"Kamu? kenapa kamu menangis", kata Luhan lembut karena melihat Marsha perlahan meneteskan air matanya, namun Marsha tak menjawab ia sedang serius mengobati luka Luhan.
Tiba - tiba kedua tangan Luhan menghapus air mata yang berada dipipi Marsha lalu menarik Marsha dalam pelukannya.
“Yayaya, apa – apaan ini “, batin Marsha
"Kamu, kamu selalu membuatku penasaran apa yang sedang terjadi padamu? why? apa rencanamu? kamu membuatku menyukaimu ", kata Luhan lembut sambil memeluk Marsha.
“HA! Apa yang dia katakan ? dia pasti hanya menghiburku, sebegitu menyedihkannyakah aku ?”, batin Marsha lagi
"Aku sungguh minta maaf telah melukaimu,maafkan aku ", kata Marsha dengan nafas yang berat
"Lihatlah mataku, katakanlah padaku. apa yang sedang terjadi ?", kata Luhan yang selalu terlihat lembut
"Hm, kupikir kau penjahat, tadi sepulang aku dari jalan - jalan ku lihat ada seorang lelaki menggunakan masker , ia seperti mengendap-endap. Lalu aku memergokinya dan mengejarnya tapi ia berhasil kabur dan setelah aku kembali kerumah kulihat tak ada barang yang hilang namun aku mendapatkan barang - baranag mahal seperti ini ", kata Marsha tanpa memandang mata Luhan
"Sungguh aneh, siapa orang itu ? apa kamu sebelumnya memiliki masalah dengan orang lain ?", tanya Luhan
"Ti..dakk ", kata Marsha terbata - bata
"Apa kamu sedang melarikan diri?", kata Luhan memandang tajam kearah Marsha
"Hmm, aku kesini untuk menghibur diriku sendiri ", kata Marsha pelan
"Jadi benar kau melarikan diri", kata Luhan tak percaya mendengar apa yang dikatakan Marsha.
"Ya! aku tidak melarikan diri, aku mengatakan pada keluargaku jika aku ke Korea ", kata Marsha mencoba membela.
"Lalu apa yang membuatmu pergi ke Korea? kenapa tidak ke negeri lainnya ", tanya Luhan
"Karena..hm.aku mendapat free ticket ke Korea, iya benar ", kata Marsha mencoba menutupi.
"Tidak, kamu bohong ", kata Luhan pelan
"Ya,ini urusanku. urus saja urusanmu sendiri ", kata Marsha datar , Luhan tak menjawab pertanyaan Marsha , ia tetap menatap tajam kearah Marsha.
"Apa yang kau lakukan pergi kerumahku selarut ini? bagaimana jika fansmu tau ? aku pasti akan dibunuh mereka,benar kan.hahaha ", kata Marsha sambil mencoba membuat sebuah candaan yang secara realita itu "enggak banget".
"Cukup, katakanlah padaku, apa yang terjadi padamu ", kata Luhan tajam
Marsha hanya bisa menarik nafas dalam - dalam.
“Lalu apa maksud perkataanmu jika kamu menyukaiku “, tanya Marsha yangmembuat Luhan seketika membeku.